NovelToon NovelToon
Tirta Jayakusuma

Tirta Jayakusuma

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Petualangan / Tamat / kultivasi / pendekar / Fantasi Urban-Ultra-capable / system / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: joyokumo

Seorang pemuda yang rendah diri dan culun, namun baik hati. Mendadak mendapatkan warisan ilmu kanuragan yang luar biasa hebat, sehingga dia berubah menjadi seorang pemuda yang dikagumi banyak gadis.

"Tirta Jayakusuma" namanya. Dia berasal dari keluarga sederhana, mendapatkan Ilmu kanuragan ini dari tokoh sakti pada masa lalu pada jaman Mataram masih berdiri kokoh, yaitu Wasis jayakusuma, seorang Adipati Sakti. Sehingga menjadikannya seorang pemuda yang pilih tanding dan mumpuni dalam olah kanuragan.

Dengan ilmunya dia terlibat konflik-konflik yang seru dan mendebarkan dalam petualangannya bersama sahabat-sahabat setianya menyebarkan kebaikan dan membantu sesama.

Karena kebaikan dan kerendahan hatinya, dia terlibat dalam percintaan dengan beberapa wanita cantik yang berliku dan romantis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joyokumo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asal usul Mbah Hardjoikoro"

Hari sudah menjelang sore, seharian Tirta hanya berdiam diri dalam kamar selepas pushup beribu kali.. hanya sedikit lelah, entah kekuatan apa yang telah merasuki tubuhnya. Yang jelas Tirta sudah merasakan perubahan kekuatan dalam dirinya. "Ruarrr biasa,,, " itulah kata kata yang cocok meliat perubahan kekuatannya saat ini.

Seharian dia hanya bersantai sambil maen game.. ya dia juga seorang gamer.. penggemar berat mobil legend tapi bukan kakek legend yang dari jav, tapi sayang kalo ikut lomba e sport selalu kalah.. mungkin memang tidak berbakat.. walau tiap hari bermain game tetap saja kalo ikut kompetisi selalu kalah.! dan sudah sering Ibu marah-marah karena Tirta keseringan maen game..

Ya .. anak-anak sekarang memang keranjingan maen game.

"Huh kalah lagi kalah lagi" dengan jengkel dia melempar handphone ke bantal,, karena jengkel. untung saja hp tidak di lempar ke lantai..bisa hancur hape nya.

Jaman gini banyak sekali anak-anak yang keranjingan , maen game. ketika kalah maennya, hape bisa bisa langsung hancur !! di banting ke lantai..bahkan adeknya Tirta, si Levi juga pernah mematahkan hp karena tidak bisa menahan esmosi nya kalah maen game.. alhasil Ibu marah besar.. sampe diultimatum kalo maen game nya kebablasan.. hp akan disita selama nya .. parah kan..!!

Tapi itu juga hanya sebatas ancaman.. kuatir juga soalnya pernah ada berita di tipi.. gara gara hape disita sang anak bunuh diri.. serem,, jadi Ibu takut.

mau keras salah.. dibiarkan malah tambah salah!!

"Bosan juga diam maen game dikamar terus nih."

Tirta segera bangkit dari kasurnya yang agak keras.

"Viii !? Leviii... kamu ngapain!!?" biasa Tirta sukanya manggil adeknya dengan teriakan, membuat adeknya jengkol eh jengkel.. Soalnya kamar mereka bersebelahan.. di lantai atas rumah mereka..

"Ada apa mas!!" balas Levi juga dengan berteriak kencang.. sampe sampe tetangga pun ikutan denger.

Sempet juga tetangga protes sama Ibunya Tirta gara- gara Tirta teriak-teriak teriak memanggil adeknya dari lantai atas.. alhasil satu RT denger semua.. malu deh Ibu.

"Hei jangan teriak teriak dong malu didengar tetangga, dikira ada perang besar dirumah ini.." Ibu juga teriak dari bawah..

Ya begitulah keluarga ini,, seru ( bagi keluarga ini, walaupun ada juga tetangga yang sirik)

"Vi .. pinjemin kakak uang dong.. hari ini kakak mau pergi,, ntar kakak ganti kalo besok kakak dapet uang yaa,, nanti kakak ajarin deh,, biar Levi kuat!! bujuk rayu Tirta pada adeknya. Memang Levi ini si bungsu yang suka diperintah sama kakak kakaknya... Bapak dan Ibu gak suka kalo mereka maen perintah sama si bungsu..

"Tapi janji dikembaliin lho mas dan janji ngelatih Levi."

"Iya- iya Vi, kakak janji..pinjemin ya 20 ribu aja, buat beli bensin doang" Levi segera memberikan uang 10 ribuan dua lembar pada kakaknya.

"Nih mas 20 ribu" Tirta menerima uang itu dan segera memasukkannya dalam kantong celananya.

"Vi kakak mandi dulu mau pergi" segera Tirta menuju kamar mandi.

hari ini dia sangat bersemangat, mau ketemu kakek kakek tua itu. Banyak pertanyaan dalam otaknya yang perlu pencerahan dari kakek itu.

"Bu Tirta pergi main dulu. pulangnya agak maleman.. nanti kalo tirta gak pulang jangan dicari ya, mungkin tirta nginap di rumah teman! ", Tirta minta ijin pada Ibu.

"Eh anak ibu ,! kemaren dah gak pulang, membuat bingung seisi rumah, sekarang mau nggak pulang lagi!. nggak boleh!"

"Iya gak boleh" Bapak menimpali..

"Bu.. boleh ya.. nanti Tirta bawain oleh oleh deh"

"Iya Bu bolehin aja.. minta cokelat ya mas" seru Irman .

"Aku gak ada duit Man" jawab Tirta..

"lha tadi katanya mau bawain oleh oleh!! berarti bohong dong!".. jawab Irman.

"Ya nggak bohong lah..kan bisa bawain oleh- oleh yang nggak ngeluarin biaya... hehehe..." Tirta membela dirinya..

"Ya sudah .. Ibu ijinin, tapi syaratnya kamu harus pulang!" iya deh," akhirnya Ibu dan Tirta berkompromi.

***

Tirta berangkat selepas Maghrib, motor bututnya dipacu dengan pelan - pelan, karena memang sudah tidak bisa kencang lagi..Dari rumah nya menuju Gunungpati hanya butuh waktu setengah jam , kalo ngebut paling hanya lima belas menit saja. Sampai di mushola tempat dia ketemu mbah Hardjo sudah hampir di mulai sholat Isya. jadi Tirta dengan terburu-buru Berwudlu dan segera menempatkan dirinya dalam Shof ..

Setelah selesai Sholat nya dia segera duduk duduk diteras mushola. ada beberapa bapak yang menyapanya" malem malem begini mau kemana mas?"

"Mampir aja pak.. sudah waktunya Isya jadi ya Isya dulu pak" jawab Tirta.

"Iya nak sholat dulu utama.. jangan ditunda tunda..". Beberapa saat kemudian mushola sudah mulai sepi.. maklum mushola desa yang jauh dari keramaian.

Tirta duduk bersandar di tiang mushola teras. beberapa saat kemudian terlihat seorang tua berjalan perlahan lahan mendekati Tirta.

"Sudah menunggu lama Ngger?" tanya mbah Hardjo, menyapa Tirta.

"Barusan Sholat Isya kok Mbah." jawab Tirta. Kemudian Mbah Hardjo duduk disebelah Tirta.

"Sebenarnya lah Ngger, Mbah sudah menunggu kedatangan Angger cukup lama disini, ada yang memberi tahu Mbah kalo Angger suatu saat akan mengunjungi Mbah disini. Ayo Ngger kita kerumahnya Mbah".

Kemudian Mbah Hardjo berjalan pelan menuju rumah yang kemaren sempat tunjukkan ke Tirta.. Mereka berjalan beriringan menuju rumah joglo yang bergaya keraton kuno..

Segera mereka sampai di bangunan Joglo tersebut. Bangunannya cukup megah walaupun terlihat kuno, juga cukup bersih. ruang tamu seperti pendopo, layaknya rumah rumah kuno, hanya terisi satu set kursi ukiran kuno di sudut ruangan sebelah kiri, dan di sebelah sudut dalam terdapat balai balai dari kayu dan juga berukir khas jawa. Tiang tiang " Soko" nya dari kayu Jati cukup besar dengan ukiran khas jawa yang mengelilingi kayu.

"Silahkan Angger duduk dulu akan Mbah buatkan kopi biar nggak ngantuk".

"Nggak usah repot-repot Mbah," jawab Tirta..

"Tidak apa- apa Ngger, oh ya,,, anggap saja rumah ini rumah Kedua angger. kapan kapan juga ajak Levi dan Irman, maen kesini" " tambah Mbah Hardjo.

"Kok mbah tahu Levi dan Irman !?" Tirta terkejut Mbah Hardjo mengetahui kalo adiknya bernama Levi dan Irman..

"Kapan-kapan Mbah akan cerita sama Angger, tapi masih belum saatnya" sambil berbicara Mbah Hardjo sudah berjalan kebelakang.

Penyekat ruang tamu dan belakang adalah penyekat ruangan berukir kayu jati yang juga terlihat tua tapi bernilai artistik tinggi.. Sedangkan di kanan kiri terletak ruangan, terlihat seperti kamar tidur ( sentong: bahasa jawa). Tirta berdiri dari tempat duduk dan melihat lihat ruangan tamu.

"Kayu kayu ini jati semua" batinnya. Nilainya pasti sangat tinggi, benar benar seperti keraton masa lalu".

"Silahkan diminum Ngger,, mumpung panas" mbah hardjo segera mempersilahkannya untuk duduk lagi , ternyata di meja sudah tersedia dua cangkir dari tanah liat..dan tersebar bau harum kopi yang menggugah minat buat menyeruputnya..

Tirta segera duduk, berhadapan dengan kakek tua itu..

"Mmh wangi Mbah, bau kopinya!" Tirta memuji bau harum kopi yang disuguhkan Mbah Hardjo sambil mengangkat cangkir dan menghirup bau nya.

"Iya ngger, kopi ini mbah petik dan tumbuk sendiri, asli dari kebun belakang." jawab Mbah Hardjo.

"Mbah disini sendiri saja?" tanya Tirta ingin tau.

"Iya Ngger, mbah disini sendiri saja,, kadang ada juga anak dan cucu yang maen kesini Ngger. Kalo ada waktu sering-seringlah kesini. Angger juga bisa mengajak adik-adik Angger untuk main kesini, anggap saja seperti rumah sendiri Ngger".

"Iya mbah, jawab Tirta sambil menganggukkan kepala. "

"Sebenarnya saya masih penasaran dengan Mbah Hardjo, Mbah banyak tau tentang saya, juga keluarga saya, dan kemaren Mbah bisa menyembuhkan badan saya yang sakit habis dipukuli orang, bahkan sekarang tenaga saya makin bertambah-tambah tanpa saya melakukan apapun, apa Mbah yang membuat saya memiliki tenaga yang seperti ini?... maaf kalo saya salah Mbah".

Mbah Hardjo tersenyum lembut dan kemudian menyeruput kopinya perlahan lahan.

"Sebenarnyalah Ngger, Mbah sudah menunggumu cukup lama disini. Mbah diminta untuk menunggumu sampe Angger datang kesini." Mbah Hardjo mulai bercerita.

"Mbah diminta untuk menjaga rumah ini sampai Angger datang ,, Mbah belum bisa memberitahu Angger siapa yang meminta Mbah menunggu Angger disini, biarlah nanti beliau datang menjumpai Angger sendiri."

Sampai disini Mbah Hardjo menghela nafas panjang. kelihatan Mbah Hardjo sangat mengormati seseorang yang disebut "Beliau" oleh Mbah Hardjo.

"Mbah disini hanya hanya seorang Abdi yang dipercaya oleh Beliau untuk merawat dan menjaga padepokan ini, dan tugas Mbah yang laen adalah berusaha membimbing Angger supaya bisa mewarisi beberapa ilmu warisan dari beliau."

Mbah Hardjo berhenti sejenak dan menyeruput kopi, kemudian segera melanjutkan ceritanya.

1
Audrey Maritza Kanedy
Luar biasa
Akta Fernanda S
Kecewa
Akta Fernanda S
Buruk
Jan Anta
Luar biasa
Sokhirin Rouf
kenapa orang tuanya ngga di kabari thooorrr
RJ 💜🐑
gak suka aja sama iza, gak tau kenapa kurang srek sama dia 😏😏
RJ 💜🐑
faiza kok menyebalkan banget sih, memaksa banget, merasa cantik jadi, permintaan nya harus di turutin 😤👊🏻😏
Pierany Prahasiwie
sudah saatnya tirta mengumpulkan semua bini bini nya..gitu baru enak ini cerita..
Pierany Prahasiwie
pendekar itu bini nya bnyk..
Pierany Prahasiwie
kan udah hapal sama bom asap..knp tidak diantisipasi?? lucu kali sama si penulis ini..bikin tokoh berilmu tinggi..tapi bodoh
Elfrida Darti
benar benar orang semarang ini mah. Hahaha..
Joyokusumo: mohon dukungan di serial lanjutan. the journey of Rangga.. di Fiz
total 1 replies
Pierany Prahasiwie
bisa di blg Nastiti itu sejenis lelembut atau makhluk halus..😁😁
Pierany Prahasiwie
kalau masih kurang ilmu..minta sama eyang Brawijawa..tokoh sakti mandraguna guna..hahahaa
Elfrida Darti
kampusnya itu dmn? UNNES? UNTAG? UNIKA?
Pierany Prahasiwie
di gunung Bromo kawah Ijen udah perang ilmu Kanuragan sakti..masak sama preman cakar besi cukup kuatir.??? ini yg nulis gak blsa menilai level keilmuan ka??? dasar ank babi
Pierany Prahasiwie
dari pada Dinda LBH bagus Nastiti..
Pierany Prahasiwie
hadeeeehhh..ntah knp cerita dibelok kan.. si bandit Budiman jadi ayah Nastiti pulaka..hadeee
Elfrida Darti
author ini apakah orang semarang?
Pierany Prahasiwie
Mahardika cucu eyang pandu..turunan Mbah pragola berarti sepupunya tirta..knp di blg teman??
Bonar Narj
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!