NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Masrifah

zayn malik seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di kota bandung . lelaki yg kerap di panggil malik itu harus menikahi seorang gadis SMA yg masih suka main-main dan sulit di atur.
kalau bukan karena permintaan terakhir Sang ayah , gadis yg bernama zahartunnissa tidak akan menerima perjodohan dengan seorang lelaki yg tidak ia sukai.
akan kah keduanya sama-sama bertahan atas pernikahan ini?
gimana cerita selanjutnya? yuk baca kisah nya di novel ku ini ya, selamat membaca 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Kabar meninggalnya ayah zahra menyebar cepat di kelasnya hingga sampai di telinga rival, mereka semua di beritahu oleh salma yang mendapat pesan dari zahra jika dia tidak bisa masuk sekolah dan meminta salma menyampaikan izin pada wali kelasnya.

Mereka pun langsung berkumpul dan membuat rencana sepulang sekolah akan pergi ke rumah zahra.

" Gue engga tau kalau ayahnya meninggal, sal. Pantes aja dari kemarin zahra susah di hubungin, Mungkin lagi di rumah sakit kali ya"

" Katanya gitu, val. Soalnya penyakit om Adit juga udah parah, engga apa-apa, nanti pulang sekolah kita ke sana. Eh gue nebeng sama lo ya? Yang lain udah isi"

" Loh, Winda sama siapa? " Tanya rival

" Emm.. Winda, dia sama reva.soalnya reva kan emang engga bisa bawa motor hehe. Bolehkan gue nebeng? "

Rival mengangguk

" Boleh . Ya udah gue balik ke kelas gue dulu, sal "

"Oke, val. "

Salma melambaikan tangan pada rival.

Salma pergi ke kamar mandi untuk mencari Winda sebab Winda bilang tadi dia ingin buang air kecil.

Ketika Winda keluar dari kamar mandi, dia di kagetkan dengan Salma yang tiba-tiba berdiri di depan pintu.

" Bikin gue kaget aja lo! " Ucapnya lalu berjalan untuk mencuci tangan.

"Hehe, win . . Reva bareng sama lo ya ke rumah zahra . Dia kasian, engga ada temen, tadi malahan bilang engga mau ikut. "

" Terus, kalau gue sama reva, lo sama siapa? " Tanya winda

Sambil mengeringkan tangannya dengan tissue.

" Gue sama rival, soalnya dia juga pasti ke sana kan. "

" Ah, iya juga" Winda membuang tisue bekas ke tempat sampah"

" Kasian juga zahra, dia di manja banget sama ayah Adit, sekarang ayah aditnya udah engga ada" Lanjut Winda.

Salma mengangguk

" Iya, gue ngerasain banget rasanya kehilangan ayah waktu gue SD . Bener-bener dunia rasanya hambar aja gitu".

" Ya udah lah kita hibur dia Nanti aja, yuk balik kelas. " Winda menarik lengan Salma untuk kembali ke kelas.

****

Suasana rumah duka di kediaman mendiang Adit cukup ramai, tetangga dan teman-teman almarhum datang mengucap bela sungkawa.

Elsa dan zahra tidak berhenti menangis di samping jenazah adit yang tertutup kain. Malik terus berasa di samping zahra , menemani gadis itu, walaupun terkadang hanya mengelus pundaknya untuk menenangkan atau memberikan tissue.

Ia tidak tahu bagaimana Hancurnya kehilangan seorang ayah sebab kedua orang tuanya masih lengkap. Hanya saja, melihat zahra menangis membuat malik seolah ingin menangis juga, tapi ia harus bertahan demi istrinya.

Seorang ustadz pun menyarankan agar jenazah di masukan ke dalam keranda dan di bawa ke mesjid untuk di sholatkan. Detik itu juga tangis zahra semakin pecah sebab setelah di masukan ke dalam keranda dan di sholatkan, ayahnya akan langsung di makamkan, membuat zahra tidak bisa melihat ayahnya lagi.

Malik menahan pundak zahra yang Meraung-raung agar ayahnya tidak di masukan ke dalam keranda.

" Aku masih pengen sama ayah... Tolong jangan di bawa pergi dulu.. "

" Zahra .. Zahra.. Ayah mau di sholatin dulu, kamu engga boleh kaya gini, kasian ayah kalau terlalu lama di biarin"

Aisyah ikut menangis melihat menantu gadisnya itu meraung-raung memanggil ayahnya. Zafar sampai harus menenangkan aisyah.

Semua laki-laki yang ada di rumah Adit , ikut mensholatkan jenazah adit sementara zahra danElsa berusaha di kuatkan oleh aisyah.

Tak lama selepas sholat jenazah selesai, mereka semua pergi ke pemakaman. Zafar dan malik ikut menggotong keranda menuju makam di bantu sepupu adit yang lain.

Di belakang keranda tersebut, zahra berjalan bersama Elsa dan juga aisyah. Gadis itu tidak berhenti menangis di sepanjang perjalanan

Hingga sesi menguburkan jenazah selesai, mereka menaburkan bunga yang banyak di makam adit lalu melakukan doa bersama

Rasanya tidak percaya ayahnya sudah tiada, kenangan soal adit terekam jelas di benak zahra. Bagaimana cara adit tertawa dan sering menjahili dirinya akan menjadi kenangan yang tidak akan zahra lupakan.

" Selamat jalan ayah.... " Zahra berseru seraya menaburkan bunga yang terakhir. Malik juga ikut menaburkan bunga di makam mertuanya seraya berseru dalam hati.

" Terimakasih, ayah. .. Kalau engga ada ayah, mungkin malik engga akan tumbuh sebesar ini sekarang. Malik janji bakal jaga zahra seperti ayah menjaga zahra"

Saat di rumah, Zahra dan ibunya masih diam, enggan makan sama sekali walaupun malik beberapa kali membujuk gadis itu sebab dari semalam sampai siang ini Zahra belum makan sama sekali.

" Sedikit aja, Zahra. Nanti ayah sedih loh kalau liat lo kaya gini. Katanya orang yang masih meninggal arwahnya masih ada di rumah, pasti ayah adit masih bisa ngeliat lo dan ibu".

" Gue mau mie goreng aja, kak"

Zahra berbicara dengan suara rendah.

" Ya udah, gue bikinin dulu ya. "

Malik pun pergi untuk memasak mie . Tidak apa-apa yang penting Zahra Mau makan.

Selepas memasak mie, ia hendak memberikan semangkuk mie tersebut pada Zahra. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat ada teman-teman Zahra dari sekolah yang datang. Malik juga melihat ada satu laki-laki yang menggenggam tangan Zahra. Malik yakin itu rival, pacar Zahra.

Karena tidak mau mengganggu mereka, ia pun memilih untuk tidak menghampiri zahra.

" Maaf aku baru dateng ya, zahra " Seru rival

" Engga apa-apa val, makasih ya udah datang" Sahut zahra dengan mata sembabnya

Yang kuat ya zahra" Winda memeluk temannya.

" Ini engga mudah, tapi gue yakin zahra kita pasti kuat" Sambung Salma membuat zahra tersenyum.

Mereka mengobrol untuk menghibur zahra , mereka makan bersama juga di ajak oleh aisyah. Dan mie yg di buat malik pun akhirnya di makan oleh lelaki itu sendiri di dapur.

Sore harinya zahra kembali merasa sepi karena semua Teman-teman nya dan rival sudah pulang, ia masih berada di rumah adit.

Malik kembali menghampiri zahra Dan duduk di samping nya.

" Kak malik, kalau mau pulang, pulang aja"

" Lo mau nginep di sini dulu? " Tanya malik yang di jawab anggukan dari zahra

" Ya udah, gue nemenin lo dari sini, masa gue pulang sendiri "

Tidak ada jawaban, zahra hanya tertunduk lesu, Elsa sudah mau mengobrol kembali dengan aisyah.

Zahra masuk ke kamar adit untuk beristirahat karena kelelahan sementara malik menemani zafar untuk menyapa para tamu yang masih berdatangan.

Zahra memeluk guling yang sering di peluk ayahnya, wanginya saja menempel pada guling itu membuat zahra merindukan sosok adit.

Zahra berpikir untuk kembali ceria lagi agar tidak menjadi beban untuk ibunya. Karena mungkin ibunya jauh lebih kehilangan ayahnya di bandingkan dia, ibunya lah yang selalu menemani ayahnya. Mereka selalu bersama-sama dan rumah tangga yang di jalaninya bertahun-tahun selalu harmonis .

Satu jam kemudian Elsa masuk ke kamarnya, ia melihat putrinya tertidur pulas. Senyuman pun merekah di wajah Elsa ia, Menghampiri zahra, duduk di sampingnya dan mengelus kepala gadis itu.

" Setidaknya, sebelum kepergiannya, ayah sudah melihat kamu menikah dengan lelaki baik. Ayah pasti tenang di syurga zahra".

1
Diana
Menghidupkan imajinasi
Sagara Sanosuke
Sekali baca, rasanya nggak cukup! Update dong, thor! 👀
Siti Masrifah: nanti malam ya kak setiap jam 8 , makasih udah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!