Menceritakan tentang Ruby gadis manis yang berpacaran dengan Ares, tapi karena suatu hal. Ia di perkaos oleh kakak Ares yaitu Lucas dan membuat ia hamil anak dari kakak pacarnya. Lucas yang mempunyai harga diri tinggi akhirnya memutuskan untuk menikahi Ruby walaupun itu di tentang oleh adiknya sebagai pacar Ruby.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CarotVT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidur bersama
Kini mereka sudah sampai di depan rumah mewah bertingkat dua dengan gaya Eropa putih yang terlihat elegan. Lucas terlihat bingung dengan dirinya yang tiba tiba ada di rumah yang bahkan ia tidak tau ini rumah siapa. Sedangkan Ruby ia sedari tadi hanya bisa berdecak kagum melihat keindahan rumah yang ada di hadapannya ini.
" Ini rumah siapa? " tanya Lucas pada supirnya yang terlihat masi menurunkan barang bawaan Ruby.
" Gak tau, nyonya besar cuma berpesan agar mengantarkan pak Lucas sama non Ruby kesini. "
Ruby mendongak menatap Lucas yang terlihat bingung juga dengan rumah yang ada di hadapannya. " Kak Lucas juga gak tau ini rumah siapa? Aku kira kita bakal ke apartemen. Soalnya tadi tante bilang kita bakal keaprtemen. Tapi malah ada di rumah besar kayak gini"
" Aku juga gak tau Byy, mungkin ini hadiah pernikahan buat kita nikah. Yaudah kita masuk yuk " Lucas mengajak Ruby masuk kedalam rumah baru mereka.
Ruby mengaguk dan mengikuti Lucas dari belakang masuk kedalam rumah mewah itu. Kenapa si orang kayak gak pernah takut kalo uangnya habis. Sebenarnya berapa banyak uang yang mereka punya. Batin Ruby yang sedari tadi berdecak kagum menatap rumah itu.
__________
Kini mereka suda ada di dalam rumah dengan banyaknya kaca jendela memperlihatkan bunga bunga yang ada di taman belakang rumah, lagi lagi Ruby takjub dengan halaman belakang rumah yang memiliki taman bunga dan kolam renang.
" Cantik banget " ujar Ruby berjalan menuju halaman belakang.
Ruby masi asik memindai cantiknya rumah yang akan ia tinggali. Ia juga berjalan menuju taman yang terdapat banyak bunga bunga di sana. Ia mulai berjongkok memandang bunga bunga itu.
Lucas berjalan mendekati ruby setelah berkeliling melihat lihat isi rumahnya, ia bingung harus berbicara apa kepada Ruby yang masi terlihat asik melihat taman bunga itu. " Byy, kayaknya kita harus tidur bareng. Aku udah keliling rumah tadi dan hanya ada satu kamar di rumah ini. " ujar Lucas yang kini berjongkok di samping Ruby.
" Ha, masa si kak " Ruby memidai rumah yang besar itu, jelas ia kaget dengan rumah yang besar tapi hanya punya satu kamar dong. Ia berdiri berjalan masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan Lucas yang masi berjongkok di sana.
" Masa rumah sebesar ini cuma ada satu kamar. " Gumam Ruby berkelili membuka satu persatu pintu yang ternyata semuanya terkunci dan hanya menyisakan satu ruangan yang terbuka.
Ruby membuka ruangan itu yang ternyata adalah kamar dengan kasur king size besar, ia berjalan lagi kedalam pintu yang ada di dalam kamar berlahan ia mulai membuka pintu itu yang ternyata terdapat banyak pakaian dan aksesoris Milik dirinya dan juga Lucas. Ruby melihat semua baju yang ternyata semuanya pakaian bermerek dengan tag label yang masi menempel di pakaian itu.
" Ini beneran buat gw semua, gila banyak banget. Ada banyak aksesoris lagi, ini semua emas. " mata Ruby membulat sempurna kaget melihat etalase kaca yang berisikan aksesoris milik Ruby dan juga lucus
Bukan hanya baju dan Aksesoris yang ada di sana tapi juga sepatu dan tas mewah. Ruby hanya bisa meneguk air liurnya takjub. Ia baru tau ternyata keluarga erlangga itu sekaya ini, bahkan selama ia berpacaran dengan Ares yang notebene anak orang kaya. Ares tidak pernah memperlihatkan kalo dirinya kaya dan selalu membawanya jajan di pinggir jalan walaupun ia tau rumah Ares begitu mewah.
Ruby keluar lagi dari tempat itu dan menghampiri Lucas yang terlihat baru masuk kedalam kamar. " Ini bagus banget kak, Aku suka sama tempat ini. " Ruby berjalan mendekat kearah Lucas.
" Biar aku nanti tidur ruang tamu aja ya______
" Ehh Jangan kak, kak Lucas tidur di kasur aja biar aku tidur si ruang tamu. " Potong Ruby, ia marasa tidak enak jika pemilik rumah tidur di ruang tamu sedangkan dirinya yang bahkan belum jadi istri Lucas tidur di kasur empuk.
" Kan kamu sedang hamil, masa tidur di luar. udah gak papa biar aku______
" Gak kak biar aku aja_____
" Gak bisa gitu. byy biar aku aja_____
" Yaudah kita tidur bersama aja. Lagian itu kasurnya luas kok. " Ucap Ruby dengan sedikit menaikan nadanya mengakhiri perdebatan yang tidak ada ujungnya.
Lucas gak masalah jika harus tidur berdua dengan Ruby di kasur king size itu. Tapi yang jadi masalah apakah wanita yang ada di depannya ini bisa nyaman tidur bersama dengan dirinya. " Kamu yakin kita tidur bersama. Emang kamu gak takut dengan aku lagi? "
Sejak Lucas ingin tanggung jawab terhadap kehamilannya, pandangan terhadap Lucas kini berubah. Dia sudah percaya dengan Lucas, ia yakin Lucas ini orang baik. Walaupun ia masi belum bisa percaya seratus persen terhadap Lucas. " Gak, lagian kak Lucas juga sama sama manusia. " Ruby menggeleng cepat menatap wajah lucas.
Krukkkkkk
perut Ruby berbunyi yang membuat ia sepontan memegang perutnya. " Hehehe, maaf kak. " Ruby tersenyum malu memegang perutnya yang berbunyi. Ia baru makan biskuit dan es duren aja waktu pagi tadi. Dan belum makan apa apa lagi sampai sekarang.
" Kamu lapar byy, mau makan apa biar aku pesenin ya. " Lucas kini mengambil ponselnya dari dalam saku celana.
"Ehmmm Boleh gak aku masak makanan kak Lucas aja. " ujar Ruby pelan sambil menatap Lucas berharap. Ruby benar benar menginginkan makanan yang di masak Lucas apa pun itu yang penting di masak Lucas. Membayangkannya aja membuat Ruby ngiler.
" Kita liat di dalam kulkas dulu ada bahan makanan apa. " Lucas mengajak Ruby untuk pergi menuju dapur yang tidak jauh dari sana.
Kini mereka sudah berada di dapur yang terlihat besar dengan meja makan yang ada di samping dapur itu. " Kamu duduk disini aja biar aku masakin. " ujar lucas menyuruh calon istri ini untuk duduk di meja makan.
" Iya. " bukanya duduk Ruby berjalan menuju ruang tamu di mana barang barangnya berada. Ia mengambil buku buku dan ia bawah di atas meja makan untuk mengerjakan tugas yang tadi tertinggal.
" Kamu mau apa byy?" tanya lucas yang melihat Ruby membawa tumpukan kertas.
" Ngerjain tugas, gara gara aku gak berangkat kemarin jadi banyak yang tertinggal apa lagi aku kan kelas dua belas. Jadi sibuk ngejar pelajaran" ujar Ruby yang kini mulai membuka buku bukunya dan mulai mengerjakan tugas sekolah yang di berikan oleh sahabatnya Luna.
" Yaudah kamu duduk aja tungguin aku selesai masak ya. "
Mereka terlihat sibuk dengan dunianya masing masing, Ruby yang asik dengan belajarnya dan Lucas yang masi berkutik pada bahan masakan yang ada di depannya. Cukup lama Lucas berkutik di sana sampai akhirnya masakannya sudah jadi. Lucas memasak dua menu, yaitu soup daging dan ayam goreng.
Lucas membawa dua piring makan yang ia masak di atas meja makan tepatnya di hadapan Ruby. " Makan dulu byy"
Ruby segera menyingkirkan buku bukunya dan memandangi makanan yang ada di hadapannya, jelas ini masakan yang ia inginkan bahkan nasi yang biasa terlihat jijik kini tidak ketika Luca yang memasaknya. Fik ini sih emang bayi gw pengen masakan bapaknya. Biar di akui ya mangkanya cuma suka masakan papah Lucas. Batin Ruby mengusap perutnya yang masi rata.
" Kak lucas kalo masak selalu terlihat enak. Bahkan aku dari tadi hampir ngeces gak fokus belajar gara gara cium bau sedap dari masakan kak Lucas heheh " Ruby tersenyum senang dan mulai menyantap makanannya.
" Makannya pelan pelan aja byy, kalo kamu suka besok aku masakin lagi ya. " ujar lucas tersenyum senang menatap Ruby yang terlihat lahap menyantap makanya.
" Suka, suka banget sama masakan kak lucas. Kalo kak lucas buka restoran pasti bakal laku keras. "
" Hahahah. Aku gak berbakat buat ngelola restoran byy. "
" padahal enak banget lo."
Setelah menyantap makanan itu Ruby memutuskan untuk tidur walaupun waktu masi menunjukan jam 8 malam, Ruby mengemasi buku bukunya yang ada di atas meja. " Kak aku tidur dulu ya, jangan tidur di sofa. Nanti tubuh kak Lucas sakit semua. "
" Iya, nanti aku nyusul kesana. Aku mau meriksa beberapa dokumen dulu. " ujar Lucas meyakinkan calon istri.
Ruby melenggang pergi menuju kamar, ia segera membuka kamar itu dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk king size itu. "Rasanya enak bangt gak kayak kasur aku" gumam Ruby dan mulai tertidur.
_______
Lucas baru saja selesai memeriksa dokumen ketika waktu menujukan jam 11 malam, ia berjalan masuk kedalam kamar dan melihat Ruby yang terlihat terlelap tidur di atas kasur king size itu. Ia berlahan mendekat kearah calon istri dan duduk di samping kasur.
Ia menatap lekat lekat Ruby sambil mengusap pelan perut yang masi rata itu. "Maaf ya byy, bukanya aku egois. Aku cuma mau ngecek aja." ujar Lucas pelan.
Lucas lah yang sengaja mengunci semua pintu kamar tamu, ia mau mengecek ganguan tidurnya yang kian memburuk. Ia merasa jika tidur dengan Ruby akan membuat dirinya terasa nyaman untuk tidur seperti tempo hari. Ia ingin mencoba apakah hanya perasaanya saja atau emang Ruby bisa membuat dirinya tidur nyenyak.
Lucas berjalan di sisi lain kasur, merebahkan tubuhnya di samping Ruby dan memeluk tubuh mungil wanita yang besok akan menjadi istrinya. Dengan lembut ia memeluk pinggang Ruby dan melingkarkan tangannya di perut yang masih rata itu.
" Selamat malam bocil. "