Cinta itu perlahan tumbuh dengan sendirinya tanpa paksaan dari siapapun. Salahkah jika Kaysan beralih hati pada wanita lain yang ternyata wanita tersebut adalah adik iparnya sendiri.
Kaysan jatuh cinta pada Nadia, gadis berusia 17 tahun yang merupakan adik iparnya sendiri yang ikut tinggal bersama mereka. Karena tak ingin hubungan mereka menjadi fitnah, Kaysan menikahi Nadia dan menjadikannya istri kedua.
Lantas bagaimana jika Soraya tahu kalau Kaysan sudah menikahi adiknya sendiri ? dan bagaimanakah nasib Nadia ketika menjadi istri kedua ?
Simak ceritanya di "Adik ipar ku, Istri Kedua Ku." karya Dewi KD.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Kaysan melepaskan tubuh Nadia dan Nadia langsung berdiri menatap Kakaknya yang baru saja pulang ke rumah.
“Sayang…Kau kenal dia ?” tanya Kaysan pada Soraya.
“Hem…Dia adik Ku !” jawab Soraya dengan santainya yang membuat Kaysan langsung membelalakkan kedua matanya.
“Hah ?”
Kaysan tentu saja terkejut mendengarnya, pasalnya ia sendiri baru mengetahui kalau istrinya itu memiliki seorang adik perempuan.
“Adik ?”
“Hem…Adik tiri Ku, Mas !” jawab Soraya lagi tanpa melihat ke arah suaminya, melainkan pada Nadia. Padahal Soraya sudah memperingatkan pada Nadia untuk tidak menampakkan wajahnya, tapi ternyata Nadia melanggarnya. Mau tidak mau, Soraya pada akhirnya memperkenalkan Nadia pada Kaysan.
Kaysan terdiam, ia baru tahu kalau Soraya memiliki adik tiri.
“Maafkan Aku Mas, Aku lupa memberitahu mu, kalau Aku membawanya tinggal bersama Kita !” ucap Soraya dengan lembut.
“Sejak kapan dia tinggal disini ?” tanya Kaysan lagi.
“Baru dua hari, Mas !” jawab Soraya apa adanya.
“Aah…begitu rupanya. Ayo bicara di ruang keluarga.” Titah Kaysan mengajak Soraya dan Nadia untuk bicara.
“Sudah Ku bilang diam di tempat mu, dasar bocah bodoh !” maki Soraya menatap tajam pada Nadia.
“Lain kali Kau harus bilang padaku, kalau Kau mengajak adik mu tinggal dirumah kita, Sayang.” Ucap Kaysan dengan lembut.
“Maaf Mas, Aku lupa. Aku baru saja mau mengatakannya pada mu. Jadi bagaimana, apakah adik Ku boleh tinggal bersama Kita ?” tanya Soraya pelan.
“Mama pergi ke luar negeri, Mama takut tidak ada yang menjaganya, jadi Aku berinisiatif membawanya, Mas.” Kata Soraya berbohong agar Kaysan percaya padanya dan selalu menganggapnya sebagai wanita yang baik hatinya.
Kaysan menghela nafasnya, sebenarnya tidak masalah bagi Kaysan jika istrinya itu mengajak anggota keluarganya tinggal di rumahnya. Lagi pula rumahnya begitu besar untuk mereka tinggali hanya berdua.
“Siapa nama mu ?” tanya Kaysan.
“Nadia.” Jawab Nadia pelan.
“Sekarang Kau tahu kan siapa Aku ?” tanya Kaysan lagi.
Nadia menganggukkan kepalanya.
“Memangnya kenapa Mas ? Apa Kalian sudah saling kenal sebelumnya ?” tanya Soraya
“Tidak !” jawab Kaysan apa adanya, ia tidak tahu sama sekali kalau Nadia adalah adik tiri dari istrinya sendiri.
“Ah..begitu.” ucap Soraya.
“Ya sudah, adik mu boleh tinggal disini !” ucap Kaysan kemudian berdiri dari duduknya.
“Benarkah ?” tanya Soraya lagi.
“Iya, Sayang !” jawab Kaysan dengan lembut.
“Terimakasih, Mas !” Soraya lansung memeluk Kaysan.
Sedangkan Nadia tak berani menatap dua manusia tersebut, terlebih lagi pada Kaysan yang ternyata adalah kakak iparnya. Padahal sebelumnya mereka sempat bertengkar. Tentu saja Nadia jadi tak enak hati pada Kaysan.
Malam harinya, Kaysan memberikan Soraya kejutan yang telah ia persiapkan. Soraya tentu saja merasa begitu senang dengan hadiah yang diberikan oleh Kaysan. Namun kebahagiaan itu nyatanya hanya berlaku dalam beberapa menit, pasalnya mereka kini bertengkar hebat setelah Kaysan berbicara mengenai anak.
“Ayo Soraya, kita punya anak.” Lirih Kaysan, entah sudah berapa kali tak terhitung jumlahnya ia mengatakan itu di lima tahun pernikahannya bersama Soraya. Ia benar-benar membutuhkan keturunan.
“Mas ! Kamu jangan egois ! Punya anak itu tidak mudah ! Aku harus merasakan bagaimana sakitnya mengandung dan melahirkan ! Aku pikir Kamu mengerti, Mas ! Ternyata Aku salah !” ucap Soraya menjauh dari Kaysan.
“Sayang…Satu anak saja ! Kau bisa menggunakan metode hamil yang tidak menyakiti dirimu nantinya. Akan ku persiapkan semuanya.” Lirih Kaysan.
“Tetap saja, melahirkan itu sakit ! Aku tidak mau ! Aku tidak siap !” tolak Soraya.
“Sayang….ini sudah lima tahun pernikahan Kita, harus sampai kapan lagi Aku menunggunya ?” kata Kaysan menatap lurus kedepan.
“Kau egois Mas !” Soraya menangis dan hendak memilih pergi dari kamar mereka.
“Jangan pergi ! Tetaplah disini, biar Aku saja yang keluar !” kata Kaysan, lebih baik ia yang keluar kamar dan meninggalkan Soraya seorang diri menenangkan dirinya.
Kaysan keluar dari kamar mereka dan memilih untuk turun ke lantai bawah. Sedangkan Soraya, ia menatap lurus ke depan ia terus memikirkan ucapan suaminya barusan.
“Apa iya Aku harus mengandung ? Lalu bagaimana dengan impian Ku ? Kalau Aku hamil, karir ku pasti terhambat. Tapi Aku juga tidak mau kehilangan Mas Kaysan !” Soraya menutup wajahnya bingung dengan apa yang harus ia pilih.
Sedangkan Kaysan kini tengah duduk di ruang televisi, berulang kali ia mengganti channel televisi karena merasa kesal, teringat akan ucapan Soraya barusan yang tidak mau mengandung anaknya.
Nadia yang merasa tenggorokannya kering, memutuskan untuk ke dapur dan mengambil air minum. Ia kemudian mendengar suara televisi, padahal hari sudah menunjukkan pukul dua pagi.
Nadia kemudian berjalan ke ruang televisi, ia kemudian melihat Kaysan yang tengah tidur dalam posisi duduk dimana televisi masih menyala.
Nadia menghela nafasnya, kemudian ia mengambil remote televisi dan mematikannya.
“Kenapa Dia tidur diluar ?” gumam Nadia yang melihat wajah Kaysan seakan penuh beban.
“Apa mereka bertengkar ?” kata Nadia lagi, kemudian ia memutuskan untuk pergi dan kembali ke kamarnya.
...****************...
ee pas genting ms bojo datang
ploooon lega 🤭
haduh bagaimana rasanya dan menyeselnua Soraya dan mamanya gagal mendapatkan warisan dan terancam gelar besan dari keluarga Abraham pun lepas 🤗
semangat dan sukses untuk ceritanya Thor 👍🏻😘😍😍😍😍
soal masalah soraya no 100 🤭