Penguasa Element Es Dan Angin

Shio Fang lalu mengeluarkan dua kantong koin emas dari dalam cincin ruangnya, dan menaruh dua kantong koin emas itu di atas meja.

"Di kedua kantong itu terdapat koin emas sebanyak 200 koin, pakailah untuk membayar sisa hutang-hutang Paman kepada juragan Dong ya, dan sisanya Paman pakai untuk menebus Sawah dan ladang paman yang telah diambil paksa oleh juragan Dong ya."

"Paman aku ingin membawa Tian Jiang bersamaku untuk bersekolah di akademi Kunlun, dan aku janji paman, dia pasti akan bersekolah di sana," ucap Shio Fang.

"Bibi dan paman Tian Huo yang masih terperangah kaget melihat banyaknya koin emas diatas meja, tak begitu fokus dengan perkataan dari Shio Fang, hingga Shio Fang kembali mengulangi perkataannya yang ingin membawa Tian Jiang ikut bersamanya.

"Semua keputusan berada di tangan Tian Jiang, Setelah dia sembuh kau boleh menanyakannya langsung. Nak Shio Fang, aku sangat berterima kasih dengan pemberian darimu ini, dengan adanya koin emas ini aku akan mengambil kembali apa yang telah menjadi hak dan milik keluarga kami yang berada di tangan juragan Dong ya," jawab paman Tian Huo.

Hari itu juga, paman Tian Huo di temani Shio Fang pergi ke kediaman juragan Dong ya. Di hadapan juragan Dong ya paman Tian Huo mengutarakan keinginannya untuk melunasi semua hutang hutangnya, sekaligus menebus sawah dan ladang yang telah diambil sang juragan.

"Jika kau ingin melunasi hutang-hutangmu maka kau harus membayarnya sebanyak 100 koin emas, dan setelah kau membayarnya maka hutang-hutangmu selama ini ku anggap lunas. Dan untuk sawah ladang mu itu kau harus membayarnya sebanyak 200 koin emas, sehingga kau dapat memiliki sawah dan ladang mu itu kembali," ucap juragan Dong ya.

"Juragan bukankah ini merupakan suatu pemerasan, dan apa yang kudengar saat ini tak seperti dengan hutang yang selama ini ku pinjam, dan harga sawah serta ladang yang juragan ambil, tak seperti dengan harga yang juragan tawarkan waktu itu kepadaku, untuk menutupi hutang hutang ku kepada juragan." jawab paman Tian Huo.

"Sawah dan ladang mu sekarang ini merupakan milikku, dan aku berhak untuk menjualnya kembali dengan harga yang sesuai dengan keinginanku," ucap juragan Dong ya dengan tawa mengejek di bibirnya.

Paman Tian Huo sudah tak tahan lagi membendung rasa kesal di hatinya, hingga perkataan kasar terlontar dari mulutnya.

"Kau merupakan manusia terlicik di desa ini, kau halalkan segala cara untuk mendapatkan harta berlimpah dengan menindas orang lemah sepertiku, aku yakin suatu hari nanti kau pasti akan mendapatkan ganjaran akan perbuatanmu itu," ucap paman Tian Huo.

"Shio Fang kita tinggalkan tempat ini, Aku tak ingin berlama-lama di tempat megah hasil kecurangan dari orang-orang kecil di desa ini," ucap paman Tian Huo membalikkan tubuhnya sambil menarik tangan shio Fang.

Amarah di wajah juragan Dong ya terlihat jelas mendengar perkataan kasar dari Tian Huo pada nya, sang juragan lalu menyerang ke arah Tian Huo dengan tendangan keras, sehingga membuat Tian Huo terjerembab mencium tanah.

Melihat hal itu, Shio Fang menjadi murka dan mengeluarkan pedang pemberian sang ayah dari dalam cincin ruangnya.

"Apa yang kau lakukan ini sudah tak dapat ku maafkan lagi, juragan sepertimu selayaknya lenyap dari Desa ini!! agar Desa ini kembali tenang tanpa kehadiran mu!!" ucap Shio Fang kemudian menyerang ke arah juragan Dong ya dengan ganas.

Semua anak buah sang juragan segera membantunya, akan tetapi keganasan pedang di dalam genggaman tangan Shio Fang mampu membunuh mereka satu persatu, dan kini hanya tinggal juragan Dong ya yang berdiri dengan lutut bergetar di hadapan Shio Fang.

"Ma...ma..maafkan aku anak muda, Aku tak akan mengulangi lagi perbuatanku kepada penduduk desa ini," ucap juragan Dong ya.

"Sudah terlambat bagimu untuk menyesalinya, Karena aku telah melihat sendiri sebagaimana kau merugikan paman Tian Huo dengan seenak mu, untuk itu kau harus membayarnya dengan nyawamu!!"

Setelah berkata seperti itu, pedang di tangan Shio Fang berkelebat dengan cepat sehingga membuat kepala juragan Dong ya terlepas dari tubuhnya.

Sesaat kesunyian mencekam di tempat itu, paman Tian Huo seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya, melihat Shio Fang yang selama ini dikenalnya sangat baik, ternyata merupakan seorang kultivator kuat yang mampu membunuh seluruh anak buah juragan Dong ya dalam sekejap mata, dan membunuh juragan Dong ya tanpa sedikitpun memberi ampun.

"Paman...!, Aku ingin Paman membawa seluruh warga desa ke tempat ini," ucap Shio Fang.

Paman Tian Huo tanpa pikir panjang segera memanggil semua warga desa untuk berkumpul di rumah juragan Dong ya.

Semua warga desa begitu sangat terkejut melihat banyak mayat yang bergelimpangan di rumah kediaman juragan Dong ya, semuanya adalah anak buah juragan Dong ya dan sang juragan sendiri, sehingga mereka semua sangat takut terhadap remaja yang telah membunuh mereka semua.

"Jika ada dari warga desa ini yang telah diambil haknya berupa sawah dan ladang oleh juragan Dong ya, maka hari ini kalian boleh mengambilnya kembali tanpa adanya penebusan dari sawah dan ladang itu."

"Aku ingin kalian semua mencari barang berharga milik saudagar Dong ya yang berada di dalam rumah megah itu, dan mengumpulkannya ke tempat ini," perintah Shio Fang.

Maka seluruh warga desa segera menyerbu rumah besar milik juragan Dong ya, untuk mencari semua harta berharga yang tersimpan di dalam sana.

Sementara itu Shio Fang mengambil cincin ruang di tangan juragan Dong ya, dan menggenggamnya di tangan kanannya.

Cukup lumayan harta juragan Dong ya yang terkumpul di halaman rumah besar itu, membuat Shio Fang memutuskan jika semua harta itu akan menjadi milik warga desa.

Shio Fang kemudian mengibaskan tangannya maka ribuan koin emas, perak, perunggu, batu permata dan beberapa benda berharga lainnya, keluar dari dalam cincin ruang juragan Dong ya, yang membuat mata seluruh penduduk desa tak berkedip menatapnya.

"Aku ingin paman Tian Huo menjadi ketua desa di Desa ini, dan menempati rumah juragan Dong ya."

"Biar kan dia yang mengatur pengeluaran desa demi untuk menyejahterakan warga desa ini. Aku ingin pemuda yang berada di desa ini belajar ilmu bela diri, siapakah dari kalian semua yang mampu mengajarkannya?" tanya Shio Fang.

"Bagaimana jika aku yang melakukannya, namaku Yufan, Aku baru pulang dari kota kekaisaran dan saat ini ingin menetap di desa ini bersama istri dan anakku," ucap Yufan.

"Kultivator tingkat langit, sungguh beruntung Desa ini memiliki kultivator kuat, yang dapat membimbing anak muda di sini menjadi seorang Kultivator," batin Shio Fang.

"Baiklah paman Yufan, kau saat ini akan menjadi kepala keamanan desa yang juga membimbing anak-anak muda desa, untuk belajar teknik bela diri agar Desa ini bisa terlindungi jika sampai ada para perampok yang ingin menjarah Desa ini," ucap Shio Fang.

"Aku akan membuat desain aman tentram seperti yang diinginkan seluruh penduduk desa," ucap Yufan.

Bersambung