NovelToon NovelToon
Love You More Than Ever

Love You More Than Ever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

kisah seorang wanita yang berjuang hidup setelah kehilangan kedua orang tuanya, kemudian bertemu seorang laki-laki yang begitu mencintainya terbuai dalam kemesraan, hingga buah hati tumbuh tanpa pernikahan.
sungguh takdir hidup tak ada yang tahu kebahagiaan tak berjalan sesuai keinginan, cinta mereka Anita dan seno harus terpisah karena status sosial dan perjodohan dari kedua orang tua seno.
bertahun-tahun Seno menjalani kehidupan tanpa cinta, takdir tak terduga dan kini mereka di pertemuan kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CERITA MASALALU

Anita hanya tersenyum lalu Seno mendekati Anita dan berkata,

"Ayo temani?"

Ucap Seno dengan manja.

"Katanya gak mau melakukan kesalahan, kok ini ngajak-ngajak"

"Maksud Aku temani Aku ke pelaminan"

"Ih... Seno"

Anita mulai bersikap manja, Anita melanjutkan lagi ucapannya.

"Sudah sana mandi ih... Aku tunggu di rumah ya"

Anita pergi dengan terus tersenyum, begitu pun Seno Ia tersenyum merasa ingin cepat-cepat menikahi Anita.

Di rumah Bu Riana bertanya soal barang-barang yang dikirim untuk Seno pada Doni.

"Saya sudah menyelesaikan tugas dengan baik"

"Lalu Seno bagaimana apa Dia tahu soal ini"

"Sepertinya tidak Bu"

Tapi Doni tak mengatakan jika Anita tahu akan hal ini.

Bu Riana masih terus memikirkan tentang Arini yang telah tiada dua puluh lima tahun yang lalu, bayangan rasa bersalah itu selalu menghantui perasaannya.

"Maafkan Aku Arini, Aku tidak bermaksud untuk membunuh mu"

Matanya terpejam pikiran Riana mulai berpindah ke waktu dimana terakhir Ia melihat Arini.

Di kala itu sebuah perusahaan berkolaborasi untuk saling mengembangkan perusahaan satu sama lain, Arini adalah wanita yang telaten disiplin cerdas dan jujur, Ia memiliki Corporation yang Ia bangun dari hasil kerja kerasnya.

Suatu hari perusahaannya mencoba berkolaborasi dengan Riana yang tak lain adalah teman sekampusnya dulu, perusahaan Riana belum berkembang pesat seperti perusahaan Arini, Mereka saling bekerjasama mencari kolega dari Perusahaan ke perusahaan lain dan kolaborasi itu berlangsung selama dua tahun terakhir ini.

Awalnya semua berjalan sesuai rencana dan program yang bagus, namun akhir-akhir ini Riana mulai bermain curang mengambil keuntungan diam-diam tanpa Arini tahu.

Semakin hari keuntungan perusahaan sedikit mengurang, Arini pun mulai curiga lalu Ia bertanya pada penanggung jawab keuangan perusahaannya, pengeluaran dan pendapatan ternyata tak balance, Arini merasa bingung apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Arini terus menelusuri mencari tahu kejanggalan omset perusahaan, tak lama kebusukan Riana terungkap yang di buka oleh suami Arini sendiri.

"Jadi selama ini Kamu mengambil benefit dari kerjasama Kita secara diam-diam kenapa Riana?"

Tanya Arini dengan cara yang baik.

"Aku minta maaf Arini, sebenarnya Aku butuh biaya untuk perawatan suamiku di Rumah Sakit, Aku benar-benar minta maaf"

"Kenapa Kamu gak jujur dengan Aku Riana, Kita itu reka kerja Kamu adalah teman Saya, Aku pasti bantu Kamu untuk mengurus biaya Rumah Sakit suami Kamu"

Riana terdiam merasa sangat bersalah.

"Lalu apa yang mau Kamu lakukan kepada Aku, apakah kerjasama Kita akan Kamu batalkan"

Arini yang begitu baik hatinya Ia merasa tak tega dengan alasan Riana.

"Tidak, Aku tidak akan melakukan itu, Kamu melakukan hal ini karena terpaksa bukan, Aku akan maafkan Kamu, tapi Aku mohon jangan Kamu lakukan lagi hal seperti ini"

Pinta Arini dengan cara yang baik kepada Riana, lalu Riana menjawab,

"Iya Aku janji, Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi"

Arini merasa tenang karena Ia sudah tahu penyebab omsetnya tak sesuai dalam pembukuan keuangan.

Dan Riana merasa lega karena Arini telah memaafkannya.

Seringnya waktu usaha Mereka berjalan lagi dengan baik dan kini Corporation milik Arini semakin di kenal oleh pengusaha dimana-mana, Ia menamakan perusahaannya dengan nama Ardini Corporation penggabungan namanya dan calon Putrinya.

"Alhamdulillah ya Mas perusahaan Kita semakin besar sekarang"

Ucap bahagia Arini kepada sang suami, lalu Risman mengelus-elus perut Arini yang kini sudah membesar.

Tak terasa waktu terus berlalu kini saatnya yang di tunggu-tunggu oleh Arini dan Risman, anaknya telah lahir dengan jenis kelamin perempuan, sesuai harapan Arini Dia sudah menyiapkan nama yang cantik untuk putrinya.

"Selamat datang di dunia Putri ku Andini"

Ucap kebahagiaan Arini memandang wajah Putrinya.

Semua ikut bahagia termasuk Riana yang juga baru saja melahirkan seorang putra bernama Seno Adi putra.

"Anak Kamu perempuan dan Anak Aku laki-laki, suatu saat bisa gak ya Kita jodohkan Mereka?"

Ucap Riana tersenyum sambil memandangi kedua bayi yang baru saja lahir itu.

"Jauh sekali Arini pikiran Kamu, Kamu yakin ingin menikahkan anak Kita"

"Loh kenapa gak, Kita saja bisa jadi partner yang hebat, Aku yakin Mereka berdua Seno dan Andini akan menjadi pasangan yang couple"

Harapan Riana sungguh besar terhadap perjodohan Putra Putri nya, namun tidak bagi ayah Andini, Ia merasa keluarga Riana cukup kurang baik, apalgi jika mengingat kejadian tempo hari yang di lakukan Riana saat mencurangi bisnis bersamanya.

Namun Risman tak mengatakan apapun sebab Ia masih menjaga perasaan Riana dan suaminya, namun setelah kepulangan Riana sang suami Risman barulah membicarakan soal perjodohannya itu.

"Ya ampun Mas, itu kan hanya harapan lagi pula itu masih jauh Mas, anak Kita saja baru lahir, masa sudah mau memikirkan jodoh, perjalanan Andini masih panjang Mas"

"Iya sih, tapi kelihatannya Riana sangat mengharapkan perjodohan anak anak Kita"

Dan ternyata pembicaraan itu terdengar oleh telinga Riana, Ia kembali lagi ke ruang Arini karena susu botol Seno tertinggal.

Namun karna sudah terlanjur sakit hati mendengar pembicaraan itu, Riana pun tak jadi mengambil susu botol Seno, Ia terus berjalan dengan wajah cukup marah, suami Riana menanyakan apa yang terjadi di sana, Riana tak menjawab, Ia hanya mengatakan akan berbicara sesampainya di rumah.

Dan setelah sampai di rumah juga sudah menidurkan Seno, kini Riana bicara memberitahukan apa yang di katakan oleh Risman.

"Masa Risman berkata seperti itu?"

"Iya Pah, Mamah dengar langsung tadi, makanya Mamah gak jadi ambil susu botol yang tertinggal itu"

"Sudah lah Mah, lagi pula memang benar perjalanan anak Kita masih jauh, sudah ya jangan di pikirkan ucapan Risman"

Namun hati Riana tak pernah berhenti memikirkan ucapan yang membuat sakit hatinya itu.

Selang dua tahun kemudian Riana merasa cemburu karena perusahaan Arini semakin jaya.

"Aku bingung deh Pah, padahal Kita kolaborasi dengan Ardini Corporation, tapi kenapa perusahaan Arini semakin hari semakin maju"

"Itu keberuntungan Mah, nanti juga Perusahaan Kita akan menyaingi Mereka sabar saja"

Ucap Tama suami dari Riana.

Dan suatu ketika Riana kini merencanakan menjual saham milik Arini secara diam-diam dan ingin mengambil alih saham itu, karena kecemburuannya terhadap Arini Ia pun tega melakukan itu pada Arini.

Selang tak berapa lama, kecurangan Riana ketahuan oleh Arini untuk keduakalinya.

"Saya tidak menyangka Kamu akan berbuat hal seperti ini Riana"

"Lalu kenapa, kamu mau apa?"

Bukannya merasa bersalah Riana justru menantang Arini.

"Apa yang ada dalam pikiran Kamu Riana, Kita ini berteman sudah lama, tapi kenapa Kamu tega melakukan itu kepada keluarga Saya"

"Hhh.. Teman Kamu bilang, lihat suami Kamu tidak pernah menganggap Saya dan Mas Tama adalah teman, Dia selalu berpikiran negatif dengan Kami berdua"

Lalu Arini mengatakan bagaimana tidak berpikiran buruk, Riana selalu melakukan kesalahan dan kecurangan berkali-kali hingga membuat suami Arini menjadi tak percaya, karena tindakan ini melanggar hukum, Arini pun berbicara akan melaporkan ini kepada pihak yang berwajib.

Riana terlihat takut akan ucapan Arini.

"Kamu tidak akan tega melakukan itu Arini, Seno masih kecil, oke Saya minta maaf karena telah menipu Kamu"

Namun kata maaf itu sudah tidak berlaku lagi setelah beberapa kali Riana melakukan kesalahan.

"Aku akan tetap membawa ini ke ranah hukum"

Riana kini panik hingga Ia kehilangan hati nurani dan pikiran, Ia menyuruh sekelompok preman untuk mengganggu dan mengancam Arini agar Ia tak melaporkan kejahatannya pada polisi.

"Lakukan dengan baik"

"Baik Bu"

Ucap salah satu preman yang memimpin kawanannya.

Arini menyiapkan segala bukti atas kejahatan Riana, Risman selalu mendukung tindakan ini, karena Ia merasa tertipu dan ditipu berkali-kali oleh Riana.

"Semoga Riana mendapatkan hukuman yang setimpal ya Mah"

"Iya Mas, sebenarnya Aku gak tega tapi Riana tidak mau berubah, sekarang mungkin bisa saja Aku memaafkan Dia, tapi Aku takut suatu saat nanti Ia malah akan melakukan hal yang membuat Kita kehilangan semuanya Mas"

"Itulah mengapa makanya Aku tidak menginginkan Putri Kita berjodoh dengan putranya".

Saat sedang serius membicarakan Riana, tiba-tiba saja sekelompok preman masuk menerobos rumah dan menodongkan pisau di depan wajah Risman dan Arini.

"Siapa Kalian?"

"Tidak usah banyak tanya, sekarang serahkan bukti bukti kejahatan Bu Riana kepada Kami"

"Oh.. Kalian orang suruhan Riana ya?"

Tanya Risman dengan wajah penuh amarah.

"Tidak perlu tahu Kami siapa, cepat serahkan semah dokumen itu, ingat jangan macam-macam kalau Kalian bertindak yang tidak-tidak jangan salah kan pisau ini jika mengenai kulit Kalian"

"Tidak.. Saya tidak akan serahkan apapun kepada Kalian, lebih baik Kalian pulang dan bilang pada Riana, kalau Saya Arini akan memutuskan hubungan pertemanan dan hubungan kerjasama di antara Kami"

Ucap Arini berkata dengan tegas kepada para preman itu, yang tidak Arini dan Risman tahu, Mereka merekam suara itu dan mengirimkannya kepada Riana.

Riana begitu marah mendengar putusan yang di katakan Arini, Riana hanya berharap para preman itu pulang dengan membawa dokumen penting itu.

Lalu diam-diam tangan Arini memencet nomor telepon tanpa sepengetahuan Mereka, dan saat salah satu anggota preman melihatnya, Mereka langsung mendekati Arini dan menarik telepon itu.

"Jangan macam-macam Saya bilang, Kamu mencoba menghubungi polisi iya?"

Ucap si preman dengan suara besarnya, pemimpin Preman menyuruh temannya untuk mencari bukti itu di meja kerja suaminya.

Arini dan Risman merasa khawatir jika bukti dan dokumen pendukung itu di temukan, pasti Riana tidak akan melepaskan keluarga Arini.

Risman pun mencoba menghentikan pencarian itu dan pertarungan pun terjadi, Arini tegang menyaksikan sang suami berkelahi dengan para preman, Risman pun kalah karena Ia melawan 4 orang preman yang berbadan kekar dan besar.

Arini merasa kasihan melihat sang suami yang sudah hampir babak belur, sang pemimpin preman terus menyuruh anak buahnya mencari bukti itu sampai ketemu.

Dan akhirnya bukti itu ketemu, namun Risman tak ingin bukti itu berada di tangan Riana, lalu Ia mencoba menarik berkas itu dan terjadilah tarik menarik antara Risman dan preman itu, karena geram Risma dan Arini selalu berontak, tak sadar pemimpin preman itu melakukan tindakan di luar batas.

Mata Risman terbelalak lebar dengan nafas tersengal-sengal Ia memegangi perutnya yang telah tertusuk pisau tajam dari si preman.

"Mas Risman, ya Allah"

Arini berteriak histeris sejadi-jadinya ketika melihat suaminya tertusuk pisau dan bersimbah darah.

1
elaretaa
semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Arya wijaya: iya kak oke, makasih sudah mampir🥰
total 1 replies
Arya wijaya
thank you kak 😊
Vana Aretta
semangat kakk 😀😀
Arya wijaya: makasih kak😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!