NovelToon NovelToon
Tangisan Istri Muda

Tangisan Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Erna BM

Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.

Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.

Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26. Teman Baru

Di dalam penjara, Arya merasa seperti berada di dunia yang sepenuhnya berbeda. Tidak ada lagi kenyamanan hidup. Kini, ia hanyalah seorang tahanan. Narapidana yang terperangkap dalam sel sempit yang penuh dengan orang-orang yang berbahaya. Hari-harinya diwarnai dengan ketegangan dan kekhawatiran, tetapi yang lebih mengganggunya adalah rasa hampa yang mendera.

Setiap kali dia melangkah keluar dari selnya, orang-orang jahat di dalam penjara akan menatapnya dengan pandangan penuh kebencian. Dan di dunia penjara, ini berarti dia adalah sasaran empuk mereka. 

"He! Umpan baru tuh... Sikat!" Ucapan para brengos di dengar telinga Arya. 

maka Arya mempersiapkan dirinya untuk menantang 5 orang pria berwajah kasar. Arya menelusuri wajah mereka satu persatu. Perkelahian pun terjadi saat salah seorang menyenggolkan badannya ke badan Arya. Arya tak bergeming. Ia diam di tempatnya tak bergerak. 

"He! Nantang lo ya!" Salah seorang brengos meninju wajah Arya. 

Dengan sigap, Arya mengelak dan balas meninju. Bukan hanya itu, ke empat pria itu maju berbarengan untuk mendaratkan tinju dan tendangannya.

Namun Arya dapat mengelak, dan membalasnya. Tidak sia-sia dari sejak kecil ia berlatih beladiri, dan pernah menjadi pelatih beladiri. Namun kegiatan itu terhenti karena urusan kantor milik Mike. Dan kini, ke 5 brengos berbadan kekar satu persatu terkapar di lantai. 

"Hei! Hei! Ada apa ini ribut-ribut! Berhenti!" Petugas memukul besi sel melerai perkelahian itu. Namun sayangnya mereka semua sudah terkapar. 

Di penjara yang keras ini Arya harus beradaptasi. Namun begitu, Arya tidak pernah merasa gentar. Ia tahu betul bagaimana menghadapi orang-orang seperti mereka. Dengan tubuh Arya yang tegap dan otot-otot yang terbentuk karena latihan selama bertahun-tahun, ia tak pernah merasa takut untuk melawan. Beberapa kali, ada tahanan yang mencoba mengganggunya, tetapi Arya selalu berhasil memberikan perlawanan yang keras. 

Dalam waktu singkat, namanya mulai dikenal di seluruh penjara. Bukan hanya karena ia adalah tahanan yang kuat, tetapi juga karena ia tidak segan-segan untuk menunjukkan siapa yang berkuasa di sana.

Satu persatu, orang-orang yang dulunya berusaha mengintimidasi Arya mulai menghindar. Mereka sadar, Arya bukanlah orang yang mudah dijatuhkan. Dengan setiap pertarungan yang dimenangkannya. Ketakutan mulai tumbuh di antara penghuni penjara. Mereka tidak lagi melihatnya sebagai target yang mudah, tetapi sebagai sosok yang perlu dihormati dan dijaga jaraknya.

Pada suatu hari, seorang narapidana bernama Roy, yang dikenal sebagai pemimpin di penjara, mendekati Arya. Wajah Roy kasar, dengan tato-tato gelap yang memenuhi tubuhnya.

"Kau kuat dan berwibawa," kata Roy dengan suara berat, "Tapi di sini, kau harus tahu siapa yang harus dijaga."

Arya menatapnya tajam. "Aku tidak takut pada siapa pun, bahkan aku tidak takut mati sekali pun!" jawabnya dengan tegas.

Roy tertawa pelan menepuk-nepuk punggungnya. Tetapi tidak ada kebencian di dalam tawanya. "Aku lihat kau tak seperti orang-orang lain. Kau berbeda. Aku ingin lihat apakah kau bisa bertahan lebih lama. Dan apakah kau bisa di jadikan sahabatku"

"Aku disini tidak akan lama. Cuma 3 bulan," jawab Arya. 

"Oh yah? Berarti sebentar lagi kau sudah kembali ke keluargamu? Wah, selamat yah. Aku disini masih lama. Karena hukuman Aku 8 tahun," jawab Roy tertawa terkekeh.

Hari-hari berlalu antara Arya Dan Roy menjadi semakin dekat. Arya terus menunjukkan kekuatan dan wibawanya. Namun, semakin lama ia berada di penjara, semakin banyak waktu yang ia miliki untuk merenung. 

Namun, penjara memberinya kesempatan untuk berubah. Seiring berjalannya waktu, Arya mulai berbicara lebih banyak dengan penghuni penjara lainnya. Dari percakapan-percakapan itu, ia mulai memahami banyak hal tentang dirinya, tentang kesalahan-kesalahannya, dan tentang cara hidup yang lebih bijak. Walau pun hatinya masih menyimpan sakit terhadap Ranti, dan juga Mike. Saudara sekandung namun berlaku kejam. 

Banyak narapidana yang berbagi cerita tentang hidup mereka, dan Arya mulai merasa bahwa dia bukan satu-satunya yang terperangkap dalam kegelapan.

Ketika Roy menyadari bahwa perlakuan Arya yang tidak pernah mencari masalah, dia semakin tertarik. "Kau bukan hanya seorang petarung, Arya. Kau punya potensi lebih dari itu. Jika kau terus begini, aku yakin kau bisa lebih dari sekadar tahanan di sini," kata Roy suatu pagi.

Percakapan itu menjadi titik balik bagi Arya. Ia mulai melibatkan diri dalam program rehabilitasi yang ada di penjara, berbicara dengan para konselor, dan mulai merenung tentang masa depan. 

Arya sadar bahwa kekuatan fisik saja tidak cukup untuk bertahan hidup di penjara. Yang lebih penting adalah bagaimana ia bisa mengendalikan diri dan mengubah dirinya menjadi lebih baik, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Tidak lama setelah itu, hubungan dengan para narapidana lainnya berubah. Mereka yang sebelumnya takut padanya mulai melihat sisi lain dari Arya. Sisi yang lebih tenang, lebih bijaksana, dan lebih memikirkan hidup dengan cara yang lebih positif. 

Arya mulai dihormati, bukan hanya karena kekuatannya, tetapi juga karena sikapnya yang mulai menunjukkan perubahan yang signifikan.

Hari demi hari, Arya berhasil membangun persahabatan dengan banyak orang di penjara. Mereka tidak lagi melihatnya sebagai ancaman, tetapi sebagai teman yang dapat diandalkan. Suasana penjara yang sebelumnya penuh ketegangan, sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih damai dengan adanya Arya. 

Namun, meskipun ia mulai menemukan kedamaian di dalam penjara, satu hal yang tidak bisa ia lupakan adalah ketiga Anak-anaknya. Ia harus bertanggung jawab terhadap ketiga anak-anaknya. Walau ia harus menguras keringat.

Malam itu Roy mendekati Arya. "Bukankan beberapa hari lagi kau sudah bebas?"

Arya ikut duduk di lantai. "Yah, 1 hari lagi aku bebas. Berarti besok aku bebas. Dan aku akan sering-sering menemuimu disini"

Roy melipatkan kaki sambil menghembuskan rokoknya, dan menghisapnya lagi. "Tidak perlu. Ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu"

"Apa itu Roy? Tidak mungkin kau berikan aku uang kan? Hahaha"

"Huss! Tapi ini akan menjadikan uang untuk masa depanmu" Jawab Roy. 

Namun Arya yang tidak mengerti, hanya mengernyitkan keningnya. "Apa maksudmu?"

"Ini kartu nama bos aku. Aku di penjara karena aku berbakti dengannya. Dan bayaran yang cukup mahal pada keluargaku. Silahkan kau hubungi beliau disini. Bekerja samalah dengannya. Dia orangnya pemilih. Kalau kau beruntung, kau akan bisa bekerja sama dengannya di suatu perusahaan. Hidupmu akan lebih maju dan aman"

"Beneran Roy?" 

"Yah, karena aku tidak suka berbohong, dan tidak suka di bohongi. Maka, setelah keluar dari sini, silahkan kau hubungi Bos Brother aku ini. Bilang saja ini atas rekomendasi Roy. Pastinya dia tahu... "

Arya mengambil kartu nama itu, meletakkannya di dalam dompet. "Terima kasih Roy. Aku tidak akan melupakanmu"

"Hahahaha.... Biasa saja bro... Yuk tidur. Besok kau sudah bebas"

Arya ikut tidur di samping Roy.

1
Vhieendriee Qubil
ceritanya bikin penasaran ,,, btw kasian bgt si Alice disangka pelakor padahal dia tidak tau laki2 yang menikah dngannya sudah beristri
Soraya
bukannya Alice dh pergi ya, trus Arya juga bodoh masih percaya aja sm Helena mike juga kakak nya kok diem aja adiknya dijahatin
Ina Karlina
ya Alice pergilah jangan memaksa kan diri hidup dengan orang yg berhati jahat..dan s Arya juga ga jelas
Ina Karlina
Alice kenapa kamu tidak pergi saja
Soraya
gak masuk akal thor masa langsung hamil lagi
Ina Karlina
huh dasar laki laki oon
Soraya
Helena menjerumuskan Arya pdhal Arya adlah adiknya walaupun cuma adik ipar
Soraya
knpa Alice gak nelpon suaminya sih
Ina Karlina
Duh kasian sekali nasibnya Alice di bohongin laki laki yang dia anggap pahlawan..ini yang salah siapa coba
Soraya
ku mampir thor
Bayangan Cinta: Terima kk sudah mampir/Pray/
total 1 replies
Khusnul Fatonah
baru kali ini Nemu cerita yg masih ori belum ada yang baca/Smile/
Bayangan Cinta: iya kak, baru hari ini update/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!