Saat ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tua nya, lulu menemukan sebuah pintu rahasia, yang dimana membawa nya ke sebuah kerajaan Arce. disana dia begitu kaget melihat penampilan kuno orang orang tersebut.
"apa ini, kenapa pintu kamar papa dan mama bisa ada seperti ini?"
Bagaimana jadinya dia bisa membuka portal terhubung dua dunia tersebut. apa yang akan dia lakukan disana.... simak yuk selengkapnya...
karya ini asli dari karangan autor ya beb, karya ini adalah karya fiktif belaka.... enjoy your reading all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.18
Saat ini Lulu akan mencoba membuat pancake yang akan dijual nanti di jaman kuno. Oleh sebab itu dia akan bereksperimen terlebih dahulu sebelum dijual. apakah rasanya sudah enak, atau masi ada yang kurang. Dia juga sudah menentukan takaran berapa banyak yang akan dia masak nantinya. Tentu saja dibantu oleh mbok kesayangan nya itu.
"Ini katanya pakek tambahan buah non, nanti di atas nya ditaburi gula cair yang sudah di larutkan. Dan tambahan dari buah anggur yang sudah dikeringkan." ucap mbok jum yang sudah tau cara buat nya.
Mbok Jum ini jam terbang nya tinggi, jadi mau masakan internasional maupun masakan lokal beliau sudah khatam pokoknya.
"Okey mbok, tolong cairkan gula nya ya mbok, Lulu mau angkat telpon dulu."
"Siap non, beres."
Drtt.....
"Halo." ucap Lulu yang mengangkat panggilan suara di telpon milik nya.
"Lo dimana lu?" tanya Sintia yang menelpon sahabat nya.
"Lagi dirumah sin, kenapa?'
"Gue mau kesana okey!"
"Loh, tapi gue lagi_
"Udah, gue kesana bentar lagi sampai ini."
Lulu berdecak kesal dengan sahabat nya itu, tapi biar saja, dia ingin sahabat nya juga tau apa kesibukan nya saat ini.
Tak sampai lima menit, mobil Sintia sudah sampai. Dan langsung parkir di Base lobby area.
"Ting nong... Ting... Nong."
Saudara terdengar di telinga Lulu, dan langsung berjalan ke depan melihat sahabat nya yang sudah sampai.
"Halo besti ku." ucap sintia dengan heboh nya membuat Lulu memutar bola mata nya dengan malas.
"Yuhuu... sahabat mu yang cantik paripurna ini sampai, apakah kau tak merindukan kembaran mu ini sahabat baik ku?" ucap nya dengan lebay.
"Udah masuk, mau Lo di seret satpam karena ribut di sini sambil kayak anak ayam yang kehilangan induk nya?"
"Okey, gue kangen banget sama Lo lu. Lo si sibuk Mulu, gue ajakin nongkrong malah selalu ada alasan nya. Oh ya mana ni mbok cetar membahana kayak princess Sahrini?" ucap nya yang celingak-celinguk menatap ke arah dapur.
"Lagi bantuin gue buat pancake. Udah jangan banyak omong ikut gue ke dapur."
"Ais... Lo mah gitu, ga kasihan liat besti mu ini yang udah nyetir jauh jauh eh malah disuruh ke dapur." gerutu nya tapi tetap aja tuh bocah ikutt dari belakang.
Persahabatan Lulu dan Sintia ini sudah terjalin begitu lama, jadi sudah tau lah tabiat masing masing. Kalau kata orang ini mereka kayak Upin Ipin. Main selalu sama. orang tua Sintia ini juga termasuk anak orang kaya, banyak duit juga tuh orang pokoknya. Jadi satu sama lainnya sudah biasa saling mentraktir kalau lagi pergi pergi bersama.
"Mbok... Yuhu lagi apa tuh."
"Eh... Non tia, lagi buat pancake. Buat jualan nya non Lulu."
"Ha... Jualan?''
"Iya non, jualan roti. Non Lulu kan beberapa hari ini sibuk jualan. Ya kan non?"
"Eh... Anu iya mbok."
"Jualan, dimana lu, perasaan lu ga ada di restoran milik Lo, apa Lo lupa gue tiap hari ke sono buat jajan?"ucap nya dengan tatapan menyelidik. Sebab memang bener saat pulang kuliah, Sintia pasti selalu datang ke restoran untuk makan siang sebab menu disana enak enak.
"Eh... Udah deh, diem dari tadi nyerocos Mulu, ini cobain gimana hasil nya?"
"Jawab dulu lu, Lo mau bohong ya sama besti Lo yang cantik ini?"
"Iye ntar deh, cerewet banget."
Memang kalau soal kerjaan Lulu, Sintia ini tau semua nya. Maka dari itu saat mbok bilang jualan tadi dia curiga, sebab Lulu ini jarang ke restoran untuk cek bisnis nya, dia lebih sering mengandle dari rumah saja.
saat ini Sintia berada di kamar milik Lulu sambil menyuapkan pancake yang menurut nya begitu enak.
"Sekarang jelasin!" ucap nya dengan tatapan menyelidik.
"Gue jualan roti di suatu tempat, bukan di restoran tentu nya."
"Loh, jadi saat ini Lo buka toko lagi?"
"Betul. gue buka toko roti."
"Dimana. Ayok kesana, gue pengen cobain."
Lulu kehabisan kata mengahadapi sahabat nya yang cerewet ini, bener bener menguras tenaga.
smg novel ini lanjut sampai tamat.
semoga author sehat slalu,dan selamat berkarya.
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁😄😄😄😄