NovelToon NovelToon
Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Putri Modern Pembawa Keberuntungan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:74.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Mei Lan, seorang gadis cantik dan berbakat, telah hidup dalam bayang-bayang saudari kembarnya yang selalu menjadi favorit orang tua mereka. Perlakuan pilih kasih ini membuat Mei Lan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, hidupnya berubah drastis ketika dia mengorbankan dirinya dalam sebuah kecelakaan bus untuk menyelamatkan penumpang lain. Bukannya menuju alam baka, Mei Lan malah terlempar ke zaman kuno dan menjadi putri kesayangan di keluarga tersebut.

Di zaman kuno, Mei Lan menemukan kehidupan baru sebagai putri yang disayang. Namun, yang membuatnya terkejut adalah gelang peninggalan kakeknya yang memiliki ruang ajaib. Apa yang akan dilakukan Mei Lan? Yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Identitas?

“Itu ruang kitab bela diri?”

“Benar sekali!” jawab Meilong bangga. “Ruang ini berisi teknik bela diri dasar dan menengah, juga beberapa metode kultivasi.”

Qing Mei melangkah mendekat, matanya menelusuri setiap gulungan yang teratur rapi. Beberapa bahkan tampak berkilau lembut seperti hidup. Tapi belum sempat ia menyentuhnya, suara dentingan logam terdengar dari langit ruang ajaib.

Clink!

Clink!

Clink!

Beberapa koin emas jatuh perlahan ke tanah, mengeluarkan cahaya keemasan yang menawan. Qing Mei buru-buru memungut satu dan menatapnya tak percaya.

“Koin emas?” gumamnya pelan.

“Benar, Tuan,” sahut Meilong. “Itu adalah hadiah dari ruang ini untuk pencapaian luar biasa Anda.”

Qing Mei memutar koin itu di tangannya, masih heran. “Apakah ini wajar untuk pemula seperti aku?”

Senyum Meilong yang tadi lebar, tiba-tiba menurun sedikit. Tatapannya berubah lembut, tapi juga hati-hati. Ia terlihat ragu sebelum akhirnya menjawab.

“Sebenarnya .…” katanya pelan, “tidak, Tuan. Biasanya, seseorang yang baru membuka dantian, mungkin hanya bisa mencapai ranah dasar tingkat pertama. Tapi Anda, melompat banyak. Hal itu bisa membuat orang gempar satu kekaisaran.”

Qing Mei mengerutkan kening. “Maksudmu, ada yang aneh denganku?”

Meilong menunduk, suaranya menurun seperti takut menyinggung. “Saya belum bisa memastikan, tapi .…”

“Tapi apa, Meilong?” Qing Mei menatap tajam.

Meilong menarik napas panjang atau setidaknya berpura-pura begitu, meski ia hanyalah roh.

“Sejak pertama kali Anda datang ke ruang ini, saya merasakan sesuatu yang berbeda. Energi spiritual Anda tidak sama dengan manusia biasa. Ada sesuatu di dalam tubuh Anda sesuatu yang kuno, kuat, dan suci, jahat menjadi satu.”

Qing Mei terdiam. Dalam diamnya, tatapannya menjadi dalam.

“Suci dan jahat?” ulangnya lirih.

“Ya, seperti darah bangsawan langit. Tapi ini hanya tebakanku, Tuan. Saya tidak ingin menakut-nakuti Anda.”

Keheningan melanda ruang itu. Hanya suara air kolam yang menetes perlahan. Qing Mei menatap gelang perak di tangannya, benda yang membawanya ke dunia ini. Mungkinkah gelang itu kuncinya?

Akhirnya, ia menarik napas pelan dan berkata dengan suara tenang,

“Sudahlah, Meilong. Tak perlu terlalu dipikirkan sekarang. Semua akan terungkap pada waktunya. Sekarang aku ingin menjelajahi dunia ajaib ini.”

Meilong hanya mengangguk, lalu menemani Qing Mei ke arah ruang medis dan lainnya.

*

*

Udara pagi di Desa masih lembab, diselimuti kabut tipis. Dari rumah kecil di pinggir hutan, aroma harum masakan perlahan tercium, menembus dinding bambu yang sudah mulai rapuh.

Qing Rong menggeliat pelan di atas tikar jerami, matanya terbuka setengah. Saat udara membawa aroma ikan panggang dan nasi hangat, ia mengerutkan kening.

“Aroma apa ini?” gumamnya pelan.

Wanita paruh baya itu menoleh ke sisi kanan, tempat putrinya biasanya tidur, kosong. Selimut lusuh tergulung rapi.

Seketika rasa cemas menyusup. Ia buru-buru bangkit, diikuti kedua putranya, Qing Wei dan Qing Dao, yang juga mulai terbangun.

“Ibu, bau apa ini?” tanya Qing Dao sambil menguap.

“Entahlah, tapi Mei’er tidak di sini.”

Mereka bertiga segera keluar, dan apa yang mereka lihat membuat mereka tertegun.

Di halaman kecil yang beralaskan tanah dan bebatuan, Qing Mei berdiri dengan rambut terikat tinggi.

Api kecil menyala di tungku sederhana dari batu. Di atasnya, wajan besi tua berisi ikan mujair yang sedang dipanggang. Di sampingnya, kukusan bambu mengepulkan uap nasi putih yang harum.

Ada pula sayuran hijau dan semangkuk sup bening dengan potongan jamur liar.

Sinar matahari pagi jatuh di wajah Qing Mei, membuatnya terlihat hangat dan hidup. Bahkan kecantikan gadis itu kini terlihat karena hasil kultivasinya serta medis yang dia pelajari semalam suntuk.

“Mei’er.” suara Qing Rong tercekat. “Kamu menyiapkan semua ini?”

Qing Mei menoleh sambil tersenyum lembut. “Pagi, Ibu, Kakak. Aku pikir kita butuh sarapan yang layak hari ini.”

Qing Wei dan Qing Dao saling berpandangan tak percaya.

“Tunggu dulu,” ujar Qing Wei sambil melangkah mendekat. “Dari mana kau dapat beras sebanyak ini? Bukannya kita hanya punya sedikit tepung jagung kemarin?”

Qing Mei menatap mereka tenang, lalu berkata sambil tersenyum kecil, “Aku menemukan beberapa koin perak di jalan kemarin, waktu mencari kayu bakar. Aku pakai untuk membeli beras di pasar.”

Ia sebenarnya berbohong, tentu saja. Semua bahan itu ia keluarkan diam-diam dari ruang ajaibny, hasil dari dia menanam padi, kentang serta yang lainnya.

Qing Rong menatap putrinya lama, antara percaya dan tidak. Tapi melihat senyum polos Qing Mei, ia hanya menghela napas.

“Anakku, kau memang gadis beruntung.”

Ia lalu menatap ikan di wajan dan tiba-tiba wajahnya berubah. “Tunggu, Mei’er. Bukankah itu ikan mujair dari parit ujung desa?”

Qing Mei mengangguk ringan. “Iya, Bu. Aku menemukannya banyak sekali di sana. Ikan-ikan itu bahkan sesak napas karena saling berhimpitan, tidak memiliki tempat yang luas.”

Qing Rong menatap dengan cemas. “Nak, itu ikan beracun! Tidak ada warga yang berani mengambilnya. Banyak yang bilang siapa pun yang memakannya akan sakit parah!”

Qing Mei terdiam sebentar, lalu tersenyum. “Pantas saja mereka berkembang biak begitu banyak. Tapi Ibu, Mei’er yakin ikan ini tidak beracun sama sekali. Aku sudah bersihkan, rendam, dan rebus dulu sebelum dipanggang.”

Wajah Qing Rong menegang. “Kau yakin, nak? Ibu tidak ingin terjadi apa-apa padamu.”

Suara wanita paruh itu sedikit meninggi karena terlalu khawatir.

Nada khawatir dalam suaranya membuat dada Qing Mei hangat namun juga terkejut.

“Ibu … apa Ibu marah karena aku mengambilnya?” taanya Qing Mei takut-takut.

Qing Rong segera menggeleng dan memeluk bahu putrinya. “Tidak, sayang. Ibu tidak marah. Ibu hanya takut kehilanganmu.”

Qing Mei tersenyum lembut, matanya sedikit berkaca. Jika di kehidupan yang pertama, apapun yang dilakukan Mei Lan, akan berakhir bentakan, hinaan bahkan hukuman. Meski Mei Lan hanya membuat makanan, keluarganya tetap tidak percaya padanya.

“Mei’er mengerti, Bu. Tapi percayalah, semuanya aman. Ayo kita makan bersama,” kata Qing Mei meyakinkan.

Melihat ekspresi lembut adik mereka, Qing Wei dan Qing Dao saling melirik, lalu tertawa kecil.

“Baiklah, kalau begitu kita coba saja. Kalau mati, ya mati bersama,” ujar Qing Wei sambil pura-pura serius.

“Setidaknya mati kenyang,” sahut Qing Dao sambil tertawa.

Mereka duduk di atas tikar, dan Qing Mei mulai menyajikan makanan. Asap tipis naik dari nasi panas, aroma ikan panggang bercampur dengan wangi dedaunan liar yang disangrai.

Qing Dao mengambil suapan pertama dengan ragu-ragu. Ia memejamkan mata, menunggu efek racun yang katanya mematikan itu.

Lima detik, sepuluh detik, tak terjadi apa-apa.

Ia membuka mata lebar-lebar. “Kenapa aku tidak mati?” katanya polos.

Qing Mei tertawa kecil, menutup mulutnya sambil menahan geli. “Tentu saja Kakak tidak mati. Ikan ini tidak beracun. Justru sangat enak, kan?”

Qing Dao memutar matanya sambil menelan cepat. “Enak sekali! Dagingnya lembut, tidak amis, bahkan lebih lezat dari ikan sungai biasa dan ikan laut yang dijual!”

Qing Wei ikut mencoba, lalu matanya membulat. “Benar. Rasa garamnya pas, lembut sekali. Kenapa selama ini warga tidak mengambilnya saja?”

Qing Mei hanya tersenyum penuh arti. “Terkadang, yang kita takuti bukan karena benar-benar berbahaya, tapi karena kita tidak pernah mencoba memahaminya.”

Akhirnya mereka makan dengan lahap setelah sekian lama menahan lapar dan makan seadanya.

Saat mereka menikmati makanan mereka, tiba-tiba suara teriakan marah seseorang rerdengar memanggil dari luar.

1
Ariska26
waahhhh trnyata bestie nya ya,,, senang ath klo ada teman dri dunia modern
mama_im
waaahh gak nyangka ternyata sahabatan 😅😅😅
Zea Rahmat
akhirnya ada tmn km Mei dr dunia modern. . bisa koleb km nanti Mei sm mereka
Tiara Bella
ternyata temen²nya mei dr dunia modern.....
愛の光 (Ai no Hikari)
moga aja bpknya qingmei org yg baik. klw sm serakahnya kyk keluarga qing hah mengecewakan
Wahyuningsih
yaaah d gantung thor bikin penasaran aja kok tau ya mei dri masa depan d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪💪💪
Narimah Ahmad
mampir
Wahyuningsih
betul2 penuh dgn misteri n bikin orang penasaran dgn jln critanya d tnggu upnya kmbli yg buanyk thor n hrs tiap hri sehat sellu jga keshtn thor n tetp 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
Heni Setianingsih
Luar biasa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Makasih akak 🤗🤗
total 1 replies
Novara Krisnha
jn bilang sodara nya
vj'z tri
wow Chen pintar betul main drama nya 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
stopppp tahan disettt ,jangan nanti hancur lagi kalau Chen sentuh 😅😅😅😅😅
vj'z tri
wajahmu mengingatkanku pada kekasihku dulu wajahmu mengingatkanku pada masa laluku kekasih yang dulu hilang kini datang kembali pulang🤣🤣🤣🤣🤣🤣 tarikkk ses semongko 🎉🎉🎉
vj'z tri
Chen gak usah di suruh auto nempel 😅😅😅
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 langsung di lamar depan ibu nya 🤣🤣🤣🤣🤣sat set lah
vj'z tri
ehm jangan lama lama peluk nya takut bocah tampan ngereog 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
tarik kata kata mu sekarang nona 😤😤😤😤🥱🥱
vj'z tri
ternyata Chen adalah putra mahkota yang menyamar sebagai rakyat jelata ,soal nya kalau aku bilang CEO yang menyamar nanti di komen author kejauhan kata nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
apa Chen hanya pura pura 🥱🥱🥱
vj'z tri
seperti nya Chen terkena racun yang membuat aliran energi nya berantakan jadi seperti bocah tampan yang menggemaskan 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!