Raden Tresnoka Herlambang Agung memiliki perasaan lebih dari saudara kepada adik angkatnya yang bernama Rindu Hagika Agung. Namun Rindu sangat menghindari hubungan dengan kakaknya itu lebih dari saudara karena tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membesarkannya yaitu orang tua Noka. Saat pulang dari luar negeri selepas menyelesaikan pendidikan S2 di New York, niat Noka ingin menyatakan cinta kepada Rindu malah dikenalkan dengan kekasih adik angkatnya itu. Murka lah Noka hingga kehilangan akal dan mengambil keperawanan sang adik angkat. Bagaimana respon orang tua mereka? Bagaimana Rindu bisa menerima Noka kembali setelah merusak dirinya dan cintanya kepada sang kekasih? Lanjutan Novel "TRESNO KARO KOWE" , anak pertama Saka dan Fina bersama anak angkat mereka.
#konfliketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAMA SAMA SELINGKUH
Noka berhenti di suatu cafe lalu masuk kedalamnya. Terlihat seorang wanita anggun dengan wajah cantik diusinya yang sudah tidak muda lagi.
"Mom" panggil pria itu menyapa seseorang yang akan ia temui.
"Noka" sahut Fina.
Yap, anak dan ibu itu bertemu setelah tadi malam terjadi drama di keluarga mereka.
Noka mencium punggung tangan Fina, lalu mencium pipi kanan dan kiri ibunya dan berakhir dengan pelukan.
"Maafkan aku, mom" ujar Noka dalam pelukan itu.
"Duduklah dulu, kita bicara rencana selanjutnya untuk meredamkan amarah ayahmu" sahut Fina lalu melepaskan pelukan sang putra.
Noka pun duduk di depan sang ibu.
"Aku akan menikahi Rindu, mom" ujar Noka.
"Ya harus. Kamu harus menikahi dia karena mommy tau kalian tadi malam tidak hanya tidur kan?" tebak Fina.
Noka diam, ibunya ini memang seperti mata mata dari dulu.
"Lihat lehermu itu, meskipun kamu tutupi pake bedak, karena kamu sejak kecil gak pernah panas panasan, kena keringat dikit aja luntur bedaknya" lanjut Fina.
"Maafkan aku, mom. Aku tidak bisa menahan diri" ungkap Noka.
Fina menghela nafas panjang.
"Karir Rindu jadi dokter masih panjang. Jangan halangi dia untuk berkarir demi nafsu mu saja" ingat Fina.
"Jika kamu sudah menikah dengannya, jangan pernah menyakitinya, Noka. Meskipun dia anak angkat mommy, tapi dari awal menggendongnya sudah menganggapnya anak mommy sendiri. Mungkin karena perasaan anak dan ibu dengan Rindu akhirnya, membuat mommy kecolongan jika kalian akan tumbuh menjadi dewasa" lanjut Fina.
"Bukan salah mommy. Mommy sudah menjadi ibu terbaik untuk kita. Aku saja yang memang sejak melihat Rindu dari bayi merasa bahwa dia akan menempati hatiku. Hingga saat remaja aku mulai menyadari bahwa memang aku menyukai Rindu" jelas Noka.
"Maafkan aku, mom. Aku tidak bisa menahan diri tadi malam" lanjutnya.
"Yang berlalu biarlah berlalu. Saat ini kondisi daddy kalian sedang tidak baik, karena sangat marah soal masalah tadi malam, darah tingginya kambuh serta ada gejala serangan jantung. Kita harus meredakan dulu emosinya baru bisa membujuknya" sahut Fina.
"Gimana caranya membujuk daddy, mom?" tanya Noka.
"Daddy hanya butuh waktu untuk menerima kenyataan ini. Beri waktu seminggu, mommy akan mencoba membujuknya" jawab Fina.
"Dan lagi, daddy mu itu suka sesuatu yang berdasarkan perjanjian. Jadi kalau kamu ingin restunya kamu juga harus memberikan sesuatu untuknya" lanjut Fina.
"Apa yang daddy inginkan saat ini?" tanya Noka lagi.
"Hmm, mungkin gantiin dia jadi direktur secepatnyaa. Daddy mu benar benar sudah lelah untuk bekerja, Ka. Dia ingin menghabiskan waktu dengan mommy" jawab Fina.
"Aku bisa memenuhi keinginan daddy jika memang dia menyuruhku menjadi direktur secepatnya. Yang penting saat ini daddy akan memberikan aku dan Rindu restu, agar hidup kita pun damai" sahut Noka.
"Ya coba rencana seperti itu saja untuk saat ini. Kamu jangan gegabah lagi dalam bertindak, Noka. Perusahaan Ramansa Group saat ini sedang bertumbuh pesat. Banyak orang yang melihat keluarga kita" ujar Fina.
"Siap, mommy. Aku akan lebih berhati-hati dalam bertindak" ucap Noka.
Lalu pesanan Fina saat awal datang tadi sudah tersedia dan mereka menikmatinya.
Fina sangat tau kesukaan anak anaknya soal makanan jadi saat berada di cafe seperti ini anak anaknya tidak perlu memesan jika datang terlambat.
Di rumah sakit, Tara dan Rindu saat ini berada di rooftop rumah sakit. Rindu sengaja mengajak pria yang masih menjadi kekasihnya itu ke tempat sepi.
Tara tidak menolak dan mengikuti langkah kaki wanita yang masih ia anggap kekasih.
"Pasti ada apa apa, sampai kamu mengajakku ke sini, Ri" celetuk Tara.
"Iya Mas, aku ingin meminta maaf jika yang akan aku katakan setelah ini akan menyakitimu" sahut Rindu.
"Hahahahaa" tawa Tara terdengar.
"Kenapa kamu tertawa begitu?" tanya Rindu dengan mengerutkan dahi nya heran.
"Hahaha, karena aku tau apa yang akan kamu katakan mengingat abangmu tadi mengakuimu sebagai kekasihnya" jawab Tara.
"Kamu gak marah?" tanya Rindu kembali keheranan.
Respon Tara diluar prediksi wanita itu karena tidak marah marah saat akan diputuskan.
"Gak marah. Aku ketawa karena ternyata aku tidak melakukan kesalahan sendiri. Kalau kamu putus karena sudah memiliki kekasih lain, aku tidak masalah karena aku juga melalukan hal itu" jawab Tara yang kini wajahnya menjadi serius kembali.
Rindu masih kebingungan tapi dalam pikiran serta hatinya mencoba menyimpulkan sendiri perkataan pria yang kini akan jadi mantan kekasihnya itu.
"Apa Mas Tara berselingkuh dariku?" tebaknya.
"Hmmm, tidak bisa dibilang berselingkuh secara jelas karena aku dan wanita itu tidak menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih seperti yang kamu lakukan dengan abangmu itu" sahut Tara.
"Tapi aku sudah bermalam dengannya" lanjutnya.
Deg.
Hati Rindu terasa tercubit meskipun dia pun sudah melakukannya dengan pria lain bukan Tara.
Tapi tetap saja mendengar kenyataan ini membuat Rindu merasa terkhianati. Perasaannya pada Tara bisa dibilang beneran suka dan sebelum kedatangan Noka kembali di hidupnya, Rindu berusaha memberikan perasaan yang tulus pada Tara.
"Kenapa kamu diam, kamu kaget aku telah bermalam dengan wanita lain saat menjadi kekasihmu?" tanya Tara.
"Aku tertawa karena aku tidak perlu merasa bersalah kepadamu lagi karena kamu telah melakukan hal yang sama kepadaku. Kita bisa menjadi teman ataupun rekan kerja mulai saat ini" lanjutnya.
Rindu masih terdiam dan mencoba memikirkan jawaban yang pas.
"Baiklah, dokter Tara saat ini kita kembali menjadi rekan kerja. Terima kasih untuk setahun ini menemani ku" ucap Rindu.
"Sama sama. Menjadi kekasihmu untuk setahun ini mampu merilekskan bebanku sebagai residen. Aku tunggu kamu ambil program spesialismu. Jika memang kamu ingin mengambil PPDS Bedah, aku mendukungmu" sahut Tara sambil mengulurkan tangan.
Rindu pun menjabat tangan mantan kekasihnya itu.
"Terima kasih kembali. Sukses untuk PPDS penyakit dalamnya" ucap Rindu.
Mereka pun saling memberikan senyuman layaknya teman bukan kekasih. Setelah moment putus cinta yang baik baik saja diantara Rindu dan Tara, mereka kembali ke tempat bertugas mereka.
.
Di sebuah sebuah rumah produksi kue kue, Rada terlihat sibuk mempacking pesanan. Yap, kembaran Noka ini memiliki usaha sampingan menjadi pengusaha UMKM di bidang kue.
Selain itu, ia menjabat sebagai manajer utama perusahaan Ramansa Group. Hari ini ia meminta cuti kepada ayahnya melalui HRD untuk menyelesaikan pesanan yang cukup banyak menjelang tahun baru.
"Alhamdulillah ya, kita hari ini mendapatkan pesanan 1000 pcs untuk kirim dan besok 500 ya Bel" ujar Rada kepada kepala dapurnya.
"Iya mbak, Alhamdulillah. Menuju tahun baru pesanan hampers kue kita banyak peminatnya. Tapi paling banyak ya dari rekan bisnis mbak Rada sih hehe" sahut Bela.
"Hahaha iya dong, mereka yang sudah kuincipin pasti ketagihan" ujar Rada.
Lalu mereka tertawa bersama dan melanjutkan packing hampersnya.
Saat ponsel Rada berbunyi, wanita itu berhenti sejenak untuk melihat dari siapa panggilan yang masuk ke ponselnya.
"Noka" lirihnya sebelum mengangkat panggilan itu.
"Halo kembaranku" sapa Noka ceria seperti tidak terjadi apa apa semalam.
"Langsung aja. Aku ikut kesel sama sikapmu tadi malam. Daddy sampek hampir kena serangan jantung" omel Rada.
"Hehe maaf maaf. Aku jadi hilang kendali kemarin saat tau Rindu punya pacar" sahut Noka.
"Tetep aja salah, Noka. Aku tau kamu suka Rindu sejak lama tapi caramu mengungkapkannya kemarin salah besar" kesal Rada.
"Iya aku tau. Aku akan meminta maaf sama daddy dan mommy kalau situasi dirumah sudah reda" ujar Noka.
Rada pun menghela nafas panjang.
"Ada apa kamu telepon aku?" tanya Rada.
"Jadiin aku karyawanmu dong. Aku gabut nih. Tau sendiri tadi malam aku dipecat daddy" jawab Noka.
"Hisst! Nyusahin aja" gerutu Rada.
"Nyusahin apa sih? Kan aku mau jadi kurir gratismu. Gak usah dibayar deh, biar aku gak gabut aja" sahut Noka.
"Ya. Datang lah ke rumah produksi Hampers Dream Cakes" ucap Rada.
"Hore! Makasih ya kembaranku! Btw aku udah didepan sih hehe" ujar Noka.
Lalu panggilan ditutup sepihak oleh Rada.
"Ck, memang kembaran terbaik. Dia pasti langsung keluar nemui aku" ucap Noka sambil melihat pintu rumah produksi usaha Rada.
"Satu...Dua..Ti.." hitung Noka dalam hati untuk membuktikan bahwa Rada akan muncul dihadapannya pada hitungan ketiga.
Malah sebelum hitungan ketiga selesai, Rada benar benar muncul.
"Masuklah. Jangan kayak abang gojek diluar rumah" celetuk Rada terdengar ketus namun bagi Noka adalah perhatian kembarannya.
Noka pun akhirnya memarkiran motornya dan masuk kerumah usaha Rada.