Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar nya Bima 1
Bab 6
"....Darah Daging Yang Di Benci...."
Sinta tersentak kaget...
"...Masya Allah Bima anakku..jerit Sinta sambil menggenggam jemari Bima..."
Sinta menangis bahagia.
Kemudian pintu terbuka dan tampak lah wajah Antasari.
"....Ada apa mah?"tanya Antasari khawatir sambil menghampiri istrinya yang menangis.
"Bima pah...tadi mamah lihat jari Bima bergerak"...Jawab Sinta.
" Yang benar mah?"Tanya Antasari.
"Iya pah ..cepat panggilkan Dokter pah.."pinta Sinta masih terus menggenggam tangan Bima.
Antasari pun langsung menghubungi Dokter, dan tak berselang lama ,,Dokter berserta perawat datang memasuki kamar Bima..
Dokter dan perawat pun langsung menghampiri Bima dan bermaksud mengecek keadaan Bima.
"..Dok..tadi saya lihat jari jari putera saya bergerak.."Jelas Sinta dengan suara bergetar.
"..Tenang bu Sinta, saya akan segera memeriksa keadaan pak Bima..."Jawab Dokter sambil mendekati Bima dan mulai memeriksanya.
"..Mamah tenang dulu ya.."kata Antasari sambil memeluk sang istri dan sedikit menjauhkan Sinta dari ranjang Bima untuk memudahkan Dokter dan perawat memeriksa keadaan Bima.
Sinta tidak menjawab hanya menangis di pelukan suami nya.
30 menit Dokter memeriksa keadaan Bima.
".. Bagaimana keadaan anak saya dok..Tanya Antasari...
Dokter menarik napas sebelum memberikan penjelasan.
..".. Ini ada 2 kemungkinan pak.. kemungkinan pertama jari pak Bima bergerak sebagai respon karena di ajak bicara oleh ibu Sinta, sedangkan kemungkinan ke 2 alam bawah sadar pak Bima sedang merasakan sesuatu yang membuat jari jemari nya bergerak.."jelas Dokter yang bernama Ali.
."...Itu berarti Bima masih tetap koma Dok.?Tanya Sinta dengan nada kecewa.
"..Pah kita harus membawa Bima ke RS diluar negeri..aku tidak mau lihat Bima seperti ini.."Sinta terus berkata dengan menangis.
"....Tenang mah..papah yakin dengan kemampuan Dokter Ali..". Antasari menjawab dengan masih memeluk tubuh istrinya.
."... Maafkan istri saya Dokter Ali.." Antasari berkata sambil mengangguk sedikit ke Dokter Ali.
"....Tidak apa apa pak..saya mengerti perasaan Bu Sinta.." Jawab Dokter Ali sambil tersenyum.
"Kami akan berusaha sebisa mungkin untuk kesembuhan pak Bima"Dokter Ali melanjutkan kembali ucapan nya.
"Iya dok..,saya percayakan kesembuhan putera saya pada dokter.."Jawab Antasari tersenyum.
"...Kalau begitu saya pamit dulu pak Antasari..Bu Sinta..".Dokter Ali berkata sambil mengangguk.
."..Iya dok.. terimakasih.".jawab Antasari.
Sepeninggal nya Dokter Ali dan para perawat..Sinta melepaskan pelukan Antasari.
..".Pah..kenapa sie papah masih yakin dengan Dokter itu.."Ucap Sinta sambil melepaskan pelukan Antasari dengan menatap tajam suaminya.
"Coba papah lihat sudah seminggu tapi Bima tidak ada perubahan.."Ucap Sinta lagi sambil menangis.
."Apa papah tidak khawatir dengan keadaan putera kita????Teriak Sinta sambil terus menangis.
Sinta mendekati Bima dan kembali menciumi tangan Bima.
Untung nya kamar VIP ini kedap suara kalau tidak mungkin teriakan Sinta sudah terdengar keluar.
"...Mah..percaya sama papah... kalau 3 hari ini Bima tidak ada perubahan kita akan membawanya keluar negeri.."Antasari berkata sambil mendekat dan mengelus rambut istri nya.. sedangkan Sinta masih menangis.
"3 hari????kenapa harus menunggu 3 hari????Tanya Sinta dengan tatapan sinis.
"....Sudah sayang jangan menangis terus nanti kamu sakit.. "Antasari memeluk istrinya.
"Pokoknya kalau besok Bima belum juga sadar..mamah yang akan ambil keputusan untuk membawa Bima ke luar negeri!!!!"Ancam Sinta.
"Baiklah kalau memang itu menurut mamah yang terbaik..."Antasari berkata selembut mungkin sambil mengelus kepala istrinya..
Istri nya sedang emosi..mengalah adalah jalan keluar terbaik menurut Antasari.
"....Sekarang mamah makan dulu ya"""Ucap.. Antasari kembali memeluk Sinta.
."....Mamah ga lapar...."jawab Sinta ketus.
."...Lapar tidak lapar kamu harus makan sayang.."bujuk Antasari.
.Sinta menggeleng
"...Kalau mamah tidak mau makan..papah juga tidak mau makan.."Ancam Antasari.
Sintapun menatap Antasari tajam.
"Mamah tega lihat papah kelaparan""Tanya Antasari dengan mimik wajah di buat sedih.
"Papah ngancam mamah..???"Tanya Sinta masih dengan suara ketus
"Bisa jadi ..""Jawab Antasari sambil menaikkan bahu dan melangkah menuju sofa
Sinta mendengus kesal.
"Dasar modus.."Ucap Sinta dengan kesal.
Akhirnya Sinta pun mengalah..dia mau makan kalau Antasari menyuapi nya.
"Ga berubah dari pacaran sampai sekarang selalu manja""Ucap Antasari sambil menyentuh hidung Sinta.
"Tapi suka Khan??"Ucap Sinta masih dengan mode ngambek.
"Sudah dong ngambeknya sayang..kita Khan lagi makan""Ucap Antasari sambil memasuki makanan ke mulut Sinta.
Akhirnya Sintapun tersenyum.
Mereka berdua pun makan dengan penuh kemesraan dan senyuman.. berharap semua ujian ini cepat berlalu.
Antasari benar benar suami yang penyayang dan bertanggung jawab..Sinta merasa menjadi wanita yang paling beruntung menjadi istri Antasari.
Walaupun Antasari pernah melakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu..begitu juga dengan dirinya yang pernah melakukan kesalahan-kesalahan juga di masa lalu.
Di suatu tempat yang indah dihiasi dengan bunga-bunga yang bermekaran..tampak seorang laki laki muda yang tampan..wajahnya putih bersih..alis tebal dengan bibir mungil dan pipi sedikit chubby.. disamping nya tampak anak laki laki berusia 6 tahun berada dalam dekapan nya..mereka bagaikan pinang di belah 2 sangat mirip wajah kedua nya bagaikan bapak dan anak.
Mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan kadang berpelukan..saling bercanda dan tertawa bahagia.. mereka terus berjalan bersama
Tapi ketika sampai di persimpangan jalan...tiba tiba anak laki-laki itu melepaskan pelukannya dan berjalan terus ke depan.
Lelaki itu berusaha mengejar langkahanak laki laki itu tapi aneh kakinya seperti ada yang menahan..sedangkan anak itu terus berjalan menjauh..tapi anak itu sempat sekali menoleh dan tersenyum kepada laki-laki itu.
Sang laki laki hanya tertegun dan heran mengapa dia tidak bisa mengejar langkah seorang anak kecil dan kenapa langkahnya seperti ada yang menahan.
Di saat laki laki itu sedang tertegun dan mata nya menatap jauh ke depan jalan yang di lalui oleh anak laki-laki itu.
Tiba tiba terasa ada tangan yang memegang lengan nya dan saat dia menoleh tampak seorang perempuan cantik dengan mata teduh tersenyum manis padanya.
Saat menatap mata teduh perempuan itu.. Lelaki itu merasakan kedamaian yang luar biasa.. hatinya begitu nyaman sekali..rasa tentram pun masuk ke relung hati nya yang paling dalam..apalagi saat perempuan itu menggandeng lengan nya membawa sang lelaki pergi meninggalkan tempat itu...
Akhirnya mereka pun pergi sambil bergandengan tangan.
m..m..m
Tiba tiba terdengar seperti suara orang bergumam dari arah tempat tidur Bima.
Antasari dan Sinta yang sedang makan terperanjat kaget.
.."..Pah..itu suara Bima..Bima sadar pah...cepet panggil Dokter..".jerit Sinta sambil berlari mendekati ranjang Bima...
***********************
Apakah kali ini Bima benar benar sadar..
Tunggu bab selanjutnya...
Jangan lupa Vote..Like dan komen nya.
Terimakasih
Sehat selalu
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak