NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Saudara palsu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Diandra Deanova

"Ibumu pembunuh!"teriak Amanda.Dadanya bergemuruh.Emosinya berkobar-kobar melihat sang putri kecilnya kini meregang nyawa karena ulah mertuanya.

"Kamu mengatakan ibuku seorang pembunuh?Dia itu mertuamu!Yang berarti ibumu juga Amanda!"teriak Richard tak mau kalah.Ia tak mau ibunya dituduh sebagai pelenyap nyawa putrinya.

Amanda,seorang istri yang harus mencari nafkah karena suaminya , Richard tak mau bekerja setelah dipecat dari tempatnya bekerja.Ia harus mengasuh putrinya yang masih berusia dua bulan,namun tanpa sepengetahuan Amanda,ibu mertuanya memberikan makanan yang belum boleh dikonsumsi oleh bayi , hingga sang anak meninggal dunia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?Ikuti terus yuk kisah mereka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 17

Perasaan Richard campur aduk.Antara heran,sakit hati dan marah.Ia tak memahami mengapa ibunya bisa melakukan hal yang begitu tidak manusiawi,

menjual anaknya sendiri demi uang.

"Jadi sekarang kita gimana?Mau pulang nggak ada rumah.Pakaian kita pun nggak tahu ada dimana."tanya Arin yang langsung duduk.

Richard menyadari bahwa dari kemarin ia tak mandi.Jangankan mandi,sekedar cuci muka pun tidak.

"Arin?Kamu ngapain disini?"ucap seseorang yang menegur Arin."Eh,Nana.Ini lagi jalan-jalan sama keluarga."jawab Arin tersenyum.

Ia langsung menarik tangan ibunya untuk pergi.Perempuan yang dipanggil Nana oleh Arin itu pun tak bertanya lagi.Ia terus menatap Arin yang berjalan bersama Ibunya."Aku tuh malu Bu.Penampilanku udah kayak gembel gini."

"Pokoknya , kita harus kembali ke rumah dan mengambil pakaian kita."ucap Arin.Bu Ratna hanya mengangguk.Mereka berjalan.Ya,berjalan kaki.Karena saat ini mereka tak memegang uang sepersen pun.

"Coba saja kalau kalian tidak membuat Aini meninggal,kita nggak akan susah seperti ini"gerutu Arin sambil terus berjalan.

"Ah udah deh.Mending kamu diam Arin.Dan satu lagi,nggak usah ngungkit-ngungkit masalah itu lagi.Ngerti!"bentak Bu Ratna yang saat ini sangat kesal.

Richard tak mau membuka obrolan dengan mereka.Pikirannya kini kalut.Ia berjalan lebih cepat dari mereka."Aku lapar"ucap Arin yang sedari tadi merengek.

"Kamu itu bisa nggak sih kalau nggak terus-terusan ngeluh?"pekik Bu Ratna yang membuat Arin terdiam.

Jarak mereka berjalan menuju rumah tentu sangat jauh."Kalian tunggu di sini dahulu.Aku akan menjual ponselku"ucap Richard.Tak ada pilihan lain.Richard harus kembali menjual ponselnya untuk bertahan hidup."Kenapa hidupku jadi melarat gini.Semoga semuanya akan segera berakhir."gumam Richard.

Setelah mendapatkan uang,Richard langsung menemui ibunya serta kakaknya.Wajah mereka sudah memerah karena kepanasan."Ayo kita balik"ajaknya.

Sebelum uangnya habis,Richard terlebih dahulu mencari kos-kosan untuk tempat tinggalnya bersama ibu dan kakaknya.Dengan menggunakan jasa ojek,akhirnya mereka bisa mengambil tas pakaian mereka yang tergeletak begitu saja di depan rumah lama.Bu Ratna tak henti-hentinya memaki Amanda.

Setelah mencari kos-kosan cukup lama dengan harga yang masih dijangkau,pilihan Richard jatuh pada kosan yang terletak dengan rumah lamanya.

Dengan harga yang relatif murah,600 ribu.Kosan yang terbagi menjadi 3 petak.Ruang tamu,kamar serta dapur dan kamar mandi dalam.

Bu Ratna dan Arin langsung merebahkan badannya di lantai yang sudah dialasi dengan karpet tipis.Sedangkan Richard , ia langsung mandi karena badannya sudah sangat lengket.

Ponsel Bu Ratna berdering.

"Lisa?Lis!Kamu kenapa?"suara Bu Ratna terdengar panik."Ibu sekarang tinggal dikosan dekat rumah lama.Cat warna biru."imbuhnya lagi.Richard dan Arin hanya diam dan melihat saja.

Tak lama kemudian,Bu Ratna terlihat kembali mengangkat panggilan dari ponselnya."Ibu ke depan sekarang".Bu Ratna langsung bangkit dan berjalan keluar dari kosan.Richard dan Arin hanya mengekori Ibunya dari belakang.

"Lisaa!"teriak Bu Ratna saat melihat keadaan Lisa saat turun dari mobil.Richard mencoba mengejar mobil itu namun gagal,ia tertinggal jauh.Wajah Lisa babak belur,rambutnya terlihat botak di beberapa bagian.

"Kenapa Ibu tega kepadaku?"tanya Lisa dengan air mata yang mengalir di wajah lebamnya.Bu Ratna memeluk putrinya.

"Maafkan Ibu Lis,Ibu tidak menyangka akan seperti ini jadinya.Ibu pikir,semua akan baik-baik saja.Ibu pikir kamu bakalan menjadi orang kaya.Ibu benar-benar tidak tahu jika akan ditipu"jawab Bu Ratna terus menangisi nasib putrinya.

Setelah masuk kosan,Lisa duduk dilantai dengan wajah lebam yang benar-benar memprihatinkan.

"Hidupku sudah hancur Bu."Lisa menggeleng.

Richard berdiri di ambang pintu."Sudah puas Bu?Hidupku,hidup Lisa semuanya sudah hancur karena ulah Ibu.Apa Ibu mau buat hidup Mbak Arin hancur juga??"tanya Richard.

"Diam Ri.Kamu nggak usah menyalahkan Ibu.!"Bu Ratna berteriak tak terima.Lisa pun mengambil tas nya lalu mengeluarkan uang."Aku mengambil uang ini dari dompet mereka."ucap Lisa yang mengeluarkan uang cukup banyak.Tanpa malu,Bu Ratna langsung mengambil uang tersebut.

"Akhirnya kita punya uang lagi"teriaknya bahagia.

"Awas Bu,takutnya uang palsu lagi"sindir Arin.

"Ini tuh uang asli.Orang Lisa aja ngambil langsung dari dompet mereka kok.Makasih ya Sayang".Bu Ratna memeluk Lisa.Arin dan Richard hanya bisa menggeleng heran melihat sikap Ibunya.

"Ibu jahat!!"teriak Lisa yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.Tak lama setelah itu,Lisa kembali dengan wajah yang sudah bersih.

"Aku melihat Amanda"ucap Lisa dengan tatapan kosong.

"Dimana?"tanya Bu Ratna.

"Di rumah itu."jawab Lisa.

Richard langsung berdiri."Dia ngapain ada di sana?"

Lisa menggeleng pelan."Aku nggak tahu.Yang jelas dia asa di rumah itu".

"Mending kita laporin ini ke polisi.Pasti Amanda akan ikut dalam hal ini"ucap Richard.Lisa menggeleng."Nggak akan bisa.Karena Amanda tidak ada dalam perjanjian antara Ibu dan Tante Sofi."jawab Lisa.

"Sudah puas belum Bu?!"teriak Richard pada Ibunya yang sedang asik menghitung uang.

"Kita ke rumah Sofi sekarang."tukas Bu Ratna,namun Lisa tak bergerak sedikitpun dari duduknya.

"Nggak.Aku nggak mau kembali ke tempat aku disiksa."

"Aku harus meminta pertanggung jawaban dari Sofi.Uang yang dia berikan itu palsu"ucap Bu Ratna yang tetap tak membuat Lisa beranjak.

"Kalau begitu biar Ibu sendiri yang kesana."ucap Bu Ratna.

"Pergilah Bu,kami tidak ada yang ingin ikut denganmu".Ucapan Richard membuat ibunya emosi.

Richard pun meminta Lisa untuk istirahat saja agar pikirannya sedikit tenang.Sedangkan Arin berdiri dari duduknya."Aku mau pergi dulu."

"Mau kemana?"

"Bertemu teman"

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!