XAVIERA TRANSMIGRATION

..."Terkadang perubahan seseorang itu di akibatkan oleh kejadian-kejadian menyakitkan yang dia alami. Seiring berjalannya waktu atas usaha kesabarannya, Tuhan pasti akan mengganti cerita kelam itu menjadi cerita yang paling membahagiakan. Membuatnya lupa akan rasa sakit yang pernah dia rasa!"...

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

Setelah membersihkan diri, Xavier melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Disana terlihat Mommy dan Viera tengah menyiapkan makan malam dengan sesekali tertawa dengan obrolan mereka. Membuat senyum Xavier terbit.

Sebenarnya ia sudah bilang kepada Mommy nya agar tidak usah repot-repot masak setiap hari. Tapi dengan tegas Cassandra menolaknya sambil berkata.

"Semua kamu larang Xavier! Mama mau ke kantor tidak boleh! Melakukan pekerjaan tidak boleh! Bahkan memasak-pun tidak boleh!"

Mendengar ucapan galak dari Mommynya disaat itu membuat ia pasrah. Asalkan Mommynya senang dan tidak boleh sampai kelelahan, ia dengan berat hari mengizinkan.

"Seru sekali! Lagi bicarain apa?" pria itu duduk di kursi yang biasa ia tempati.

"Bicarain kamu!" ucap kedua wanita di hadapannya reflek, membuat mereka tertawa bersama.

.

.

Setelah makan malam, kini Xavier dan Viera tengah dalam perjalanan. Xavier ingin mengajaknya keliling kota agar tidak bosan.

Sebenarnya Xavier bingung mau mengajak kekasihnya kemana, secara dalam hubungan percintaan ia masih terlihat kaku. Dulu Xavier pernah menjalin hubungan-pun disaat masih remaja, kira-kira waktu SMP. Setelah itu ia fokus sekolah dan belajar untuk membantu perusahaan besar Daddy nya.

Hingga setelah ia diangkat sebagai Direktur kala itu setelah sarjana pertama, ia mendapati kabar bahwa Daddy nya kritis disaat sedang melawan musuhnya yang sesama mafia.

Di sebuah gedung itu ternyata musuhnya sudah menyiapkan bom di setiap ruangan. Daddy nya ikut menjadi korban, setelah satu jam kritis, beliau di nyatakan meninggal dunia.

Hari bahagia Xavier kala itu seolah direnggut paksa menjadi kelam, menjadikan hati yang dulu menghangat menjadi keras karena kehilangan.

Sejak hari itu ia menjadikan dirinya terlihat dingin dan kejam agar tidak ada musuh yang berani melawannya. Ia bertekad akan menemukan kumpulan musuh Daddy nya yang hingga saat ini bersembunyi dengan tidak meninggalkan jejak.

"Sayang" Viera memanggil kekasihnya itu karena dia terlihat melamun.

"Sayang!" kali ini Viera menyentuh lengannya, membuat Xavier tersentak dari lamunannya.

"Iya Sayang" ia menatap kekasihnya.

"Kamu harus fokus, ini kan lagi nyetir!"

"Maaf ya" pria itu menggenggam erat jemari Viera sambil mengecupnya.

Viera menghela napasnya "Kamu kalau ada masalah, jangan sungkan buat cerita ke aku ya" gadis itu tersenyum hangat membuat hati Xavier ikut menghangat.

Pria itu mengangguk "Terimakasih sayang" ia kecup lagi punggung tangan halus gadisnya.

"Terimakasih banyak sudah hadir didalam hidupku dan menerimaku yang seperti ini" lanjutnya dalam hati.

Prakkk!

Suara yang jelas terdengar dari belakang itu membuat fokus Xavier teralihkan, ia reflek menarik bahu Viera agar mendekat padanya.

"Stt tenang sayang" Xavier mengusap bahu Viera agar tenang.

Viera tidak dapat bicara apa-apa, ia sangat terkejut. Ia menerka jika itu adalah suara timah panas yang meleset.

"Sayang, tolong ambil ponselku dan coba telpon Marcel!"

Langsung saja Viera melakukan itu dan panggilan itu terjawab.

"Hallo boss" Viera mengklik loudspeaker.

"Marcel, tambahkan anak buah sekarang untuk mengikuti mobilku! Ada serangan, sedangkan aku masih bersama Viera disini!"

"Baik Xavier" telpon itu terputus.

Mobil Xavier terus melaju sesekali ia melihat ke arah spion, di belakang dengan jelas ada beberapa mobil yang tengah mengikutinya. Terkadang ada tangan yang keluar dari kaca mobil untuk membidik mobilnya dengan pistol.

Pria itu membelokkan mobilnya kearah jalanan yang sepi dan jarang di lalui kendaraan, ia sengaja mengarahkan mobil-mobil di belakangnya itu agar ke daerah markasnya.

"Sayang, kamu pindah ke tengah ya. Gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh dan kepalamu!"

Viera mengangguk dalam diam dan langsung bergegas ke tengah jok penumpang.

Dirasa aman Xavier mulai menepikan mobilnya, ia juga sudah melihat mobil-mobil para bawahan di depannya.

"Saatnya bersenang-senang" Xavier bergumam sambil melirik spion mobilnya dengan senyuman devil. Kali ini auranya benar-benar berbeda, jangan sampai Viera melihatnya dengan aura yang seperti ini!

Ia keluar mobil dengan senjata yang sudah ia persiapkan di pinggangnya.

Seseorang dari mobil musuh itu mulai keluar dari mobilnya, ia sedikit terkejut ternyata yang keluar mobil adalah orang lain. Dimana putri Reymond? pikirnya.

"Wah lihatlah siapa ini? Dimana putri kecil Reymond!" pria itu menatap Xavier yang tengah berdiri angkuh itu dengan tatapan permusuhan.

Xavier bersmrik, ternyata orang-orang ini mengincar gadisnya?

Melihat Xavier hanya diam dengan tatapan menyebalkan itu, membuah pria musuh itu menggeram. Ia mengarahkan untuk mulai menembakan timah panasnya.

Dorr!

Dorr!

Dorr!

Xavier dengan sigap menghindari timah panas yang mengarah padanya. Para anak buahnya yang tadi mengawasi langsung saja berlari kearahnya untuk melindungi boss besar mereka.

Posisi lawan yang hanya membawa anak buah sekitar 20 orang-pun tumbang. Menyisakan 2 pria yang Xavier yakini adalah ketuanya.

2 pria berbeda generasi itu sudah di tahan oleh anak buah Xavier.

"Bawa mereka ke markas!" titahnya.

"Baik boss!"

Pria yang terlihat lebih muda itu berdecih ke arah Xavier dan menatapnya tajam. Jika tau yang ia ikuti tadi juga kuat, ia akan membawa seluruh anak buah bersamanya.

"Sialan!" teriak pria yang lebih tua itu.

Dengan sigap salah satu mobil anak buah Xavier membawa kedua pria asing itu, sisanya masih di tempat.

"Bersihkan tempat ini, jangan sampai ada yang tersisa!" Xavier melebarkan pandangan pada orang-orang baju hitam yang sudah mati mengenaskan itu dengan darah yang mengalir memenuhi aspal.

"Baik boss!"

Xavier langsung saja berbalik ke arah mobilnya, seketika matanya membola melihat Viera malah keluar dari mobil dengan ekspresi yang terkejut.

"Sayang!"

...⏳️...

Btw cover nya berubah karena cover awalku ngga lulus review dari pihak Noveltoon nya.

Aku gatau sih mau buat lagi atau engga, ini juga udah bagus keknya wkwk

Ayo jangan lupa di like hehe

Terimakasih yaa♡