NovelToon NovelToon
The Guy Next Door

The Guy Next Door

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Mafia / Kriminal
Popularitas:206.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Magnifica

Aku hanya sesekali berpapasan dengannya, di lift, di koridor. Ya, dia tampak seperti pria biasa. Hanya sedikit aneh. Wajahnya dingin, tanpa senyum, bahkan nyaris tanpa ekspresi. Walaupun kuakui sebenarnya dia sangat tampan, dengan rambut cokelat berantakan dan mata birunya. Aku baru melihatnya beberapa hari ini. Sepertinya dia baru pindah ke gedung apartemen ini. Dan sepertinya, dia tinggal tepat di samping flatku. Kupikir dia semacam nerd atau apalah itu - Kirana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Magnifica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

Hayden menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah gedung pertokoan kumuh. Langkahnya tegap menuju sebuah pintu besi yang terdapat satu lubang kecil persegi panjang di tengahnya.

Dengan santai dia mengetuk pintunya. Seorang pria kulit hitam bertubuh besar melongok dari balik lubang yang terhalang terali besi itu. Matanya awas penuh selidik. Memperhatikan wajah Hayden yang merunduk dan juga nenatapnya.

"Costumer?" tanya pria itu dengan suara berat.

"Aku mencari Yuppie Don."

"Sudah ada janji?"

"Katakan padanya Toupee mengirimku ke sini."

"Okay."

Pria berkulit hitam itu meraih ponselnya dan menelpon seseorang. Beberapa saat kemudian dia pun membuka pintu dan mempersilahkan Hayden masuk.

"Bos ada di lantai dua." Pria itu menunjuk pada anak tangga sempit di sebelah kirinya.

"Hmm." Hayden mengangguk. Lalu segera menaiki anak tangga yang dibatasi oleh dinding sempit di kanan kirinya.

Sampai di lantai pertama, Hayden di sambut dengan pemandangan sebuah bar tersembunyi dengan pria - pria hidung belang yang dikelilingi oleh wanita - wanita cantik berpakaian minim. Para pelayan wanita yang tak kalah seronoknya hilir mudik menghidangkan berbagai jenis minuman beralkohol.

"Hi, Handsome, wanna pick up a girl (hi, tampan, mau pilih gadis)?"

Seorang wanita dengan dandanan menor dan kostum french maid sexynya menyentuh dada Hayden dan mengelusnya.

"No," ujarnya seraya menangkap pergelangan tangan wanita itu dan menjauhkannya dari dadanya.

Si wanita terlihat kecewa. Hayden berlalu tanpa mempedulikannya dan langsung menaiki anak tangga menuju ke lantai dua.

Sesampainya di lantai dua, Hayden dihadang oleh dua orang pria tinggi besar yang menghalanginya di pintu masuk sebuah ruangan.

"Ada perlu apa?"

"I need to see Yuppie Down (aku mau ketemu Yuppie Down)

"Who are you (kau siapa)?"

"Aku sudah ada janji dengannya. Minggir!" seru Hayden seraya mendorong salah seorang di antara kedua pria itu.

"Tunggu, biar aku konfirmasikan dulu pada Bos." ujar pria lainnya. Menahan temannya yang mulai tersulut emosinya. Dibukanya pintu besar di belakangnya itu dan berbicara sebentar pada seseorang di dalam sana.

"Masuk!" perintahnya pada Hayden.

Hayden melewati si pria yang hampir berseteru dengannya itu dan menatapnya sekilas dengan tatapan sinis.

"Oh, welcome, welcome!"

Seorang pria kurus dengan rambut panjang dan gigi yang sebagian dilapisi emas, sepertinya, menyambut kedatangan Hayden. Dua orang wanita dengan pakaian sexy yang bergelanyut masing - masing di kedua bahu pria itu, melempar senyum nakal padanya.

"Silahkan, silahkan duduk. Kau mau minum sesuatu?" tanyanya.

"No." Hayden menduduki sofa kosong di hadapan pria itu.

"Ah, Toupee menyuruhmu, ya?" tanyanya seraya menghisap cerutu besarnya.

"Yuppie Don, aku tidak suka berbasa - basi. Aku datang untuk memastikan kau mentransfer uangnya besok jam satu siang."

"Jam satu siang ya, ah, Toupee benar - benar ketat sekarang. Apa kau bisa membantuku untuk membujuknya? Aku rasa uangnya baru akan siap dalam dua hari," ujar pria yang dipanggil Yuppie Don itu.

Hayden menggeleng. "No! I can't do that (aku tak bisa melakukannya)!"

"Ah, come on (ayolah) ...."

"Transfer uangnya besok jam satu siang."

"Atau?" tanya Yuppie Don.

"Atau kuledakkan kepalamu!" Hayden berdiri dan mencondongkan badannya ke arah Yuppie Don dan mengetuk - ngetuk jidat pria itu dengan jari telunjuknya.

"Geez!" desis Yuppie Don. Wajahnya kini terlihat pucat. Begitu pun dua orang wanita di sampingnya. Mereka terlihat ketakutan.

Hayden tersenyum miring. Lalu dengan santainya dia melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.

***

Dengan susah payah Kirana membawa beberapa tote bag yang berisi barang belanjaannya memasuki gedung apartemennya. Satu di tangan kiri, satu lagi di tangan kanan, dan masih mengapit satu tote bag kecil di antara lengan dan dada sampingnya.

Kirana berusaha menahan pintu lift dengan tangan kanan yang memegang satu tote bag besar, dan berusaha masuk ke dalamnya, ketika ada seseorang yang tiba - tiba membantunya menekan tombol agar pintu lift tetap terbuka.

"Thanks," ucapnya tanpa melihat siapa yang telah membantunya itu. "Owh, kau!" serunya begitu menyadari si pria misterius tetangganya kini telah masuk ke dalam lift dan berdiri di sampingnya.

Hayden hanya memandangnya sekilas tanpa menyahut. Seperti biasa. Tanpa ekspresi. Jari telunjuknya bergerak menekan tombol bertuliskan angka lima.

"Apa kau tidak pernah berbicara pada manusia?" Kirana memberanikan diri untuk memulai pembicaraan. Rasa kesalnya karena pria ini mengacuhkannya kemarin tiba - tiba muncul.

"Aku tidak suka berbasa - basi." Hayden berbicara tanpa menoleh ke arah Kirana.

"Tapi kita adalah tetangga. Setidaknya aku bisa tahu siapa namamu."

"It's not important (tidak penting)."

Kirana menghela nafas. "Hanya nama saja. Apa ruginya?"

Hayden menoleh ke arah Kirana, menatapnya tajam. Gadis itu hanya meringis.

"Hayden."

Kirana membulatkan kedua matanya. Tak disangka pria ini akan memberitahukan namanya.

"Ouwh, nama yang bagus," puji Kirana. "By the way (ngomong - ngomong), namaku Ki ...."

"Kau sudah mengatakannya kemarin," potong Hayden. Bersamaan dengan itu, pintu lift terbuka.

Tanpa menoleh ke arah Kirana, Hayden melangkah keluar dari dalam lift dan berjalan cepat menuju flatnya. Kirana mengikutinya dari belakang.

"Kau mengingat namaku?" tanya Kirana sembari mensejajarkan langkahnya dengan Hayden.

"Aku pintar mengingat nama," jawab Hayden singkat sembari membuka pintu flatnya.

Kirana tersenyum. "Hei, Hayden!" panggil Kirana begitu melihat Hayden hendak masuk ke dalam flatnya. "Mau minum kopi di tempatku? Emm .. anggap saja sebagai permintaan maafku telah mengotori mantelmu."

"No, thanks," timpal Hayden seraya menutup pintu rapat - rapat.

Kirana mengedikkan bahunya. Lalu mencebikkan bibirnya. Dibukanya pintu flatnya dan dengan langkah gontai gadis itu melangkah masuk.

Ditaruhnya semua barang belanjaannya di atas meja dapur. Lalu menarik kursi dari bawah meja dan duduk termangu seraya menopang dagunya dengan kedua siku diletakkan di atas meja.

Bibirnya menyunggingkan senyum.

"Hayden .. Hayden," gumamnya.

Wajah tampan tanpa ekspresi pria itu melintas begitu saja dalam benaknya. Kirana terkekeh. Apa yang dipikirkannya. Gadis itu menggeleng pelan.

Kirana beranjak dari duduknya dan melangkah menuju ke kamarnya yang gelap. Gadis itu berdiri di depan cermin yang terletak tak jauh dari ranjangnya. Dinyalakannya lampu kamar. Kini dia bisa melihat dengan jelas refleksi wajahnya di dalam cermin. Sesosok wajah campuran kulit putih dan Asiatic. Dengan mata sedikit sipit dan hidung yang mancung, walaupun tidak semancung orang kulit putih pada umumnya.

Kirana menghela nafas dalam - dalam.

Lama Kirana memandangi dirinya yang tampak kusut. Tubuhnya semakin bertambah kurus.

Bagaimana aku bisa punya pacar kalau begini?

***

Hello, guys!

Aku mau bilang kalau menjadi secret reader itu gak papa sih, tapi biar yang nulis bahagia, bisa dong sekedar ninggalin comment atau kritik, atau saran atau apalah gitu 😁😁😁.

Aku gak minta vote sama sekali koq, tapi kalau ada yang mau vote ya silahkan aja. Dengan kasih like sama comment, udah sangat sangat bisa make my day lah pokoknya.

Just saying yaa, no offense.

Big Hugs.

1
Kurda Ningrum
keren nih ceritanya
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Mooie Jkt
Menarik ceritanya..
Riska Aprianty
Lumayan
Riska Aprianty
Luar biasa
Dewa Qin
ahhhhh akhirnya.....😍😍
Dewa Qin
sepertinya kania tidak jadi menargetkan hayden dan kirana karna sudah menemukan ben.dan alex tidak benar2 membunuh hayden
Dewa Qin
q malah udah baca duluan novel itu thor...😁
Dewa Qin
kenapa kania sama ben sich thor,kan eman ben dapet anak mafia yg manja.😂
Dewa Qin
wanita akan menjadi bodoh saat jatuh cinta dan wanita akan jadi mengerikan saat hatinya tersakiti.
Dewa Qin
kekuasaan sering kali membutakan matahati manusia
Dewa Qin
ceritanya bagus,gaya bahasa mudah dipahami dan yg paling menyenangkan,ada terjemahnya,jadi yg gak paham bahasa inggris jadi paham maksudnya.
intinya cerita kak lady selalu T O P B A N G E T👍👍
Dewa Qin
beeeh klo gini hayden kok guuuaaaaanteng ya🙈
Dewa Qin
ah...ternyata...si bos kep arat dalangg dibalik kemati an pacar hayden.mafia memang tidak bisa dipercaya
Dewa Qin
mulai tegang ini
Dewa Qin
masak cuma gulang guling keatas kebawah sambil tanya jawab arti tatoo,apa2an iki.....🙈penonton kecewa🤣🤣
Dewa Qin
sepertinya toko keemo dibuka lagi karna malvori ingin menangkap kirana sebagai bentuk balas dendam pada hayden
Dewa Qin
kirana memiliki 2 pelindung,polisi dan pembunuh bayaran.keren👍
Dewa Qin
bagi vou hayden adalah super heronya,makanya dia langsung kesengsem sama hayden yg ganteng.padahal.hayden melakukan itu demi kirana
Dewa Qin
jadi makin takutkan mau ngajak hayden ngopi kira?😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!