NovelToon NovelToon
Andrea (How Are You My Son?)

Andrea (How Are You My Son?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:280.7k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Cerita sequel dari Andrea rahim pilihan

Demi kebahagiaan sang kakak dan masa depan anaknya, Andrea rela melepaskan suami serta buah hatinya dan pergi sejauh mungkin tanpa sepengetahuan mereka. Berharap dengan kepergiannya Gerard dan Lucy akan kembali rujuk, namun rupanya itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya karena bayi lelaki yang ia tinggalkan itu kini tumbuh menjadi anak pembangkang yang merepotkan semua orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~12

Sore harinya Andrea nampak terbangun dan tak melihat jarum infus di punggung tangannya lagi, sepertinya perawat telah melepaskannya dan badannya pun sudah terasa lebih baik meskipun masih sedikit pusing.

"Di habiskan makanannya ya sayang, semoga lekas sembuh."

Terlihat sebuah catatan di atas nakasnya beserta dengan beberapa menu makanan sehat di sana, itu pasti kekasihnya yang menyiapkannya. Pria itu memang sangat baik dan juga perhatian sama seperti mantan suaminya dahulu, sayangnya hingga kini ia belum merasakan hadirnya cinta di hatinya.

Setelah itu Andrea pun segera mengambil nampan berisi makanan tersebut lantas segera memakannya, tadi siang ia melewatkan makan siangnya dan alhasil saat ini kelaparan langsung melanda perutnya.

Ngomong-ngomong apa Henry masih berada di yayasan ini, karena jika itu terjadi ia tidak mungkin bisa keluar dari rumahnya. Lagipula ia tidak mungkin meminta sang kekasih untuk membatalkan kerja sama mereka mengingat membangun rumah sakit adalah cita-cita pria itu sejak dulu, biarlah ia jalani ini semuanya meskipun untuk sementara waktu ia akan lebih berhati-hati agar tidak bertemu dengan asisten mantan suaminya tersebut. Tapi ia yakin pria itu takkan lama tinggal di sini mengingat pekerjaannya di kota pasti sangat banyak dan mantan suaminya juga tak mungkin rela di tinggal terlalu lama oleh tangan kanannya itu.

Malam harinya doktor Steve yang baru selesai mengantar Henry ke bandara segera mengunjungi kediaman sang kekasih.

"Bagaimana keadaanmu? Apa masih demam?" Tanyanya khawatir.

Andrea pun menggeleng kecil. "Aku sudah merasa lebih baik, lalu bagaimana dengan investornya maaf ya aku tak bisa menemanimu." Ucapnya dengan tak enak hati.

"Semuanya berjalan dengan lancar dan bulan depan pembangunan rumah sakit akan segera di mulai," terang dokter Steve dengan antusias. Pria itu terlihat bahagia sejak datang dan tentu saja Andrea tak ingin merusak kebahagiaannya.

"Benarkah? Aku turut senang, semoga nantinya akan bermanfaat untuk banyak orang." Andrea menimpali dengan tak bersemangat.

"Tentu saja bukankah itu tujuan kita?" Dokter Steve pun kembali tersenyum menanggapinya tanpa tahu bagaimana perasaan Andrea yang sebenarnya di mana sedang mengkhawatirkan keberadaannya akan di temukan oleh sang mantan suami.

Sebenarnya ia tak masalah bertemu dengan pria itu toh saat ini mereka telah memiliki kehidupan masing-masing, mantan suaminya bersama Lucy dan ia pun bersama dokter Steve. Namun sayangnya ia masih mencintai mantannya itu dan melihat kebahagiaan keluarga kecil mereka pasti akan membuatnya tersiksa, apa mungkin perasaan ini yang di rasakan oleh kakaknya dahulu? Cemburu sekaligus amarah menjadi satu yang tak mampu di ungkapkan dan hanya tangisan yang menggambarkan perasaannya.

Sebelumnya wanita itu memang menceritakan bagaimana masa lalunya pada sang kekasih tapi ia tak pernah mengatakan siapa mantan suaminya, biarlah semua menjadi rahasia hidupnya sendiri.

"Ngomong-ngomong di mana mereka?" Tanya Andrea ingin tahu.

"Sudah pulang sayang, tuan Henry sepertinya juga tertarik dengan daerah sini dan berencana membangun beberapa tempat wisata maupun hotel. Semoga saja itu benar terjadi karena pasti akan banyak menyerap tenaga kerja masyarakat di sekitar sini," sahut dokter Steve dan Andrea pun hanya mengangguk kecil.

Sepertinya takdir benar-benar sedang mempermainkannya dan ia harus siap untuk menghadapinya terutama menghadapi mantan suaminya nanti jika suatu saat datang kemari.

Beberapa hari kemudian.....

"Bagaimana perjalanan mu Hen?"

Pagi itu Gerard yang baru sampai kantornya nampak di sambut oleh sang asisten, sebelumnya ia memang tak ingin mengganggu pria itu setelah kepulangannya dari luar kota karena bertepatan dengan libur akhir pekan juga.

"Lumayan lancar tuan dan saya benar-benar mengagumi daerah tempat tinggal dokter Steve, indah dan juga alami." Terang Henry dengan antusias.

"Benarkah?" Gerard nampak menaikkan sebelah alisnya menatap asistennya tersebut.

"Benar tuan, mungkin membangun rumah sakit tak banyak menguntungkan kita tapi saya rasa kita bisa membangun tempat wisata yang jauh lebih menguntungkan di sana." Terang Henry memberikan sarannya.

"Ya kau benar, kita pikirkan bagaimana ke depannya nanti." Sahut Gerard menanggapi, tujuannya membangun rumah sakit di sana adalah untuk beramal sekaligus membangun koneksi mengingat keuntungan yang tak seberapa.

Sementara itu di tempat lain Jiro nampak sedang melaksanakan home schooling, meskipun belum mendapatkan sekolah yang cocok bocah itu tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar yaitu belajar di rumah dengan bantuan seorang guru privat.

"Miss, apa yang sedang kamu lihat?" Ucap Jiro ketika guru privatnya itu nampak melihat-lihat deretan bingkai foto di dinding tak jauh dari sana, mereka kini sedang berada di ruang keluarga.

"Di mana ibu kandungmu?" Tanya wanita itu lirih setelah kembali mendekati bocah tersebut, tentu saja wanita itu mengetahui masa lalu ayah dari anak itu yang sempat ramai kala itu di mana mengumumkan jika telah memiliki seorang putra dari ibu pengganti meskipun saat itu telah memiliki seorang istri model ternama.

Jiro yang sedang mengerjakan beberapa soal yang di berikan oleh wanita itu pun langsung berhenti dan menggeleng kecil menatapnya.

"Aku tidak tahu," sahutnya.

Wanita itu pun semakin mendekat dengan wajah iba namun penuh dengan rasa penasaran. "Apa ayahmu tak pernah menceritakan ibu kandungmu?" Ucapnya lagi kali ini dengan sangat lirih seraya melirik ke arah sekitar yang nampak sepi.

Jiro kembali menggeleng. "Memang miss tahu siapa ibuku?" Tanyanya dengan polos.

"Ku rasa ibumu bukan orang baik," sahut wanita itu menanggapi.

"Kenapa miss bilang seperti itu?" Jiro pun nampak terkejut mendengarnya sekaligus ada kemarahan di matanya.

"Sayang, wanita yang baik takkan menjual rahimnya untuk mengandungmu dan setelah itu pergi. Jika miss yang mengandungmu pasti sudah miss sayang-sayang dan takkan pernah miss tinggal, kamu bukan anak miss saja miss sayang." Terang guru tersebut seraya menggenggam sebelah tangan Jiro.

"Lagipula jika kamu mau miss juga bisa menjadi ibumu bahkan lebih baik dari ibu kandungmu yang jahat itu," imbuhnya lagi. Lagipula siapa yang menolak menjadi seorang nyonya Gerard Adrian meskipun menjadi istri kedua, ketiga atau keempat sekalipun ia tak mempermasalahkannya.

Jiro tiba-tiba menarik tangannya dengan kasar lantas beranjak berdiri. "Ibuku tidak jahat, Miss yang jahat." Teriaknya nyaring hingga membuat guru tersebut sontak terkejut, sejauh ini ia tak pernah kesulitan mengajari bocah itu karena selalu kooperatif dengan segala aturannya makanya ia heran beberapa sekolah sempat mengeluarkannya.

"Kalau ibumu tidak jahat dia tidak mungkin meninggalkan mu," wanita itu pun mulai terpancing dengan amarah bocah tersebut.

Jiro nampak mengepalkan tangannya kemudian melempar semua buku-bukunya di atas meja, setiap kali emosi bocah itu selalu tantrum tak karuan dan membuang semua yang ada di dekatnya.

"Tuan muda tolong hentikan," Miss Angel pun nampak panik namun itu tak membuat Jiro menghentikan perbuatannya.

"Miss Angel yang jahat bukan ibu," teriak bocah itu dengan nyaring.

"Miss yang jahat," imbuhnya lagi dengan semakin nyaring hingga membuat para pelayan dan nyonya Merry yang sebelumnya berada di kamarnya langsung datang.

"Ada apa ini?" Teriak wanita paruh baya itu meminta penjelasan.

Melihat nyonya besarnya datang, miss Angel pun pura-pura menangis. "Maaf nyonya saya tidak bisa mengajar lagi tuan muda, dia sangat sulit untuk di beritahu." Terangnya mengadu lantas berlalu pergi dari sana.

"Tunggu miss Angel, tolong maafkan cucu saya dan asisten akan memberikan mu uang saku nanti." Ucap nyonya Merry sebelum wanita itu benar-benar pergi.

"Terima kasih banyak nyonya," Miss Angel pun mengangguk kecil lantas berlalu pergi dengan senyuman mengembang di bibirnya meskipun saat ini ia kesal karena rencananya untuk mendekati Gerard batal sebelum di mulai.

1
Enung Nurlaela Noenkandenk
buka suka lagi jiro tapi ayahmu sudah terlalu dalam mencintai bi2 dokter mu,wk wk wk kebayang betapa kaget nya gerard ma andrea kalo dipertemukan ma jiro,dasar jiro jailnya minta ampun😂
Siti Koyah
bagus ceritanya
Rizka Susanto
sainganmu dokter lho ge..., 😃
gk bisa ngebayangin klo gerald ntar cemburu kya gmn jadinya..,
Sugiharti Rusli
namanya kamu akan mempertemukan kedua ortu kandungmu Jiro😆😆😆
Afung Van Ardika putra
penasaran sama ekspresi Ge saat ketemu Rea, dasar cupit, yaa anak adalah cupit bagi ortunya
Mutiara Syarifatul amanah
aku sudah tidak sabar menunggu pertemuan andrea dan gerald
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Terlalu percaya diri sekali Anda 🤦...
Tidak semua wanita seperti itu...
Jangan terlalu sering berburuk sangka...
Itu bisa "membu nuhmu"🙊....
Waspada boleh, tapi jangan sampai overclaim yang bisa saja menjadi pengaruh buruk pada otak dan jalan pemikiran Anda Pak Gerard 😩.....
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Cukup simpan dalam hatimu saja ya Ji 😂😂, untuk hal yang satu itu...
Bisa berbahaya kalau sampai keceplosan...
Bisa membangunkan singa tidur 😂😂...
Sebatas menjadi rahasia terindah 😆....
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Jiro tidak nakal Papaaaaaa 😔...
Itu salah satu kebebasan berekspresi karna tuntutan keadaan dan ada kalanya untuk membela diri...
Ada sebuah ruang kosong dihati Jiro yang belum bisa diisi oleh kalian para orang dewasa yang selama ini mengasuhnya...
Terlebih saat di sekolah dia sempat mendapat omongan tidak menyenangkan dari temanya karena dianggap tidak punya Ibu...
Yang bisa jadi mengarah pada perundungan dari teman2 nya...
Ada untungnya Jiro menjadi anak yang kuat...
Andai yang terjadi kebalikannya, mungkin Jiro akan menjadi anak yang cengeng, penakut dan rendah diri....
Dan Jiro tidak tahu atau bahkan bingung harus bercerita kepada siapa tentang keresahan hatinya itu...
So saat bertemu Andrea dia seakan menemukan "partner" yang selama ini dia inginkan, mau mengerti isi hatinya...
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
King of drama ala bocil 😂😂😂...
Layak dapat piala dirimu Ji , kategori pemeran pendatang baru terbaik /Facepalm/....
Wirda Wati
ada rahasia dibalik itu
Threeanie
anak pintar 😄😄
pintar myelabuhi orang dewasa 😂😂🤣🤣
Daulat Pasaribu
loh maksudnya ini gimana Thor
kok bisa?
Angga Gati
lanjut kak othor
Cicih Sophiana
semoga cepat bertemu ya Ziro papa dan mama... agar kamu bahagia dan jadi anak yg baik...
Rokhyati Mamih
setuju nak pertemukan papa mu dengan bibi dokter mu biar papa mu pingsan
Herawati Nirmala
good job jiro/Good/
segeralah atur pertemuan mereka/Kiss/
GiZaNy
Jirooo... kecil2 kamu udah mau jadi mak comblang yaaa...? 🤣🤣🤣

klo sampe beneran ketemu kayanya Andrea bener2 bisa diikat sama si Gerrard deh... 😁😁
༄༅⃟𝐐ִֶָ࣪🔵ɠ૨εͮεͣɳᷞ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
marah, senang, deg²an, apalagi ya🤔 ahhh intinya perasaan Gerrard jungkir balik saat brtemu bibi dokter 🌚
༄༅⃟𝐐ִֶָ࣪🔵ɠ૨εͮεͣɳᷞ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
astagah😩 paman dokter emg baik Jirrr tapi kalau tntang org yg dicintainya mna mungkin ttp baik🙄 palagi kmu mau menjadikan bibi dokter emakmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!