Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan jalan
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi,satu persatu siswa mulai berhamburan keluar dari ruang kelas.
''Huuf,akhirnya selesai juga pembelajaran hari ini.'' gumam Windy,namun masih terdengar kedua sahabatnya.
''Iya, gue juga rasanya capek banget nih otak gue.'' sambung Putri.
''Udah kalian ini, gitu aja ngeluh,kayak aku dong yang selalu menerima pelajaran apa yang guru berikan padaku.'' ucap Nikeh,membuat kedua sahabatnya memutar bola mata mereka jengah
''Gaya loe Ken, loe itu lagi happy aja karna sebentar lagi akan dijemput om Rayen makanya semangat,coba kalau enggak,udah pasti mulut loe selalu ngedumel didalam kelas.'' ucap Windy
''Haha, kalian tau aja,'' udah yuk kedepan.''
Saat ini ketiga remaja itu sudah sampai diparkiran,kalian bawa kendaraan masing-masing?'' tanya Niken setelah sampai parkiran.
''Iya dong,papa dan mamaku kan lagi diluar kota,jadi aku bebas naik mobil sendiri.'' ucap Putri,yang memang terlahir dari keluarga yang berada, namun sayangnya kedua orangtuanya sering berpergian keluar kota dan hanya tinggal Putri dan pembantunya saja dirumah,meski begitu ia tak pernah merasa kesepian karna kedua sahabatnya ini selalu ada saat ia membutuhkan mereka.
Lain Putri,lain pula halnya dengan Windy, Windy adalah anak kedua dari dua bersaudara, ia mempunyai seorang kakak perempuan,yang saat ini sedang menempuh pendidikan diluar negri,,namun meskipun ia juga terlahir dari orang yang berada, Windy mempunyai keluarga yang harmonis, dan ia juga selalu merasa bersyukur karna kedua orang tuanya selalu ada disisinya,
''Sebaiknya kamu hubungi lagi om Rayen Ken,jangan-jangan dia lupa lagi,kalau ada janji sama loe.'' ucap Putri
''Bener tuh, sepertinya loe memang harus menghubungi om Rayen deh.'' sambung Windy.
Namun saat Niken hendak mengambil ponsel miliknya dari dalam tas,tiba-tiba suara klakson mobil berbunyi.
Tin-tin.
Terdengar suara klakson dari arah gerbang,membuat ketiga gadis itu menoleh keasal sumber suara.
Niken mengembangkan senyum saat menyadari kalau mobil tersebut adalah milik om nya Rayen,namun senyumnya surut seketika saat melihat sosok lain yang tiba-tiba keluar dari dalam mobil.
''Loh Ken, itu kan si tante pirang, tukaan gue bilang juga apa, om loe pasti sama tu model,mana bisa dia hidup tanpa si tante pirang.'' ucap Putri,membuat Niken yang mendengar berasa ingin muntah.
''Apaan sih loe Put,bikin aku tambah bette aja.'' ucap Niken.
''Tau nih,'' sambung Windy
''Hehe,maaf tapi kan emang bener.'' ucapnya lagi yang tak mau disalahkan.
''Ken, loe jangan mundur lagi ingat pepet terus tuh si om!" ucap Windy memberi semangat.
Terlihat Rayen melangkah mendekati ketiga gadis tersebut.
''Niken ayo kita pulang!" ajak Rayen
''Pulang? bukannya om janji mau ajak aku jalan-jalan setelah pulang sekolah.'' ucap Niken mengingatkan.
''Iya maksud om juga gitu,tapi kita antar tante Vio dulu gpp kan?
''Hem,'' ucap Niken.
''Guys aku diluan ya.'' ucapnya sambil melambaikan tangan pada kedua sahabatnya.
''Hai Niken,'' sapa Viona saat melihat Niken sudah berdiri didepannya.
''Hai juga tante.'' balas Niken sambil tersenyum paksa.
''Dasar tante pirang, ngapain sih pakai acara ikut segala,ganggu aja.
Batin Niken sambil menggerutu kesal.
''Om aku didepan ya?'' ucap Niken sambil membuka pintu mobil bagian depan.
''Niken itu tempat tante, sebaiknya kamu duduk dibelakang saja ya?.'' ucap Viona yang hendak masuk,namun sebelum ia duduk tiba-tiba Rayen bersuara
''Vio,sebaiknya kamu duduk dibelakang saja ya? kamu bilang tadi lelah kan?jadi kalau dibelakang kan kamu bisa tiduran sambil bersandar.'' ucap Rayen
''Yes,akhirnya om Rayen ngebela aku.''
Batin Niken tersenyum senang,sedangkan Viona hanya mendengus kesal.
Setelah mengantarkan Viona pulang keapartemennya,mobil Rayen langsung menuju kediaman rumah Niken.
''Hari ini rencananya kita akan kemana?'' tanya Rayen,sambil melirik kearah ponakannya.
''Gimana kalau kita nonton, habis itu makan dan juga belanja,kayaknya seru deh om.'' jawab Niken sambil membayangkan nya
''Baiklah terserah kamu.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka sampai dikediaman keluarga Mahendra.
Setelah memarkirkan mobilnya, Rayen dan Niken langsung masuk kedalam rumah.
''Kok sepi ya om,pada kemana sih?'' ucap Niken sambil pandangannya menyusuri rumahnya besar tersebut.
''Non Niken,ibu dan bapak sedang pergi keluar kota katanya besok baru pulang.'' jelas Art,yang tiba-tiba datang dari arah dapur
''Hah? keluar kota tapi kenapa gk bilang sama saya sih bik?'' ucap Niken terlihat kesal.
''Kenapa kamu kesal? kan ada om, lagian papa dan mama kamu ada urusan mendesak makanya mungkin karna terburu-buru jadi lupa ngabari kamu.'' jelas Rayen
''Loh,jadi om juga sudah tau? iih, nyebelin banget sih,kenapa om gk bilang sejak tadi?
''Ya ini kan om sudah bilang.'' jawab Rayen,membuat gadis belia itu mencebikkan bibirnya.
''Yasudah sana mandi! katanya mau jalan-jalan keluar.'' ucap Rayen mengingatkan.
''Ih iya lupa, yasudah aku mandi dulu ya om,'' ucapnya sambil berlalu menuju lantai atas.
Beberapa saat kemudian..
Saat ini Rayen sedang duduk diruang tamu sambil mengecek email yang masuk lewat ponsel pintar miliknya.
''Om aku sudah siap.'' ucap Niken,yang kini sudah berdiri dihadapan Rayen.
''Hem, sebentar ya, om masih ngecek email dulu.'' jawabnya tanpa melihat pada Niken.
''Iih,si om nyebelin banget sih,aku sudah dandan cantik gini masih saja dicuekin.
Batin Niken.
Rayen yang saat itu masih fokus pada ponselnya membuat Niken jengah.Merasa masih tak dihiraukan ia pun langsung merampas ponsel milik Rayen.
''Heii kenapa kamu rebut ponsel om.'' ucap nya dengan nada tak suka.
Rayen menatap pada Niken,ia yang awalnya ingin marah, tiba-tiba berubah pikiran saat melihat Niken,, Rayen memperhatikan penampilan Niken dari ujung rambut hingga ujung kaki.
''Cantik.'' ucap Rayen tanpa sadar,sudah memuji penampilan Niken,membuat sang keponakan tersenyum senang.
Rayen benar-benar tak menyangka,keponakan yang selama ini selalu ia manjakan dari kecil sudah menjelma menjadi gadis yang sangat cantik,selama ini memang Rayen tak begitu terlalu memperhatikan penampilan sang ponakan,yang memang selalu memakai pakaian longgar,namun kali ini Niken menggunakan pakaian yang pas ditubuhnya,hingga mampu memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya.
''Tentu saja,aku ini sangat cantik om,emang baru sadar.'' jawab Niken
''Yaya kamu memang keponakan om yang paling cantik,sekarang kembalikan ponsel om!" ucap Rayen.
Saat ini mereka berdua sudah berada didalam mobil, Rayen yang fokus dengan setir nya,sedangkan Niken sibuk dengan ponsel miliknya.
Rayen melirik pada Niken,saat melihat keponakannya itu tersenyum saat melihat benda pipih tersebut.
''Ada apa dengannya?kenapa dia melihat ponsel sambil tersenyum seperti itu.
Batin Rayen, sambil sesekali melirik pada Niken
''Kamu sedang lihat apa sih,kenapa senyum-senyum seperti itu?
NEXT
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami