NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Lana

Cinta Untuk Lana

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lidya Riani

Lana, seorang gadis yang tumbuh dalam pengabaian orangtua dan terluka oleh cinta, harus berjuang bangkit dari kepedihan, belajar memaafkan dan menemukan kembali kepercayaan pada cinta sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 14 Study Tour Part 1

"Sudah selesai packing-nya, Cucu Nenek?" Nenek Yasmin memasuki kamar Sakha, matanya menyapu ruangan yang masih berantakan. Sakha duduk di lantai, asyik dengan ponselnya, sementara koper terbuka lebar di dekatnya.

"Malah main HP terus, nanti kalau ada yang ketinggalan bagaimana? Obat-obatan sudah dibawa?" tanya Nenek Yasmin, suaranya lembut namun tegas.

"Hmm... belum," jawab Sakha cuek, matanya tak lepas dari layar ponsel.

Nenek Yasmin menghela napas panjang, pasrah dengan sikap cucunya. Dalam hati, ia penasaran dengan Sakha yang seolah terhipnotis oleh ponselnya. Diam-diam, ia mengintip layar ponsel Sakha. Senyum jahil merekah di bibirnya saat melihat apa yang sedang dilakukan cucunya.

"Oalah, lagi asyik ngegombalin cewek toh!" seru Nenek Yasmin, suaranya menggoda.

Sakha terlonjak kaget, menyembunyikan ponselnya di balik punggung. 

"Nenek ngintip, ya?" gerutu Sakha, alisnya bertaut kesal.

"Ya emang kelihatan!" sahut Nenek Yasmin, tak mau kalah. "Siapa sih? Lana, ya?" tebaknya, matanya menyipit curiga.

Sakha tak menjawab, malah pura-pura sibuk membereskan koper. 

"Lana, sepertinya gadis yang baik," kata Nenek Yasmin, suaranya melembut. "Nenek tidak melarang kamu dekat dengan dia, asalkan kamu tidak menyakiti dia."

"Sakha menyukai Lana, Nek," jawab Sakha, suaranya pelan namun tegas. "Jadi, tidak mungkin akan menyakitinya."

...---------...

"Kau duduk di sini?" Sakha langsung menghampiri kursi tempat Lana duduk, matanya berbinar penuh harap. 

Mereka saat ini sedang berada dalam bis, siap meluncur dalam petualangan study tour sekolah. Sejak tadi, Sakha terus mengamati Lana, hatinya berdebar ingin duduk di samping gadis itu. Namun, sejak awal keberangkatan, Lana tak lepas dari Dilla, sahabat karibnya, membuat Sakha gigit jari.

Kemudian, saat Sakha melihat Dilla keluar dari kursinya, menghampiri kekasihnya yang merupakan ketua OSIS, Sakha langsung bergerak cepat, memanfaatkan kesempatan emas ini.

Mendengar pertanyaan Sakha, Lana mengangguk polos, matanya menatap Sakha dengan bingung. Namun, saat Sakha tiba-tiba mendudukkan diri di kursi kosong di sampingnya, Lana tersentak kaget, matanya melebar.

"Eh, ini kursinya Dilla," ucap Lana, suaranya terdengar canggung.

"Tenang saja, Dilla pasti bakal satu bis sama pacarnya," jelas Sakha, matanya menunjuk ke luar jendela, di mana Dilla sedang asyik bercengkerama dengan Joshua, sang kekasih, seolah dunia milik berdua.

Lana mengerutkan kening, tak sepenuhnya percaya, tapi ia membiarkan Sakha duduk di sana. 'Toh, nanti kalau Dilla datang, dia sendiri yang akan mengusir Sakha,' pikirnya dalam hati.

Namun, hingga bis mulai melaju, Dilla tak kunjung muncul. Lana malah menerima pesan singkat dari Dilla, yang isinya sudah bisa ditebak: ia akan berangkat dengan bis lain bersama Joshua. Lana menghela napas panjang, membaca pesan itu dengan perasaan campur aduk.

Mencoba mengalihkan kekesalannya, Lana memasang earphone di telinganya, menyandarkan kepala ke jendela. Lagu favoritnya mengalun lembut, ia memejamkan mata, berencana untuk tidur sepanjang perjalanan.

Entah mengapa, suasana hatinya memang tidak terlalu baik sejak pagi. Ia membayangkan perjalanan bis yang menyenangkan bersama Dilla, sahabatnya yang selalu bisa membuatnya tertawa dengan lelucon-leluconnya. 

Tapi, ternyata Dilla lebih memilih duduk bersama pacarnya. 'Ya sudahlah,' batin Lana, 'mau bagaimana lagi?'

"Mau?"

Tepukan lembut di bahu Lana membuatnya menegakkan tubuh dan menoleh. Dilihatnya Sakha, menyodorkan sebatang cokelat ke arahnya. Mata Lana membulat, tak bisa menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba berbinar cerah.

"Bukannya kamu nggak suka cokelat?" tanya Lana, bingung sekaligus senang.

"Tapi... kamu suka," jawab Sakha, senyumnya tulus.

...----------------...

1
Rita Riau
tuh Shaka dengerin betapa baiknya Lana,dan kamu hanya seorang pecundang
Rita Riau
bagus Lana,jgn lemah bikin hidup di Shaka dalam penyesalan seumur hidup
Rita Riau
terlalu bego kamu Lana kalo mau di bodohi oleh manusia seperti si Gani
Rita Riau
hadeeh,,, mampus aja sekalian Sofia ga simpati aq
Rita Riau
udah mau mati baru ingat anak yang rak di inginkan. basi
Rita Riau
takdir benar benar kejam mempermain hidup Alana,,, kasihan Lana,,
Rita Riau
Lana,ga salah kha,,, kamu salah besar kalo membenci Alana,,, yg salah itu bapak nya.
Rita Riau
berarti yg nabrak ayah Shaka sampai meninggal itu si putra ayah Alana. rumit
Rita Riau
kasian Alana, punya ayah tapi seorang pecundang dan memiliki seorang ibu namun lebih bagus ibu ayam,,
Rita Riau
Lana,kamu bersama Shaka aja biar waktu yang membalas semua perbuatan orang tua mu,,
tak bapak tak ibu sama aja dua duanya jahat sama anak sendiri
Rita Riau
ga apa" Sofia terus aja dgn sikap mu yang tak menganggap ada anak mu, akan ada hari balasan karena hukum alam itu berlaku tabur tuai juga nyata
Rita Riau
kasian banget Lana, nanti kalo kedua orang tua datang dgn penyesalan ga usah dipedulikan juga.abai kan
Rita Riau
bahagia kan diri mu Lana walaupun tanpa kasih sayang orang tua mu.
Rita Riau
nyesek banget dgn nasib Lana,,, punya orang tua tapi seperti yatim piatu. bapak ibunya cuma pandai bikin setelah hadir di sia sia kan,,, bener bener orang tua egois,,
Rita Riau
izin mampir ya Thor,,, 🙏
CantStopWontstop
Aku udah jatuh cinta sama cerita ini, semoga thor terus update terussss!
Abadon007
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Coralfanartkpopoaf
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!