NovelToon NovelToon
Istri 1 Triliun

Istri 1 Triliun

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak
Popularitas:892.3k
Nilai: 5
Nama Author: Navizaa

Revan Alfredo harus menikah dengan Bella Amanda, gadis yang di pilihkan oleh keluarganya agar mendapatkan warisan.
Demi menutupi hubungan Revan dengan kekasihnya di depan semua orang, Revan terpaksa menyetujui perjodohan itu dan menjadikannya Bella sebagai tamengnya.
Sehari setelah pernikahan, Revan melemparkan kontrak pada Bella.

"Oke, aku setuju dengan persyaratan itu, tapi aku juga memiliki persyaratan!" ucap Bella

"Apa?" tanya Revan.

"Aku minta kamu tf ke rekeningku 1 triliun diluar dari nafkah yang seharusnya kamu berikan, deal, aku akan tanda tangan!" tantang Bella, tentu dia tidak akan membuat kekasih gelap Revan bersenang-senang dengan uang suaminya.

Apakah Revan akan memberikan apa yang di minta Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu

Happy Reading.

Viona berjalan mendekat kenarah Lisa dengan tatapan mengejek.

"Heh, Nona, kamu hamil anak siapa? Kenapa mencari Revan? Apa kamu gak sadar jika kamu itu terlalu murahan!" ucap Vioan memancing amarah Lisa.

"Aku hamil anak siapa bukan urusanmu!! Kamu tidak berhak berbicara seperti itu!!" Lisa menjawab dengan santai.

"Ya, ya, ya, aku tahu kalau semua itu bukan urusan ku, tapi sayangnya kamu sekarang ada di sini, aku tahu niatmu ingin menggoda Revan dengan pesonamu, ck! Tapi apakah kamu yakin jika Revan masih peduli, tidak akan!! Karena Revan sekarang mencintai ku!" ucap Viona percaya diri.

Lisa tertawa mendengar ucapan Viona yang begitu percaya diri.

"Apakah kamu yakin? Bukankah kamu telah diputuskan oleh Revan tapi masih tidak tahu malu dengan sering mendatanginya padahal sudah dilarang?" Viona mengepalkan kedua tangannya.

Apalagi saat melihat senyum miring yang diperlihatkan oleh Lisa membuat Viona ingin menjambak wanita itu.

"Dasar wanita tidak tahu malu!!" Lisa mundur beberapa langkah ketika Viona maju dengan tangan yang terulur.

***

Bella melihat beberapa desainnya yang ia ikut sertakan dalam lomba fashion show di Hongkong festival. Sepertinya ini adalah kesempatannya untuk bisa memperkenalkan hasil rancangannya pada dunia.

Sudah dua minggu ini dia mendaftar rancangan pada panitia event tersebut.

Bella ingin menjadi designer yang bisa dikenal oleh dunia, rancangan bajunya bisa di pakai oleh seluruh orang mancanegara.

Mungkin kalau besok dia bercerai dengan Revan, Bella akan ke Amerika untuk lebih mendalami dan menekuni di bidang design. Dia akan belajar lagi di sana, dengan para perancang busana dunia dan itupun kalau dia tidak di terima di Hongkong.

"Bella, bagaimana dengan acara besok malam?" tanya Emy yang baru saja masuk ke dalam ruangan sahabatnya itu.

"Besok kalian ikut ke pesta pernikahan Nona Elma, sekarang aku ingin kamu membantuku untuk melihat dan mengoreksi apakah gambaran ku ini bagus atau gak," ucap Bella memperlihatkan gambar desain yang baru saja ia selesaikan.

Emy memperhatikan gambar desain milik Bella, wanita itu benar-benar terkesima dengan gambaran dari sahabat sekaligus atasannya itu.

"Wow!! ini pakaian yang sangat indah, Bella! Kamu benar-benar berbakat!" seru Emy.

Bella tersenyum, dia juga cukup merasa puas dengan hasil gambaran nya kali ini.

"Kalau begitu lusa kita belanja bahan-bahan untuk gaun ini."

***

Jesselyn masuk ke dalam ruangan Bella karena mendengar suara Emy yang berteriak dari dalam. "Ada apa? kenapa kamu berteriak, Emy!!!"

"Apa kamu tidak tahu, Bella diterima di Hongkong Fashion festival bulan depan,, Aaakkh aku ikut senang!!" seru Emy melepas pelukannya pada Bella.

Sedangkan Jesselyn juga langsung menubruk Bella, sungguh kabar ini benar-benar membuat mereka bahagia. "Akhirnya, rancangan kamu diterima oleh mereka, aku ikut bahagia, Bell!" seru Jesselyn.

Bella tersenyum, matanya juga berkaca-kaca, dia baru saja mendapatkan email dari pihak yang menangani acara tahunan itu di Hongkong. Padahal baru saja Bella berfikir ingin ke Amerika setelah bercerai, tetapi kalau dia bisa mendapatkan kontrak dengan salah satu perusahaan di Hongkong, Bella akan mengurungkan niat untuk kesana.

"Apakah kita akan syukuran?" tanya Emy.

"Ehmmm,,, boleh, tapi kapan?" Bella terlihat berpikir.

"Bagaimana kalau kita bagi-bagi makanan di panti asuhan, yah, syukuran dengan anak-anak yatim piatu tentunya, tapi tidak sekarang, karena kita belum mempersiapkan apapun," jawab Bella.

"Ide bagus, lusa juga boleh, deh," ucap Emy.

"Nanti kita bisa masak sendiri, atau pesan di tempat katering?" tanya Jesselyn.

"Masak aja, di rumah Bella kan besar tuh, dapurnya juga pasti besar, gimana, Bell?"

Bella merasa tidak enak kalau dia menolak permintaan para sahabatnya, tetapi dia juga bingung kalau harus masak, masalahnya di dapurnya tidak ada bahan apapun untuk dimasak.

"Kita bisa belanja dulu, Bell, niatnya kan memang mau bikin acara syukuran, jadi ya pasti harus belanja banyak," ucap Emy yang seakan bisa membaca pikiran Bella.

"Iya, nanti kita bisa patungan!" ucap Emy.

"Eh, gak donk, uangnya pake punyaku, kan aku yang punya acaranya, tapi kalau kalian berdua mau bantu untuk belanja, gak apa-apa juga, sih,"  ujar Bella nyengir.

"Iya-iya, nanti kita bantu belanja, kamu tenang aja, kita ini sudah kamu beri pekerjaan aja seneng banget, coba kalau kamu gak mempekerjakan kita, iya kan, Em?" Jesselyn menyenggol wanita itu.

Emy langsung mengangguk. "Benar banget!" jawab Emy cepat.

Bella memang sudah membuat kedua sahabatnya itu memiliki pekerjaan yang layak di butik nya.

Bella tersenyum senang memiliki kedua sahabat yang benar-benar tulus menyayanginga itu.

"Ya sudah kita kembali bekerja, ingat besok malam kita harus berdandan maksimal," ucap Bella.

"Eh, kamu gak dateng sama suamimu, Bell?" tanya Emy.

Bella menggelengkan kepalanya, dia memang tidak mengajak Revan karena hubungan mereka tidak sedekat itu.

Yah, mungkin saja Revan juga tidak bisa menemaninya, diakan banyak sekali pekerjaan.

"Tidak, aku juga tidak mengatakan padanya," jawab Bella tersenyum.

Emy dan Jesselyn mengangguk, mereka sudah tahu hubungan Bella dan suaminya seperti apa.

"Yang sabar ya, Bell!"

"Iya, aku sabar kok, tau sendiri punya suami kek gak punya, suamiku milik kekasihnya!" seru Bella dan di sambut tawa oleh kedua sahabat.

Mereka sudah biasa mengucapkan hal ini karena memang seperti itu kehidupan pernikahan Bella dan Revan.

***

Revan sedari tadi tidak fokus membahas kerja sama dengan klien penting yang datang dari luar negeri. Pikirannya tertuju pada istrinya yang tadi pagi hanya diam saja mengabaikan.

Sepertinya setelah ini dia tidak akan langsung pulang ke kantor, Revan sudah merindukan Bella, dia ingin bertemu dengannya.

Revan saat ini berada di depan butik Bella, setelah melakukan meeting dengan klien pentingnya, pria itu memutuskan untuk mendatangi sang istri.

Entah kenapa rasanya begitu ingin sekali bertemu, rindu yang menyeruak di hatinya tidak bisa di kendalikan.

Bella menatap sang suami yang sudah berdiri di hadapannya. "Aku ingin kita makan siang bersama, Bell," ucap Revan tersenyum.

Bella menghela nafas, sepertinya dia sudah melupakan tentang kejadian tadi pagi, dia tidak akan pernah membawa terlalu larut masalah suami dan para mantan kekasihnya itu.

"Sebentar," ucap Bella membuat kening Revan mengkerut.

Bella meletakan pensil yang dia bawa, dia berdiri dan berjalan ke arah manekin. Mengambil baju yang terpasang pada manekin tersebut.

"Cobalah baju ini, Van, aku membuatnya untukmu, sepertinya sudah pas pada ukuran tubuhmu," Bella memberikan baju setelan itu pada sang suami.

Revan terlihat berbinar ketika Bella membuatkan setelan baju untuknya, pria itu segera mengambil baju itu dari tangan sang istri dan memakainya di ruang ganti.

Bella menatap punggung suaminya yang sudah menghilang masuk ruang itu dengan tatapan sendu. Entah kenapa dia mengartikan binar bahagia yang terpandang di wajah suaminya dengan arti yang lain.

'Semoga kamu suka!' batin Bella.

Ia memang sengaja membuatkan baju untuk Revan karena menurutnya itu akan menjadi kenangan yang indah setelah mereka bercerai nanti.

Masih kurang 2 bulan lagi dari sekarang, entah kenapa waktu berlalu begitu cepat, tidak seperti di awal mereka menikah, dimana Bella selalu lelah menunggu hari berganti Minggu dan bulan karena menurutnya sangat lambat.

Dulu Bella memang selalu bisa menahan dengan cara menyibukkan diri ketika harus menghadapi suaminya yang selalu membawa pulang wanita yang berbeda di rumahnya.

Bella tidak pernah mempermasalahkan hal itu, dia juga tidak berharap seperti didalam cerita novel yang lama-kelamaan suaminya akan luluh dan mencintainya.

Bella bukanlah pemeran utama dalam sebuah novel romance, dia hanya bersikap seperti ini karena permintaan suaminya dan dia sendiri.

Tetapi kenapa akhir-akhir ini sikap Revan menjadi sedikit berbeda, bahkan Revan berjanji tidak akan membawa wanita lain masuk ke dalam rumah mereka lagi.

Revan keluar dari ruang ganti dengan memakai setelan itu, Bella sempat terpesona karena baju itu benar-benar pas di tubuh sang suami yang memang sangat gagah.

Tidak di pungkiri pesona Revan memang mampu memikat para wanita diluar sana.

"Bagaimana, Bell? apakah aku terlihat semakin tampan?" tanya Revan menaik turunkan alisnya.

Bella berdehem sebentar untuk menetralkan detak jantung nya yang dibuat kaget oleh pertanyaan Revan.

"Sangat cocok dan pas di tubuhmu, sepertinya selama lima bulan ini berat badanmu tidak naik atau turun, ya?" Bella mengambil sesuatu di lacinya.

"Maksudnya?" tanya Revan heran.

Bella berjalan ke arah sang suami dengan membawa sebuah dasi kupu-kupu yang di ambilnya tadi dari laci.

"Aku membuatkan baju setelan ini dari lima bulan yang lalu dan baru saja selesai, padahal aku tidak mengukur tubuhmu loh, hanya mencontoh pada salah satu kemejamu saja, ternyata ini sangatlah pas, berarti dari lima bulan lalu berat badan tubuhmu tidak naik ataupun turun," ucap Bella memakaikan dasi kupu di kerah Revan.

Revan bisa menatap lekat wajah cantik sang istri dari dekat. Ternyata Bella memiliki belahan di dagunya tetapi sangat tipis sehingga tidak terlihat.

Lagi-lagi Revan begitu mengagumi kecantikan sang istri yang alami itu, warna iris mata coklat dengan bibir mungil yang selalu terlihat merah alami, hidung mancung serta pipi yang agak cubby terlihat imut dan sangat enak di pandang.

Pria itu tidak melepaskan pandangannya dari wajah Bella, seakan tidak pernah ada bosannya untuk selalu memandang wajah cantik istrinya.

Revan semakin mendekat ke arah wajah sang istri.

"Mau apa, Van?" Bella memundurkan wajahnya.

Cup.

Bella terkesiap saat merasakan hangatnya bibir Revan yang menempel di bibirnya

Revan menyentuh tengkuk Bella lalu sedikit menekan dan mulai memagut bibir mungilnya. Semakin memperdalam ciumannya dengan menelusuri setiap inci bibir itu.

Bella merasa jantungnya berdegup kencang setiap kali Revan menciumnya, ada rasa gelenyer aneh pada tubuhnya kala mereka beradu lidah, entah kenapa kali ini Revan menciumnya penuh kelembutan, seolah ciuman itu syarat akan pria yang sangat mencintai wanitanya.

Jangan seperti ini, Van, aku tidak mau jatuh hati lagi dan sakit hati lagi, jangan memberikan ku perlakuan seakan-akan kamu begitu mencintaiku dan kita seperti pasangan suami istri yang normal. Batin Bella.

Ingin sekali Bella mendorong tubuh Revan tetapi dia tidak sanggup karena ia sendiri menikmatinya setiap sentuhan yang berikan oleh suaminya.

Bersambung.

1
Soraya
mampir thor
Katherina Ajawaila
Bela ngk komek2 nanti kalau banyak pelakor bikin ulah nangis, tapi tak suami tunda2 kalau ada yg kesambet sm Revan nangis. ribe jg 😎
Katherina Ajawaila
keren Bella drow, biar tau rasa jgn egois Revan🤓
Katherina Ajawaila
salah besar kamu. Revan di kadalin Viona, tdk ada lg kata. maaf utk. Bella. cukup sudah kata Bella🥸
Katherina Ajawaila
enak ngk Revan, baru liat josh pelu Bella langsung pusing kan., jgn coba2 buat istri cemburu, perempuan berkelas akan buat diri nya semakin bernilai di hadapan pria yg ngk mutu 😜
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
jgn terlalu PD Revan, jijik malah Bella liat gaya kamu😳
Katherina Ajawaila
suruh jalang mu urus Revan, kan kamu sendiri yg buat peraturan. telan situ peraturan mu🤬
Katherina Ajawaila
ya jauh lah dari Bella, Revan ntar juga kamu nyesal, Bella wanita berkelas, berkarier, sedang kan viona hanya bisa nya buka kaki habisin duit mu, belum tentu tipe setia. bego aja kamu Revan di kadalin viona🥸
Katherina Ajawaila
aku suka baca gaya Bella, keren ngapain harus ribet di atas kertas kamu menang banyak Bella, ngk di jamah ngk rugi tetap ori, suami bego di jadi in. mesin ATM sm viona. udh bolong pula 😡
Katherina Ajawaila
spet nya ceritNya sangat menarik
aku mau baca thour
Bunda
ijin nyimak kak 🙏🏻
Andi Tri putra
Luar biasa
Rita Juwita
selalu bagus thor ceritanya...
namia khira
Luar biasa
Leni
cerita a tarik ulur datar greget hmmm
zian al abasy
bdoh bnget si bella..bkin mual bcany..scra riel gk ad wanita mau sprti bella aplg brthan smpai sthun hnya mlihat suami egois..prg tnggl prgi ngapain pke nyerhin tbuhny dlu dsar bego..
zian al abasy
huhhhh wanita memeng mahluk yng pling bdoh dn lemah..seribu 1 wanita tegas dn pny htga dri..yng lain nool trmasuk bella .crta bgni nie yng mncrrminkan btpa bobrok ny wanita .mudh d mnfaatkn dn bdoh
Khasanah Mar Atun
bela jgn selalu berprasangka buruk sm revan. cb komunikasi sm revan ttg mslh yg sdg dihadapi suami kamu. cari solusi,jgn menyimpulkan sendiri. blm tentu yg ad di pikiran kmu itu bnr
guntur 1609
ya ralah. dulu dia cinta samamu. sekarang kau sdh sprti jalang. laki2 lain pun akan berfikir 2x
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!