Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian #2
Jessy adalah putri sulung dari tiga bersaudara, dan keluarga nya ada di Indonesia, keluarga nya adalah keluarga terpandang Daddy nya Jessy adalah orang kaya, meski tidak setara dengan kolongmerat di kota nya.
Jessy juga tidak berniat pulang setelah lulus melainkan dia berniat akan mencari pekerjaan di New York dan mungkin mencari jodoh di sana juga.
"Halo" kata Jessy malas.
"Kau dimana?" tanya Ambar di sebrang telpon.
"Aku masih di Penthouse, sedang berendam" balas Jessy santai.
Dia bahkan sempat-sempatnya nya menyeruput jus stroberi kesukaan nya.
"Really, aku sudah menunggu di club' Jessy sayang" kata Ambar dengan nada gemas nya.
Bagaimana tidak Ambar sudah siap dari jam 7 malam dan Jessy? jam 8 masih mandi? yang benar saja.
"Am kau terlalu bersemangat mencari pria seperti nya, haha" sahut Jessy sambil tertawa ringan.
"Haha ya, benar sekali aku menemukan banyak pria tampan, kau cepat kemari sebelum stok kita kehabisan" goda Ambar lagi.
"Sisakan satu untuk ku, aku akan berdandan dulu" jelas Jessy santai.
Tut !
Jessy mematikan panggilan nya sepihak sebelum dirinya mendengarkan umpatan kekesalan dari teman nya.
Jessy buru-buru bangkit dari bathub, dia berjalan ke shower lalu berdiri di bawah guyuran shower yang membasahi tubuh nya.
"Malam ini Jess, kau tidak boleh penakut" gumam Jessy sambil mengusap wajah nya yang terkena air shower.
Beberapa menit berlalu..
Saat ini Jessy sedang berdiri di depan cermin, dia sudah cantik dan juga seksi, bagi nya yang 23 tahun ini normal karena dia sudah dewasa.
Jessy bahkan berniat bermain dengan tubuh nya, bayangkan saja lima tahun di Amerika dan Jessy masih belum mengenal apa-apa hanya club' malam dan minuman alkohol?.
Itu bahkan sangat lumrah di negara nya, banyak hal yang belum Jessy rasakan contohnya merasakan ranjang panas bersama hot Daddy.
Huh.. membayangkan itu Jessy rasanya ingin tertawa, entah bodoh atau apa tapi Jessy malam ini berniat nekat untuk melakukan hal itu untuk yang pertama kali nya.
Jessy tidak perduli apa yang akan terjadi pada dirinya nanti, yang jelas menurutnya jika calon suaminya nanti mencintai nya sudah pasti suaminya itu akan bisa menerima apapun kekurangan nya.
Dreettt !
"Jessy! kau di mana" teriak Ambar kesal.
Dua jam dia menunggu tapi Jessy masih belum kunjung datang, bahkan saat ini Ambar sudah sedikit mabuk karena teman kencan nya sudah mulai meminta nya untuk pergi ke kamar.
"Ambar sayang, aku tidak bisa ke club' I'm sorry baby" balas Jessy santai.
"Jess! Tut !" sekali lagi Jessy mematikan panggilan nya sepihak.
Huh..
Jessy turun dari mobilnya, matanya melihat hotel mewah yang ada di depan nya, senyuman nampak mengembang di wajah cantik nya malam ini dia akan bertemu dengan mister X pria yang di kenal nya lewat aplikasi daring.
Tring..
"Aku sudah menunggu mu di kamar nomer 13, ketuk pintu dua kali sebagai tanda"
Jessy membaca pesan itu, dia langsung memakai topeng kupu-kupu nya dan setalah itu masuk ke dalam hotel.
Karena sudah memiliki janji Jessy tidak di persulit oleh resepsionis, dengan cepat Jessy sampai di depan kamar nomer 13.
Tok..tok..
Jessy mengetuk dua kali, tangan nya sudah berkeringat basah karena ini yang pertama untuk Jessy, dan dia cukup tegang.
Ceklek..
Jessy masuk tanpa banyak tanya, dia melihat pria yang memakai topeng yang duduk membelakangi nya, sebelumnya keduanya memang sepakat untuk memakai topeng.
Keduanya sama-sama menginginkan jika ini adalah yang pertama dan yang terakhir untuk keduanya, dan tentunya tanpa mengenal data pribadi masing-masing.
"Sesuai perjanjian, aku hanya akan melakukan nya tanpa mencium mu" kata mister X.
"Hem, dan aku juga tidak ingin kau mengetahui identitas ku, jika salah satu dari kita mengingkari nya maka pihak yang menjadi pengkhianat akan merelakan kartu kredit nya untuk di ambil pihak tersakiti" kata Jessy santai.
🌹
Part ini mungkin basi, tapi ini emang kelanjutan nya🤐 dan ada beberapa part lagi yang mungkin sudah kalian baca 🙏
Riviews Mulu😭🥴
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏