NovelToon NovelToon
Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Gadis Penjual Jamu Dan Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Disfungsi Ereksi / Tamat
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pena Remaja01

Daniel Van Houten—seorang mafia berdarah dingin, kejam, dan disegani. Tak pernah membayangkan akan menerima vonis memalukan dari dokter: ia didiagnosis impoten. Tapi Daniel bukan pria yang mudah menyerah. Diam-diam, ia mengirim orang kepercayaannya untuk mencari gadis polos nan perawan, dengan harapan bisa menghidupkan kembali gairah yang lama padam.

Sampai pada suatu malam, harapannya terjawab. Seorang gadis berlesung pipi, polos dan menawan, berhasil membangkitkan sisi pria yang sempat hilang dalam dirinya. Namun karena sikap arogan dan tempramental Daniel, gadis itu justru ketakutan dan melarikan diri tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kali ini, gadis itu tak datang sendiri—ia membawa tiga anak kecil yang menggemaskan, penuh keberanian, dan... sangat mirip dengan Daniel.

---------

"Unda angan atut, olang dahat na udah tami ucil, iya tan Ajam?" – Azkia "Iya, tadi Ajam udah anggil pak uci uat angkap olang dahat na." – Azam "Talau olang d

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Ayang!" panggil Dani. Mata nyaris tak berkedip memandang wanita dihadapannya. Perlahan kakinya melangkah mendekati wanita berhijab itu. "Lu....lu Ayang kan?" tanyanya ingin kepastian.

"Beb, ayo! Kita kan harus cari baju buat acara pesta nanti malam," rengek mamja wanita yang berdiri di belakang Dani.

Dani menoleh pada wanita itu. "Lu bisa kan cari baju sendiri. Nanti Gue susul!"

Wanita itu memberengut kesal. Sedangkan Dani kembali berbalik memandang wanita berhijap di hadapannya. "Lu kemana saja selama ini, Ay? Gue udah capek nyari Lu tau. Tapi Lu gak pernah ketemu."

"Unda, ayo empat Pipi."

Pandangan Dani beralih pada anak kecil yang di gendong Ayang.

"Aya!" Mata Dani menyipit menatap anak kecil yang berada dalam gendongan adiknya.

Ayang memberi isyarat pada Dani agar menyingkir dari hadapannya.

"Tunggu dulu, Ay." Dani menghalangi jalan Ayang dengan merentangkan kedua tangan.

Melihat Dani mulai memaksakan kehendak, Desi bergegas pergi menyusul Udin ke salonnya.

Sementara wanita yang bersama Dani tadi, semakin memberengut melihat kekasihnya yang seperti memohon-mohon pada wanita berhijab yang tengah menggendong anak.

"Ay, kita ngobrol-ngobrol dulu yuk, Gue kangen sama Lu," ucap Dani, namun matanya tak lepas memperhatikan bocah yang di gendong Ayang.

Ayang menggeleng, ia terus saja meminta Dani agar menyingkir. Tapi Dani, bukannya menyingkir, malah semakin merentangkan kedua tangannya menghalangi jalan Ayang.

Tidak lama Udin datang dari arah belakang Dani. Ia lansung mendorong Dani kesamping.

"Eh, kamu itu siapa sih? Beraninya sama perempuan," ucap Udin dengan nada gemulainya.

Dani menatap tajam pria gemulai, yang kini berdiri di depan Ayang. Kemudian ia mendekat dan mencengkram kerah baju pria itu. "Lu yang siapa, banci!" sentak Dani emosi.

"Lepacin!d

Dani melihat kebawah, di sana dua bocah perempuan yang wajahnya begitu mirip dengan Ayang, menarik dan memukul kakinya. Terpaksa Dani melepaskan baju Udin yang di cengkramnya.

"Pelgi cana!" Azkia dan Azura mendorong kaki Dani agar menjauh dari Udin.

"Kakak, Adik, sini!" panggil Udin.

"Awais, talau Om dahatin Pipi agi!" ancam Azkia, lalu menggandeng tangan Azura mendekati Udin.

"Ay! Jelasin ke Gue sipa mereka?" teriak Dani.

"Jelasin apa? Aku suaminya dan mereka ini anak-anakku." Udin yang menjawab.

Dani terkekeh. Lalu kembali mendekati Udin. "Lu gak usah becanda banci! Gue bisa menuntut Lu!" ancam Dani dengan senyum sinis.

"Tuntutlah, apa yang ingin kamu tuntut? Kamu kira aku takut," tantang Udin.

Dani tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata Udin. "Woi, banci! Lu dengar Gue baik-baik.ya! Ayang ini adik Gue satu-satunya. Dan hanya Gue yang bisa menjadi wali nikahnya. Jadi Lu gak usah ngarang cerita kalau Lu itu suaminya! Paham Lu!"

Udin tersentak, lalu menoleh pada Ayang. Tadinya ia mengira kalau Dani adalah mantan kekasih Ayang.

Ayang yang sejak tadi diam tak dapat lagi menahan diri. Azam di turunka dari gendongan, lalu tangan Dani di tarik dan dibawa menjauh dari Udin dan anak-anaknya. Kemudian ponsel di keluarkan dan mengetikkan sesuatu di sana.

Abang mau apa sebenarnya? Selama ini Ayang gak pernah mengganggu Abang, Ayang gak pernah nyusahin Abang. Jadi tolong jangan pernah lagi usik kehidupan Ayang. Ayang sudah bahagia dengan kehidupan Ayang sekarang. Ayang memperlihatkan layar ponselnya pada Dani.

Dani tergugu, setelah membaca kalimat yang di tulis Ayang. "Gu-Gue minta maaf Ay. Lu.. Lu ingat kan, Bunda dulu pernah bilang, kita.harus saling menjaga satu sama lain..Gu- Gue janji, mu-mulai sekarang akan menjaga Lu, Ay," ucap Dani terbata-bata.

Ayang menyunggingkan senyum sinis, lalu kembali mengetikkan sesuatu di ponselnya. Ayang bisa menjaga diri Ayang sendiri. Sekarang berhentilah peduli pada Ayang. 

"Gak Ay, Lu adik Gue satu-satunya. Cuma Lu Ay, saudara yang Gue punya."

Hati Ayang tersentuh mendengar kata-kata Dani. Namun, kali ini ia menguatkan hati agar tidak luluh lagi dengan bujukan saudaranya itu. Sudahlah Bang, biarkan Ayang pergi. Ayang menunjukkan ponselnya pada Dani, setelahnya ia pun berlalu pergi.

"Tunggu, Ay!" Dani menahan tangan Ayang. "Aya, jawab Gua dulu. Apa mereka semua keponakan Gue?" Dani menatap ketiga anak-anak Ayang yang sedang bersama Udin.

Ayang menggeleng, lalu mengetik kembali di ponselnya. Mereka hanya anak-anak Ayang. 

Dani tertawa, namun sudut matanya menitikkan cairan bening. "Jadi benar, mereka semua keponakan Gue?"

Ayang melayangkan tatapan tajam pada Dani sebelum menarik tangan dan berlalu pergi.

Dani tersenyum, lalu mengeluarkan ponsel. Ia memotret Ayang yang sedang bersama tiga anak kecil. Setelahnya ia menghubungi seseorang melalui sambungan telepon.

"Beb, kamu mau kemana? Kita kan belum beli apa-apa," sungut wanita yang datang bersama Dani tadi.

"Nanti saja, Gue ada keperluan penting," ucap Dani tanpa menghentikan langkah.

.

.

.

Di lantai tertinggi sebuah gedung pencakar langit, di sanalah Dani kini berada.

"Aku tak punya banyak waktu, cepat katakan, berita penting apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Daniel. Pria itu berdiri membelakangi Dani, memandang kota dari tempatnya sekarang.

"Ini tentang adik Gue."

Seketika Daniel berbalik badan menghadap pada Dani.

Daniel menggaruk tengkuk belakangnya..Tatapan pria di depannya begitu menakutkan. "Gimana cara nyampein nya ya?"

Daniel yang mengerti apa maksud pria itu berjalan kemeja kerjanya, lalu menulis dan merobek sebuah kertas dan memberikannya pada Dani.

Dani mengambil kertas itu. Dan seketika ia tersenyum setelah melihat nominal uang yang tertulis di sana. "Gue gak ada minta ini ya?"

"Cepat katakan atau kulempar kau ke bawah!"

"Oke, oke. Barusan Gue bertemu Ayang-"

"Kau jangan main-main denganku!" sentak Daniel seketika. Meja di hadapan juka di tepuk dengan kedua belah tangan.

"Si-siapa yang main-main, Gue serius! Mungkin baru setengah jam lalu gue bertemu dengannya," ucap Dani sambil mengeluarkan ponsel. "Nih, Lu lihat sendiri kalau gak percaya." Dani menunjukkan foto Ayang yang diambilnya di mall tadi dari posisi belakang.

"Itu foto Adik Gue sama anak-anaknya. Gue hanya bisa mengambil foto mereka dari belakang."

"Anak-anak?" Daniel memperhatikan foto yang ada di ponsel Dani.

"Iya, Ayang memiliki 3 anak kembar, umur mereka sekitar tiga tahunan. Dan ada satu anak kecil yang begitu mirip dengan Lu?"

Mata Daniel terbuka lebar. "Ka-kau serius, anaknya mirip aku?" tanya Daniel dengan bibir bergetar.

"Eits, dah! Gak ada gunanya juga Gue bo'ongin Lu, yang ada nyawa Gue taruhannya. Udah, mending Lu samparin sekarang sebelum mereka pergi jauh. Gue cabut dulu, thanks ya uangnya. Oh ya, satu hal lagi! Lu akan berhadapan dengan Gue kalau Lu berani menyakiti mereka!" peringat Dani sebelum berlalu dari ruangan itu.

Daniel Menyeringai. "Sial! Berani kau mengancamku!"

Setelahmya Daniel segera memanggil Regan, menyuruh anak buahnya itu untuk memeriksa semua CCTV yang ada di mall yang di sebutkan Dani.

1
Maa Yanti Maa Yanti
daniel oh daniel burung mu udh dpt sangkar msih emosi hrus nya lbih sabar atuh pda s ayang nya 😅😅
Maa Yanti Maa Yanti
abang nya mazenuuunnn 😡😡
shena
😍
Kalsum
gawat ayang sepertinya hamil
Mama Mama
tambah ngeselin si dani,ayang nya juga ga bisa ngapa2 in
Ning Suswati
alexandernya punya nyawa cadangan kali y, kok masih hidup
Ning Suswati
kelamaan sih mengungkap siapa sebenarnya pak bambang, dan terus apa hubungannya mereka menyayangi ayang
Ning Suswati
isss dah kesel aja melayani si dani laki2 banci kaleng, gk mau kerja cari duit tambah keenakan dikasih duit tabpa harus jerja, gimana sih
Ning Suswati
jgn2 keluarga tsb sdh lenyak ditelan bumi, oleh tangan2 si paksu
Ning Suswati
memelihara manusia daqjal dan benalu gk tau diri dan bikin masu sampai keurat nadi, laupun sdr sendiri, biarkan dia hidup jadi gelandangan, daniel juga tdk pernah mendidiknya jadi laki2 yg bertanggung jawab, jgn jadi pecundang terus2an dikasih duit
Ning Suswati
sebenarnya di kantor ada acra apa sih, sdh tau banyak musuh sok2an jagoan memboyong anak isteri tanpa pengawal, berkeliaran, gk takut musuh selalu mengintai
Ning Suswati
jadi laki2 gk guna sama sekali, kok bisa2 daniel sabar dg dani selalu memberi uang, tambah ngelunjak aja,
RatuElla11: halo kak, mampir juga yuk kekaryaku "Istri Simpanan Pemuas Tuan Eden."
total 1 replies
Ning Suswati
salah mencari lawan, gk tau aja kalau suami wanita kampung tsb mantan mafia yg baru insyaf
Ning Suswati
hhhhhh dasar naga nya nakal, tuh dengar kata tuannya 🤭🤭🤭🤭
Ning Suswati
dasar saudara gk tau diri, sok2an mau mengakui yg bukan miliknya, syukur ayang bisa tegas dg wanita sok2 kaya, gk tau aja dani si pemalas tukang ngemis dg ipar, sama sekali gk ada harga dirinya, sdh hidup numpang bla bla bla
Ning Suswati
salah sendiri anak kembar tiga sdh tambah lagi brojol dua, gak mau pake baby syster, uang banyak, buat apa coba menyiksa badan, sdh hamil nngurus anak 5 sekaligus di + lagi baby besar, apa gk remuk badan
Ning Suswati
jgn2 tangan dingin daniel yg sdh melenyapkan bu rodiah dan suaminya
Ning Suswati
ayang sdh mulai nakal ni yeee, tapi ubah dong manggil paksu, masa dipanggil tuan sih
Ning Suswati
masa selama nikah ayang gk pernah dikasih uang, gila tu paksu, kerjanya hanya memaksa
Ning Suswati
hhhhh, itu emang yg di tunggu2 paksu, kan sdh halal, gk usah malu2 lah ayang 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!