Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BaB 5 MISI SISTEM YANG MENYEBALKAN
"Misi tuan rumah: Mengambil keperawanan gadis itu."
"Hadiah dirahasiakan, dan akan ada hukuman jika tuan
rumah gagal. Waktu pelaksanaan misi 24 jam."
"Si-sialan!! Yang benar saja kau?" protes Arjuna .
'Gimana bisa aku nidurin dia? Kenal juga baru hari ini,
batin Arjuna .
"Tunggu aku!" gadis itu menyusul Arjuna .
"A-ada apa? Bukannya urusanku sudah selesai? Kau
aman, cepat pulang," perintah Arjuna .
la tiba-tiba gugup karena harus mengambil
keperawanan gadis itu padahal ia baru bertemu hari ini.
'Mana mau dia ditidurin cowok yang baru dikenal gak
sampe sejam. Dia aja nolak mau dikawinin bos kaya,' batin
Arjuna .
Gadis itu hanya terdiam, ia bingung harus apa. la takut
Arjuna akan menolak.
"A-anu.. aku boleh minta tolong lagi?" tanya gadis itu.
"Minta tolong apa?" heran Arjuna .
"Bolehkah aku ikut denganmu? Aku tak punya tempat
tujuan," ucap gadis itu.
“Apa? Mau ikut tinggal denganku maksumu?" heran
Arjuna .
Gadis itu mengangguk.
"Ogah.. Mana mau aku tinggal sama orang yang baru
aku kenal. Lagian bisa-bisanya kamu mau ikut sama cowok
yang gak kamu kenal. Kamu ini cewek, bahaya ta u. Kalo aku
macam-macam gimana?" lanjut Arjuna .
"Aku percaya padamu. Aku tahu kamu ini cowok
baik-baik," ucap gadis itu.
Tahu dari mana? Jangan bilang karena aku nyelamatin
kamu tadi," heran Arjuna .
"Tidak, hanya saja aku punya firasat kamu ini orang baik.
Saat melihat sorot matamu, aku tahu kehidupanmu gak jauh
beda denganku, bahkan aku yakin hidupmu jauh lebih berat
dariku," ucap gadis itu.
"Aku mohon ijinkan aku ikut denganmu. Aku tak punya
siapa-siapa lagi," lanjut gadis itu dengan mata berkaca-kaca.
'Sialan, kenapa aku lemah kalo liat air mata cewek?'
kesal Arjuna pada dirinya sendiri. Ingin rasanya ia
melambaikan tangan ke kamera.
Gadis itu membuka topi dan masker hitamnya, lalu
Arjuna tertegun saat melihat wajah gadis itu yang ternyata
begitu cantik.
"Ya, ya? Boleh ya?" pinta gadis itu sambil memasang
wajah puppy eye.
"Uh... gass," ucap Arjuna setuju.
Keduanya pun pergi dari tempat itu.
"Oh ya siapa namamu?" tanya Arjuna . la baru ingat
belum mengetahui nama gadis itu.
"Luna Hawkes. Panggil aja aku Luna. Kamu?" Ucap gadis
itu.
"Aku Arjuna Evans,"jawab Arjuna tanpa melihat gadis itu.
Entah kenapa ia jadi gugup setelah melihat waja h manis
Luna.
“Umur kamu berapa?" tanya Luna.
"17 tahun, kelas 11 SMA. Kamu?" Arjuna berbalik tanya.
"Wahh kamu lebih muda dariku?" heboh Luna.
“Aku 18 tahun, dan harusnya tahun ini aku kelas 12 SMA,"
lanjut Luna.
"Maksudnya?" tanya Arjuna heran.
“Aku tak melanjutkan sekolah setahun lalu karena
pamanku tak mau lagi menyekolahkanku sejak berhutang
pada rentenir itu. Padahal ia mengambil harta dan rumah
orang tuaku yang meninggal," ucap Luna sedih.
Sialan, paman macam apa itu,' batin Arjuna geram
mendengarnya.
"Karena itu aku lebih memilih pergi dari kota
kelahiranku dan pergi ke kota ini agar bisa kabur dari
rentenir, tapi tak kusangka mereka berhasil mengejarku,"
ujar Luna.
Arjuna begitu prihatin dengan nasib gadis itu, karena ia
tahu rasanya kesendirian di dunia ini.
"Jangan sedih, mulai sekarang kamu tak sendiri," ucap
Arjuna . la kini bisa menerima Luna.
"Benarkah?" tanya Luna dengan mata berbinar.
"Ya," jawab Arjuna dengan senyum tipis.
"Makasih Arjuna !" gadis itu langsung memeluk Arjuna .
"Euh... sama-sama," Arjuna gugup dipeluk oleh Luna,
apalagi ia merasakan benda kenyal Luna yang menempel di
dadanya.
"Omong-omong, kita mau kemana? Kamu juga baru tiba
di kota ini kan?" tanya Luna.
"Kita akan mencari kontrakan. Nanti aku akan bekerja
sambil sekolah," kata Arjuna .
"0oh..." ucap Luna. la tak bertanya lagi karena masih
merasa gak enak.
Arjuna dan Luna akhirnya mendapatkan kontrakan.
Keduanya menyewa salah satu kamar untuk 1 bulan
saja, yang ternyata cukup bagus dan luas untuk 2 orang.
Luna menolak saat Arjuna ingin menyewa 2 kamar, namun
Luna menolak karena tak ingin merepotkan Arjuna .
Keduanya harus berbohong pada pemilik kontrakan dan
mengaku bahwa mereka berdua adalah adik kakak.
'Setidaknya untuk sementara aku tinggal disini. Nanti
setelah mendapatkan banyak uang dari misi sistem, aku
akan mengajak Luna tinggal di tempat yang lebih baik,' tekad
Arjuna .
Di dalam kamar.
Arjuna meminta Luna untuk membersihkan diri. la akan
keluar sebentar untuk membeli pakaian untuk mereka dan
makanan.
"Aku ikuut," pinta Luna.
"Tidak, lebih baik kamu istirahat saja. Kamu pasti capek
" perintah Arjuna .
Luna pun hanya mengangguk pasrah.
*********
Arjuna telah membeli beberapa lembar pakaian dan
bahan makanan. Ila memilih untuk pulang karena Luna sudah
menunggu.
Di tengah perjalanan pulang, ia mendapatkan misi dari
sistem.
Ding...
"Misi untuk tuan rumah. Menghajar 5 orang hingga
babak belur dan patah tulang."
"Apaa?" Arjuna terkejut.
"Siapa targetnya?" tanya Arjuna .
"Target tidak ditentukan, tuan rumah bebas memilih
target. '"
Arjuna kesal, karena sistem tak memberitahu siapa
targetnya, beda dengan misi sebelumnya yang langsung
menunjuk Luna sebagai target.
'Sial, jadi aku harus mencari targetku sendiri?' kesal
Arjuna .
"Waktu penyelesaian misi 30 menit, hukuman akan
diberikan jika tuan rumah gagal."
Ingin rasanya Arjuna menghajar dan membuang sistem
ke laut andaikan saja sistem itu manusia.
"Sistem sialannn!" Arjuna langsung berlari berkeliling
sekitar untuk mencari target yang cocok.
Arjuna bingung harus mencari target siapa, sampai
akhirnya ada ibu-ibu yang teriak. "Jambreeeett!"
Set...
Mata Arjuna langsung tertuju pada ibu itu, dan ia yang
menyadari situasinya pun segera mengejar jambret itu.
"Kesempatan!! Urntung saja ada jambret yang emang
pantas untuk dihajar," ujar Arjuna sambil berlari.
la senang karena tak mungkin menghajar orang tak
bersalah.
Dengan kecepatan luar biasa, Arjuna dapat mengejar
penjambret itu.
Baghh... Bughh...
Tanpa ampun Arjuna menghajar penjambret itu sampai
babak belur. Bahkan wajahnya tak dapat dikenali lagi.
"Bang, udah bang. Udah bonyok tuh," lerai salah orang
disana.
"lya bang, nanti kalo mati berabe urusannya," ingat
orang satunya.
'Ah benar juga, sial aku kebablasan. Semoga gak mati,'
Arjuna khawatir.
Ding...
"Target terselesaikan (1/5). Waktu misi tersisa 19 menit."
Arjuna buru-buru pergi dari sana. la berlari ke tiap sudut
tempat dan berharap menemukan orang-orang yang pantas
dihajar seperti penjambret tadi.
Ding...
"Waktu tersisa 5 menit. Target terselesaikan (1/5) harap
bergegas."
'Sial...' kesal Arjuna .
Saat waktu tersisa 2 menit, Arjuna sampai di jalan buntu.
la melihat ada 4 anak SMA yang sedang menghajar pemuda
yang agak gemuk.
'Akhirnya!!! Beruntung sekali aku,' batin Arjuna senang.
"Hentikan!!" bentak Arjuna pada 4 siswa itu.
"Siapa kau?" tanya salah satu pembully.
Arjuna sadar bahwa ia tak punya waktu lagi. la langsung
menerjang ke arah mereka dan langsung menghajar mereka
tanpa ampun.
"Aaarrggghh!!" teriakan demi teriakan muncul sampai
akhirnya keempatnya udah tak sadarkan diri dengan luka
dan patah tulang.
Ding...
"Target terselesaikan (5/5). Selamat telah
menyelesaikan misi. "
"Anda mendapa tkan 10.000 dollar, 50 poin sistem, dan 1
kotak rahasia. "
"Selamat anda telah naik tingkatan kekuatan menjadi
Raga level 2. "
Tubuh Arjuna seketika menegang seolah tersengat listrik
karena ada kekuatan besar masuk ke tubuhnya.
"Sistem buka status," perintah Arjuna .
Ding...
"Membuka status tuan rumah."
Name: Brian Allen/Arjuna Evans
Usia:17 tahun
Ras: Manusia
Level Kekuatan : Raga tingkat 2 (10/200)
Status Erebos: 50%
Skill : -
Klaim
Senjata : -
Kekayaan :10.200 dollar
Misi yang sedang berlangsung: Mengambil
keperawanan Luna Hawkes
Hadiah yang belum dibuka :1 kotak rahasia.
Setelah itu Arjuna membantu anak yang dibully itu.
"Kau tak apa?" tanya Arjuna .
"Aku baik-baik saja. Terima kasih atas bantuannya."
ucap anak itu yang mengalami luka cukup parah namun
masih bisa berdiri.
"Sama-sama. Kalo begitu aku pergi dulu," pamit Arjuna .
"Tunggu, siapa namamu?" tanya anak itu.
"Arjuna Evans," jJawab singkat.
"Aku Kelvin. Kelvin Stuart," anak itu memperkenalkan
diri.
"Baiklah Kelvin, aku pergi dulu,"' ucap Arjuna seraya
pergi.
la tak ingin meninggalkan Luna terlalu lama sendirian di
rumah.
"Sekali lagi terima kasih Arjuna !" Teriak Kelvin.
"Aku pulang," ucap Arjuna saat sampai di rumah.
“Ah, kamu kok lama?" tanya Luna.
"Ada urusan bentar sama ketemu temen lama," bohong
Arjuna .
Luna men atap Arjuna tak percaya. Menurutnya Arjuna
tak pandai berbohong. Entah Arjuna yang payah atau Luna
yang terlalu peka.
"Bohong, ini apa coba?" tuduh Luna sambil menunjuk
baju Arjuna yang terdapat bercak darah.
'Ah sial' kesal Arjuna yang baru menyadari ada bercak
darah milik orang-orang yang ia hajar tadi.
"Uh.. jadi gini.."
Arjuna pun menjelaskan mengenai dia yang menghajar
penjambret dan 4 orang pembully tadi. Tentu saja ia tak
mencerita kan ia yang berkeliling kota mencari target karena
misi sistem.
"Oh dasar, bikin khawatir saja," omel Luna.
Luna terus mengomeli Arjuna yang menurutnya gegabah
dan terlalu berani. la terlihat seperti seorang istri yang
mengomeli suaminya dengan kecepatan 1000 kata per menit.
"Ya.. ya... ya... Aku mau mandi dulu," ucap Arjuna yang
kupingnya berdengung mendengar omelan Arjuna .
"Cepat mandi sana, kamu bau," perintah Luna.
"Mau ikut?" goda Arjuna sambil menaikkan alisnya naik
turun.
"Da-dasar mesum!" teriak Luna dengan wajah merah.
"Ha ha ha!!" Arjuna tertawa puas setelah menggoda
gadis itu.
Arjuna dan Luna menata barang belanjaan Arjuna .
Lalu keduanya bersantai dan Arjuna mencerita kan
mengenai kehidupannya. Tentu saja ia tak memberitahu
mengenai sistem.
Hingga malam hari.
Deg...
Di kamar, jantung Arjuna berdegup kencang karena ia
ingat bahwa di kamar itu hanya ada 1 ranjang berukuran
kecil.
'Aku tak mungkin tidur 1 ranjang dengannya kan?' batin
Arjuna .
Meski ia mendapatkan misi dari sistem untuk
mendapatkan keperawanan Luna, namun ia ragu
melakukannya. la tak tega harus mengambil kehormatan
Luna.
'Apa aku biarkan saja misinya sampai waktu misi habis?"
pikir Arjuna .
Ding...
"Kegagalan yang disengaja oleh tuan rumah akan
membuat hukuman yang diterima semakin besar. Harap
tuan rumah ingat. "
'Si-sialan!' kesal Arjuna .
Luna masuk ke kamar seolah tanpa dosa dan duduk di
ranjang.
Uhukk...
Arjuna tersedak air liurnya sendiri. la melihat Luna yang
begitu cantik dengan piyama yang ia beli tadi.
la begitu gugup karena ini pertama kalinya ia 1 kamar
dengan seorang cewek.
"Kenapa?" tanya Luna heran dengan Arjuna yang terlihat
gugup.
Ti-tidak, aku tidur di bawah saja," ucap Arjuna sambil
menata selimut yang dijadikan alas.
"Jangan, aku tak mungkin membiarkanmu tidur di
bawah. Lebih baik aku saja," Luna menawarkan.
Tidak, kamu di ranjang saja biar aku di bawah," tolak
Arjuna .
"Ya udah kamu naik saja. Kita tidur di ranjang
sama-sama," minta Luna dengan entengnya.
"Uhukk uhukk.."