melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
"Suami kamu pulang jam berapa sayang?" Tanya athar dengan tangan masih terus mengusap put*ng melati dengan jari telunjuknya.
"Katanya mau nginep dirumah temannya" ujar melati dengan memejamkan mata nya karena Sekarang pikirannya sudah tidak karuan sampai-sampai pahanya ia rapatkan hanya untuk menahan cairan dari dalamnya keluar lebih banyak, padahal masih terus keluar pelan karena menginginkan lebih.
"Mau dihotel nggak sayang, biar lebih enak?" Tanya athar dengan terus menatap wajah terangs*ng melati yang menurutnya sangat cantik dan membangkitkan gair*h nya. melati menggeleng tidak setuju, ia sudah sangat ingin sekarang masa' iya harus di tunda.
"Kalau begitu jangan teriak ya, takut tetangga kamu grebek kita" melati mengangguk lalu athar membaringkan melati di kasur
athar menci*m bib*r melati lembut setelah puas bibir ia turun ke bawah ke leher dan sesekali menghisap telinga serta lehernya.
Setelah puas dengan leher melati athar mengul*m put*ng melati tanpa melepas daster melati, sensasi ini membuat melati gelisah tak karuan karena gesekan lidah athar dan dasternya yang basah semakin membuatnya bergairah. tangannya bergantian merem*s bukit kembar melati dengan lembut kadang kasar.
"Uhh.. ahhh.. masss..ahh" des*h melati pelan merem melek dengan mengacak-acak rambut athar saking nikmatnya.
Lama-lama tangan athar turun ke bawah menarik underwear melati, setelah berhasil athar memasukkan dua jarinya kedalam lubang kenikmatan melati, hangat langsung terasa di kedua jari athar. melati melepas dasternya agar lebih leluasa.
"Uhh mas, enak..." des*h melati.
"Kamu udah basah banget sayang" athar memainkan jarinya dengan tempo cepat lidahnya juga masih bermain di ****** melati hingga warna nya memerah, sampai melati tak kuasa menahan cairan orgasm*nya keluar begitu saja, melati memekik tertahan oleh tangannya yang ia gunakan menutup mulutnya
athar tersenyum jarinya berhenti bergerak merasakan cairan hangat melati mengalir, ia membiarkannya sejenak sambil menatap wajah melati saat pelepasan, begitu s*xy dan menggairahkan.
athar mencabut jarinya lalu ia mengambil tisu di samping hp melati yang tergeletak tadi untuk mengusap jari nya. Kemudian athar membuka semua pakaiannya hingga tak tersisa sehelai benang pun.
Nafas melati sudah berubah normal, athar menuntun nya berjongkok sedangkan athar berdiri. melati yang sudah tau apa yang harus dilakukannya, ia segera menjil*t rudal yang sudah menegang itu, seluruh batangnya hingga ke dua telur yang menggantung itu, padahal hanya sekali ia melakukan itu sekarang sudah sangat lihai apalagi batang athar lebih panjang dan besar daripada punya suaminya tadi.
Setelah puas menjil*ti melati memasukkan nya ke mulutnya meskipun yang masuk hanya seperempat melati mengoc*k sisanya, tidak lama karena mulut melati sudah pegal ia melepaskan pangutannya.
athar Sadar segera ia berjongkok dan mencium bibir melati yang agak terasa asin karena rudal nya tadi mengeluarkan sedikit cairan.
"Sekarang ya sayang" bisik mesra athar, melati mengangguk. athar membaringkan melati menindih tubuhnya mencari posisi yang pas.
"Tadi suamimu melakukannya juga?" athar tiba-tiba teringat suami melati, melati mengangguk.
"Kamu puas dengan suamimu sayang??" melati menggeleng jujur karena sudah tidak tahan diliputi gairah, athar tersenyum ia kemudian melanjutkan, mengarahkan batangnya ke arah lubang kenikmatan melati, sebelum di masukkan athar menggesek-gesekan ke bibir luar nya, melati memejamkan mata menikmati tiap gesekan itu.
"Masss.. ahh.. aku.. nggak tahan...cepet masukin" bisik melati di telinga athar tak sabar.
"Kamu mau apa sayang, memohonlah" goda athar
"Mas athar sayang, melati mohon masukin sekarang, melati nggak tahan..." Pasrah melati mengikuti permainan athar.
athar segera menempatkan batangnya pada lubang melati setelah memastikan pas athar segera mendorongnya, sudah tidak sesusah pertama kali, ini lebih cepat masuk apalagi belum lama tadi suaminya memasukinya juga.
Teringat suami melati hati athar mendadak dipenuhi amarah dan cemburu, tanpa aba-aba athar menghujami lubang melati dengan kasar dan cepat.
melati yang awalnya kaget lama-lama menikmati permainan kasar athar yang membuatnya melayang tak karuan. Kaki melati melingkar di pinggang athar seakan membuat milik athar lebih dalam lagi masuk ke lubang surganya.
"Ahhhh.. mass.. kamu.. enakk, aku mau pip.."sebelum melanjutkan kalimatnya melati sudah tidak tahan, cairan org*sme nya lolos begitu saja dengan lubang yang masih berkedut kedut.
athar kemudian membalik tubuh melati tengkurap, ia memasukkan lewat belakang dengan cepat ia memacunya lebih keras melati menutupi wajahnya dengan bantal karena ia seakan ingin menjerit saking nikmatnya.
"Uhh .. sayang kamu sempit sekali ahh" tangan athar mengelus-elus pantat melati yang mulus.
"Emphhhh.. ahh .. mass..."
melati orgasme lagi untuk yang kedua kalinya, kali ini athar terdiam sebentar merasakan inti melati yang memeras rudalnya alami.
" 2 0 sayang" athar menindih melati dari belakang dan berbisik.
"Maaf mas, aku nggak tahan" jawab melati mengatur nafasnya kembali.
"Its okay, kita nikmati malam ini" athar mulai menciumi tengkuk melati kadang di jilati. Lalu dengan lihainya athar menyesap dan menciumi punggung telanjang melati, membangkitkan kembali gairah melati.
"Uhh .. mas" melati kemudian menungging, athar kembali memacu pinggang nya keluar masuk dengan cepat tangannya merem*s bukit kembar melati, memilinnya dengan lembut, bibirnya mengec*p bibir melati yang agak menoleh ke belakang.
"Love you sayang" ucap athar ditengah cium*n dan hujaman rudalnya.
Dua puluh menit posisi *****-*****, melati sudah keluar berkali-kali bahkan athar masih belum sama sekali, melati ambruk di kasur.
"Mas.. lututku lemes banget " ujar melati.
athar mencabut batangnya, lalu berbaring di samping melati, kemudian memeluk tubuh melati, melati membalas nya.
"Mau minum dulu sayang?" Tawar athar melati mengangguk athar segera mengambilkan air putih di botol yang ada di kamar itu, melatipun meminumnya.
"Terimakasih mas" ucap melati kemudian tersenyum.
"Kamu cantik sekali, berdiri ya" pinta athar melati menurut karena memang tau athar belum mendapatkan pelepasannya.
Mereka mulai berdiri, melati berpegangan pada tembok athar menusuknya dari belakang, sangat nikmat pikir melati, ia akhirnya bisa menikmati banyak gaya bercinta.
"Sayang.. ahh.. kamu enak banget ahh.." racau athar tapi dengan suara berbisik di telinga melati, athar mempercepat gerakannya ia akan menjemput kenikmatannya, melati bergerak maju-mundur tak beraturan, rambut nya berantakan, dadanya diremas kasar oleh athar, sepuluh menit kemudian athar sudah akan mencapai puncak klim*ks nya.
"Ahh melati .. aku mau keluar..ahhhhhh" athar melepaskan orgasme nya didalam menghangatkan rahim melati, memenuhi lubang melati, sedetik kemudian karena batang athar berkedut didalam intinya, melati juga keluar, cairan mereka bercampur di dalam lubang kenikmatan melati.
"Ahhh.. mas..." melati lemah, kakinya gemetar athar sigap menurunkan nya di kasur, lalu berbaring hadap samping, athar memeluk melati, mencium punggung melati, menikmati harum tubuh melati setelah bercinta sepanas ini.
Setelah batangnya mengecil athar mencabut nya dari inti melati, tumpahlah seluruh cairan kenikmatan mereka berdua, athar segera mengambil tisu dan membersihkan inti melati agar tidak luber ke seprainya, tapi ternyata masih ada beberapa yang luber milik melati yang tadi.
athar membasahi tisu baru lalu mengelap seprei melati, setelah beres athar menghampiri melati kembali yang sudah berbaring.