Xio Feng adalah seorang anak laki-laki yang lahir dari salah satu Klan Terbesar di Tianhu yait klan Xio.Xio Feng lahir dengan bakat yang biasa saja dan dantian yang rusak,dan sering sekali dia dianggap sampah klan sehingga banyak yang kucilkna,lalu bagaimana selanjutnya apakah xio feng akan bangkit dari keterpurukannya atauka dia akan tetap di hina dan di kucilkan?saksikan selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NS_1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Berlatih Kitab Jurus
Tidak terasa satu Bulan berlalu semenjak Xio Feng Berendam di kolam darah naga dan tak sekalipun ia pergi meninggalkan kolam darah naga. Saat ini kolam darah naga telah berubah warna menjadi bening, yang menunjukkan fungsinya telah habis diserap tubuh Xio Feng.
Perlahan membuka matanya yang selama satu bulan terpejam, bukannya lelah setelah satu bulan tidak mengonsumsi makanan dan minuman, Justru Xio Feng merasa tubuhnya sangat bertenaga dan sedikitpun adanya tanda tanda kelelahan pada dirinya.
melompat keluar dari kolam darah naga yang kini beruba warnanya menjadi bening yang seperti air biasa pada umumnya, Xio Feng melihat tubuhnya yang lebih berisi dibandingkan sebelum dirinya berendam didalam kolam darah naga.
"Benar-benar kekuatan membuat iri siapapun yang melihatnya" Ucap Liu Chien yang tibah-tibah muncul yang melihat pencapaian serta perkembangan kekuatan Xio Feng setelah berada di kolam darah naga selama satu bulan.
"Guru apa saya hisa melanjutkan pelatihan selanjutnya" Tanya Xio Feng yang suda tidak sabar. melanjutkan pelatihan selanjutnya.
Mendengar Liu Chien cepat menggelengkan kepala "Tunggu satu sampe dua hari baru kamu bisa melanjutkan pelatihan" ucap Liu Chien.
"Jangan banyak bertanya! turuti saja semua ucapanku dan semua hal baik akan aku berikan padamu. "Lanjut" Liu Chien berucap saat mengetahui Xio Feng Ingin menanyakan sesuatu padanya.
Xio Feng yang merasa Liu Chien bisa membaca isi pikirannya, ia mengurungkan niatnya bertanya dan memili menuruti ucapan Liu Chien
Lima kitab diberikan Liu Chien pada Xio Feng.
"manfaatkan waktu dua hari untuk membaca dan mengingat keseluruhan isi dari kelima kitab ini" ucap Liu Chien sambil menyerahkan kitab kepada Xio Feng.
"Baik Guru" Xio Feng menerima lima kitab pemberian Liu Chien setelah menemukan tempat yang nyaman dia mulai membaca satu persatu kitab itu.
melihat Xio Feng tekun membaca setiap lembar kitab pemberiannya, Liu Chien tersenyum dan yakin ingatan bocah itu dapat mengingat seluruh isi dari kitab yang ia baca.
Sedangkan Xio Feng yang memiliki kemampuan membaca setelah diam diam mencuri ilmu dari guru yang mengajar saudara sepupunya, meski tidak lancar setidaknya dia bisa membaca dan mampu memahami dan mengingat apapun yang ia baca.
"Kelima kitab ini adalah jurus dan aku harus melatihnya secara berurutan dari jurus terlemah sampai jurus yang kelak membuatku dapat meratakan sebuah kota hanya dengan sentuhan jari kelingkingku" gumam Xio Feng yang baru saja selesai membaca,mengingat,serta memahami isi dari salah satu kitab pemberian gurunya Liu Chien.
Waktu dua hari terlalu lama untuknya menyelesaikan membaca, mengingat dan memahami isi kitab. Nyatanya kurang dari satu hari ia telah berhasil menyelesaikan semuanya dan saat ini ia telah bermeditasi mencari ketenangan diri.
Xio Feng belum bisa berkultivasi karena teknik kultivasi dari klan xio suda tidak cocok dia gunakan sekarang karena dia memiliki tipe tubu kaisar langit, oleh karena itu dia belum mempelajari teknik yang membuatnya berkultivasi. Selama ini peningkatan kekuatannya bukan karena kultivasi, melainkan peningkatan terjadi karena pelatihan yang dilakukannya.
"Sepertinya suda saatnya aku memberikan teknik kultivasi yang selama ini aku ciptakan, tapi aku sendiri belum tahu batas pencapaian teknik kultivasi yang sampai saat ini masih terus aku kembangkan."
Liu Chien mengarahkan pandangannya pada Xio Feng lalu kembali ia berkata, "mungkin dimasa depan dia bisa menciptakan teknik kultivasi yang baru yang lebih sempurna dengan mengembangkan teknik kultivasi yang akan ku berikan padanya".
------‐---------------------
memalukan