NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:604.2k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _6 :. Sistem Kekayaan

Hari ini Haris merasa cukup beruntung mendapat job bekerja dengan seorang pemilik kebun sawit yang menyewa jasanya untuk memangkas pelepah sawit yang telah lewat masa berbuahnya.

Pohon sawit itu masih berkisar satu meter lebih tingginya, sehingga masih mudah untuk di panen.

Pemilik kebun mengajari Haris dalam pekerjaannya.

"Tandan buah sawit yang berada di ketiak atau pangkal pelepah pohon sawit ini, setelah tandan buah sawit yang telah matang ini tiba masa panennya, maka semestinya pelepahnya di potong atau dipangkas Ris, agar buah berikutnya tidak terjepit dan rusak bentuknya.

Tapi seringkali tukang pemanen tandan buah sawit yang nakal, tidak mengambil pelepahnya, agar panen lebih cepat dan hasil tonase yang dia dapat lebih banyak.

Padahal proses pemangkasan ini sangat diperlukan Ris, agar peroses panen berikutnya pelepah yang tertinggal tidak semakin banyak dan menumpuk, sehingga akhirnya menghambat proses panen di priode berikutnya.

Jadi sekarang kita bersihkan semua pelepah yang tertinggal ini ya Ris."

"Iya bang, mari kita kerjakan bang."

Setelah ditunjukkan caranya dan faham, Haris bekerja dengan begitu giat, sebab dia tahu untuk itulah jasanya dipakai dan di bayar.

Hari tiba tiba berubah yang tadinya cukup cerah kini hujan petir disertai suara guntur yang menggelegar bersahutan, namun pemilik kebun sedikitpun tidak memberi isyarat untuk mengajak berhenti sekedar beristirahat sejenak dan berteduh.

Haris terpaksa terus bekerja di bawah guyuran hujan, sebab seolah merasa rugi dengan upah yang akan Dia keluarkan, pemilik kebun tersebut tidak mau berhenti atau mengarahkan Haris untuk berhenti.

Padahal kalau bekerja sendiri, tentunya pemilik kebun tsb akan segera berhenti meski hujan cuma gerimis.

"Huh hujan ini akhirnya berhenti juga, tapi kedatangannya membuat tanah menjadi becek.

Baju dan tubuhku menjadi begitu kotor."

Setelah semuanya selesai, dengan gontai dan kelelahan yang sudah hampir mencapai puncak yang bisa di toleransi oleh tubuhnya, si Haris pulang dengan upah Rp 35 ribu di tangannya.

Upah yang tidak sesuai untuk tenaga yang dipakai bekerja seharian penuh, tetapi itupun sekali lagi sudah sangat disyukuri sekali, sebab belum tentu pekerjaan semacam ini ada setiap hari.

Melewati sungai yang cukup jernih sebab berasal dari air yang mengalir dari hutan yang masih alami, si Haris berhenti dan berpisah dengan si pemilik kebun tempat dia bekerja sebelumnya.

Haris memutuskan untuk mandi terlebih dahulu agar badannya sudah bersih ketika pulang ke desa.

Selesai mandi dan ketika bersiap hendak pulang dia merasakan sensasi aneh, ada kabut tipis yang datang menerpa wajahnya dengan hawa yang cukup dingin bersama dengan itu siluet cahaya juga terlihat mengambang dihadapannya

Bagaikan seekor lebah yang sedang menargetkan dan telah mengunci sasaran untuk menyuntikkan bisanya kewajah sang target, tidak lama sejak dia melihat cahaya tersebut, seperti kilat yang begitu cepat cahaya tersebut bergerak masuk kedalam kepalanya.

Untuk beberapa saat dia merasa pusing dan seperti ada aliran listrik dengan tekanan yang ringan mengitari tubuhnya.

Dunia saat ini seolah berputar untuk sesaat dalam pandangannya, belum hilang rasa pusing yang dia rasakan, tiba tiba terdengar suara nyaring telinganya.

Ting.... memindai

..... Proses berjalan

.... proses penyatuan 10.%......25%.......50%....

... ting 100%

Ting... proses selesai

Si Haris bingung dengan suara suara aneh di telinganya tersebut.

[Sistem]

Selamat tuan! Anda terpilih untuk menjadi tuan bagi warisan ini

Haris melihat ke kiri dan ke kanan mencari asal suara tersebut, tetapi sama sekali dia tidak menemukan siapapun keberadaan orang lain kecuali hanya ada dirinya sendiri.

Tidak lama seolah ada yang menghalangi pandangan matanya, muncul semacam layar virtual dalam pandangan nya

[Sistem]

"Maaf tuan kalau saya mengejutkan anda.

Perkenalkan saya adalah sistem yang akan menjadi pelayan anda kedepan nya tuan !

Saya sudah berada dan menyatu dalam diri tuan."

"A.. apa ?"

"Si.. sistem ?"

"Tu... tuan ?"

ucapnya bingung

[Sistem]

"Benar tuan!

Saya adalah 'warisan langit, yang akan menjadi pelayan tuan kedepannya.

Saya akan membantu dan memudahkan urusan tuan kedepan nya."

Haris masih bingung dengan semua yang menimpanya saat ini.

[Sistem]

" Tenang saja tuan, anda akan faham seiring waktu nantinya, yang jelas saya bukan hantu "

"Benarkah ?"

'Kau tidak akan mencelakakan aku bukan ?

Aku masih punya istri dan anak yang masih kecil, yang harus kunafkahi."

[Sistem]

"Tidak tuan.

Percayalah saya akan menjadi teman dan pelayan tuan kedepan nya "

Dengan perasaan yang masih diliputi tanda tanya, Haris langsung meneruskan tujuannya berjalan untuk pulang menuju desa

"Syukurlah kalau memang begitu, oh ya kamu bisa apa saja sistem.?"

[Sistem]

"Banyak hal tuan!

Semua hal selain yang saya tidak bisa, maka bisa saya lakukan tuan"

Jawab sistem tersebut

"Tentu saja. Semua hal selain yang kamu tidak bisa, pasti bisa kamu lakukan, tapi apa contohnya."

Bagaimana sih?

Ucap Haris dengan senyum yang tersungging di bibirnya.

[Sistem]

"Tergantung tingkatan sistem tuan. Semakin tinggi tingkatan sistem maka akan semakin banyak hal yang bisa sistem lakukan untuk tuan!

Tapi yang jelas, untuk saat ini sistem masih berada pada level sistem kekayaan dan belum bisa mengaktifkan sistem kekuatan dan pengobatan serta tipe sistem lainnya tuan."

"Oh begitu ya?

Lalu untuk saat ini, apa yang bisa engkau lakukan sistem ?"

Tanya Haris berikutnya.

[Sistem]

"Saat ini saya hanya bisa melakukan beberapa hal tuan, seperti bisa membantu tuan untuk mendapatkan dana segar berupa uang tunai tuan.

Uang itu nantinya akan tidak terbatas jumlahnya, seiring meningkatnya level sistem tuan.

Artinya, dengan keberadaan sistem bersama tuan, saat ini tuan adalah sultan atau raja yang baru dengan kekayaan yang melimpah tuan."

"Ah... kamu jangan menggoda sayalah sistem"

Ucap Haris dengan tertawa geli, menanggapi apa yang ia dengar barusan.

[Sistem]

"Apa yang bisa saya lakukan untuk meyakinkan tuan.?"

"Apakah engkau bisa memberikanku uang saat ini 500 ribu sistem?"

Haris berucap dengan harap harap cemas, menguji kebenaran ucapan sistem yang dimilikinya.

[Sistem]

"Baiklah tunggu sebentar tuan

sedang memproses....

Tunggu sebentar ya tuan."

Tidak lama setelah itu.

[Sistem]

"Ding....!

Uang sejumlah 500 ribu itupun tiba tiba muncul dari wadah penyimpanan sistem, yang kemudian dipindahkan ke kantong si Haris.

[Sistem]

"Silahkan anda ambil uangnya, di kantong anda tuan."

"Wah iya beneran ada, hebat kamu ya sistem"

Tanpa sadar Haris lalu tersungkur sujud, dengan rasa bahagia yang tak bisa dilukiskan.

Uang itu begitu banyak baginya, sungguh jumlah yang sangat begitu sulit, untuk bisa dia dapatkan sebelumnya.

[Sistem]

"Ya..! Itu belum seberapa tuan.

Sudah saya sebutkan kekayaan anda saat ini tidak terbatas tuan, uang anda tidak berseri.

Semua uang anda tersimpan di BANK penyimpanan dalam sistem tuan"

Mendengar penuturan sistem tersebut, tiba tiba saja dunia ini terasa begitu indah cerah dan penuh warna, dalam pandangan pria yang sebelumnya cukup malang ini.

Dia merasa sudah menjadi sosok yang berbeda dan menjadi orang kaya baru di desanya, yang tentunya belum banyak orang yang tahu, tentang keadannya.

Langkahnya begitu ringan jalan menanjak dan menurun, sudah terasa seolah datar saja semua baginya.

Dengan senang hati dia melangkah pulang, seolah beban berat di kepala dan pundaknya selama ini, telah hilang musnah dalam ketiadaan

1
Wawan Setiawan
kg jelas cerita nya
Rivan Zuhri
sambil rokokan
Fathana
giliran kita kapan pak direktur😀😀
Zafrullah Effendy
ceritanya bagus dan kuharap tidak sampai putus di tengah jalan seperti cerita2 lainnya, dimana pembaca udah suka, eh tiba-tiba gak nongol lagi
Anonymous
Luar biasa
Choky Ritonga
ayah sasmita kontolllll !!!
vina matullesy
emang rasanya gimana di madu.... apakah senikmat minum madu murni
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Sebenarnya mertuanya haris itu ikhlas nggak ngasih lahan untuk haris menantunya terus kalau nggak ikhlas kenapa dikasihkan
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Yang Sabar ya Haris percayalah haris hukum tabur tuai itu ada yang udah tega sama kamu nanti juga dia dapat karmanya sendiri sesuai apa yang orang itu udah perbuat🙏
Bıuʇɐuƃ~Kǝɾoɹɐ
Ya Allah Kasihan Haris Udah capek2 menggarap kebun dan udah menanami nya giliran udah jadi dan udah ada tanamannya dan tinggal metik hasilnya malah dijual sama mertuanya, tega banget ya mertuanya haris 😭🙏
Aldo Marvel
toke apa artinya lek ku
Aldo Marvel
batak sekali bah novel nya 🗿
helminst
Luar biasa
Catur Warsono
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!