NovelToon NovelToon
Aku Mengandung Anak Majikanku

Aku Mengandung Anak Majikanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Suatu tragedi buruk menyebabkan Adinda mengandung anak majikannya.

Adinda Zilvanya Kanzu, seorang gadis kampung yang demi memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan juga sang ayah, mengharuskan ia harus bekerja di ibu kota. Namun siapa sangka, pekerjaan di kota yang begitu ia dambakan dapat memberikan nasib hidup yang lebih baik, tetapi malah justru mengantarkannya pada suatu malam yang sangat kelam.

Akibat dari malam yang kelam itu, Adinda harus kehilangan kesuciannya akibat dari ketidaksadaran majikannya sendiri, dan menyebabkan ia harus mengandung anak dari majikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pernikahan

Selamat Membaca

🌹🌹🌹🌹🌹

Di sebuah perusahaan yang cukup besar sedang terjadi kericuhan yang sangat genting. Hal ini disebabkan karena tiba - tiba saja para investor yang telah menanam saham di perusahan itu mendadak menarik saham - saham mereka.

Tentu saja hal itu membuat perusahaan yang bergerak di bidang industri itu mengalami goncangan yang sangat besar dan berakibat bisa mengalami kebangkrutan. Ya perusahaan itu adalah FV. Group. yang merupakan perusahaan yang cukup terkenal milik Viko Hermawan.

" Kenapa ini bisa terjadi hah?, kenapa semua investor tiba - tiba menarik sahamnya Diki? ". Tanya Viko yang sudah marah tingkat Dewa pada asisten nya.

" Saya juga tidak tahu tuan. Mendadak mereka semua menarik sahamnya. Saya sudah mencoba mengajak mereka membicarakan hal ini, tetapi mereka semua menolak tanpa ada yang memberi tahu alasannya tuan ". Sahut Diki.

" Sial, sial, kalau seperti ini perusahaan ku bisa bangkrut, bregs*k ".

Pyar....., pyar....., brak.....

Murka Viko mengamuk, dan membuat semua karyawan yang ada di ruangan meeting itu termasuk Siska sang sekretaris ketakutan melihat kegilaan tuannya.

" Tu, tuan, hanya ada satu cara agar perusahaan kita tidak mengalami kebangkrutan. Kita harus meminta bantuan G. Group..... ".

*****

Dua hari sudah berlalu. Setelah mendapatkan restu dari bu Nadia, kini akad pernikahan yang akan dilangsungkan di kediaman Al, tinggal menghitung hari lagi.

Kebahagiaan begitu menyelimuti keluarga Georgino. Sudah sejak lama Enriko dan juga Devina ingin putra semata wayangnya itu menikah. Namun hal itu tak pernah digubris nya.

Tapi sekarang sepasang suami istri itu tak perlu lagi bersusah payah, karena sebentar lagi putranya itu yang merupakan penerus dari keluarga Georgino akan segera melangsungkan pernikahan.

Meski tidak dipungkiri jika pernikahan ini diawali dengan sebuah kecelakaan yang tak diinginkan, tetapi hal itu tidak menjadi masalah yang berlarut. Mungkin ini adalah jalan dari Tuhan untuk mempertemukan Al dengan jodohnya.

" Pa, mama benar - benar tidak sabar lagi melihat putra kita akan menikah pa ". Seru Devina yang sudah tidak sabar untuk yang ke sekian kalinya.

" Iya ma, papa juga. Kenapa mama begitu tidak sabar sekali, mulai dari kemarin papa mendengar kalimat ini terus ". Sahut Enriko dengan tersenyum heran melihat antusiasme istrinya.

" Aduh, papa ini seperti tidak tahu saja. Tentu mama sangat tidak sabar melihat Al menikah, karena mama ingin segera memiliki cucu pa ". Seru Devina.

" Ingin memiliki cucu?, kenapa harus mengharapkan cucu?, lebih baik kita buat lagi saja ma, papa bersedia kok ma kalau mama ingin punya anak lagi ". Sahut Enriko dengan tersenyum jahil.

Plak.....

" Ih papa, kalau bicara suka yang aneh - aneh deh, ingat pa sama umur ". Sahut Devina dengan sedikit menampar punggung tangan suaminya.

" Apa?, memangnya kenapa dengan umur?, seperti mama tidak tahu saja bagaimana kemampuan papa. Bukankah papa selalu membuat mama kewalahan di atas ranjang hemm ". Seru Enriko pada istrinya dengan menaik turunkan alisnya.

" Ih, papa ini apa sih, sudah tua pa, ingat sama umur. Masak iya anak sudah berusia dua puluh sembilang tahun kita mau punya anak lagi, apa kata orang, malu pa sama anak kita ". Sahut Devina yang merasa tak suka.

" Kenapa harus malu, kan bagus ma kalau kita punya anak lagi, Al akan ada temannya ". Sahut Enriko.

" Papa ini semakin bertambah umur semakin gesrek ya. Pa sebentar lagi anak kita mau menikah, kalau kita punya anak lagi yang ada kita malah saingan sama anak kita pa ". Sahut Devina yang sudah mulai kesal.

" Kan bagus ma. Biar semua orang tahu kalau papa ini masih pria perkasa ". Sahut Enriko yang benar - benar sudah tidak malu dengan dirinya sendiri.

Devina memutar bola matanya malas. " Terserah papa lah ". Sahut Devina malas melihat tingkah suaminya.

*****

Waktu kini sudah memasuki pukul delapan pagi. Seperti biasa semua pelayan masih sibuk dengan aktivitasnya masing - masing. Namun hal itu tidak lagi berlaku bagi Sintia.

Semenjak dirinya telah dilamar oleh Al pada sang ibu. Al sudah melarangnya untuk bekerja sebagai pelayan lagi. Dan hal itupun juga diperuntukkan bagi bu Nadia.

Namun bu Nadia memilih menolak. Dirinya tetap bersikukuh untuk tetap bekerja di rumah mewah itu.

" Bu Nadia kenapa ibu masih bekerja?, tuan Al kan sudah melarang ibu untuk berhenti melakukan pekerjaan ini, jadi biar saya saja bu yang bekerja ". Seru bi Tarsih.

" Aduh, terima kasih bu Tarsih, tidak apa - apa saya masih mau bekerja di rumah ini. Lagipula saya berada di rumah ini untuk bekerja bu, ayo kita lanjutkan pekerjaan kita lagi ". Sahut bu Nadia.

Bu Tarsih hanya bisa menghela nafasnya panjang. Bu Tarsih merasa tak enak hati harus membiarkan calon mertua dari majikannya harus bekerja. Namun juga merasa bangga pada bu Nadia, meski dirinya adalah calon mertua tuan Al, bu Nadia tetap rendah hati dan masih mau bekerja. Dan merekapun kembali fokus pada pekerjaannya.

Di lain sisi Adinda tengah berada di dekat kolam ikan. Ia sedang sibuk memberi makan ikan - ikan milik tuan Al nya. Ikan - ikan itu nampak begitu lahap menyantap makanan yang di lempar Adinda ke kolam renang nya.

Dirasa sudah cukup memberi makan ikan - ikan itu, Adinda memutuskan untuk kembali ke dalam dan melakukan pekerjaan lain. Namun disaat tubuhnya berbalik dan hendak masuk, tiba - tiba saja terhenti, karena keberadaan Sintia yang sudah berdiri tegak menghadang dirinya.

" Hah..... astagfirullah ". Adinda terkejut.

" Aku perhatikan sepertinya kamu baik - baik saja ". Seru Sintia.

" Maksud kakak ". Tanya Adinda yang merasa bingung.

" Hemm..... kamu memang benar - benar bod* h ya Adinda. Kamu sudah tahu bukan kabar tentang ku dan tuan Al yang akan segera menikah. Aku hanya mau mengingatkan lagi, dan ini adalah peringatan terakhir. Jangan pernah kamu mengatakan pada siapapun kalau kamulah wanita di malam itu, kalau kamu sampai mengatakan pada Al, tamatlah riwayat ayahmu ". Ancam Sintia lagi dan kali ini penuh dengan penekanan.

Sedih, takut itulah yang Adinda rasakan.....

" Kak, kenapa kakak sebegitu teganya berbuat sampai sejauh ini, kakak begitu tega pada Adinda dan mempertaruhkan ayah Adinda, ayah Adinda adalah paman kakak juga ". Seru Adinda.

" Paman?, bodo amat, sayangnya aku tidak pernah menganggap dia paman ". Ucapnya sinis.

Hati Adinda terasa mencelos mendengar perkataan saudara sepupunya. Padahal ayahnya sangat menyayangi Sintia.

" Sekarang aku merasa heran sama kamu Adinda. Sepertinya kamu belakangan ini terlihat baik, pasti kamu merencanakan sesuatu kan? ". Tanya Sintia yang merasa curiga.

" Maaf ya kak, sekarang Adinda sudah tidak punya alasan lagi untuk larut dalam kesedihan. Ada banyak hal yang harus Adinda lakukan untuk hidup Adinda dan juga ayah ". Sahutnya santai namun penuh penekanan.

" Wah..... sekarang kamu sudah tidak takut lagi sama aku ya? ". Sahut Sintia.

" Kak Sintia dengarkan ini, Adinda sudah tidak perduli lagi dengan apa yang kakak lakukan. Terserah kakak jika ingin melanjutkan sandiwara ini. Jika dengan menikah dengan tuan Al, bisa membuat kakak bahagia maka lakukanlah ". Seru Adinda.

" Hanya satu yang Adinda minta kak, tolong kakak jangan ganggu ayah Adinda! ". Serunya lagi.

Dan Adinda pun berlalu dari tempat itu dengan meninggalkan Sintia. Sebenarnya di dalam lubuk hatinya Adinda tetap merasa hancur, sedih, takut, dan trauma.

Kejadian buruk yang dialaminya masih begitu membekas di hatinya. Bahkan mungkin akan tetap membekas seumur hidupnya. Ditambah lagi ancaman dari kakak sepupunya benar - benar membuat dirinya tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi.

Mungkin dengan cara tetap mengikuti sandiwara inilah satu - satunya jalan agar semuanya tetap baik- baik saja.

*****

Hari yang di nanti pun telah tiba. Orang - orang yang sudah menyambut hari ini sudah nampak tak sabar.

Ya, hari ini adalah hari dimana Alexander atau yang biasa dikenal dengan sebutan Al akan menikah dengan Sintia putri dari bu Nadia.

" Saya terima nikah dan kawinnya Sintia Cantika Maharani binti Anas Rahman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai ". Ucap Al lantang dengan satu tarikan nafas.

" Bagaimana para saksi sah? ".

" Sah..... sah..... sah..... ".

" Alhamdulillah...... ".

Setelah beberapa menit.....

" Selamat ya Al akhirnya kamu menikah Juga ". Seru Rian yang merupakan teman Al.

" Iya, selamat ya Al, akhirnya kamu beneran menikah. Aku kira selama ini kamu tidak normal, tapi ternyata tidak, malah sekarang kamu memiliki istri yang cantik ". Sahut Rendi ikut menimpali.

Plak..... Al menjitak kepala Rendi.

" Aww..... ". Ringis Rendi.

" Apa kamu bilang, aku tidak normal? ". Sungut Al.

" Hihihihi..... sorry bro bukan maksudku bicara seperti itu, habisnya selama ini kamu selalu mengabaikan wanita dalam hidupmu, ya jadi aku tidak menyangka saja kalau kamu beneran menikah ". Sahut Rendi dengan cengengesan.

Sedangkan Rian hanya tertawa melihat tingkah dua sahabat nya itu.

Di sudut ruangan lain, Adinda sedang memperhatikan tuan nya Al dan juga kakak sepupunya yang saat ini terlihat bahagia.

Tidak bisa dipungkiri jika saat ini hatinya memang merasa sedih. Namun Adinda juga sadar, dirinya tidak boleh seperti ini. Dan demi keselamatan ayahnya dia harus menjaga rahasia ini.

" Tuan, jika tuan tahu, akulah sebenarnya wanita yang sudah tuan nodai, apakah tuan akan menikahiku? ". Batin Adinda.

*****

Tanpa terasa waktu kini sudah memasuki sore hari. Semua orang yang tadi sempat hadir dalam acara akad pernikahan, kini sudah kembali ke kediaman nya masing - masing.

" Tuan, apakah minggu ini tuan akan mengambil cuti? ". Tanya Andrew.

" Tidak sepertinya besok aku akan mulai masuk ke kantor lagi ". Sahut Al.

" Apa?, mau masuk ke kantor?, Al kamu ini baru menikah nak, masak besok sudah mau bekerja ". Seru Devina setelah mendengar obrolan putranya dengan sang asisten.

". Ma, besok Al sudah harus mulai kembali bekerja ma, sudah satu minggu ini Al tidak ke kantor ". Seru Al.

" Ya tidak apa - apa lah sayang, kan ada asisten kamu yang selalu bisa diandalkan, biarkan nak Andrew yang mengurus pekerjaan kamu di kantor untuk sementara waktu, ya kan Andrew? ".

" Iya nyonya ". Sahut Andrew.

" Ma, tapi ma..... ".

" Tidak ada tapi - tapian, pokonya selama satu minggu ini kamu harus menghabiskan waktu kamu hanya dengan istri kamu titik ". Seru Devina tanpa bantahan.

" Sudah lah Al, turuti saja permintaan mama mu, dia sudah tidak sabar ingin memiliki cucu ". Sahut Enriko yang ikut menimpali istrinya.

Al hanya bisa pasrah, ternyata mamanya masih sama saja begitu tidak sabar ingin memiliki cucu.

*****

Hari kini sudah malam. Semua orang di rumah Al sudah kembali ke tempat peristirahatan nya.

Al dan juga Sintia, kini sudah berada di kamar mereka. Mengingat malam ini adalah malam pertama mereka, tentu saja Sintia tidak ingin tampil buruk di depan suaminya.

Ia ingin berpenampilan semenarik mungkin agar Al tergoda dan masuk dalam perangkapnya.

Dengan memakai lingerie berbahan tipis, Sintia sudah siap di ranjang itu sedari tadi. Tidak lama kemudian Al keluar dari ruang ganti pakaian. Dirinya baru saja mengganti pakaiannya dengan baju tidur.

Al terus melangkah. Sekilas dirinya menatap ke arah Sintia, namun setelah itu ia langsung menuju kasur dan membaringkan tubuhnya di sana.

Tidak ada sapaan maupun ucapan selamat tidur dari Al. Sintia merasa kesal karena dirinya sudah diabaikan oleh Al. Padahal dirinya sudah berpakaian s*ksi, namun Al sama sekali tidak menghiraukan nya.

" Sial, beraninya dia mengacuhkanku, awas saja kamu Al, mungkin malam ini aku gagal, tapi tidak dengan malam berikutnya. Akan aku pastikan kamu bertekuk lutut di depanku dan selalu menginginkan ku, lihat saja ". Batin Sintia licik.

Hingga dua jam lamanya sepasang suami istri baru itu sudah terlelap dalam mimpinya.

" Tuan hiks.....saya mohon tuan hiks.....jangan lakukan ini hiks.....saya mohon tuan ".

" Tuan hiks..... tolong jangan lakukan ini tuan hiks hiks..... kasihanilah saya tuan hiks hiks..... ".

Al langsung membuka matanya, ia terkejut bukan main tubuhnya sudah terjaga dari posisinya. Al mengusap wajahnya dengan kasar.

" Hah..... hah..... hah..... ". Deru nafas Al.

" Itu, itu apa tadi, apakah itu mimpi?, tapi kenapa seperti nyata, aku menodai seorang gadis ". Seru Al dengan deru nafasnya yang tidak beraturan.

Dipandang nya Sintia yang sedang tidur terlelap.

" Bukankah gadis yang aku nodai adalah Sintia, tapi kenapa di mimpi itu seperti bukan Sintia. Astaga ya Tuhan, bahkan di mimpi itupun terlihat sangat gelap. Kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu. Apakah aku sudah salah menikahi orang?, tapi bagaimana bisa, bukankah kalung itu adalah kalung Sintia, dan tidak ada yang mengaku lagi selain Sintia bukan?.....".

Bersambung.....

Buat teman - teman jangan lupa memberi like, komentar dan pilih ikon favorit ya 🙏❤💕

🌹🌹🌹🌹🌹

1
Linda Darijati
mudah mudahan tdk jadi nikah sama sintia
Tri Andy
ceritanya bagus 👍
Dedeh Rokayah
Lumayan
Dedeh Rokayah
Biasa
Sella Anggrainy
Luar biasa
Nafisa Aprilia
Lumayan
Nafisa Aprilia
Biasa
Shuhairi Nafsir
Goblok banget Al. kenapa nga bikini medical check out. Sama sintia
Normila Aspul Anwar
ayo Al, mata2 ai kegiatan sintia
Normila Aspul Anwar
thor buat adinda jdi kuat,,jgn lemah begitu...
Normila Aspul Anwar
peran adinda terlalu lemah min,,,jdi kasian
Normila Aspul Anwar
cari tau lagi Al,,jgn jadi bodoh
Hariaini Har
Lumayan
Wardani Lestari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
lah masa dengan mengancam baru bisa mengalahkan David.😏 David aja hanya menyuruh AL ke rumah sakit karena Diandra langsung mau 😌


yg bener" CEO disini adalah David ..dya bisa bermain dengan mengalahkan siapun dengan caranya gak pake ancaman segala. lah yg dikatakan CEO hebat malah sebaliknya ..L E M B E K.

apalagi Al..mending ganti aja pemeran utamanya kalau perlu karakternya. gak cocok.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gak bisa diganti lah, kalaupun iya rasanya gak akan sama karena yg kedua itu acara rasa bersalah.


setelah kejadian ketololannya gw gak ada rasa suka dan simpati lagi sama AL..bukan lagi idola gw.

apapun yg dya lakukan baginya dya adalah pria plin plan yg digambarkan. cinta tulus gak ada hanya ucapan saja dan itu terselip kesalahan masa lalunya. dan gw udah gak mood untuk bacanya jadi gw skip aja😪

yg cwnya juga lembek..gak ada tegas"nya . yg satu labil yg satu lembek.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
idiiiii anak udah mau tiga tahun baru berasa kenyataan?

trus mimpinya dan setelah tau adinda lah yg memperkosanya. bukan kenyataan?

masa hanya vidio dya baru bilang mengetahui kenyataanya. dan lagi apa hubungannya vidio dengan bisa mbuat Al sadar tdk menyakiti istrinya lagi..emng rasa bersalah dan segala maafnya yg mungkin ribuan itu tdk bisa membuatnya gak menyakiti istrinya lagi?

helelehhhh bisa tapi dipaksa gak bisa

kalau cinta ,maka dya akan sadar bahwa dya punya istri. kalau rasa bersalah maka dya sadar bahwa istrinya gak lebih penting dari wanita masa lalu yg dicintainya.
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
elleeeeh gak guna...hanya Karan vidio malah mau pulang. emng gak ada cinta di hati Al buat adinda dari vido dan sadarnya dia adalah bukti kalau dya hanya merasa bersalah pada pada adinda dengan sebagai penebusnya dengan menikahinya.


masa gergara vidio baru mau tegas...astagaaa..
knp CEOnya disini yg katanya di gini ,tegas ,berpendirian sama sekali gak ada pd diri Al.😪
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
apapun alasannya..tetap gak dibenarkan. karena Lo lebih peduli wanita lain ketimbang istri Lo.

bener" dah salah karma. adinda yg gakelakukan apa" malah dikasih karma seperti balasan dari Sintia saat itu dimana Al meninggalkannya.

emng othornya ini gak ada logikanya...masa adinda yang harusembayar perbuatan Al
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
bisa GK Thor..cari alasan yg masuk akal dikit aja. jangan berbelit kalau ujung"nya gak nyambung.


Lo kan sendiri menciptakan karakter Al sebagai orang sangat penting. Lo sendiri yg ceritain gmn Al memanjakan istri dan anak"nya...dengan diajak jalan" keluar rumah. gak mungkin seorang Al kalau sdh diluar rumah gak lepas darinpasang mata bawa anak lagi. mereka punya.mata yg.melihat kecuali orang "buta".

ya kalliiii gak ada yg ngeh itu anaknya apa kagak, secara mereka mirip ..kan Lo sendiri yg nulis.
masa gergara pernikahan belum sah ..ultah anaknya gak dirayain...

ya kaliiiii undang keluarga aja dirumah buat pesta gak bisa....haduewwww🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!