Kehidupan Claudia yang di terlantarkan di panti asuhan, dan perjuangan mencari orang tua kandung nya membuat gadis itu berusaha keras mencukupi hidup nya, di tengah kesulitan hidup nya claudia bertemu dengan seorang janda baik hati yang menawarkan nya tempat tinggal,dan tak hanya itu, fakta mengejutkan saat mengetahui dia merupakan anak orang kaya membuat nya tak begitu senang, karena sikap ibu kandung nya yang seakan menolak kehadirannya, perjalanan hidup yang luka liku membuat nya bertemu dengan seorang duda yang nanti nya akan menjadi bagian dari hidupnya!"
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.1
"PERGI DARI SINI KAU PENCURI, DASAR ANAK PEMBAWA SIAL, SEHARUSNYA AKU TAK MENAMPUNG MU DISINI!! Ucap wanita paru baya itu Dengan wajah tajam dan sorot mata yang melotot.
"tolong jangan usir Bu, aku tak memiliki apapun Bu, tolong jangan usir aku Bu, aku mohon Bu aku tak mencuri perhiasan ibu, ku mohon jangan usir aku Bu!" ucap nya sambil menangis.
"DASAR PENCURI SIALAN, KAU MASIH MENGELAK, HA!!, SUDAH JELAS JELAS GELANG KU ADA DI KAMAR TIDUR INI HILANG SIALAN, JANGAN MEMBUAT AKU MURKA DAN AKU TAK SUDI MENAMPUNG ANAK PANTI ASUHAN SEPERTI MU!!
"ku mohon aku tak mencuri, tolong jangan usir aku, aku tak memiliki apapun lagi Bu, hanya panti asuhan ini rumah ku ucap gadis itu dengan wajah penuh permohonan.
Tapi seakan Permohonan nya diabaikan begitu saja, dia malah memilih mengusir gadis itu tanpa mau meminta penjelas nya. Dan selama tinggal disana banyak luka yang didapatkan nya, banyak hal hal yang menyakitkan lainnya yang disimpan nya sendiri.
"Baiklah aku akan pergi, tapi aku bersumpah bukan aku yang mencuri perhiasan ibu, siapa pun yang memfitnah ku suatu hari akan menerima karma nya dan merasakan apa yang aku rasakan, terima kasih sudah menampung ku di panti asuhan ini Bu Ratna, terima kasih, aku pamit".ucap nya dengan langkah tertatih tatih karena luka di kaki nya akibat kaca yang disebabkan oleh salah satu anak panti.
Deg
Mendengar hal itu membuat mereka yang menyaksikan pemandangan itu terpaku, mata dan sorot kekecewaan dari gadis itu terpancar jelas saat memandang wajah mereka satu persatu.
"Hahah akhirnya kau pergi juga, tidak ada yang menghalangiku dekat dengan Seno lagi , dan juga akulah yang paling cantik di panti ini" batin seorang gadis dengan Pandangan tajam nya.
Dia iri dengan kecantikan yang di miliki oleh gadis itu, semua orang berpihak pada wanita cantik, tapi dia selalu saja diabaikan, itu lah yang membuat dia dendam terhadap gadis cantik tersebut.
Claudia seorang gadis cantik berwajah bak boneka, pipi chubby dan mata bulat membuat siapapun gemas dan jatuh hati saat memandang wajah nya itu, tapi nasib nya tak seindah dengan wajah nya, dia sebatang kara, kata orang orang panti saat ditemukan di sebuah kardus dan hanya meninggalkan kalung yang terukir di leher nya itu.
Claudia Sintia Prameswari ,hidup tanpa kasih sayang orang tua, dan sering mendapatkan pembullyan saat di panti asuhan membuat gadis itu sedikit berani dalam bertindak, dia cukup tangguh, dia Berani melawan apa bila dia tak salah itu prinsip nya.
Diasuh dan dibesarkan oleh Ratna tanpa ada kasih sayang, membuat Claudia menjadi gadis yang introvert. Selalu menyendiri lebih baik, dibandingkan dengan bersama itu, lah yang dia terapkan.
Selama 16 tahun dibesarkan di panti asuhan baru ini dia mendapatkan perundungan yang membuat gadis itu merasakan sesak di dada nya, bahkan wanita paru baya yang mengasuh nya sejak kecil tak percaya kepada nya.
Ratna Kumala wanita paru baya yang memiliki panti asuhan hanya sebuah formalitas saja, agar dipandang baik dan citra nya bagus di masyarakat, sering mengkorupsi uang milik anak panti dengan mengikuti trend dan gaya Hedon nya.
Tak ada rasa belas kasihan sedikit pun terhadap anak anak panti, bagi nya mereka hanya kelinci percobaan yang menjadi sumber uang nya.
Dan apabila ada pasangan yang mengadopsi salah satu dari mereka, maka harus memberikan uang muka terhadap nya lebih besar, Dengan begitu membuat pemasukan nya lebih banyak dan hidup nya terjamin.
" aku harus kemana sekarang?, aku tak punya siapa siapa di daerah sini, aku tak punya uang ucap nya sambil menangis pilu memikirkan Nasib nya kedepan.
Tak lama dia melihat rumah yang tak jauh dari toko tadi untuk sekedar berteduh sampai hujan Reda.
"Cklek
Jena membuka pintu rumah nya, karena rencana nya tadi ingin mengambil beberapa keperluan d warung menggunakan payung terkejut melihat gadis muda yang duduk sambil meringkuk di depan rumah nya.
"Hei nak,apa yang kau lakukan disini?"
"Maaf Bu aku tak bermaksud berteduh disini ucap nya dengan gemetaran
"Hei Jangan takut nak, aku tak akan marah ucap Jena merasa iba dengan tubuh ringkih nya yang kurus serta wajah pucat kedinginan.
"Apa kamu ga pulang?" nanti orang tua mu nyariin kamu nak!"
" aku tak punya tempat tinggal Bu, aku diusir dari panti asuhan, aku dituduh dan dihina disana!"ucap nya sambil menekuk lutut dan memeluk dirinya sendiri.
"Kasihan gadis kecil ini" batin wanita paru baya itu dengan tatapan mengiba.
"Yasudah ayok masuk terlebih dahulu kau pasti kedinginan ucap wanita paru baya itu.
Penampilan nya juga sangat sederhana membuat Claudia menoleh ke arah nya ,dengan tatapan berkaca kaca akhirnya dia menyetujui ucapan wanita paru baya itu.
" terima kasih Bu, ucap berbinar karena masih ada orang baik yang mau menampung nya.
"Sama sama nak, ayok sebelum hujan ,seperti nya sebentar lagi akan malam ucap nya sambil memandangi langit yang terlihat gelap dari biasanya.
"Kamu boleh tinggal disini, kebetulan ibu hanya sendirian disini ucap Jena dengan tulus nya.
"Terima kasih udah mau menampung Claudia ibu, kalau ga ada ibu Claudia ga tau harus tinggal dimana" ucap nya dengan mata berkaca kaca.
Bagi nya wanita paru baya itu adalah malaikat penolong nya di saat dia tak ada tempat untuk bernaung.
"Sama sama nak, mulai sekarang kamu bisa tinggal disini, tanpa harus bayar apapun, lagi pula ibu hanya sendirian di sini!" ucap Jena dengan tersenyum tipis.
"Oh ya kita belum kenalan ya hehe" ucap nya terkekeh lucu.
"Oh ya hehe bener, dari tadi Claudia lupa nanyain nama ibu siapa" ucap nya polos membuat wanita itu gemas melihat pipi chubby gadis tersebut.
"Nama ibu Jena Malone, ibu seorang janda!" dan tinggal di sini sudah hampir beberapa tahun yang lalu ucap nya menerawang kejadian masa lalu nya yang begitu sakit jika diingat.
"Maaf Bu, Claudia ga maksud buat bertanya tentang masa lalu ibu" ucap nya dengan menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Tidak apa apa sayang, kamu harus tau, bahwa ibu mu ini sudah melewati banyak hal dalam hidup nya, ibu akan cerita tentang masa lalu ibu" ucapnya tersenyum tipis.
Karena merasa gadis di depan nya sungguh baik, dia pun menceritakan sedikit pengalaman pahit nya saat masih menikah dulu.
"ibu memiliki seorang suami yang berasal dari keluarga kaya, awal pernikahan kami baik baik saja, keluarga suami ibu menerima ibu dengan baik, tetapi puncaknya saat 5 tahun yang lalu, dia kecelakaan mobil dan posisinya ibu sedang mengandung 3 bulan saat itu.
"Tapi saat mendengar ucapan petugas kepolisian yang mengatakan bahwa suami ibu meninggal di tempat membuat ibu terjatuh lemas dan akhirnya keguguran" ucap nya dengan raut wajah yang begitu sendu.
"Ibu jangan menangis, maafin clau yang sudah membuat ibu bersedih dan mengingat masa lalu Bu Jena ucap nya yang berkaca kaca mendengar masa lalu Bu jena.
"Ah maafin ibu, kalau bahas masa lalu rasanya tak pernah tak ingin menangis ucap nya sambil terkekeh kecil.
"Boleh ibu memeluk mu nak" ucap Jena yang ragu.
mendengar ucapan ibu angkat nya langsung saja dia memeluk erat tubuh wanita paru baya itu Dengan membenamkan wajahnya ke ceruk leher Jena.
"Lalu bagaimana dengan mu nak, kenapa kamu bisa diusir dari panti asuhan ucap Jena yang saat ini menanyakan kehidupan gadis itu.
"Aku dituduh mencuri Bu, aku dihina serta di usir dari sana, padahal aku tak berbuat apapun, jangan kan mencuri perhiasan makan saja aku jarang ucap nya polos.
Mendengar ucapan nya membuat jena tertegun seketika, betapa buruk nya hidup gadis kecil ini, kenapa orang orang itu begitu tega terhadap nya itulah pikir Jena.
"Yaudah kau boleh tinggal disini sama Bu Jena, ucap nya dengan senang, ibu juga akan memasukan kamu ke kartu keluarga ibu nak, dan kamu akan sekolah nanti nya ucap nya dengan tulus.
Tekad yang di ambil Jena membuat Claudia tertegun, dia merasa senang ada sosok pelindung nya, Jena mau menampung nya yang bahkan asal usul nya tak jelas, sungguh mulia hati wanita ini.