Dealova William gadis cantik mahasiswi seni rupa yang akan mengadakan pameran lukisan. Dia bersikeras akan ikut memamerkan lukisan almarhum Nenek Buyut nya. Namun Sang Mama melarangnya dan terjadilah saling rebut lukisan itu.. lukisan itu pun terjatuh dan menimpa tubuh Dealova menyebabkan dia tidak sadarkan diri..
Akan tetapi di saat Dealova membuka kedua matanya dia melihat tempat dan orang orang yang sangat asing baginya.. Dia pun juga sangat asing dengan tubuhnya sendiri.. jiwa Dealova terperangkap masuk ke dalam tubuh kurus petani perempuan yang punya tiga orang anak dan suami yang kasar.
Bagaimana kisah Dealova apakah dia bisa bertahan dari kehidupan mewah nya menjadi petani miskin yang tertindas? Apa Dealova bisa mengubah takdir perempuan miskin itu? Dan apa ada hubungannya dengan lukisan Nenek Buyut dengan fenomena kejadian yang dialami Dealova ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33.
“Pak Stanis!” teriak Patrik lagi dengan suara lebih keras sambil melangkah mendekati motor Pak Stanis.
“Wah senang kalau diantar Om Patrik aku tidak capek jalan kaki.” Ucap Kakak Antony sambil tersenyum lebar dan melangkah di belakang Om Patrik.
Pak Stanis pun menghentikan motor nya dan menoleh ke arah belakang..
“Ada apa?” tanya Pak Stanis..
“Om pinjam motor buat mengantar Antony ke sekolah, kasihan dari sini agak jauh letak sekolah nya.” Ucap Om Patrik sambil terus melangkah.
“Kamu pakai dan antar dia ke sekolah. Tapi awas kalau habis ini kamu pinjam motor lagi buat mengantar Regina ke pasar. Aku ajak kamu ke sini untuk membantu kerja buat pagar dan rumah guk guk.. bukan untuk antar antar..” ucap Pak Stanis sambil turun dari motor nya.
Kedua mata Om Patrik tampak berbinar binar dan bibir tersenyum lebar...
“Tenang saja Om, aku siap kerja lembur kok..” ucap Om Patrik sambil masih tersenyum dan segera naik ke atas motor milik Pak Stanis.
“Terima kasih Pak Stanis..” ucap Kakak Antony yang juga segera naik ke atas jok belakang motor.
“Sama sama, belajar yang rajin ya... “ ucap Pak Stanis, sambil menepuk nepuk pelan pundak Antony. Pak Stanis sudah mendapat cerita tentang keluarga Regina Jelita dari Pak Kades.
Pak Stanis pun lalu melangkah ke arah rumah panggung sambil membawa tas yang berisi alat alat pertukangan. Sedangkan motor terus putar balik dan melaju meninggalkan lokasi kebun milik Pak Kades menuju ke sekolah.
Beberapa menit kemudian motor yang dikemudian oleh Om Patrik sudah kembali tiba lagi ke lokasi kebun milik Pak Kades. Kini dia sudah bisa membuka sendiri pintu pagar itu.. motor pun terus melaju di jalan setapak di antara kebun cengkeh dan kopi untuk menuju ke rumah panggung.
“Regina sekarang hebat bisa mengemudikan mobil dan sekarang sudah mulai punya usaha. Tapi kenapa dia jadi lupa ke aku atau dia jaga jarak ya.. “ gumam Patrik sambil menghentikan motor nya di dekat rumah panggung..
“Om Stanis..” ucap Om Patrik agak keras karena tidak melihat sosok Pak Stanis di luar rumah, dj kolong rumah panggung pun tidak ada sosok Pak Stanis, sedangkan tas milik Pak Stanis yang berisi alat alat pertukangan berada di tangga rumah panggung.
Sesaat di pintu rumah panggung muncul sosok imut Anjel ..
“Om masuk dulu, minum kopi dan makan kue dulu..” suara imut Anjel dengan lantang..
“Wah Anjel kamu sekarang terlihat lebih cantik dan segar.” Ucap Om Patrik sambil menatap wajah imut Anjel yang memang terlihat lebih bersih dan lebih segar..
“Hi... hi... hi... iya Om sekarang mandi pakai sabun mandi yang wangi juga pakai losien di tangan dan kaki ku... masakan Mama sekarang juga enak enak Om tidak lagi makan singkong kosong, aku makan banyak tidak sakit perut lagi. Sekarang singkong nya dibuat kue, tepung dan kerupuk mau dijual..” suara imut Anjel yang masih berdiri di depan pintu menunggu Om Patrik naik ke atas rumah panggung.
Om Patrik sambil tersenyum dan jantung berdebar debar terus melangkah menaiki anak tangga.. sosok Anjel telah kembali masuk ke dalam rumah saat Om Patrik sudah akan sampai di pintu..
Tidak lama kemudian Patrik pun telah masuk di dalam rumah, tampak Pak Stanis sedang duduk di tikar sambil minum kopi dan makan kue.
“Aku sudah pulang dari mengantar Antony, Om Stanis belum juga mulai kerja kan..” ucap Om Patrik sambil melangkah ke tikar lalu duduk di dekat Pak Stanis.
“Ngopi dulu dan ini ada kue kue enak..” ucap Pak Stanis karena Dealova menyuguhkan juga kue oleh oleh dari Pak Dokter Anthony selain kue kaca mata dan lemet buatannya.
“Wah.. roti mahal ini Om, hanya orang kaya yang biasa nya makan roti macam begini.” Ucap Om Patrik sambil mencomot lapis surabaya.
“Iya, kata Anjel oleh oleh dari Pak Dokter Anthony, kemarin sore katanya ke sini..” ucap Pak Stanis.
Kedua mata Om Patrik tampak melebar, dan ekspresi wajah nya tampak sangat khawatir.
“Pak Dokter Anthony ke sini, apa Gina sakit lagi Om?”
Om Patrik pun lalu menoleh noleh mencari sosok Regina Jelita..
“Tidak Gina tidak sakit, anak anak nya juga tidak sakit.” Jawab Pak Stanis.
“Di mana Gina, Om?” tanya Om Patrik selanjutnya karena dia tidak juga melihat sosok Regina Jelita dan Jendro, sosok Anjel pun juga sudah tidak tampak di ruang depan itu.
“Gina ada di belakang rumah.. menjemur tepung dan kerupuk. Nanti kita buatkan dia para para buat menjemur dagangan dia.” Ucap Pak Stanis lalu menghabiskan kopi di dalam gelas nya, karena akan segera bekerja.
“Aku akan lihat mereka sebentar Om.” Ucap Om Patrik lalu bangkit berdiri dan melangkah menuju ke dapur. Dia yang juga pernah membantu Pak Stanis kerja di rumah panggung itu tahu jika di dapur ada pintu belakang.
Patrik pun membuka pintu belakang, bibir Patrik tersenyum saat melihat sosok Regina Jelita bersama Anjel dan Jendro yang sedang menjemur nyiru nyiru berisi tepung yang masih basah juga kerupuk singkong yang masih basah. Dia menjemur di belakang rumah yang lebih aman dari gangguan guk guk dan ayam ayam yang masih di kandang sementara di kolong rumah panggung pun.
“Mereka terlihat lebih segar dan bersih.. Gina juga terlihat lebih cantik.. kenapa Pak Dokter Anthony ke sini kalau Regina dan anak anak nya tidak sakit ya..” gumam Patrik di dalam hati, yang mulai ada rasa cemburu pada Pak Dokter Anthony .
Di saat Om Patrik masih mengamati sosok Regina Jelita yang masih sibuk menjemur nyiru nyiru ditemani oleh Anjel dan Jendro.. Dia dikagetkan oleh tangan kekar yang menepuk pundaknya..
“Ayo cepat kerja!” ucap Pak Stanis agak keras..
“Om Stanis mengagetkan saja.. “ ucap Om Patrik sambil menoleh ke arah Pak Stanis.
“Jangan lama lama melihat istri orang, meskipun Yudas sudah mengusirnya dan Regina katanya mau gugat cerai. Tapi sekarang status dia masih istri Yudas.” Ucap Pak Stanis pelan agar Regina Jelita yang berada di bawah sana tidak mendengar..
Kedua mata Om Patrik pun tampak kembali berbinar binar..
“Benarkah Gina mau gugat cerai Om, sejak dulu aku sudah menyuruh dia cerai saja dari Yudas, aku sangat kasihan pada dia Om..” ucap Om Patrik tampak serius dan sorot mata masih berbinar binar penuh harapan..
“Kata Pak Kades begitu..” ucap Pak Stanis lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi untuk segera kerja
Sedang Om Patrik kembali menoleh ke arah Regina Jelita...
“Gina!” teriak Om Patrik agak keras..
.....
Mau omong apa ya Om Patrik?
yahhhh miga aja agak jera lah si yudas nya
dannn kenapa sih rajin sekali mendalak me delik kiiii hadehhh opo g wedi lak motone glinding opo yoooo🤔
Wkwkwk makanan dipesta habis ya stef kasian😁
ayoo kk thor lakukan sesuatu gitu
suruh si guguk gigit kek atau kasih gandol di celana akhirnya celananya ketarik dan buahahaaaaaaa.... 🤔🤔🤔🤔
tp ngaruh g tuhhhh nnti
liat aja apa yg di lakuiin sm otornya kira2 🤔
yaaa mgkin ada jalan rahisa khusus badan m3lebar kali
hahahaaaa
Ayo pak pol.Tangkap mereka.Jaring mereka pake jaring ikan saja biar ndak lari & berulah mereka 🤭