NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mencintaimu

Salahkah Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.

Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.

Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?

happy reading😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 ( Aku ingin pergi ke London )

Hari ini Jesan tidak masuk kerja dia meminta izin karena kurang enak badan. Hasta yang sedang meeting pun buru-buru melajukan mobilnya menuju rumah kontrakan Jesan,”Kita ke rumah sakit aja yah, aku khawatir,” mohon Hasta.

Jesan menolak dan hanya ingin beristirahat di rumah,”Ga apa-apa, aku hanya butuh istirahat. Kamu ngapain ke sini? Bukaannya tadi bilang lagi meeting dengan kliean?” tanya Jesan merasa tidak enak.

“Aku sangat …”

Ucapannya menggantung kala ponsel Hasta berdering dan itu adalah panggilan dari asistennya dan ia memintanya agar cepat kembali ke kantor karena kliennya tidak akan mau jika tidak bertemu dengannya.

Melihat raut wajah Hasta yang terlihat murung membuat Jesan bertanya dan Hasta menjawab dengan lesu memberitahu jika ia harus kembali ke kantor. Jesan membujuknya agar cepat kembali ke kantornya dan meyakinkan dirinya kalau saat ini ia baik-baik saja.

Dengan lembut Hasta mengelus pipi Jesan,”Aku ke sini ingin mengatakan sesuatu padamu. Kalau besok aku ingin pergi ke London selama seminggu untuk perjalanan bisnis tapi agak berat meninggalkanmu walau hanya seminggu. Apa kau ikut saja ya dengan ku” pinta Hasta.

“Pergilah, jangan khawatirkan aku di sini. Aku tidak bisa ikut, Tuan karena aku kan harus bekerja,” tolak Jesan.

“Huh … yasudah lah.” Lirih Hasta dengan sangat lesu.

“Apa kau merajuk?” tanya Jesan.

Hasta menggeleng tanpa menatap dirinya. Jesan yakin saat ini kekasihnya itu sedang bersedih karena Jesan tau betul jika Hasta tidak bisa tanpa melihat gadis itu barang sehari saja. Jesan meraih wajah Hasta hingga kini keduanya saling menatap. Jesan mendekatkan wajahnya membuat keduanya tidak ada jarak sama sekali dengan napas memburu entah dorongan dari mana Hasta berani mencium bibir Jesan.

Akan tetapi, Jesan tidak menolak dan membalas kecupan yang diberikan kekasihnya sebagai bentuk perpisahan sementara agar dirinya tidak terlalu merindukan sang gadis pujaan. Walaupun itu tidak akan cukup bagi Hasta yang selalu ingin di dekat Jesan.

Pautan pun terlepas dan berakhir dengan pelukan yang sangat erat dari Hasta membuat gadis itu serasa sedikit sesak,”Sayang, aku gak bisa napas,” lirih Jesan.

“Maaf, aku benar-benar akan merindukan mu nanti rasanya aku tidak ingin pergi,” ujar Hasta.

“Kita masih bisa telpon dan video call, Tuan tenang saja,” seru Jesan.

“Tuan lagi, Tuan lagi. Udah bener-bener panggil sayang juga tadi,” kesal Hasta.

Sementara itu di ruang kerja Adnan terkejut mendapati Sarah yang menghampiri suaminya dengan marah-marah dan melemparkan beberapa foto putranya bersama dengan seorang gadis yang tidak lain adalah Jesan. Adnan meraih foto-foto tersebut dan melihatnya satu persatu.

Tidak ada respon yang berlebihan pada Adnan dan balik menatap Sarah,”Ada apa mah?” tanya Adnan.

“Ada apa katamu, pah. Apa kau tidak melihat kelakuan putramu itu, hah!” pekik Sarah seraya menunjuk-satu persatu foto-foto tersebut.

“Aku melihatnya sangat jelas putra kita sudah dewasa. Apa yang salah dengan dia bersama seorang gadis. Apa mungkin dia kekasihnya dan akan menjadi calon menantumu nanti?” ujar Adnan.

“Calon menantu katamu! Aku tidak sudi mempunyai menantu seorang gadis miskin dan yatim piatu seperti dia. Lebih baik Anjani yang menjadi menantuku daripada gadis yang tidak tau asal-usulnya,” seru Sarah.

“Mah cinta tidak bisa di paksakan dan ini bukan jamannya lagi menjodoh-jodohkan anak. Anjani dan Hasta memang berteman dekat tapi bukan berarti kita bisa menjodohkannya,” seru Adnan meyakini istrinya jika Hasta tidak pernah menyukai Anjani dan menganggapnya sebagai temannya tidak lebih.

“Kita juga dulu belum ada cinta saat menikah tapi sekarang lihat kita bisa saling mencintai setelah setahun menikah. Aku yakin Hasta nantinya juga akan bisa mencintai Anjani. Pokonya aku tidak akan pernah menyetujui gadis itu bersama putraku!” marah Sarah dan meninggalkan Adnan yang hanya pasrah melihat watak istrinya yang selalu mengingnkan keinginannya daripada keinginan anak-anaknya.

*

*

Tiga hari berlalu semenjak keberangkatan Hasta ke London membuat hari-hari Jesan menjadi sepi. Sesekali Weni menginap di rumah Jesan karena entah mengapa gadis itu merasa sepi walaupun tidak pernah sedetik pun Hasta melewatkan komunikasinya dengan memberikan kabar melalui pesan atau sekedar menelpon dan melakukan video saat ia sedang bersantai.

“Jes, apa lu udah kasih tau keluarga Hasta tentang hubungan lu sama dia?” tanya Weni seraya menunggu pesanan siap untuk di antarkan ke meja pelanggan bersama Jesan.

Ya, Jesan masih bekerja di restoran tersebut walaupun saat ini dia sudah mempunyai gelar sarjana, tetapi dia belum juga dapat pekerjaan baru padahal Hasta sudah memberikan pekerjaan di perusahaan temannya, tetapi Jesan menolak. Dia tidak ingin selalu bergantung pada kekasihnya itu melainkan ingin berusaha sendiri tanpa melibatkan campur tangan Hasta.

“Belum, gue takut orang tuanya gak setuju. Soalnya gue denger keluarga Nugraha sangat selektif banget memilih calon menantu. Terus juga Hasta pernah bilang kalau mama nya sangat posesif sama dia. Itu bikin gua tambah ragu Wen,” ujar Jesan.

“Sampai kapan lu sembunyiin. Sampe dia nanti di jodohin terus Hasta setuju dan hubungan lu bakal bubar,” ujar Weni.

“Kok lu ngomongnya gitu sih. Bukan doain hubungan gue baik-baik aja malah doain yang buruk,” seru Jesan.

“Apa Hasta juga mau selamanya sembunyi kayak gini?” tanya Weni.

“Gak, malah sebaliknya dia udah pengen ngenalin gue sama keluarganya, dan langsung menikahi gue,” jawab Jesan.

“Good, itu tandanya dia memang serius dan berani ambil resiko. Saran gue lu harus jujur dan saat Hasta pulang dari London temui keluarganya jangan takut karena gue yakin Hasta akan tetap sama lu karena dia udah sesabar ini menuruti semua kemauan lu yang bikin gue sangat amat greget banget liatnya,” seru Weni.

Jesan terdiam dan mencerna perkataan Weni yang memang ada benarnya juga. Sampai kapan hubungannya sembunyi-sembunyi seperti ini,”Baiklah, nanti malam gue bakal ngomong sama Hasta kalau dia udah pulang gue siap ketemu sama keluarganya,” ucap Jesan.

“Nah, gitu dong. Semangat, gue tunggu undangan lu sama Hasta nanti, ya,” ujar Weni.

*

*

Gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi tersenyum lebar melihat ponselnya berdering memperlihatkan nama sang kekasih langsung saja ia menerima panggilan tersebut,”Bagaimana kabar mu hari ini, sayang. Apa pekerjaan mu banyak, apa kamu kelelahan, apa kamu hari ini lembur, apa …”

“Stop! Semuanya aman dan aku tidak lelah,” sambung Jesan yang sudah tau apa yang akan dikatakan sang kekasih.

Tiba-tiba suasana menjadi hening karena Jesan saat ini sedang mengumpulkan keberanian untuk mengatakan saran dari Weni tadi siang mengenai hubungannya dengan Hasta,”Setelah pulang nanti aku … aku mau bertemu dengan keluarga mu,” ucap Jesan yang mana membuat Hasta terkejut sekaligus senang mendengarnya.

“Benarkah, aku gak salah dengar kan? Kalau begitu aku akan usaha kan pulang cepat karena aku benar-benar tidak sabar memperkenalkan mu dan juga aku ingin kita bertunangan jika kau masih ingin bekerja,” ujar Hasta begitu senangnya.

“Sayang, aku sudah tidak memikirkan kariri ku. Hmm … aku bersedia kalau kamu masih mau mengajak ku untuk menikah,” balas Jesan yang lagi-lagi membuat Hasta sangat senang.

“Jesan, kenapa kau tidak mengatakannya saat aku bersamamu. Kalau begini kan gak bisa peluk kamu karena aku sangat bahagia mendengarnya,” ujar Hasta.

“Sengaja, kalo ga gitu aku takut kamu lepas kendali. Baiklah, aku akan nunggu kamu pulang selesaikan pekerjaan mu dengan baik di sana. Miss you calon imam ku,” ucap Jesan dengan malu-malu.

“Miss you too,” sambungan telepon pun terputus dan kini keduanya tersenyum sendiri di tempat berbeda merasakan kebahagiaan keduanya.

Tok

Tok

Jesan membuka pintu dengan cepat, tetapi saat melihat siapa yang datang membuatnya terdiam dan terlihat bingung,”Maaf, cari siapa ya?” tanya Jesan membuat seseorang yang tadi membelakanginya menoleh dan menghampiri nya.

“Saya cari kamu! Saya minta kamu jauhi putraku dan ini sebagai bayaran nya agar kamu pergi dari sini dan menghilang dari kehidupan Hasta untuk selamanya! Mengerti!”

Degh

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!