NovelToon NovelToon
Bawalah Aku Pergi

Bawalah Aku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Slice of Life
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: lusi permata Sari

Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.9

 Di tempat lain Amar masih begitu cemas dengan semua yang saat ini terjadi, Amar masih bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan Lilia.

Amar pun lebih memilih pulang ke kos kosan nya daripada harus pulang ke rumah.

tiba-tiba ponsel Amar berdering menandakan ada nya panggilan masuk.Amar begitu semangat melihat ponselnya, berharap panggilan dari Lilia, tetapi saat di lihat, ternyata mamanya yang menelepon dan segera di angkat oleh Amar.

"Kamu dimana Amar ? ",tanya mamanya cemas.

"aku di kos kosan mah ", jawab Amar.

 "gimana dengan Lilia,apa kamu sudah menemukan nya ?",tanya mamanya penasaran.

 "eemmm belum mah,aku belum berhasil menemukan Lilia", jawab Amar sedikit ragu.

"emang nya kalian ada masalah apa ?",tanya mamanya,.

"Aku juga gak tau mah kenapa tiba-tiba sikap Lilia bisa seperti ini ", jawab Amar.

"yaudah nanti kalo sudah bertemu dengan Lilia,kamu kabarin mama ya ",kata mamanya yang ikut cemas mengetahui kondisi anaknya yang sangat gelisah.

"oke ma, makasih ya" , jawab Amar.

"iya sayang,kamu jangan lupa makan ya, jangan sampai kamu sakit ",pesan mamanya.

"heeeemmm ", jawab Amar yang sudah tak tau harus bicara apa.

Hari pun sudah malam, Amar pun memilih untuk segera beristirahat,ada benarnya juga kata mama,kalo aku sakit bagaimana aku bisa mencari Lilia,mungkin besok Amar akan ke kampus nya Lilia, semoga saja Amar bisa mendapatkan informasi di sana.

Di mobil Riza, Lilia yang terus menerus melihat foto Dirinya dengan Amar di ponselnya membuat Lilia terdiam tidak membuka pembicaraan sama sekali dengan Riza.

Riza yang melihatnya,merasa bingung harus berbuat apa .

"nanti aku turun di pangkalan ojek aja ya Za ",kata Lilia tiba-tiba berbicara.

"loh kenapa gak langsung ke kos kosan aja ,Lo kan masih sakit ",kata Riza,.

"nanti gimana kalo ada Amar di sana ?",tanya Lilia yang khawatir takut Amar tetap menunggu dirinya.

"yaudah coba gw coba telpon Amar dulu ya,gw tanya Dy ada dimana?",kata Riza .

Lilia hanya terdiam tidak menjawab ucapan Riza.

Riza segera mengambil ponselnya dan mencoba memanggil Amar.

"kenapa ?", suara Amar di sebrang sana .

"lu dimana ?",tanya Riza mencoba untuk memastikan.

"gw di kos kosan, kenapa emangnya ?", jawab Amar.

"emang lu belum berhasil ketemu juga sama cewek lu ?", tanya Riza yang hanya memancing.

"belom,besok gw mau ke kampus nya ,kali ada informasi di sana ", jawab Amar yang terdengar sudah sangat lelah sekali suaranya.

"oke , semoga ada kabar baik", ucap Riza memberikan semangat.tanpa ada jawaban, telepon pun langsung di matikan.

Lilia yang sebenarnya khawatir mendengar suara Amar yang terdengar begitu khawatir dengan dirinya, hanya bisa terdiam dengan tatapannya yang kosong.

"menurut kamu gimana perasaan Amar ketika nanti mengetahui semuanya ?",tanya Lilia kepada Riza.

"yaa gw gak bisa menebak, yang gw tau Amar sangat mencintai lu,ya mungkin Amar akan sangat hancur ", jawab Riza membuat Lilia semakin bimbang.

"kenapa harus seperti ini kejadiannya ?", ucap Lilia dengan suara nya yang sudah tertahan seperti ingin meluapkan emosi nya .

"yaudah lu coba ngomong aja sama papa",kata Riza memberikan usul

"lalu bagaimana kalo mama mu mengetahui semuanya,apa Dy akan menerima semua kenyataan bahwa suaminya pernah mengkhianatinya ?", jawab Lilia yang membuat Riza pun kebingungan harus menjawab apa .

"rumit juga ya ternyata masalahnya ",kata Riza sambil memegang dahinya sendiri.

Setelah berbincang-bincang,akhirnya Lilia pun mau di antarkan sampai ke kos kosan oleh Riza,dan akhirnya mereka pun sampai di depan gerbang kos kosan Lilia.

Lilia pun segera keluar dari mobilnya Riza dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Riza.

"terimakasih ya Za",kata Lilia.

"oke santai aja ", jawab Riza.

"yaudah aku masuk ya ", ucap Lilia

"eehhh nanti dulu ", ucap Riza membuat Lilia tak jadi melangkah.

"ada apa lagi ?",tanya Lilia.

"gw boleh minta nomor telepon lu enggak ?",kata Riza malu² .

"untuk apa ?",tanya Lilia.

" yaa kali aja gw bisa ngebantu lu dengan ngasih lu kabar, setidaknya kan ini masih ada urusan nya sama gw ",kata Riza beralasan,.

"oke ",kata Lilia yang langsung memberikan nomor nya kepada Riza.

"oke ",ucap Riza sambil tersenyum.

,"yaudah aku masuk ",kata Lilia.

"eeeh tunggu Li ",kata Riza memanggil Lilia kembali .

"ada apa lagi sih ?",tanya Lilia yang sudah sedikit kesal .

"ini obat lu ketinggalan ",kata Riza sambil memberikan obat ke Lilia..

"huh..." , suara Lilia membuang napas .

"berapa jadi semua total biaya nya ?", tiba-tiba Lilia bertanya,.

"gak usah," ,kata Riza mengelak,.

"oh gak bisa kayak gitu dong" ,kata Lilia yang memaksa,.

"ngapain sih segala mikir buat ganti, elu kan adik gw juga ", jawab Riza membuat Lilia seakan ingin menyangkal semua perkataan Riza, tapi Lilia sadar memang itulah kenyataannya sekarang.

"yaudah thanks ", ucap Lilia seperti tidak ikhlas.

"jangan lupa di minum obatnya adik ku",kata Riza sedikit meledek Lilia.

"apaan siih", jawab Lilia sambil terlihat jutek kemudian segera meninggalkan Riza.

Riza pun bergegas pulang menuju ke rumah nya.

Di kamar Amar sekarang, Amar terlihat sudah terlelap tidur , mungkin Amar kelelahan karena seharian mencari Lilia. Amar sengaja memaksakan diri untuk tidur agar besok tetap mempunyai energi untuk mencari Lilia.

sedangkan di kamar Lilia, terlihat Lilia masih bimbang dengan apa yang harus Dy katakan jika esok hari dirinya bertemu dengan Amar.

Tapi Lilia sadar bahwa tidak mungkin selama nya dy bisa terus-menerus bersembunyi dari Amar.akhirnya Lilia pun memilih untuk segera beristirahat setelah meminum obat.

Di tempat lain, terlihat Riza yang sudah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur terlihat seperti orang yang sedang kasmaran.

Riza yang senyum² sendiri sambil melihat nomor telepon Lilia yang sudah dy simpan di ponselnya.

"ada apa ya sama perasaan gw?" ,kata Riza bertanya kepada dirinya sendiri.

"apa ini yang dimaksud dengan cinta ?" ,kata nya kembali bertanya.

"kalo emang iya, lantas gw harus berbuat apa, rasanya gw juga gak akan mungkin memiliki Lilia ",kata nya yang terus berbicara sendiri.

"aahhh kenapa gw jadi ikut²an pusing, seenggaknya gw kan gak ada hubungan darah dengan Lilia, jadi gw masih ada peluang untuk memiliki dia ", katanya menyemangati diri sendiri.

"soal Amar nanti bakal gw cariin cewek yang lebih cantik dari Lilia, sorry ya mar gw bukan nya jahat sama lu , tapi kenyataannya alam semesta belum berpihak sama lu ",kata Riza yang semakin tidak jelas.

Malam pun telah berganti pagi, Amar yang begitu semangat untuk mendatangi kampus nya Lilia segera menyiapkan dirinya, berharap hari ini bisa bertemu dengan Lilia di sana, walaupun mereka kuliah di tempat yang berbeda, tetapi Amar berinisiatif untuk datang ke kampus Lilia terlebih dahulu.

sama seperti Amar, Lilia pun segera bersiap² untuk kuliah walaupun rasanya dia belum siap jika harus bertemu dengan Amar.karena sampai saat ini belum ada rencana untuk memberi tahu kan Amar semuanya. setidaknya Lilia harus bertemu dengan Amar agar Amar tidak terlalu khawatir dengan apa yang terjadi di antara mereka.

Lain halnya dengan Riza , justru Riza merasa harinya kini berbeda, seperti ada semangat baru untuk nya, Riza pun bergegas mempersiapkan diri untuk bekerja di perusahaan papanya.

memang pak Reno itu bukan papa kandung Riza, papanya yang bernama Gio sudah meninggal sejak Riza masih di kandungan mamanya, tetapi perusahaan yang saat ini di kelola oleh Reno adalah perusahaan Gio papanya Riza, mungkin karena hal itu akhirnya Reno mau menikah dengan mamanya Riza yang seorang janda, Reno pun memiliki kesepakatan dengan pihak keluarga Gio, jika Riza sudah bisa mengelola perusahaan itu ,maka perusahaan itu akan di ambil alih oleh Riza, tetapi Reno pun akan mendapatkan bagian saham beberapa persen sebagai imbalan karena telah mengelola perusahaan Gio sejak Riza masih kecil.

Gio memang tidak memiliki saudara kandung,dia hanya memiliki sepupu dan semuanya sepupu nya pun memang sudah di wariskan perusahaan oleh orang tuanya masing-masing.

yaaa kakek dari Riza yang bernama Wijaya memang terkenal sangat kaya ,jadi tidak heran jika anak hingga cucunya memiliki kekayaan yang luar biasa,nama perusahaan yang di kelola oleh Reno adalah PT Wijaya internasional group.

Setelah selesai sarapan pagi, Riza pun mencari Reno.

"papa mana mah ?",tanya Riza kepada Hanum.

"papa sudah berangkat sejak tadi pagi, katanya ada klien yang sudah datang dari luar kota," jawab Hanum.

"kenapa gak bangunin aku ?",tanya Riza

"tumben kamu pengen di bangunin buat ketemu klien, biasanya kan kamu sangat malas dengan urusan seperti itu ", ucap Hanum membuat Riza malu.

"hehehe,ya aku kan mau belajar mah,kapan dong aku bisanya kalo terus terusan gak mau mencoba ", jawab Riza sambil terus memakan sarapannya.

"nahhh begitu dong ,itu baru namanya anak mama ",puji Hanum.

Riza pun bingung kepada dirinya sendiri, kenapa tiba-tiba dirinya bisa bersemangat untuk mengelola perusahaan papanya itu .

"mah aku mau tanya,?",kata Riza yang tiba-tiba serius.

"ada apa Za .?", jawab Hanum dengan santai .

"kalo seandainya papa selingkuh dan memiliki anak dari prempuan lain gimana ?",tanya Riza tanpa aba-aba.

"uhuk uhuk uhuk" , tiba-tiba Hanum tersedak mendengar pertanyaan anaknya.

"mama gak apa-apa",tanya Riza sambil mengambil kan minum untuk mamanya.

"hemmm,kok kamu nanya nya seperti itu Za ?", jawab Hanum setelah minum,

"ya gak apa-apa mah , zaman sekarang kan banyak banget tuh lelaki yang gak setia dan tiba-tiba sudah memiliki anak dari prempuan lain",.tanya Riza yang memancing mamanya.

"yaaa doain aja semoga papamu setia , lagi pula sudah 22 tahun menikah dengan papa, rasanya tidak ada yang mencurigakan dari papa ", jawab Hanum yang terus membela suaminya.

Riza merasa tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya , akhirnya Riza pun berpamitan dan bergegas untuk berangkat ke kantor .

"yaudah aku berangkat ya maaaa ?", pamit Reyhan kepada mamanya.

"yaaaa hati² ya nakkkk " , jawab Hanum.

~~~``

1
wong jowo
semangat author
lusi🌼: terimakasih kakak sudah mampir ☺️🙏
total 1 replies
Araceli Rodriguez
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
lusi🌼: terimakasih kak sudah membaca novel ku .
tunggu yaa kelanjutannya ☺️
total 1 replies
Guillotine
Bikin deg-degan nih!
lusi🌼: terimakasih kakak sudah mampir, tungguin yaa cerita selanjutnya ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!