Rahasia Desa Cendono Wenggi

Malam hari. Nya mereka semua memakan mie goreng yang nikmat cuaca hujan,hujan gerimis,saat ini mereka lagi bercerita di dalam rumah,tiba- tiba datang seorang pria yang berjubah hitam dan biru bersi,walaupun hari hujan mereka tidak basah,dari kejauhan sang pangeran itu bisa melihat dengan jelas wajah wajah isi rumah yang sela tempati.

"Yang mana gadis yang kamu bilang itu eden?"pangeran itupun melihat ke arah ruang tamu dan tidak ada yang menarik,sang pangeran menyangka wanita itu adalah Lestari.

"Mohon jawab tuan,itu yang baru keluar dari dapur."

Terlihat seorang gadis cantik memakai celana panjang, baju kaos panjang,rambut yang tergerai mata sipit, hidung mancung dan sangat manis.

"Ha dia memang mirip dengan ibu,nanti aku akan coba dekati dia!"peria itupun tersenyum sangat manis membuat siapapun melele.

Malam hari nya mereka tertidur lelap,jam menunjukan pukul 12 30 Sela merasa haus dan terbangun dari tidur,sela turun dari ranjang dan menuju dapur,saat mau kembali ke kamar sela melihat pintu yang tidak boleh itu terbuka,menampakan sinar yang bewarna hijau begitu sangat terang,sela pun mendekat di dekat pintu dan terlihat samar-samar bayangan seorang wanita yang memakai pakaian kebesaran kerajaan dengan rambut acak acakan,saat mau masuk tiba- tiba.

"Sela!"Sela pun terperanjat dan melihat Radit yang memegang bahu Sela."Ngapain kamu ngintip pintu terkunci?,kan uda di bilang jangan dekat pintu ini sel!"

"Iya aku ngak sengaja,oh iya aku tadi melihat pintu ini terbuka dan bersinar bewarna hijau muda,"Sela merasa itu tadi bukan mimpi.

"Mana ada Sel,coba liat pintu nya tertutup,sudah kembali la ke kamar ya kita besok harus kumpul di kantor desa besok,selamat malam Sela."

"Malam Dit."Sela berlalu pergi dan menuju kamar mereka,Sela masi merasa sangat bingung dengan kejadian tadi,Sela berbaring dan lama kelama tidur nya pun terlelap hingga esok pagi.

KE ESOKAN PAGI NYA!!

"Hm kamu uda bangun aja Sel pagi-pagi gini?"ujar Sendi yang merasa masi sangat ngantuk.

"Iya aku lagi ngak bisa tidur terlalu nyeyak tadi malam sen,"Sela menoleh ke arah pintu yang tertutup rapat dengan kunci yang lumayan besar,dan kunci itu terlihat ukiran burung merpati yang melambangkan ke sucian,kunci yang tidak ada di dunia moderen.

Semua anak-anak kkn menuju ke kantor desa,dan di sana sudah ada Pak RT dan anak nya,disana juga ada anak gadis Pak RT.

"Halo Pak?"Rangga tersenyum ke arah anak gadis Pak RT,sedangkan yang di sapa tersenyum dengan wajah yang merona karna melihat Rangga yang tampan.

"Ada Pak RT nya dek?"ujar Rangga mengedipkan mata,nining pun tambah jadi merona.

"Suda lah Rangga!!"ujar Pendi liat tu wajah nya suda merah gitu,anak Pak RT masuk ke dalam memangil Bapak nya,di belakang Rara sedang cemberut melihat Rangga yang mengoda anak pak rt,selang beberapa menit datang lah cucu nenek- nenek itu yang bernama nek sumi dan cucu nya bernama jimin.

"Kebetulan,kang."Jimin menghampiri Pak RT yang lagi ngobrol dengan anak-anak kkn.

"Min ada apa kok kamu celingukan mencari siapa?"ujar Pak RT melihat Jimin seperti mencari sesuatu.

"Gini Pak,nenek saya sakit dan uda 2 hari ngak mau makan."

"Lo kenapa nek sumi emang nya Jim?."

"Gini pak nenek bertemu dengan anak kkn yang,dimana dia ya kok ngak ada?"

"Maksut kamu Sela?"ujar pendi yang merasa cuman Sela yang tidak disini,"Sela lagi ke warung beli makanan,emang kamu perlu apa ke sela?"ujar Pendi merasa cemburu karna Jimin mencari Sela.

"Gini kang nenek aku meminta ela untuk datang ke rumah!!"selang beberapa meni sela pulang dengan plastik makan yang berada di tangan

"akhir nya sampai juga,apa kenapa menatapku begitu?"Sela merasa heran karna ditatap oleh teman-teman nya.

"Begini Mbak nenek ku mau bertemu dengan kamu maukah kamu bertemu nenek ku!!"ujar Jimin menunduk.

"Ooh yau da Kang ada perlu apa nenek sama saya?"ujar Sela merasa bingung."Ayok kang sekarang aja kita ke sana,kak Pendi aku pergi sebentar ya."

"Sel kamu ajak Sendi aja ya aku belum terlalu percaya sama kamu!"ujar Pendi mengerutkan kening.

"Ya udah,ayok Sen!!"mereka pun pergi bertiga dan beberapa menit kemudian mereka sampailah di rumah bambu yang agak masi hijau mungkin belum terlalu lama di buat kembali.

"Ayo masuk Mbak,nenek di kamar."Sela tersenyum dan menuju ke kamar"Nek,ini mbak Sela uda datang."Nenek Sumi pun menoleh dan tersenyum ke arah Sela dan duduk di tepi ranjang Nek Sumi mengelus pipi Sela."kamu mirip sekali dengan gusti berama."

Sela dan Sendi menaikan kening"Nek siapa berama itu nek?"Sela memegang tangan sang Nenek.

"Nak,dulu saat masi jaman kerajaan cendono wengi,ibu Nenek pernah bertemu dengan ratu roro arimbi dan raja berama t,dulu ibu nenek masi berumur 7 tahun dan dulu di daerah sini ada gerbang menuju desa jati di sanalah menuju kerajaan cendono wengi,wajah kanjeng ratu roro arimbi mirip sekali dengan wajah mu, nak,cuman beda sedikit kamu memiliki tahi lalat di atas bibir,dan ratu roro arimbi tidak memiliki tahi lalat."

"Kok bisa mirip si Nek?"ujar Sendi yang merasa pusing.

"Sela,sela ayok pulang,hari mau magrib!!"ujar Rangga yang menjemput mereka pulang.

"Nek,kami pulang dulu ya."ela merasa tidak enak hati dengan sang nenek.

"Ngak apa,nak kamu hati-hati ya,kapan kapan kesini lagi!!" sang nenek pun tersenyum menatap Sela."kamu akan mematahkan kutukan desa ini nak."Nenek tersenyum memandang belakang Sela yang menjauh.

Saat sampai di rumah Sela termenung memikirkan tentang perkataan sang nenek, yang dia bilang mirip roro arimbi."Siapa roro arimbi?."gumam sela dalam lamunan nya.Pendi diam- diam memandang Sela yang lagi termenung dengan gurat wajah yang menerawang memikirkan sesuatu,tiba-tiba Rangga datang menghampiri Sela membawa semangkok mie."Kok termenung mikirin apa Sel?."

"Engak ko Ga aku lagi agak kurang sehat aja Rangga."

Di dalam rumah Sendi melihat Lestari yang duduk di dekat Arya. yang sedang main games Sendi mulai terbakar cemburu."Les lo kenapa dekat dekat cowok gue!!"Sendi merasa di asingkan oleh Arya.

"Apaan si Sendi?"ujar Arya yang merasa terganggu.