NovelToon NovelToon
Anak Seorang Tukang Becak

Anak Seorang Tukang Becak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

anak seorang tukang becak

Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Aku memikirkan undangan bibi siska, Gak datang pasti gak enak, tapi kalau datang pasti mereka akan mengusir kami karna datang ke pesta menggunakan pakaian lusuh. Tak usah datang lah ucap hati kecilku

Seperti biasa aku berjualan kue di pinggir jalan, Tak lama segerombolan anak muda

mengendarai motor besar dan berhenti tepat di depan jualan ku

" Mbak aura" panggilku pada anak bungsu bibi siska

" Oh kamu yang jualan di sini?" Tanya nya

" Iya mbak"

" Kue ini buatan kamu sendiri? Enak gak? Terjamin gak kebersihan nya? Secara gitu rumah tempat tinggal kamu aja gubuk, ya mana tau banyak kecoa atau binatang lain di sana" ucapnya menatap jualanku

" Siapa dia ra? Cantik juga" ucap seorang pria pada mbak aura

" Kamu bilang cantik sama anak tukang becak ini? Buta kali kamu" ucap aura memasang wajah cemberut

" Mbak, mbak mau beli kue nisa?" Tanya ku pada mbak aura

" Gak jadi takut sakit perut aku makan kue buatan orang udik, Yuk guys kita jalan" ajaknya

" Salam kenal mbak nisa, nama saya Alvaro, tolong bungkus kue nya dua puluh ya" ucapnya

" Baik mas Alvaro, salam kenal juga aku Nisa" balasku sembari membungkus kue pesanan nya

" Ini mas kuenya, terima kasih ya"

" Iya sama - sama Nisa, aku permisi ya Nisa" ucap alvaro tersenyum manis kemudian berlalu bersama motornya

" Mbak, gak usah di pikirin ucapan sih Aura itu, dia emang gitu, gak suka kalau ada yang lebih cantik dari dia, apalagi kalau orang itu dapat pujian di depan matanya, Salam kenal ya mbak, aku Airin " ucap teman perempuan mbak aura, Aku hanya tersenyum ke arah mbak Riri

dan sempat juga bekenalan sebelum mereka pergi menyusul mbak Aura

Tak lama setelah kepergian mbak Aura, datang sebuah mobil dan berhenti di depan meja jualanku, dia seorang wanita yang mungkin seusia ibu ku, namun terlihat sangat cantik dan anggun, berjalan ke arah ku sambil tersenyum manis

" Halo mbak saya mau beli kue ya mbak, yang ini dan ini, ini juga sama yang ini ya mbak" ucapnya sembari menunjuk semua kue yang dia inginkan

" Iya Bu tunggu sebentar ya, saya siapkan dulu kue pesanan ibu" jawabku sangat bahagia

" Mbak yang bernama nisa kan?" Tanya ibu tadi padaku

" Iya Bu, kok ibu tau nama saya?" Jawabku keheranan

" Ibu sering lihat kamu di rumah makan Bu Rina, dan ibu kan pernah pesan kue sama kamu yang enam ratus biji itu loh mbak nisa, untuk acara di hotel cabang Rismoyo yang di sana itu loh nak Nisa" ucapnya

" Ooww... Jadi ibu yang pesan kue nisa waktu itu melalui ibu Rina ya Bu? terima kasih banyak ya Bu"

" Iya sama - sama, kemaren ibu ke warung Bu Rina, katanya kamu udah gak kerja lagi di sana, dan sekarang jualan kue di pinggir jalan, makanya ibu sengaja nyari kamu ke sini" ucap ibu cantik itu

" Iya Bu, saya gak bisa membagi waktu di warung sama jualan Bu, makanya saya sengaja berhenti bekerja di warung Bu Rina Bu" Jawabku..

" Oiya, kamu kenal gak sama anak saya?"

" Anak ibu yang mana ya?"

" Rio, kenal gak? Soalnya dia itu bilang kenal sama kamu, dia juga suka sama kue buatan kamu. Ini aja saya ke sini karena anak saya yang nyuruh beli kue kamu, katanya kue buatan kamu itu sangat enak dan dia sangat menyukainya "

" Kalau nama saya gak kenal Bu, tapi kalau ketemu mungkin saya mengenalinya Bu"

" Ya sudah saya minta nomor ponsel kamu ya, biar kalo ada pesanan kan bisa langsung ke kamu gak perlu ke Bu Rina lagi, biar gak ngerepotin " ucapnya tersenyum

" Iy-iya Bu sebentar ya Bu saya catat dulu nomor ponsel saya" Aku pun segera mencatat nomor ponsel dan memberikan pada ibu itu

" Itu nomor Tante ya nisa, tolong kamu save ya" ucapnya setelah menghubungi nomorku

"Iya Tante, makasih ya Tante udah beli kue saya" jawabku

" Nama Tante tiara, panggil aja Tante tiara, Kalau begitu tante pamit ya"

" Iya, makasih Tante tiara" Mobil itu pun menghilang di pandangan, aku segera mengambil ponsel dan menyimpan nomor ponsel Tante Tiara

Sekitar jam empat sore jualanku pun habis, aku langsung balik ke rumah, Aku merebahkan tubuh di atas kasur, Ku lihat bapak dan kedua adikku baru pulang menggunakan becak

" Kalian dari mana kok bisa sama bapak naik becak?" Tanya ku pada kedua adikku

" Tadi bapak ngajak jalan jalan pake becak, cuma keliling aja di depan mbak"

" Oiya mbak VC sama mbak Dewi mau gak?"

" Mauuu... Aku kangen sama mbak dewi" ucap aulia

" Bapak mau ngomong gak sama mbak dewi?" Tanyaku

" Bapak mau aja, itu kalau pun mbak juga mau ngomong sama kita" aku segera menekan nomor ponsel mbak dewi

Tuut... Tuut.... tuut....

Aku menghubungi mbak dewi, tapi gak di jawab, berkali kali aku hubungi tetap saja tak di jawab hingga akhirnya aku pun mengirim pesan pada mbak dewi

[ Mbak, lagi ngapain? Kita boleh telpon gak?] Tanya ku pada mbak dewi

[ Mau ngapain? Minta duit lagi?] Balasnya

[ Gak mbak, kita cuma pengen VC sama mbak, pengen lihat mbak, adik adik sama bapak juga kangen sama mbak] jawabku

[ Tapi sayang nya mbak gak kangen sama kalian] Jawabnya lagi kemudian

[ Udah ya mbak sibuk, kamu selalu saja ganggu mbak, mbak itu kerjanya banyak, ngurus tanaman, ngurus anak dan suami, ngurus peliharaan mbak juga, Mbak gak ada waktu buat kalian, Jadi jangan lagi hubungi mbak kalau bukan kabar bapak mati] balasnya

"Astagfirullah" tega sekali kamu mbak gumamku kemudian..

" Gimana nak, mbakmu bilang apa?"

" Gak pak, mbak Dewi lagi sibuk jadi tadi anaknya yang balas" ucapku berbohong

Setelah itu aku berlalu ke dalam kamar, menangis dalam dekapan bantal agar bapak tak mendengarkan,

jujur sakit sekali hati ini membaca pesan mbak dewi, Segitu hina kah kami bapak dan adik - adiknya

******

Aku sangat kesal karena mbak Dewi, rasanya aku sangat melampiaskan rasa ini pada siapapun yang ada di dekatku, tapi aku tersadar ketika mengingat bahwa adik-adikku tak salah apa-apa, dan aku pun segera ke dapur untuk melihat bahan kue ku yang mungkin sudah habis

" Pak, aku ke pasar dulu ya"

" Kamu mau belanja bahan jualan kamu nak?" Tanya bapak

" Iya pak"

" Kalo begitu bapak antar ya "

" Gak usah pak, bapak istirahat aja"

" Tapi kamu ke pasar dengan apa nak?"

" Biar aku jalan saja pak"

" Biar bapak yang antar ya, daripada kamu berjalan kaki, kamu kan sudah capek jualan nak"

" Gak usah pak, bapak istirahat aja ya, lagian pasarnya dekat kok " ucapku

" Baiklah, kalo gitu kamu hati-hati ya nak"

" Iya pak, titip adik-adik ya pak" ucapku sebelum keluar dari rumah

" Mbak mau kemana?" Tanya aulia

" Mbak mau ke pasar buat belanja bahan jualan mbak besok dek"

" Aku boleh ikut?"

" Gak usah ya dek, sebentar lagi kamu kan mau pergi ngaji, sekarang lebih baik kamu mandi ya" bujukku pada adik bungsuku

" Kalo gitu aku boleh minta sesuatu gak mbak?"

" Kamu mau minta apa?"

" Gak jadi deh mbak, takut uang mbak kurang" jawab Aulia setelah berpikir

" Emang kamu minta apa, nanti kalo ada uang lebih mbak beliin"

" Aku mau jajanan coklat seperti temanku mbak, sepertinya enak sekali " jawabnya tak berani menatap wajah Nisa

" Insyaallah kalo uang mbak lebih pasti mbak beliin, tapi mbak gak janji ya dek" ucapku merasa kasihan pada adik bungsuku itu

" Asyikk.. makasih ya mbak" jawabnya tersenyum dan masuk kembali ke dalam rumah, sementara aku melanjutkan perjalanan ke pasar seorang diri

*******

Setelah selesai belanja semua bahan jualanku, aku pun teringat dengan adikku aulia, segera ku hitung sisa uang yang ada di saku celanaku dan Alhamdulillah ternyata masih cukup untuk membeli jajan yang di inginkan adik ku

Dengan wajah yang sangat penuh harap dan bahagia aku pun tersenyum melihat adikku berlari menghampiriku begitu melihat ku pulang dari pasar

" Mbak Nisa sudah pulang? Apa uang mbak cukup untuk membeli jajanan ku?" Tanya aulia begitu bersemangat

" Iya dek, sabar ya tunggu mbak sampai di rumah dulu " jawabku tersenyum

" Asyikk... " Teriaknya

" Adikmu kenapa Nisa? Kok girang gitu?" Tanya bapak yang sedikit heran melihat anak bungsunya itu girang begitu masuk ke dalam rumah

" Gak kok pak, aku hanya beliin di jajanan makanya dia senang banget"

" Ya Allah nak, kamu minta mbak mu buat beli jajan kan? Kamu kan tau mbak mu itu harus menabung untuk masa depannya nak" ucap bapak menasehati Aulia

" Gak apa-apa pak, cuma jajanan doang kok, gak mahal juga" jawabku

" Maafkan aku ya pak, maafkan aku juga ya mbak Nisa, aku janji gak akan minta jajanan lagi" ucap aulia tertunduk

" Gak apa-apa dek, maafkan mbak ya karena belum pernah beliin kamu jajan selama ini, mbak janji nanti kalo mbak sudah punya uang banyak, mbak akan membawa kamu ke mini market yang di sana dan mbak akan membiarkan kamu memilih sendiri jajanan yang kamu mau " ucapku tersenyum

" Oiya dek ini jajanan buat kamu, bagi sama mas Arya ya" ucapku

" Yeeee.... Terima kasih mbak Nisa, aku doain mbak Nisa cepat punya uang banyak" ucapnya kemudian melangkah pergi dan memanggil Arya

" Aamiin" jawabku tersenyum

" Terima kasih ya nak, kamu sudah membuat adik kamu bahagia hari ini" ucap bapakku

" Iya pak " jawabku tersenyum pada bapakku yang sudah penuh keriput di wajahnya itu

1
Mar Briyith ER
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Hikaru Ichijyo
Kalau lagi suntuk atau gabut tinggal buka cerita ini, mood langsung membaik. (❤️)
Aliyah Ramahdani: Terima kasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!