Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
"Selamat datang di Happymart. Selamat berbelanja" ujar Azura saat ada pelanggan yang masuk ke minimarket tempatnya bekerja.
"Ada lagi kak?" ujar Azura saat ada seorang wanita yang hendak membayar belanjaannya.
"Nggak kak, ini aja" sahutnya.
"Totalnya Rp 153.500,- kak"
Lalu wanita itu menyerahkan 3 lembar uang 50 ribuan dan 1 lembar uang 5 ribuan pada Azura."
"Ini kembaliannya, kak." ujar Azura seraya menyerahkan uang kembalian senilai Rp 1.500,-.
"Terima kasih sudah berbelanja di Happymart" tukas nya saat pelanggan wanita itu mengambil belanjaan yang diserahkan Azura.
"Hai kak, pulsanya dong?" ujar seorang pemuda berseragam putih abu-abu.
"Pulsa yang berapa kak?" tanya Azura sopan.
"Yang seratus ribu kak, ini nomornya" ujar pemuda itu sambil menatap Azura dan tersenyum-senyum memandangi wajah Azura membuat Azura jengah. Tapi Azura hanya diam saja karena sudah biasa bagi nya.
"Sudah kak, harganya 102.000 ya kak." ujar Azura lalu pemuda tanggung itu pun menyerahkan uang pas.
"Terima kasih kak"
"Kak, kan saya udah kasi nomor saya ke kakak, giliran kakak dong kasi nomor kakak ke saya siapa tau kita bisa jadi... "
"Maaf dek, tolong kasi tempat untuk ibu itu. Ibu itu kayaknya sedang terburu-buru" potong Azura membuat pemuda itu seketika cemberut dan menyingkir dari sana.
"Dasar anak-anak zaman sekarang bukannya sibuk belajar malah mau modus, emang gue penyuka berondong? Nehi... Mendingan sama dokter galak deh. Eh kok malah jadi ingat si dokter galak ya!" gumam Azura hingga tanpa sadar tersenyum sendiri saat melayani pelanggan.
"Ternyata dugaan saya tempo hari benar, kamu ini memang gadis gila tersenyum-senyum sendiri" cibir seseorang dengan nada sinis seraya meletakkan beberapa kotak jus kemasan dan minuman isotonik membuat Azura mengerutkan keningnya dan mengalihkan pandangannya dari layar komputer ke arah seseorang itu.
Mata Azura seketika melotot saat melihat siapa yang mencibirnya itu.
"Astaga kok bisa-bisanya gue ngayalin tu dokter galak ada di mari, sepertinya otak gue perlu diruqiyah ni" gumam Azura sambil menepuk kedua pipinya agar sadar dari khayalannya.
Tapi semakin kuat ia menepuk pipi, orang itu tidak kunjung hilang dari pelupuk matanya hingga Azura berinisiatif mencubit pipi si dokter galak itu.
"Hei, apa-apaan sih kamu!" tepis Alfi saat Azura mencubit pipinya. Alfi bahkan sampai mengambil sapu tangan dari sakunya dan mengelap pipinya yang dicubit Azura.
"Astaga, ini beneran pak dokter galak? Jadi gue nggak mimpi ini?" seru Azura dengan mata berbinar.
"Cepat hitung itu!" titah Alfi tegas membuat Azura mengerucutkan bibirnya.
"Ish, ibu pak dokter ngidam apa sih pas hamil bapak? Kok galak bener?" cibir Azura sebodoh amat deh di bilangin kasir nggak ada sopan santun.
Alfi hanya diam seolah mengunci mulutnya enggan menanggapi celotehan Azura.
"Ck... sekarang bapak dokter selain galak ternyata bisu juga ya? Diem aja. Percuma aja punya tampang cakep tapi ditekuk mulu, udah kayak orang patah hati. Eh jangan-jangan emang bapak lagi patah hati ya?" cerocos Azura seenaknya sambil menghitung pesanan Alfi, untung saja sedang sepi jadi tidak ada yang mendengarkan omelan unfaedah nya.
Kesal mendengar omelan Azura yang tiada henti, Alfi membalik badan berniat meninggalkan begitu saja belanjaannya.
Tau Alfi akan kabur begitu saja, Azura segera mengejar dan menghadangnya.
"Eh pak dokter galak, mau kabur ya? Bayar dulu dong! Pasti pak dokter mau alasan dompetnya ketinggalan terus mau kabur, iya kan! Masa' pak dokter nggak punya duit sih! Padahal belanjaannya nggak banyak kok cuma 132.200 doang eh malah nggak bisa bayar. Malu tuh sama gelar" ledek Azura membuat emosi Alfi rasanya ingin meluap-luap.
Alfi sudah kesal setengah mati, ia mengangkat tangannya seperti ingin mencekik dengan gigi bergemeletuk.
"Kenapa? Marah? Mau cekik? Cekik nih kalau bisa? Atau pak dokter kangen saya cium lagi? Hayo ngakuuuu!"
"Aaaargh... dasar gadis gila!" desis Alfi yang rasanya ingin sekali berteriak.
Lalu ia segera mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang seratus ribuan 2 lembar lalu meletakkannya di tangan Azura. Tanpa kata, ia segera mengambil belanjaannya dan pergi dari hadapan Azura yang sudah tertawa terpingkal-pingkal.
"Pak dokter galak, ini ada kembaliannya" teriak Azura tapi Alfi mengabaikannya.
Brakkk...
Alfi masuk ke dalam mobilnya sambil membanting pintunya dengan kasar.
"Sial banget sih! Bisa-bisanya ketemu gadis gila itu lagi. Apa katanya tadi? Kangen dicium dia? Gila asli gila, bener-bener gila" celoteh nya.
...🌹🌹🌹🌹🌹...
...Jangan lupa Like dan Vote...
...Terima kasih...
...Jangan lupa mampir ke cerita ku yang lain nya ya kak...
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya