Orang Tua meninggal, Jatuh Miskin dan Dikhianati Orang terdekat, Apalagi hal lebih buruk yang akan menimpanya? Kematian?
Ya, Dia mati setelah ditikam Mantan Sahabat dan Pacarnya, benar benar hidup yang menyedihkan. Tapi tunggu...
Ah, Dia kembali bangun! Dunia yang penuh keajaiban dan Misteri, Dunia dimana Kekuatan menjadi kunci utama apakah di Dunia ini Ia akan kembali menjadi sampah?
Ya, Dia sampah sebelumnya, sampah yang kemudian berubah menjadi Berlian yang tak ternilai berharga, menjadi tokoh utama Dunia ini. Bersama Istri mungilnya, menaklukan segala rintangan, menggetarkan seluruh Dunia, membinasakan musuh yang menghadang dan mengubah takdir yang berjalan.
Semua itu berkat dirinya yang terlahir kembali dan berkat...
The System!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon T-Riq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama Pagi Hari
Deg...
Deg...
Deg...
Jantung Feng berdetak kencang saat Rara memeluknya erat, Ia membalas pelukan yang menurutnya sangat nyaman tersebut.
Mereka hanyut dalam pelukan satu sama lain sampai tak sadar mereka malah ketiduran dalam keadaan saling berpelukan.
...- - -...
Matahari mulai menampakkan sinarnya, Feng membuka perlahan matanya karna silau.
Ia tersenyum tipis saat melihat wajah polos Gadis Kelinci berumur 10 tahun yang masih di pelukannya tersebut.
Feng membelai rambut Rara, Ia kemudian dengan hati hati menidurkan Rara di bawah pohon didekat situ. Setelah itu Ia membasuh mukanya lalu bersiap menangkap ikan untuk makan.
Byuur...
Suara air itu membangunkan Rara dari tidur nyenyaknya, Ia duduk sambil mengumpulkan kesadarannya.
Bunyi gedebuk demi gedebuk air membuatnya membuka bola mata sempurna, Ia lalu menatap sekelilingnya mencoba mencari sesuatu namun tak ditemukannya.
Telinga kelincinya lagi lagi menangkap suara Air, Ia tanpa berkata kata lagi langsung berdiri lalu menghentakkan kakinya berjalan kearah suara air tersebut.
Disisi lain Feng, terus berusaha menangkap Ikan namun tak ada satupun yang berhasil Ia tangkap, membuatnya kesal sendiri.
Tiba tiba otaknya terpikir sebuah ide, Ia tersenyum licik kemudian dengan element kegelapan Ia masuk ke bayangannya.
Ikan ikan yang melihat Orang yang memburu mereka sudah tak ada pun mulai keluar dari tempat persembunyiaannya.
Slash...
Feng dengan cepat keluar dari dari bayangan dan menangkap 1 ekor ikan yang paling dekat dengannya, ikan itu tak sempat bereaksi dan berhasil ditangkap Feng.
Feng teresenyum puas karna telah mendapat ikan walau ukurannya tak besar tersebut.
"FENGFENG!!!" pekikan Anak kecil mengejutkan Feng hingga tanpa sadar ikan ditangannya lepas dan masuk kembali ke air, Feng yang melihat itu menatap sungai itu dengan tatapan sendu.
"Fengfeng! kenapa gak ajak Rara kalau mau main air? Rara kok ditinggal sendiri? Fengfeng jahat!" Gadis kecil yang baru datang tadi mencerca Feng bertubi tubi, Feng tak menanggapi, Ia masih menatap sungai dengan tatapan sendu.
Rara yang dicuekin pun tambah kesal, Ia lalu menoleh melihat apa yang ditatap Feng.
'Sungai? kenapa Fenfeng menatap sungai?' pikir Rara bertanya tanya.
Rara kemudian berjalan maju ke tepi sungai, Ia kemudian berjongkok dan mencelupkan tangannya ke air sungai tersebut.
Belum 10 detik, Rara menarik tangannya dan tampak seekor ikan besar ditangannya.
Rahang Feng serasa mau jatuh!
Ia telah menangkap dengan seluruh usaha dalam waktu 1 jam sedangkan Rara hanya mencelupkan tangannya dan dalam 10 detik mendapat ikan!
Feng mengumpat dalam hatinya berkali kali, apa Ia dipermainkan.
"Fenfeng... Ikannya udah ada, Fengfeng tolong bakarin untukku ya!" mohon Rara dengan puppy eyesnya serta wajah menggemaskannya, Feng yang melihat ekspresi tersebut benar benat tak tega.
"Baiklah, tapi kau harus menangkap 3 ikan," syarat Feng, Rara langsung mengangguk dengan senang kemudian meletakkan ikan yang sudah Ia tangkap tadi ketanah lalu berjalan kembali ke sungai.
Ia kali ini mencelupkan kedua tangannya, dan hap.
Ia menarik tangannya dan tampak ikan dengan ukuran sedikit lebih kecil dari ikan pertama tadi.
2 ikan dalam waktu kurang dalam 5 detik!
Kali ini badan Feng langsung lemas, begitu sialnyakah Ia pagi ini sampai menangkap ikan saja butuh waktu 1 jam tapi tak ada 1 pun yang berhasil Ia tangkap.
Memikirkan itu membuat kepala Feng pusing sendiri.
"Fengfeng ayo masakkan, Fengfeng sudah janji loh!" rengek Rara sambil memeluk 3 ikan yang ditangkapnya tadi.
Feng mengangguk dengan lemah, Ia lalu mengajak Rara mengumpulkan kayu kering, Rara hanya patuh mengumpulkan kayu.
"Apakah kau punya garam?" tanya Feng pada Rara, Rara menatap Feng dengan mata polosnya.
"Garam apa?" tanya Rara bingung, Feng menepuk jidadnya baru ingat bahwa sekarang Ia tak sedang berada di Bumi.
"Emm... Sesuatu yang asin saat dimakan," jelas Feng singkat, Rara mencernanya sebentar lalu menatap Feng mengangguk, kemudian berjalan diikuti Feng.
Mereka berjalan sampai pada sebuah Gua kecil dibalik air terjun, Rara masuk diikuti Feng. Mereka terus berjalan sampai pada sebuah ruangan yang bercahaya.
"Ini Rumah Rara," ucap Rara, Feng mengangguk.
"Nah itu, kebun Rara!" kata Rara sambil menunjukkan kesudut ruangan, Feng menolah dan terkejut melihatnya.
Ia dapat dengan jelas melihat tumbuhan warna warni yang besinar dan sebuah kolam yang bercahaya airnya.
Rara mendekat ke tempat tersebut kemudian, Ia menarik rumput yang banyak tumbuh disitu.
"Fengfeng... Ini, Rumput asin. Rasanya Asin banget, jadi Rara gak suka, tapi karna Fengfeng yang minta, ini Rara kasih," ucap Rara dengan polosnya lalu menyodorkan Rumput berwarna biru tersebut.
[Rumput Asin :
Mengandung Rasa asin yang dapat mempercepat penyembuhan luka luar dan memperlancar meridian]
{Meridian : Aliran untuk Qi lewat menuju Dantian}
"Oh, makasih," ucap Feng menatap Rara sambil tersenyum, Rara menggeleng.
"Karna Fengfeng sekarang teman Rara, jadi Fengfeng boleh ambil apa aja punya Rara kecuali makanan Rara," ucap Rara polos, Feng hanya tersenyum geli melihat kepolosan Gadis kelinci didepannya.
"Kalau kek gitu, Aku boleh minta tolong lagi?" tanya Feng kembali, Rara langsung cemberut.
"Iiih... Kan, Rara pengen makan!" rengek Rara.
"Tapi ini biar makannya lebih enak lho," ucap Feng menggoda, wajah Rara langsung berubah ceria, matanya berbinar, Feng tersenyum geli saat melihat perubahan wajah Rara saat mendengar kata makan.
"Apa? apa? yo Rara bantu," ucap Rara semangat.
"Em... Aku ingin tumbuhan yang rasanya pedas, asam, dan manis," kata Feng, Rara hanya mengangguk cepat lalu langsung pergi mencari apa yang dikatakan Feng.
Feng sendiri langsung mendekati kolam yang airnya berchaya tersebut.
[Air kehidupan :
Setiap teguknya dapat menyembuhkan segala penyakit bahkan jika nafasnya tinggal 1 nafas lagi, mempercepat penyerapan Qi 100× lipat, mendapat 100 point
Note : hanya berlaku pada tingkat Emas kebawah]
Feng tercengang! surga, bukankah ini sangat luar biasa! bahkan mungkin jika ada di Dunia luar seluruh Dunia ini akan memperebutkannya.
Feng kemudian mengamati tumbuhan disekitar situ.
[Mawar es {1000 tahun}
Menaikkan 1 tingkat kultivasi dibawah tingkat Bumi, memperkuat Akar roh es, menambah 50 Point]
[Jamur Api {1000 tahun}
Menaikkan 1 tingkat kultivasi dibawah tingkat Bumi, memperkuat Akar roh api dan magma menambah 50 Point]
[Duri Baja {100 Tahun} :
Memperkuat tulang dan otot, memperkuat, memperkuat Akar roh besi dan menambah 10 Point]
"Fengfeng Rara sudah mendapatkannya, ayo masak lalu makan," rengek Rara sambil membawa sebuah keranjang di tangannya, Feng yang ingin melihat lihat tanaman luar biasa itu lagi, mengurungkan niatnya dan mengikuti Rara untuk memasak.
...- - -...
ha... ha... ha... Lebay amat....!!!