Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Didalam rumah
Rafendra yang diminta ikut makan bersama orang tua Kristina akhirnya memutuskan untuk makan karena Rafendra memang lapar sehabis perjalanan jauh.
"Silahkan diambil makanannya Nak Rafendra" Ucap Linda. "Eh iya tante nanti Rafendra ambil" Ucap Rafendra yang masih duduk karena menunggu tuan rumah selesai mengambil makan terlebih dahulu.
"Lohh kamu enggak makan Fen?" Tanya Subroto. "Tiba tolong ambilin Rafendra makan, masak pacarmu enggak kamu ambilin" Titah Subroto.
"Iya Pa" Ucap Kristina sambil berdiri yang akan mengambilkan makanan untuk Rafendra. "Emmm Fen, lo mau yang mana?" Tanya Kristina.
"Emmm nasi sama sayur dan ikan aja Na" Jawab Rafendra. Setelah mendengar itu Kristina mengambilkan sesuai apa yang di mau Rafendra.
"Ini Fen" Ucap Kristina sambil menaruh piring didepan Rafendra. "Terimakasih Na" Ucap Rafendra sambil tersenyum.
"Oh iya Nak Rafendra, kalian pacaran sudah lama?" Tanya Linda yang penasaran dengan hubungan putrinya dengan Rafendra. "Baru satu minggu ini tante" Ucap Rafendra.
Kristina yang mendengar itu pun deg deg kan karena ucapan Rafendra itu diluar perkiraan Kristina. Walaupun Rafendra tidak pacaran dengan bosnya itu tapi dia tau kalau bosnya sekarang memang sedang butuh bantuan dia makanya Rafendra dengan inisiatifnya sendiri menjawab pertanyaan dari mamanya Kristina itu.
"Wahhh baru saja dong, pantes kamu masih malu malu hehehehe" Ucap Linda kembali. "Hehehehe maaf tante belum terbiasa soalnya karena ini pertama kali saya dibawa Kristina kerumah om dan tante" Ucap Rafendra.
"Iya udah nanti sering sering mampir kerumah Nak biar kamu terbiasa dengan kami" Ucap Linda. Subroto dan Jendral Herman hanya terdiam karena rencana mereka akan berjalan lancar karena Linda sendiri yang meminta Rafendra untuk sering sering datang kerumah.
"Emmm iya tante" Jawab Rafendra. "Dan kamu Tina sering sering ajak Rafendra kerumah biar dia enggak sungkan lagi" Ucap Linda kepada anaknya itu.
"Iya Ma, nanti kalau Kristina pulang Kristina ajak Rafendra juga" Ucap Kristina dengan wajah tersenyum. "Oh iya nanti kalian nginep di sini kan?" Tanya Subroto disela sela pembicaraan Linda dangan Rafendra dan Kristina.
"Enggak Pa, nanti sore Kristina dan Rafendra langsung balik lagi ke Bekasi" Ucap Kristina. "Nak kalian berdua tidur disini dulu balik besok pagi sekalian, mama takut nanti kalau di jalan kenapa kenapa" Permintaan Linda kepada Rafendra dan Kristina.
"Tapi Ma, enggak enak sama tetangga kalau Rafendra menginap dirumah" Ucap Kristina. "Udah enggak apa apa nanti urusan Papa itu" Sahut Subroto.
"Terus nanti Rafendra tidur dimana Pa kan kamar tidur tamu sudah dipakai paman" Tanya Kristina. "Kamu lupa atau gimana sih Nak kan kita punya dua kamar tamu, satu yang di pakai pamanmu satu lagi yang ada disebelah kamarmu" Sahut Linda.
"Oh iya, aku lupa kalau kita punya dua kamar tamu, hehehehehe" Ucap Kristina. "Jadi gimana kalian menginap dirumah kan?" Tanya Subroto kembali.
"Emmm iya udah Pa, kamu pulang besok pagi saja" Jawab Kristina. Rafendra hanya terdiam saja karena dia tidak tau harus bilang apa.
"Udah kamu turuti saja permintaan Papa dan mamanya Kristina" Bisa Jendral Herman kepada Rafendra. "Iya Jendral siap" Sahut Rafendra.
Setelah makan sore Rafendra diantar Kristina untuk ke kamar tamu yang berada di sebelah kamar pribadinya. "Maaf ya gara gara gua lo harus berbohong ke ortu gua" Ucap Kristen yang telah didepan pintu kamar tamu.
"Udah Na, enggak apa apa, aku ikhlas kok bantuin kamu" Sahut Rafendra dengan senyuman di wajahnya. "Hehehehe, pokoknya gua terimakasih banyak sama lo, kalau enggak ada lo tadi mungkin gua sudah di jodohin sama ortu gua" Ucap Kristina kembali.
"Iya sama sama Na" Ucap Rafendra. "Iya udah gua masuk dulu ya, nanti kalau ada apa apa tinggal ketok pintu kamar gua aja" Ucap Kristina.
"Siap bu bos, aku sekalian numpang mandi ya Na" Ucap Rafendra. "Iya silahkan, oh iya emang lo nanti mau pakai baju ganti apa?" Tanya Kristina yang teringat kalau Rafendra tadi cuma berangkat menggunakan baju yang dia pakai saja.
"Ya mungkin aku enggak ganti Na, nanti tinggal di semprot parfum saja biar enggak bau asem, hehehehe" Ucap Rafendra. "Lahhh jangan, bentar gua pesenin baju santai dulu buat lo di toko langganan gua, ukuran lo L kan?" Tanya Kristina.
"Iya ukuran bajuku L, tapi enggak usah Na malah ngerepotin kamu nanti" Ucap Rafendra. "Udah santai aja, hitung hitung ini sebagai balas budi gua buat lo" Sahut Kristina.
"Aduh jangan Na, kan aku ikhlas bantuin kamu" Tolak Rafendra lagi. "Udah lo terima atau kita lanjut debat ini" Ucap Kristina dengan mata agak melotot.
"Iya iya aku Terima" Ucap Rafendra yang menyerah kalau harus debat dengan Kristina. "Nah gitu dong tinggal Terima saja pemberian gua kan enak" Ucap Kristina sambil tersenyum.
"Iya udah lo istirahat dulu sana, tidur tidur dulu juga boleh gua tau kalau lo capek habis nyetir mobil" Titah Kristina. "Iya udah kalau gitu aku ijin istirahat dulu Na" Ucap Rafendra.
"Iya gua juga mau masuk kamar" Ucap Kristina. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk masuk ke kamar masing - masing. Didalam kamar Rafendra cukup kaget dengan desain interior kamar tamu itu yang dia rasa sangat mewah dan nyaman.
"Hemmm mewah tapi nyaman untuk di tempati, gini ya rasanya punya rumah bagus kira kira TabunganKu cukup enggak ya buat beli rumah ginian" Guman Rafendra.
"Ahhh udah lah mending ngerasain tempat tidurnya dulu kayaknya empuk, hehehehe" Ucap Rafendra. Setelah merebahkan badannya dia merasakan kantuk yang luar biasa.
Karena kecapekan Rafendra akhirnya ketiduran. Didalam kamar Kristina, Kristina sedari tadi bingung sendiri membayangkan betapa beraninya dia mengaku kalau Rafendra itu pacarnya.
"Aduh kenapa sih tadi pakai bohong segala sih gua" Ucap Kristina dengan sendirinya. "Nanti kalau Papa sama Mama tau kalau gua berbohong gimana ya?" Ucap Kristina kembali.
"Gua harus memikirkan cara biar Papa dan Mama enggak tau kalau gua berbohong" Ucap Kristina kembali sembil memikirkan berbagai cara agar dia kelihatan mesra dengan Rafendra didepan orang tuanya.
"Pa Ma maafin Kristina ya, Kristina begini cuma enggak mau kalau Papa dan Mama jodohin Kristina dengan anak dari teman Papa dan Mama" Ucap Kristina didalam hatinya.
Setelah beberapa saat terdengar suara ketukan pintu kamar Kristina. Tokkk tokkk tokkk "Permisi Non, ini ada paket pesenannya Nona" Ucap pembantu Kristina.
"Sebentar mbok" Ucap Kristina dari dalam kamar. Dia kemudian membuka pintu kamarnya. "Terimakasih ya mbok" Ucap Kristina.
"Iya sama sama Non, kalau begitu mbok permisi dulu Non" Ucap Pembantu Kristina. "Iya mbok" Ucap Kristina kembali.
Setelah menerima itu Kristina memutuskan untuk memberikan langsung ke Rafendra. Setelah mengetuk pintu kamar tamu beberapa kali tapi Rafendra tidak keluar keluar Kristina memutuskan untuk masuk ke kamar tamu itu.
"Fen, lo tidur?" Ucap Kristina yang masuk ke kamar tamu dan melihat Rafendra tertidur. "Lah dia tidur" Ucap Kristina yang mengetahui kalau Rafendra tertidur.
Kristina yang melihat itu memutuskan untuk mendekat ke arah Rafendra. Setelah tiba di samping Rafendra dia memandangi wajah tampan seorang Rafendra.
"Hemmm ini cowok kalau dilihat lihat ganteng juga enggak kalah dengan mantan mantan gua yang dulu" Ucap Kristina. "Tapi kenapa setiap gua dideket lo merasa nyaman dan aman sih Fen, kayak gua nemuin Cowok yang bener bener bisa jadi sandaran dan pelindung gua" Ucap Kristina yang lirih tepat disamping Rafendra.
"Apa emang ini takdir kita untuk dipertemukan, apakah lo rasain rasa yang sama sama gua fen?" Guman Kristina. Tapi tiba tiba Rafendra membuka mata karena merasakan hawa kehadiran seseorang di Sampingnya.
Kristina yang kaget akhirnya terjatuh. "Aduh" Ucap Kristina sintang Rafendra langsung menarik Kristina keatas karena reflek. "Kamu enggak apa apa Na?" Ucap Rafendra yang tanpa sengaja memeluk Kristina.
Kristina terpaku dengan ketampanan wajah Rafendra sehingga dia terdiam. "Na, kamu enggak apa apa?" Tanya Rafendra lagi.
"Ehh iya gua enggak apa apa, ini baju lo tadi gua mau ngasih ini" Ucap Kristina yang malu malu. "Oh iya, terimakasih ya Na, ngomong ngomong maaf kalau aku lihat pahami yang mulus itu" Ucap Rafendra.
Sinta kata kata itu membuat Kristina tersadar kalau dia cuma memakai baju piama lengan pendek dan celana pendek. "Ehhh maaf maaf Fen" Sinta Kristina langsung keluar kamar tamu dan masuk ke kamarnya.
"Hahahaha, ada ada aja bosku satu ini tapi lumayan lah dapat pemandangan" Ucap Rafendra. "Astaghfirullah aku bilang apa sih" Ucap Rafendra.
"Ahh udah lah mending mandi dingin nin pikirkan dari pada pikiranku kemana mana" Ucap Rafendra yang langsung menuju kamar mandi untuk mandi.
Dikamar Kristina.
"Aduhh, bodoh bodoh kenapa gua pakai acara lupa lagi mana pakai baju kayak gini ini mah yang dikira gua godain Rafendra" Ucap Kristina yang sangat malu karena kecerobohannya itu.
"Tapi kenapa ini hati gua deg deg kan sih, apa lagi waktu dia meluk rasanya enggak pengen gua lepasin" Ucap Kristina. "Haduh kenapa dengan diri gua sih" Ucap Kristina kembali tanpa ada orang didalam kamarnya.