NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Stp 28

Hiera melangkah mendekati api unggun kemudian berjongkok di depannya. Dia mengambil sebatang kayu yang cocok dengan lubang botol, memasukkannya ke dalam botol. Kayu itu ia gunakan sebagai pegangan. Hiera mulai membakar ujung runcing botol itu.

Mata Mark melotot ngeri melihatnya. "Apa yang akan kau lakukan Hiera?!"

Ujung runcing botol itu telah merah membara. Hiera beranjak kembali mendekati Mark. Aura wajahnya bagai malaikat kematian di mata Mark.

Jari tangan Hiera menyentuh bibir Mark, mengusapnya lembut dengan ibu jarinya.

"Kau tahu sayang, bibir ini selalu berucap manis dan kebohongan secara bersamaan padaku, jadi sudah sepantasnya diberi pelajaran".

"Bibir manis yang selalu aku harap mengecup ku lembut penuh kasih sayang ini,,, nyatanya berisi racun,,, "

"Kau gila Hiera! Kau gila!" Jerit Mark.

Hiera terkikik, tawanya terdengar mengerikan. Namun di matanya menggenang air mata.

"Aku gila iya? Siapa yang telah membuatku gila coba? Kalian membantai ku tak berperi-kemanusiaan waktu itu. Dan kalian terlihat senang saat aku sekarat".

Tangan Hiera menarik bibir bawah Mark kemudian dengan kejam mengirisnya dengan runcing botol panas itu.

Jeritan kesakitan Mark membahana ke seantero ruangan itu.

"Aaaaaaaaaaaarg! Kau kejam! Akan ku bunuh kau!" Racau Mark dengan suara yang sudah tidak jelas karena bibir bawahnya telah terputus. Darah mengalir deras dari mulutnya menetes netes ke dada laki laki itu.

Hiera terkikik kembali. Hatinya begitu senang. Dia mengangkat potongan bibir Mark yang di jepit dua jarinya, mempertontonkan nya pada wajah Mark yang matanya melototi gadis itu.

"Membunuhku? Maka cobalah kalau bisa!" Hiera melemparkan potongan bibir itu ke dalam api. Seketika bau daging terbakar menguar di ruangan itu.

Hiera kembali mendekati tubuh Mark. Tangannya dengan nakal membuka pengait celana jeans yang dipakai laki laki itu kemudian menarik resletingnya hingga terbuka.

Wajah Hiera menyeringai menatap wajah Mark yang diliputi kengerian. Kepala laki laki itu menggeleng dengan cepat.

"Hiera, hentikan Hiera! Ampuni aku Hiera! Aaaarkh f*ck!" Jerit Mark tertahan saat tangan Hiera menyentuh adik kecilnya.

"Kenapa sayang? Kau merasa nikmat? Tapi kenapa matamu melihatku seperti melihat setan? Bukankah kau tadi mengajakku berbuat mesum?" Bisik Hiera bagai suara angin. Hiera mencengkram erat adik kecil milik Mark hingga laki laki itu meringis kesakitan. Matanya melotot ketakutan pada wajah Hiera.

"Berapa kali kau telah mereguk kenikmatan dengan adik tiri ku yang jalang itu? Berapa banyak korban wanita yang berhasil kau tiduri? Kau tau Mark adik kecilmu ini harus diberi pelajaran agar dia tak lagi memakan korban!"

Mark menggeleng gelengkan kepalanya frustasi. Wajahnya memohon pengampunan. Namun Hiera menatapnya dingin.

Dan dengan kejam tangan Hiera menghujamkan botol runcing itu secara brutal pada adik kecil Mark hingga laki laki itu bersimbah darah.

Mark sudah tak mampu lagi berteriak, wajahnya seputih kapas, rasa nyeri itu begitu menggetarkan, menggerogoti area selangkangannya. Dia berharap mati saja saat ini juga, namun ajal tak juga menjemputnya.

Hiera melepaskan ikatan tangan laki laki itu. Tubuh Mark melorot ke lantai dengan lemas.

"Dengarkan aku Mark! Kedepannya walau kita sama sama mati dan terlahir kembali, aku tidak pernah ingin mengenalmu! Camkan itu!" Suara Hiera begitu dingin menggetarkan sanubari Mark. Mark hanya mampu terkapar dengan air mata berlinang.

"Kau sekarat, tapi tenang saja, kau tidak akan mati. Terlalu enak jika kau mati sekarang". Bisik Hiera, satu tangannya mengalirkan sedikit energi penyembuh pada tubuh Mark.

Perlahan Hiera pun meninggalkan tempat itu tanpa peduli lagi pada Mark yang menatap pilu ke arahnya.

****

Akhirnya libur semester telah tiba, seluruh mahasiswa dari berbagai studi telah selesai menjalankan ujian akhir semester empat. Kini mereka bisa melepas penat dari segala kegiatan perkuliahan yang membuat mereka jengah dan membosankan. Mereka tinggal menikmati libur panjang mereka.

Tentu saja rata rata semua siswa ingin mengisi hari libur mereka dengan wisata.

Namun tidak bagi Hiera, sesuai rencananya, hari liburnya akan dia gunakan untuk melaksanakan tugas Pangeran kegelapan yaitu mencari pedang inti Samudera.

Hiera melenggang ringan di koridor kampus. Hari ini dia berencana akan belanja semua keperluan petualangannya.

"Hiera!" Tiba tiba sebuah suara memanggil namanya. Hiera menengokkan kepalanya pada pemilik suara itu.

Hanna?! Batin Hiera.

Hiera menautkan kedua alisnya. Ada perlu apa adik tirinya itu rupanya? Hiera bersikap waspada. Jika gadis itu ingin membully nya sekarang, bukanlah waktu yang tepat. Hiera tidak membalas berlebihan menyakiti Hanna bukan tanpa Alasan. Jauh di lubuk hati terdalamnya dia menyayangi saudara tirinya itu. Biar bagaimana pun mereka sedarah.

Tapi jika Hanna berusaha menyakiti Hiera lagi, Hiera takut dia tidak bisa mengontrol dirinya lagi.

"Hiera boleh kita bicara sebentar". Pinta Hanna. Nada bicaranya terdengar biasa saja.

"Katakanlah". Ucap Hiera datar.

"Hiera, aku mewakili mama dan papa, kami semua minta maaf atas perlakuan kami padamu. Kami menyesal. Pulanglah, papa dan mama menunggumu". Pinta Hanna terlihat sungguh-sungguh.

Hiera terpana. Benarkah ucapan gadis di depannya ini? Benarkah ayahnya dan Margareth telah menerimanya sekarang? Setitik harapan mengisi ruang hatinya yang kosong. Harapan untuk memiliki keluarga yang harmonis. Jauh di lubuk hatinya, Hiera hanya memerlukan pengakuan dari keluarga itu, bahwa dia bagian dari keluarga itu.

"Benarkah apa yang kau katakan?" Tanya Hiera tak percaya.

Kepala Hanna dengan cepat mengangguk. "Mama dan papa menyuruhmu untuk makan malam bersama. Kita mulai hidup baru kita Hiera, hidup sebagai keluarga harmonis". Jawab Hanna.

Bibir Semerah ceri itu tersenyum bahagia. "Baiklah aku akan pulang malam ini".

"Terimakasih Hiera, kau memang saudara yang baik". Hanna memeluk Hiera dan dibalas hangat oleh gadis itu.

Tiba tiba ponsel Hanna berdering. Gadis itu mengangkat ponselnya, kemudian terdengar berbicara dengan seseorang.

Setelah itu dia menutup panggilan,kemudian memandang Hiera dengan wajah menyesal.

"Hiera maafkan aku, aku lupa ada janji dengan temanku malam ini, jadi tolong sampaikan pada mama aku pulang agak telat. Tapi aku usahakan pas jam makan malam, aku sudah ada di rumah". Ucap Hanna dengan nada penuh penyesalan.

"Akan ku sampaikan". Jawab Hiera lembut.

"Baiklah sampai jumpa nanti malam Hiera, aku pergi dulu ya".

Hiera mengangguk sambil tersenyum. Matanya memandang punggung Hanna yang berlalu pergi.

Tiba tiba Hanna membalikkan badan, kembali berjalan ke arah Hiera dengan terburu buru.

"Aduh hampir lupa, Hiera aku boleh titip barang pesanan mama ya, tadi mama minta di beliin skincarenya yang sudah habis". Hanna menyodorkan sebuah paper bag dengan desain mewah sambil memasang wajah tak enak.

Hiera menerima paper bag itu sambil tersenyum lebar dan mengangguk.

"Maaf merepotkan mu Hiera!" Ucap Hanna sambil berlalu pergi.

Hiera hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah saudara tirinya itu. Bibir Hiera tak berhenti tersenyum. Hatinya sedang bahagia sekarang.

"Sepertinya sedang ada yang bahagia hari ini". Tegur seseorang.

"Tuan Hugo!" Hiera menyebut pemilik suara yang menyapanya itu.

"Hiera kita makan malam yuk, besok kan sudah mulai libur kuliah".

"Aduh maaf banget tuan Hugo, malam ini saya ada acara keluarga". Hiera menangkupkan kedua tangan di dada.

"Baiklah tak mengapa, mungkin lain kali. Ayo ku antar pulang". Tawar Hugo.

"Maaf tuan Hugo, saya masih banyak keperluan, jadi saya pulang sendiri saja. Saya permisi, sampai jumpa". Hiera membungkukkan badannya, kemudian segera berlalu dari hadapan laki laki itu.

Hugo hanya bisa tertegun. Memandang Hiera dengan tatapan kecewa. Sepertinya gadis itu menghindarinya. Tapi dia tidak akan pernah putus asa untuk terus mengejar gadis itu.

"Aku akan membuat kau jatuh cinta padaku, Hiera". Lirih hatinya.

***

Hiera sedang dalam perjalanan pulang dengan taksi ketika dia melihat mobil mobil polisi berjejer menghadang.

"Ada apa ya pak?" Tanya Hiera penasaran pada pak sopir.

"Sepertinya ada razia non". Jawab sang sopir.

"Oh." Hanya itu yang keluar dari mulut gadis itu. Hiera merasa tak punya salah jika diperiksa polisi. Kecuali jika sopir taksi itu tidak punya SIM.

Sopir taksi itu menepikan mobilnya.

Hiera merasa heran, yang berpatroli bukan polantas tapi polisi bagian Narkoba. Tapi Kaiyo tetap tenang.

"Selamat malam nona, boleh turun sebentar untuk melakukan pemeriksaan". Ucap seorang polisi dengan sopan.

Hiera mengangguk, kemudian turun dari taksi itu.

Seorang polwan menggerayangi tubuhnya dari atas sampai ke bawah.

"Bersih!" Lapor polwan itu.

Seorang polisi pergi memeriksa taksi yang dia tumpangi.

Dan Hiera baru tersadar. Wajahnya terkesiap dan memucat.....

***

1
Lala Kusumah
/Facepalm//Slight//Facepalm//Facepalm/
Fransiska Husun
/Facepalm//Scream//Facepalm/
Fransiska Husun
jangan bilang it si hugo lg🤦‍♀️
Aludra08: kenapa curiga sama Hugo?
total 1 replies
Kusnari B Dirma
ok
putmelyana
buruan bunuh mereka trus ambil harta ibu lu
putmelyana
si Heirs udh dong Lo terlalu naif klo gua jdi lu udh bunuh mreka semua anjing lah dri tdi gua greget bgt bisa² nya lu k tipu Ama omongan si Hanna anjing
Aludra08: sabar dek ya 🥰🥰
total 1 replies
Viona Syafazea
pembalasan dimulai.. /Angry/
Fransiska Husun
keras donk, bkn dy tidur lelap wkt mau pergi
msk langsung luluh aj
Sulfia Nuriawati
bpk kok y kyk iblis klakuannya, hsnya d gantung terbalik kyk ya otaknya geser hrs d guncang biar waras
Sulfia Nuriawati
aneh g bs melawan sama skali btl² lemah, d bully jg g bs lawan gemes jdnya kesannya kyk cwek bego bin oon
Diyah Pamungkas Sari
kecewa sih.. jd gk cocok sm krakter yg sblmnya tangguh jd lembek lg.
Aludra08: masih proses ☺
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
hiiii serem tp suka! 😁
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Aludra08: haha, gagal terus 😅😅
total 1 replies
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!