NovelToon NovelToon
Dendam Si Gadis Penggoda

Dendam Si Gadis Penggoda

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Akan ku ambil apa yang membuat kalian semua bahagia, akan ku rebut segalanya dan tertawa terbahak-bahak saat kalian menangis sedih.

Aku, adalah kesialan yang sesungguhnya untuk kalian, aku adalah kesedihan yang akan kekal berada di antara kalian. Rasakan, nikmati betapa sakitnya apa yang aku juga rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggil aku, Ve!

Velo meninggalkan kediaman Ayahnya dengan tangis kepedihan yang tak tahu seberapa sakitnya. Sekarang dia benar-benar sendiri, tidak ada Ayah, tidak ada Ibu. Sakit sekali rasanya, bukan hanya hati, tapi seperti seluruh daging di tubuh bagai di koyak dengan brutal. Menangisi tidak ada yang perduli, bersedih juga tidak akan ada habisnya, diam ingin bicara, bersuara tapi tak ada yang Sudi mendengarnya.

Velove, remaja tiga belas tahu itu hanya ingin sedikit saja kehangatan dari Ayahnya. Naas, jangankan sedikit, setitik saja tak ada kehangatan yang bisa dia dapatkan. Lantas siapa yang harus di salahkan untuk kemalangan seorang Velo? Dirinya yang tidak memiliki prestasi? Dirinya yang berpenampilan layaknya gelandangan? Wajahnya yang tidak cantik? Hidupnya yang sulit? Lahir dari rahim wanita miskin? Apa? Sebenarnya apa yang salah?

Dug!

Velo terjatuh ketika dia berjalan degan uraian air mata yang begitu deras. Lututnya yang berdarah sungguh tak dapat dia rasakan sakitnya karena sakit ringan semacam itu adalah hal yang teramat biasa untuk remaja tiga belas tahun itu. Velo terdiam memandangi kedua lututnya yang mengeluarkan darah, dia tidak menangis karena luka itu, tapi dia menangis karena menyadari satu hal yang selama ini tidak dia pahami.

" Hei nak? Kenapa kau menangis? Lutut mu pasti sakit sekali ya? " Ucap Seorang wanita yang sepertinya tidak sengaja lewat. Velo tak menanggapi, dia tetap menangis mengingat bahwa dia adalah manusia yang tidak memiliki sanak keluarga lagi.

" Ah, untung saja aku punya perban untuk luka ringan. " Ucap wanita itu, dia mengeluarkan satu botol air mineral dari tasnya untuk membasuh lutut Velo, lalu menempelkan perban di luka Velo setelah dia tiup dan luka itu mengering.

" Sudah, jangan menangis lagi. Lihat, darahnya juga sudah tidak ada kan? "

Tangis Velo perlahan mereda, dia tatap lagi lututnya yang sudah bersih dan juga sudah di tutup dengan perban luka.

" Jatuh dan berdarah itu wajar kok, nanti perlahan lukanya juga akan sembuh. Sekarang jangan terus melihat luka mu supaya kau berani berjalan lagi dan tidak merasakan sakitnya, oke? " Wanita itu tersenyum lalu mengusap kepala Velo perlahan laku bangkit dan berjalan meninggalkan Velo.

" Jangan fokus dengan lukanya? Tidak bisa, lukanya ada di dalam, Bibi. Aku tidak bisa membasuh dan menempelkan perban ke hati ku. " Gumam Velo sembari menyeka air matanya.

Velo menatap ke langit yang kini sedikit mendung, Velo memejamkan matanya perlahan mencoba menenangkan diri yang inginnya terus menangis. Memang saat memejamkan mata yang dia lihat adalah senyum bahagia Ayahnya, tawa riang, tatapan hangat, suara lantang yang hanya mengakui Selena sebagai putri satu-satunya.

Benar, bukan salah dirinya yang tidak berprestasi, bukan salah dirinya yang lahir dari rahim seorang wanita miskin, bukan salah dirinya yang memiliki penampilan buruk tapi, ini adalah salah Ayahnya yang rakus, ini salah Ayahnya yang tidak benar-benar menggunakan hatinya dengan baik. Seandainya saja saat dia meminta uang kepada Ayahnya untuk berobat Ibunya diberi oleh Ayahnya, bukankah kematian Ibunya tidak akan mungkin menjadi secepat ini?

Iya, bukan salah siapapun, hanya salah Ayahnya, dan juga keluarga Ayahnya yang begitu kaya hingga membuat mata rakus Ayahnya membutakan hatinya.

Velo membuka matanya, dengan tajam dan tegas dia menatap ke arah depan.

" Ayah..... "

Velo mencengkram kain baju yang ia gunakan, menatap semakin tajam dan marah.

" Itu adalah terakhir kalinya aku memanggilmu, Ayah. Aku tidak akan menyebut kata itu untukmu sampai kapanpun. Aku akan membuat kebahagiaan mu hancur, akan ku buat wajah mu yang tersenyum begitu bahagia itu menjadi menderita, anak mu satu-satunya itu, dia juga akan merasakan yang sama. Mari kita lihat, seberapa membahagiakannya yang kau miliki sekarang ini.

Velo bangkit dari posisinya, berjalan semakin jauh tanpa tujuan. Kali ini biarlah dia pergi dan hidup dengan dendam. Dendam memang tidak baik, tapi dendam bisa membuat orang lain merasa kuat, mampu melakukan apa yang tidak mampu dilakukan saat orang memiliki hati yang positif.

Mulai dari hari ini, setiap langkah yang ia jalani akan ada dendam yang semakin membesar, luka, kekecewaan, semua itu cukup mampu membuat Velo yang baik hati menjadi gadis pendendam.

- Sepuluh tahun kemudian -

Di sebuah gedung perkantoran, menjulang tinggi membuat mata merasakan silau ketika ingin melihat ke arah pucuknya. Di sana adalah tempat di mana orang akan berlalu lalang sibuk mengerjakan apa yang seharusnya dia kerjakan.

Tak Tak Tak Tak Tak

Suara heels terdengar nyaring di sebuah lorong menuju lift untuk sampai ke ruang Presdir. Pemilik heels yang berbunyi itu tersenyum di setiap langkah kakinya, tubuhnya yang langsing berisi, rambutnya yang tergerai indah, kulitnya yang bersih dan mulus, serta kaca mata hitam yang menutupi wajahnya benar-benar membuat beberapa orang yang melihatnya tak berhenti merasa heran. Yah, bukan merasa terpana karena memang wajah wanita itu tak terlihat jelas karena kaca matanya. Aneh, ini adalah kali pertama ada seorang wanita dengan pakaian seksi menuju keruangan Presdir, karena biasanya Presdir hanya akan menerima satu tamu gadis cantik yang tak lain adalah calon tunangannya.

" Nona, anda tidak salah masuk ruangan kan? " Tanya seorang pria yang bekerja sebagai penjaga yang berjaga di depan pintu Presdir mereka.

Wanita itu tersenyum, lalu menatap penjaga itu meski tak membuka kaca matanya.

" Walaupun aku bodoh, aku tentu saja tahu kemana aku akan masuk, sayang.... " Ucap Wanita itu seraya mendorong pelan dada penjaga. Ah, penjaga itu menjadi berdebar hingga tak sanggup lagi menghadang wanita berbahaya semacam itu.

" Baik-baik berjaga di sini ya? Pembicaraan ku dengan pria di dalam akan berlangsung lama, bisa juga mengarah ke perbuatan panas, pastikan tidak ada yang mendengar selain kau, oke? "

" O oke! " Jawab penjaga itu dengan gugup.

" Good job, boy! " Wanita itu mengusap wajah penjaga dengan lembut membuat wajah penjaga menjadi bersemu merah. Tak ingin terus terlena oleh wanita beracun dengan racun penggoda yang hebat, dengan segera penjaga itu membukakan pintu sebelum di anunya bangkit.

" Selamat siang, Tuan Rodrigo? "

Sepasang mata kini menatap wanita itu dengan tatapan bingung dan penuh tanya. Dia adalah Rodrigo, belum menjadi Presdir, tapi dia tengah menggantikan Ayahnya yang sedang sakit karena masalah lambung yang cukup parah.

" Kau siapa? " Tanya Rodrigo dengan wajah dingin dan tak suka melihat tampilan wanita itu.

Wanita itu tersenyum, berjalan semakin dekat, lalu duduk di pinggiran meja menghadap ke arah Rodrigo.

" Tahu diri lah, Nona. Cukup saja penampilan mu yang terlihat murahan, jangan sikap mu juga kau biarkan menjadi murahan. "

Wanita tersenyum, lalu melepaskan kaca matanya.

" Kemarin malam kau begitu bersemangat di atas tubuh wanita murahan ini, kenapa sekarang sok jual mahal? "

" Siapa kau? " Tanya Rodrigo dengan tatapan semakin tajam.

Wanita itu menyodorkan tangannya.

" Panggil aku, Ve. "

Bersambung.

1
Eka ELissa
good job pak Wilson /Facepalm//Joyful//Facepalm/mampus tu bini GK tau diri mu/Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
apkah musuh lavein.....velipe.... atau ibu mertua kmu.....velipe...... enthlah hy emk yg tau
Eka ELissa
mng ibu velipe slma ini tinggl dgn siapa.......ko smpe GK tau yg lakuin kjhtan ma ibu flipe
Eka ELissa
yg ini bagus Mak.....TPI akoh ketinggalan jauh....yg awal udh baca di tahun lalu....smpe lupa alur ceritanya akoh khilngan dirimu... kini nmuin kmu lagi....Mak....lok bisa di novel tamat di promoin Mak.....GK harus klik profil mu buat dpt crita baru mu...🙏🙏🙏🙏
Naviah
Good Tuan Wilson/Good//Good//Good/
Shyfa Andira Rahmi
good clara👍👍
Royani Arofat
ayolah...... knp velipe cobaannya bertubi2? ortu g harmonis, mertua g nerima dia, pelakor g maunyerah meski ditolak lavein, sekarang ibunya meninggal. yg dia punya cuma lavein dan queen. sekali2 nyonya Wilson tuh dikasih ujian " kehilangan sesuatu " agar tdk sibuk ngerecoki rumah tangga lavein dan velipe
Naviah
kasian Velipe ibunya meninggal dunia
Eka ELissa
mari.....muvon dong jgn galon Mulu mng dunia cumn satu cowok nya lavein......kn byk dri duda brondong perjaka kn byk dri yg kaya smpe yg biasa aj byk knp musti naksir laki orang coba
e ni
terbaek
Nurul Huda
Luar biasa
Eka ELissa
hrus di tegur emng lok slh lvein mskipun dia orang tua lok slah ya hrus tegass....udh GK bner ini mah udh pya mntu pngen yg lain...
Eka ELissa
aduh mbok ank mu kn udh nikh udh pnya ank juga knpa kmu sodorin cewek lain wah ...gajelas ni simbok
Candra Ningtyas
hihh gedek bgtt tu ma Sinyo Wilson pingin di rujakk rasanya
Royani Arofat
Thor.... buat nyonya Wilson kapok, agar dia tdk egois. tempatkan dia diposisi velipe. buat dia tau rasanya tdk di inginkan.
Naviah
Anda yang keterlaluan Nyonya Wilson, menghadirkan orang ketiga untuk merusak pernikahan anakmu sendiri
Rospita Manik
ceritanya menarik
Eka ELissa
yg lain...aj jgn laki orang....lah mariene kyk kmu GK laku aj/Awkward//Awkward//Awkward/
Royani Arofat
JANGAN, mau jd pelakor?ato mau deketin lavein lwt mamanya?ingat ya...cinta sejati akan selalu menemukan jalannya.
Shyfa Andira Rahmi
blom tau rasanya di santen massal kayanya😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!