NovelToon NovelToon
Janji Dibawah Langit

Janji Dibawah Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: vin97

Alexa tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam satu malam. Tanpa pilihan, ia harus menikah dengan Angkasa-pria yang nyaris asing baginya. Bukan karena permintaan keluarga, bukan pula karena cinta, tetapi karena sebuah alasan yang tak bisa dijelaskan.

Alexa terjebak dalam kehidupan yang tak pernah ia inginkan, tapi semakin ia mencoba memahami pria itu, semakin banyak hal yang tak masuk akal dalam pernikahan mereka.

Di balik sorot mata tajam Angkasa, ada sesuatu yang tersembunyi. Sebuah kebenaran yang perlahan mulai terungkap. Saat Alexa mulai menerima takdirnya, ia menyadari bahwa pernikahan ini bukan sekadar ikatan biasa-ada janji yang harus ditepati, ada masa lalu yang belum selesai.

Namun, ketika semuanya mulai masuk akal, datanglah pilihan: bertahan dalam pernikahan yang penuh teka-teki atau melepaskan segalanya dan menghadapi konsekuensinya.

Di bawah langit yang sama, akankah hati mereka menemukan jalan untuk saling memahami? Atau pernikahan ini hanya menjadi awal da

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vin97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dalam Cengkraman Keputusan

Angkasa tak sekalipun melepas pandangannya dari Alexa, bahkan ketika ibu yang menemaninya mengelilingi sekolah saja tampak terlihat diabaikan oleh Angkasa.

"Bu Alexa.. cantikkan pak ?" tanyanya ketika menyadari bahwa Angkasa sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari Alexa

Angkasa kemudian mengalihkan pandangannya dan kemudian mengatakan satu kata yang tampak membuat semua orang terkejut.

"pecat dia" ucap Angkasa.

Mendengar hal itu, kepala sekola tentunya begitu kaget.

"kenapa pak ? kenapa saya harus memecat bu Alexa ?"

"dia guru yang baik, dia juga menjadi teladan untuk siswa siswi disekolah ini" ucap mencoba membela.

"lakukan saja." ucap Angkasa.

"atau ibu bisa memilih, tetap mempertahankan dia atau kami?"

"jika ibu tetap mempertahankan mereka, perusahaan kami akan menghentikan segala donatur yang sudah kami berikan" ucapan Angkasa begitu terdengar mengancam sehingga membuat kepala sekolah itu tak bisa lagi berkata-kata.

--

Alexa tampak berjalan tanpa memikirkan bahwa ia berada dalam masalah yang begitu besar, ia melangkahkan kakinya menemui kepala sekolah yang tiba-tiba saja memanggil dirinya.

"Siang bu, ibu memanggil saya ?" tanya Alexa.

"iya Alexa, ayo duduk" ucap Ibu kepala sekolah yang masih tersenyum padanya.

"ada apa bu ?" tanya Alexa.

Kepala sekolah tersebut tampak tak sampai hati untuk mengatakan hal ini pada Alexa, wajah yang terlihat lembut tanpa tau apa kesalahannya itu membuat sang kepala sekolah berada di posisi yang sulit.

"Alexa.. akhir-akhir ini apa kamu ada masalah dengan orang lain ?"

"yang mungkin saja membuat orang itu kesal atau marah ?" tanyanya

Alexa tampak bingung, tapi ia tetap menggelengkan kepalanya menandakan dirinya sama sekali tidak bertemu masalah.

"tidak bu, apa ada sesuatu yang terjadi ?" tanya Alexa memastikan bahwa dia tak sedang ada masalah pada siapapun.

Sang kepala sekolah tampak diam sesaat, ia tampak tak berani untuk mengatakan hal itu pada Alexa.

"Bu.. memangnya apa yang terjadi ?" Alexa tampak penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

"Maaf Alexa.. sepertinya ibu tidak bisa membiarkanmu bekerja lagi sekolah ini" ucapnya dengan ragu.

Alexa tampak bingung dengan wajah terkejut ia mencoba mencerna apa yang dimaksud kepala sekolah padanya.

"Maksud ibu ? Apa saya melakukan kesalahan ?" Tanyanya.

Kepala sekolah itu langsung menggelengkan kepalanya meyakinkan pada Alexa bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun padanya ataupun sekolah.

"Tidak ada Alexa, anda tidak melakukan kesalahan apapun."

"Hanya saja..sepertinya kamu punya masalah dengan orang lain" ucapnya.

"Apa kamu mengenal pak Angkasa ?" Tanyanya.

Alexa mencoba mengingat nama Angkasa, ia tidak ingat atau bahkan tidak tau siapa itu Angkasa.

"Tidak Bu. Apa dia mengatakan bahwa dia kenal saya ?" Tanya Alexa.

"Terus apa kaitannya dia dan saya Bu ?" Alexa mempertanyakan segala hal yang menurutnya tidak ada sangkut pautnya pada pekerjaannya.

"Dia adalah direktur dari Dewantara Group"

"Mereka jugalah yang menjadi donatur terbesar disekolah ini" jelasnya.

"Alexa.. kamu tau kan, sekolah ini hampir bangkrut, kami bahkan akan tutup karena kekurangan dana untuk sekolah ini..tapi"

"Seperti sebuah keajaiban, Dewantara Group mau menjadi donatur sekolah kita dengan hampir 90%"

"Ibu juga tidak tau mengapa dia membuat pilihan sulit ini untuk ibu."

"Ibu tidak ingin memilih, karena kalian sama-sama berarti untuk sekolah" ucapnya.

"Bu.. tapi ijinkan saya untuk bertemu dengannya terlebih dahulu ? Saya harus tau apa kesalahan saya hingga dia ingin saya berhenti dari sekolah ini"

"Jika itu adalah kesalahan yang tidak termaafkan, saya rela untuk meninggalkan sekolah ini"

"Tapi saya mohon Bu, ijinkan saya untuk bertemu saja dan berbicara padanya"

Ucap Alexa.

"Tentu.. ibu akan mencoba mengatur waktu untuk pertemuan kalian. Ibu harap kalian bisa menyelesaikan dengan baik dan kamu tidak perlu berhenti dari sekolah ini" ucapnya.

Alexa mengangguk, walau perasaannya begitu campur aduk. Siapa pria itu sehingga membuatnya harus kehilangan pekerjaan. Siapa pria itu yang membuat pilihan sulit ini.

--

Beberapa hari setelahnya , Alexa tak mendapatkan akses untuk bertemu dengan Pria bernama Angkasa itu, pria yang tak pernah ada dibenaknya akan menganggu hidupnya padahal ia tak mengenali pria itu.

"ibu sudah berusaha mencari waktu yang tepat untuk kalian bertemu, tapi waktu pak Angkasa selalu tidak pas untukmu Alexa"

"tidak masalah bu, kalau begitu biarkan saya yang mengikuti jadwalnya."

"kapan dia bisa, saya yang akan menemuinya" ucap Alexa.

Sang kepala sekola tampak terdiam beberapa saat.

"tapi sepertinya, dia memang tidak berniat untuk menemuimu alexa, melihatnya selalu menghindar pasti ada hal yang terjadi" ucap kepala sekolah

Hal itu akhirnya membuat Alexa semakin frustasi dan bingung, waktunya terus berjalan dan hampir habis, jika ia tak bisa bertemu dengan Angkasa sampai akhir bulan ini dia tidak bisa lagi berada di sekolah ini untuk bekerja.

Alexa kemudian mencoba mencari tau Dewantara Group.

Dewantara Group adalah konglomerasi besar di Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan properti, didirikan oleh Akbar Mahardika Dewantara ayah Bima Mahardika Dewantara yang juga adalah kakek dari Angkasa. Perusahaan ini memulai kiprahnya di industri batu bara dengan operasi tambang di Kalimantan dan Sumatra, menghasilkan jutaan ton batu bara untuk pasar domestik dan ekspor.

Di sektor properti, Dewantara Group mengembangkan proyek perumahan premium, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, dan kota mandiri modern di kota-kota besar Indonesia.

Kini, kepemimpinan perusahaan berada di tangan Angkasa Mahardika Dewantara, putra tunggal Bima, yang menjabat sebagai Direktur Utama. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan fokus pada ekspansi global dan modernisasi.

Dewantara Group dikenal atas komitmennya pada pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab serta kontribusi pada masyarakat melalui program CSR.

Alexa menatap foto yang tertera diprofile bisnis itu, keluarga yang tampak elegan namun tak menghentikan kekesalan Alexa pada pria muda yang ada disana.

kenapa ? dan apa alasannya hingga melakukan hal ini padanya.

Sampai saat dimana, Alexa sadar pria itu benar-benar sangat tak asing baginya, tapi dimana mereka bertemu ?

--

Alexa berdiri di depan resepsionis dengan perasaan campur aduk. Berkali-kali ia mencoba bertemu Angkasa, tetapi selalu gagal. Kali ini, ia datang langsung ke perusahaan milik pria itu, berharap bisa memotong jarak yang terus diciptakan. Namun, yang menyambutnya hanya seorang sekretaris dengan senyum dingin dan jawaban yang sama seperti sebelumnya.

"Maaf, Bu Alexa. Pak Angkasa sedang rapat yang sangat penting dan tidak bisa diganggu," ujar sekretaris itu, nada suaranya formal, tanpa cela.

"Kalau begitu, aku akan menunggu. Sampai kapan pun." Alexa menatap sekretaris itu dengan tatapan keras kepala.

Namun, sejam berlalu, dua jam berlalu, hingga hampir setengah hari, Angkasa tetap tak menunjukkan batang hidungnya. Kali ini, sekretaris kembali muncul dengan alasan baru.

"Pak Angkasa sangat menyesal tidak bisa menemui Anda hari ini. Beliau harus langsung menuju lokasi proyek. Tapi, beliau menyampaikan akan segera menghubungi Anda," katanya, tanpa memberikan celah untuk bertanya lebih jauh.

Alexa mengepalkan tangan di samping tubuhnya. Sudah berapa kali ia mendengar alasan serupa? Rapat, perjalanan dinas, panggilan mendadak-semuanya seperti tirai tak terlihat yang memisahkan mereka.

"menyesal ?" tanyanya namun terlihat mengejek.

"Anda yakin, pimpinan anda sangat menyesal ?" ucap Alexa.

"maaf"

dan lagi jawaban itu tak membuat Alexa senang ataupun tenang.

Langit mendung di luar gedung perusahaan itu tampak mencerminkan perasaan Alexa. Angkasa benar-benar menghindarinya. Tapi, kenapa?

Meninggalkan lobi perusahaan, Alexa menoleh sekali lagi ke arah pintu kaca besar itu, seolah berharap Angkasa tiba-tiba muncul dan menjelaskan semuanya. Namun, yang ada hanya pantulan dirinya sendiri, berdiri sendirian di tengah keramaian kota.

To Be continue..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!