NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 2

Warisan Mutiara Hitam 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 2)

Setelah mengguncang Sekte Pedang Awan dan memenggal Jian Chen, Chen Kai mendapati bahwa kemenangannya hanyalah awal dari mimpi buruk baru. Sebuah surat berdarah mengungkap kebenaran yang meruntuhkan identitasnya: ia bukan anak Klan Chen, melainkan putra dari buronan legendaris berjuluk "Sang Pengkhianat Naga".

Kini, Klan Jian dari Ibu Kota memburunya bukan demi dendam semata, melainkan demi "Darah Naga" di nadinya—kunci hidup untuk membuka segel terlarang di Utara.

Demi melindungi adiknya dan mencari jati diri, Chen Kai menanggalkan gelar Juara dan mengasingkan diri ke Perbatasan Utara yang buas. Di tanah tanpa hukum yang dikuasai Reruntuhan Kuno, Sekte Iblis, dan Binatang Purba ini, Chen Kai harus bertahan hidup sebagai pemburu bayangan. Di tengah badai salju abadi, ia harus mengungkap misteri ayahnya sebelum darahnya ditumpahkan untuk membangkitkan malapetaka kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota di Atas Awan

Perjalanan dari Hutan Batu Berkabut menuju Kota Sungai Awan memakan waktu dua hari penuh dengan kereta kuda yang dipacu maksimal.

Sepanjang perjalanan, Chen Kai tidak membuang waktu. Dia duduk bersila di dalam kereta yang berguncang, menstabilkan gejolak Qi di tubuhnya pasca penggunaan Api Naga Inti Bumi secara berlebihan. Meskipun dia menang dengan dominan melawan Komandan Elang Besi, teknik itu menguras cadangan mentalnya.

"Kita hampir sampai, Tuan Muda," suara Manajer Sun terdengar dari kursi kusir.

Chen Kai membuka matanya. Dia menyibakkan tirai kereta.

Pemandangan di depan mereka sungguh menakjubkan.

Kota Sungai Awan.

Kota ini tidak dibangun di atas tanah datar seperti Pos Perdagangan Besi atau Kota Awan Jatuh. Kota ini dibangun di atas serangkaian tebing raksasa yang membelah aliran Sungai Awan Besar—sungai raksasa selebar satu kilometer yang airnya selalu tertutup kabut putih tebal.

Jembatan-jembatan batu raksasa menghubungkan tebing-tebing itu, dan bangunan-bangunan kota bertingkat-tingkat seolah memanjat dinding tebing hingga menembus awan. Dari kejauhan, kota itu tampak melayang di atas lautan kabut.

"Kota Netral terbesar di perbatasan Provinsi Awan Azure dan Provinsi Tetangga," jelas Manajer Sun dengan nada bangga. "Di sini, tidak ada satu sekte pun yang berkuasa mutlak. Kota ini diperintah oleh 'Aliansi Dagang Sungai Awan', gabungan dari berbagai kamar dagang besar, termasuk Paviliun Seratus Harta Karun."

"Tempat yang sempurna untuk bersembunyi... atau untuk pamer kekayaan," gumam Chen Kai.

Mereka mendekati gerbang utama yang terletak di ujung jembatan besar. Penjagaan di sini sangat ketat, namun berbeda dengan kota militer. Para penjaga di sini mengenakan jubah sutra bersulam lambang koin emas, dan mereka lebih tertarik memeriksa isi dompet pengunjung daripada identitas mereka.

"Biaya masuk: 10 Batu Roh per orang," kata penjaga gerbang dengan nada bosan.

Manajer Sun maju ke depan. Dia tidak membayar. Dia hanya menunjukkan sebuah token perak dengan lambang Paviliun Seratus Harta Karun.

"Urusan internal Paviliun," kata Manajer Sun, auranya sedikit dilepaskan—Setengah Langkah Pembangunan Fondasi.

Penjaga itu segera menegakkan tubuh. "Hormat pada Tetua Paviliun! Silakan masuk lewat jalur khusus!"

Kereta mereka meluncur mulus melewati antrean panjang pedagang dan kultivator yang menunggu.

Begitu masuk ke dalam kota, kebisingan dan kemewahan langsung menyerbu indra mereka.

Jalanannya lebar, dilapisi batu pualam putih. Toko-toko di kiri kanan jalan memamerkan barang-barang yang jauh lebih mewah daripada yang pernah dilihat Chen Kai sebelumnya. Ada toko yang menjual binatang peliharaan roh, toko jimat tingkat tinggi, dan bahkan rumah bordil yang dijaga oleh kultivator Tingkat Delapan.

"Kita langsung ke cabang utama Paviliun Seratus Harta Karun," kata Chen Kai. "Aku perlu melihat daftar barang lelang itu."

"Tentu, Tuan Muda. Cabang di sini adalah markas regional. Fasilitasnya jauh lebih lengkap," jawab Sun.

Kereta mereka berhenti di depan sebuah gedung pagoda setinggi sepuluh lantai yang mendominasi pusat kota. Ini adalah Paviliun Seratus Harta Karun - Cabang Sungai Awan.

Saat mereka turun, Chen Kai merasakan tatapan dari berbagai arah. Kota ini penuh dengan ahli. Dia bisa merasakan setidaknya lima aura Pembangunan Fondasi hanya dalam radius dua blok.

"Ramai sekali," komentar Xiao Mei, memegang erat lengan baju Chen Kai.

"Lelang Tahunan akan dimulai tiga hari lagi," kata Manajer Sun. "Semua monster tua dan tuan muda dari berbagai provinsi berkumpul di sini."

Mereka masuk ke lobi. Manajer Sun langsung menuju meja resepsionis VIP. Setelah menunjukkan tokennya dan berbisik beberapa kalimat, seorang pelayan senior segera mengantar mereka ke ruang pribadi di lantai lima.

Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Seorang pria gemuk dengan jubah emas mewah masuk, wajahnya penuh senyum ramah yang terlihat sangat terlatih.

"Manajer Sun! Sahabat lamaku! Aku tidak menyangka kau akan datang sendiri dari cabang kecil!" seru pria itu.

"Manajer Jin," Sun mengangguk sopan, namun Chen Kai bisa melihat kewaspadaan di matanya. "Aku datang membawa tamu penting."

Manajer Sun memperkenalkan Chen Kai (yang menyamar dengan topeng separuh wajah dan jubah hitam). "Ini Tuan 'Naga'. Mitra bisnisku yang sangat penting."

Manajer Jin, yang merupakan kepala cabang di sini (Pembangunan Fondasi Awal), menatap Chen Kai. Dia mencoba memindai Chen Kai dengan Indra Spiritualnya, namun terhalang oleh teknik penyembunyian Chen Kai yang dibantu Kaisar Yao.

"Oh? Tamu misterius. Selamat datang, Tuan Naga," Manajer Jin tersenyum, matanya menyipit. "Apa yang bisa saya bantu?"

"Kami ingin melihat katalog lelang utama," kata Chen Kai to the point. Suaranya diubah menjadi berat dan serak.

"Katalog itu rahasia sampai hari H..." Manajer Jin memulai kalimat standarnya.

Chen Kai melempar sebuah botol giok ke atas meja.

Manajer Jin menangkapnya, membuka tutupnya, dan mengendus. Matanya melebar.

"Pil Peningkat Roh... Kualitas Sempurna?"

"Itu hanya tip," kata Chen Kai. "Katalognya."

Sikap Manajer Jin berubah 180 derajat. "Tentu saja, Tuan Naga. Untuk tamu sekelas Anda, aturan bisa ditekuk."

Dia mengeluarkan sebuah buku tebal bersampul kulit naga air dan menyerahkannya.

Chen Kai membuka buku itu dengan cepat, membalik halaman demi halaman. Senjata Roh, Teknik Kuno, Budak Ras Langka... dia melewatkan semuanya.

Sampai dia tiba di halaman terakhir. Bagian "Harta Karun Misterius".

Mata Chen Kai terpaku pada item nomor 99.

Nama Item: Kotak Giok Teratai Beku. Asal: Diduga peninggalan dari Reruntuhan Sekte Kuno di Benua Tengah. Penjual: 'S.D.' (Sekte Darah). Deskripsi: Sebuah kotak perhiasan yang disegel dengan teknik darah kuno. Tidak bisa dibuka dengan paksa. Memancarkan aura suci yang bisa menekan iblis hati. Diduga milik seorang tokoh penting dari sekte masa lalu. Harga Awal: 50.000 Batu Roh.

"Ini dia," bisik Chen Kai.

"Ah, item itu," komentar Manajer Jin. "Itu barang panas. Sekte Darah menemukannya di mayat seorang wanita kultivator yang mereka gali dari kuburan es di perbatasan utara beberapa bulan lalu. Mereka tidak bisa membukanya, jadi mereka menjualnya."

Tangan Chen Kai mengepal di bawah meja. Mayat wanita di kuburan es? Apakah itu ibunya? Atau pelayan ibunya? Jian Lie bilang ibunya diculik ayahnya... tapi mungkinkah ibunya meninggal dalam pelarian?

"Siapa pesaing utamanya?" tanya Chen Kai.

"Banyak," kata Manajer Jin. "Termasuk Klan Jian dari Ibu Kota. Mereka mengirim perwakilan khusus. Kudengar mereka sangat menginginkan kotak itu karena mereka percaya ada kunci warisan di dalamnya."

"Klan Jian lagi," batin Chen Kai. "Tentu saja."

Chen Kai menutup buku itu.

"Aku butuh tiket masuk VIP. Dan aku butuh menjual beberapa barang untuk modal," kata Chen Kai.

Dia mengeluarkan cincin penyimpanan milik Komandan Elang Besi dan beberapa cincin rampasan lain dari Hutan Batu.

"Jual semua sampah di dalam ini. Dan..." Chen Kai mengeluarkan sepuluh botol lagi berisi Pil Kualitas Sempurna yang dia buat di waktu senggang. "Masukkan ini ke dalam lelang."

Manajer Jin menelan ludah melihat jumlah pil itu. "Tuan Naga... dengan pil sebanyak ini, Anda akan menjadi salah satu tamu terkaya di lelang nanti. Saya akan urus semuanya pribadi!"

Setelah urusan selesai, Chen Kai dan rombongannya meninggalkan ruangan itu.

"Tuan Muda," bisik Manajer Sun saat mereka berjalan di lorong. "Harga awal 50.000 Batu Roh itu sangat mahal. Dan Klan Jian pasti membawa dana besar."

"Aku tahu," kata Chen Kai dingin. "Uang mungkin tidak cukup."

Saat mereka keluar dari gedung Paviliun, Chen Kai melihat kerumunan orang membelah di jalan utama.

Sebuah kereta kencana yang ditarik oleh dua ekor Singa Api (Binatang Roh Tingkat Delapan) melintas dengan angkuh. Bendera di kereta itu bergambar pedang emas dengan latar belakang merah.

Klan Jian.

Tirai kereta tersibak sedikit, memperlihatkan seorang pemuda tampan dengan wajah arogan yang sedang memegang kipas. Aura pemuda itu... Puncak Pembangunan Fondasi.

"Itu Jian Yun," bisik Manajer Sun ketakutan. "Kakak tertua Jian Chen. Jenius nomor satu Klan Jian saat ini. Dia... dia jauh lebih menakutkan daripada Jian Chen atau Jian Lie."

Chen Kai menatap kereta itu menjauh.

"Jian Yun..." Chen Kai mengingat nama itu.

"Sepertinya reuni keluarga ini akan semakin ramai," gumam Chen Kai.

Dia berbalik ke arah Xiao Mei dan Manajer Sun.

"Ayo kita istirahat. Tiga hari lagi, kita akan menghabiskan uang... dan mungkin menumpahkan darah."

1
Jeffie Firmansyah
seruu ..seruu.... seruuu.... 💪 Thor
Jeffie Firmansyah
luar biasa kerenn GG abis cerita nya
Jeffie Firmansyah
kerennn abis seruuu semangat Thor 💪
Choky Ritonga
😍😍😍😍😍👌👌👌
Eka Haslinda
pokoknya ini MC yg paling keren sedunia 😍😍
kute
mantab thor makin seru, dan enak alur ceritanya
Muhamad Al Wilan Ramadhan
lanjut thor👍👍👍
andri susilo
mantap thoorrr... lanjut, jangan bikin kendor😄😄😄
Eyang Kakung
Tarian pembantaian dimulagi 🤣🤭
Eyang Kakung
lanjut
Hendra Yana
bagussss
Eyang Kakung
musuh2 nya pada sadis semua
Hendra Yana
mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sikat habis
Eyang Kakung
tingkatkan terus level kultivasi mcnya thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Njoooooost
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
saniscara patriawuha.
walahhhhhhh pragatttttzzzzz....
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
saniscara patriawuha.
wadidawwwww....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!