ISTRI CANTIK SANG MAFIA

Axel yang melihat Samuel terus tersenyum merasa aneh, begitupun dengan adik-adiknya! setahu mereka semua,Samuel lah yang paling protektif terhadap adik kecil mereka, tapi kini mereka justru melihat sang kakak tersenyum dan bukan nya khawatir. Gavin yang penasaran pun akhirnya bertanya kepada sang kakak.

"kak Samuel, are you okay? tanya Gavin dengan berhati-hati.

"yes I'm fine, no need to worry me!" jawab Samuel yang masih menatap wajah sang adik tanpa mengalihkan pandangan nya ke arah Gavin.

"are you sure bro?." ujar Gavin yang masih melihat sang kakak tersenyum lebar, dan ini pertama kali nya sang kakak tersenyum sendiri.

"Yeah so what?tanya Samuel kepada sang adik agar tak bertanya lagi kepada nya.

"No bro, Brother is very strange if you smile alone like this?" ujar Gavin dengan menggaruk kepala belakang,takut sang kakak marah dengan perkataan nya.

"apa ada larangan jika aku tersenyum harus melaporkan dahulu,Vin."ujar Samuel dengan mengangkat sebelah alisnya menatap tajam kearah Gavin.

"tentu saja tidak kak!."ujar Gavin dengan gugup, saat melihat tatapan mata sang kakak yang begitu menusuk.

"hmm."

setelah itu mereka melanjutkan makan malam mereka dengan tenang dan Leon juga sering melirik ke arah Chaterine diam-diam, sedangkan Chaterine terus menunduk kan kepala nya, saat menyadari jika Leon masih menatapnya. Chaterine menjadi gugup saat mata mereka bertemu dan perilaku Chaterine tak luput dari pandangan mata sang kakak.

setelah selesai makan mereka semua kembali berbincang di ruang keluarga, begitu pun dengan Chaterine yang tengah memilih duduk di samping kakak nya Samuel. dan sesekali ia menjahili sang kakak yang tengah sibuk dengan laptop nya.

sedangkan sang Dady hanya menggeleng kan kepala nya saat melihat kelakuan Chaterine yang sangat jahil itu, sedangkan keluarga Leon terus memperhatikan tingkah Chaterine dengan ekspresi yang sulit untuk di jelaskan.

Chaterine tetap saja mengusik sang kakak yang tengah bekerja, sedangkan sang empu nya hanya bisa pasrah dengan kelakuan sang adik yang sedang kebosanan itu, sesekali Samuel melirik sang adik yang terus menempel padanya dan menarik jas miliknya.

"Chaterine!."panggil kak Julio, yang sudah jengah melihat tingkah laku sang adik kecilnya.

sedangkan Chaterine hanya melihat sebentar ke arah Julio, dan kembali dengan apa yang sedang dia lakukan. Leon tersenyum kecil melihat tingkah Chaterine yang menurutnya sangat lucu.

"Chaterine, kemari lah, jangan mengganggu kak Samuel yang tengah bekerja sayang!." ujar Julio kepada sang adik, namun hanya di acuhkan saja.

"Chaterine!." imbuhnya

"tidak mau kak Julio! Chaterine mau duduk sama kak Sam, saja."jawab Chaterine dengan cemberut, karena terus di ganggu oleh sang kakak.

"sayang! jika kamu terus menerus mengganggu kak Sam, bagaimana ia bisa menyelesaikan pekerjaan nya dengan cepat hmm." ujar Julio yang berdiri dan menarik tangan sang adik agar berdiri, sedangkan Chaterine terus cemberut.

"biarkan saja Julio, Chaterine akan tetap di sini!. ujar Samuel yang menahan tangan Chaterine, saat melihat wajah sang adik cemberut.

"tapi kak!"

"tidak ad tapi-tapian Julio! kembalilah ke tempat duduk mu." jawab Samuel dengan cepat dan menarik pelan tangan Chaterine, agar kembali duduk bersama dengan nya kembali. mau tidak mau Julio pun kembali duduk, sedangkan Chaterine tersenyum lebar dan kembali duduk di samping sang kakak.

"ambil ini."imbuhnya dengan menyerahkan handphone miliknya. Chaterine yang melihat nya pun segera mengambil nya.

"kak Sam, Chaterine mau menelfon kakak ipar boleh tidak?."tanya Chaterine menatap penuh harap ke arah sang kakak.

"hmm boleh sayang, sepertinya kakak ipar kamu juga sedang tidak sibuk di saat jam seperti ini!." ujar Samuel dengan melihat ke arah jam di pergelangan tangannya.

"kalau begitu Chaterine mau ke taman untuk menelepon kak Yura." ujar Chaterine dengan berlari keluar tanpa menunggu jawaban dari keluarga nya.

"mau kemana kak?." tanya Gavin saat melihat sang kakak akan berdiri.

"menemani Chaterine di taman."jawab Samuel tanpa melihat ke arah ke arah Gavin.

"sepertinya bukan Chaterine yang ingin berbicara dengan kakak ipar, tapi kakak." goda Julio yang melihat sang kakak sempat tersenyum kecil.

"jika sudah tahu, untuk apa kalian bertanya?."ujar Samuel dengan dingin dan meninggalkan mereka semua.

"kamu mau kemana kak Julio?."tanya Gavin saat melihat sang kakak tersenyum-senyum sendiri dan ingin pergi.

"bukan hanya kak Samuel saja yang bisa menelepon istrinya, aku juga ingin menelepon istri kesayangan ku." jawab Julio dengan tersenyum miring,dan melirik ke arah Gavin.

"ckk kalian sangat kompak."decak Gavin dengan kesal.

"hahaha.... kau cemburu Gavin, di antara kita berempat hanya kau yang tidak bisa menghubungi istri mu! lihatlah Grace dari tadi dia sedang sibuk dengan suami nya." ujar Julio dengan menunjuk ke arah Grace yang tengah sibuk dengan handphone nya, Gavin yang mendengar pun melihat ke arah sang kakak, ternyata benar ia sedang sibuk dengan ponselnya.

"kalian bertiga membuat ku kesal saja." gerutu Gavin, sedangkan Julio dan Grace sudah pergi meninggalkan tempat mereka, setelah izin kepada kedua orang tua Mereka.

Chaterine kembali masuk ke dalam rumah dengan tersenyum lebar, dan segera berjalan ke arah kedua orang tuanya dan Gavin.

Gavin yang melihat sang adik tersenyum bahagia pun ikut senang melihat nya.