ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tanda T
Tanggal 1 november, pukul 08:00 malam di distrik hiburan.
"Lu mau ngajak gua kemana sih," saliko penasaran dengan gaby yang tiba-tiba mengajak nya untuk berjalan-jalan.
"Jalan-jalan aja cari angin," kata gaby yang berjalan bersama saliko.
"Tumben, biasanya lu mager di kosan," ujar saliko.
"Sekali-kali gak papa kali, keluar berdua gini," gaby.
"Ya kalo gua mah mau-mau aja, apa lagi jalan nya sama lu," saliko terlihat senang.
Gaby mengajak saliko jalan-jalan sambil berbincang, sampai tidak sadar mereka sudah ada di perbatasan distrik hiburan.
Tiba-tiba ada sekelompok orang yang menghadang mereka menggunakan pistol, mereka tidak bisa berbuat apa-apa, mereka berdua akhirnya di bawa ke markas gang tengkorak dan yang membuat saliko heran lagi gaby tidak di apa-apakan.
Sedangkan dia di ikat dan di tawan.
"Apa mau kalian," saliko yang sudah terikat.
"Gua mau minta tebusan sama atasan lu dan al bentar lagi akan datang untuk menukar lu dengan uang, tapi itu pun kalo dia mau." Kata salah satu dari mereka sambil tertawa.
"Apa maksud nya ini gaby," saliko ekspresi kecewa.
"Sory ya saliko, kali ini gua gak bisa tolongin lu, karena gua adalah mata-mata dari gang tengkorak." Jelas gaby sambil mengelus kepala saliko yang sedang di ikat di kursi.
"Jadi selama ini lu udah mainin perasaan gua," saliko menatap gaby.
"Gua gak pernah bilang begitu, mungkin itu halusinasi lu aja," balas gaby sambil tersenyum.
"Hahahaaa," semua orang di sana menertawakan.
"Tapi sebenernya gua cinta kok sama lu, tapi gua lagi butuh uang aja," ucap gaby dengan sedikit mengejek.
"Hahaha, saliko-saliko, kasian banget muka lu," sahut bima selaku ketua dari tengkorak.
"Inget kalian semua bakal nyesel, udah berani main-main sama keluarga tiger." Kecam saliko yang sudah kesal dengan mereka semua.
"Mending yang lu pikirin sekarang, al bakal dateng apa nggak, kalo nggak terpaksa gua bakal cincang lu di sini." Bima sambil menjambak rambut saliko.
"Anjing lu, gua yakin al pasti dateng," saliko membantah mereka.
"Makanya kalo di bilangi temen lu nurut, malah percaya sama gua," gaby kembali berbicara.
Saliko benar-benar di hianati oleh gaby yang ternyata salah satu mata-mata dari tengkorak, saliko menyesal karena tidak mendengar perkataan al kemarin.
Satu jam berlalu namun tidak ada yang datang untuk mengantarkan tebusan.
"Anjing apa al gak dateng ya, mungkin dia marah sama gua, tapi plis gua garap lu dateng al." Dalam hati saliko yang sudah panik.
"Kayaknya al gak bakalan dateng bos, udah satu jam lebih soalnya," kaa salah satu anggota.
"Bener juga, kayaknya sampah satu ini udah gak mereka pake lagi," bima mulai menodongkan pistol ke kepala saliko.
"Ayo lah al gua butuh lu sekarang," dalam hati saliko, dia juga terlihat sudah berkeringat.
"Oke kalo gitu, hitungan ke tiga, gua bakal bunuh nih pecundang," bima sambil menarik pompa pistol bagian atas.
"Satu, dua," mereka semua menghitung bareng.
Saliko sudah memejamkan matanya, karena dia sudah yakin bahwa diri nya akan mati di sana.
"Sory gua agak telat," al datang bersama tati dan beberapa pengikutnya.
"Ooh ternyata lu masih membutuhkan pecundang ini," bima langsung melontarkan perkataan.
"Dia keluarga gua, jadi gak mungkin gua serahin ke orang amatiran kaya kalian." Al sambil memberikan koper kepada bima.
"Oke, sesuai pesanan gua bakal lepasin pecundang ini," balas bima setelah membuka isi kotak tersebut.
Saliko di lepaskan oleh anggota nya bima dan di serahkan kepada al, setelah itu al langsung pergi bersama al dan tati.
"Al kita gak bantai mereka," saliko bingung.
"Biarin aja nanti juga mereka mati sendiri," jawab al sambil terus melangkah.
Saat mereka semua keluar dari gudang tersebut, tiba-tiba api menyala dengan cepat mengitari seluruh gudang.
"Apa yang lu lakuin al," saliko terkejut melihat api yang menyambar begitu cepat.
"Kita gak perlu keluarin tenaga untuk ngelawan amatiran kaya mereka," ucap al dengan santai.
"Kalian semua awasi disini, pastikan mereka mati semua, kalo ada yang keluar tembak," perintah tati kepada bawahan nya.
Saat al masuk beberapa anak buah nya menyiramkan bensin keliling gudang tersebut dan saat mereka keluar api mulai di nyalakan, akhirnya mereka semua terbakar hidup-hidup di dalam.
"Lain kali lu harus dengerin apa kata al saliko, biar gak bikin susah," tati memarahi saliko.
"Iya maaf al, kali ini gua emang gua yang salah," saliko memohon maaf.
"Siapa lagi emang kalo bukan lu," sahut tati dengan nada kesal.
"Udah-udah, ini buat pelajaran buat kita," kata al sambil terus berjalan.
Suara sirine pemadam mulai terdengar menuju arah kebakaran tersebut, beberapa polisi juga datang untuk menyelidiki sebab terjadinya kebakaran tersebut.
Mereka berjalan sampai kosan al, karena jaraknya tidak terlalu jauh dari distrik hiburan, saliko sangat menyesal dengan perbuatan nya.
Apa lagi dia sudah mengancam al kemarin, namun al tidak marah kepada saliko, hanya Tati yang masih kesal kepada saliko.
"Oke, mumpung kalian ada disini gua mau kasih tau, kalo malam tahun baru kita bakal bergerak. Menurut informasi yang gua dapet, tahun baru Tiger dan zidan bakal mengadakan pesta kecil di kota, kita bakal ikuti zidan untuk bisa mengetahui dimana mereka akan bertemu." Al menjelaskan apa yang dia tau.
"Jadi lu belum tau pasti tempatnya," ucap tati.
"Belum soalnya dia gak bilang tempatnya di mana, tapi setidak nya kita punya informasi yang penting kali ini," ujar Al.
"Gua juga penasaran gimana sih mukanya Tiger," sambung saliko.
"Kita bakal lihat bersama-sama nanti, sekalian gua bakal bunuh dia di sana," Al dengan tatapan penuh dendam.
"Tahun baru kali ini akan menjadi sejarah baru untuk the dog, kita lumuri darah di perkotaan," saliko dengan sangat yakin.
"Kita punya waktu dua bulan untuk menyusun dan mempersiapkan semuanya," Tati.
"Itu lebih dari cukup harus nya," balas Al.
Meraka sudah memastikan tanggal untuk bergerak dan membunuh Tiger, pertemuan antara Tiger dan zidan akan meraka manfaat kan untuk mengetahui keberadaan tiger.
Karena Tiger memang sangat sulit di temukan apa lagi di tangkap, walaupun nama nya besar tapi wajahnya belum pernah di tampakan sekali pun kepada orang-orang.
Pagi harinya berita tentang kebakaran sebuah gudang di barat distrik hiburan pun mulai bermunculan, sekitar ada 20 orang yang tewas terbakar, ada juga beberapa yang terkena tembak di luar area gudang tersebut.
Beberapa barang bukti di temukan dan sudah di periksa, namun karena pelakunya salah satu anggota Tiger, jadi polisi juga sedikit segan untuk menangkap nya.
Apalagi beberapa polisi sudah kongkalikong dengan Tiger, berapa pun akan di bayar oleh Tiger untuk keamanan nya.
Hari ini al mengumumkan kepada seluruh anggotanya untuk berkumpul, di gedung dekat stasiun 2, ada sesuatu yang akan ia sampaikan.
"Semua nya, kita sebentar lagi akan bergerak, ya itu malam tahun baru. Jadi gua mau anggota the dog semua nya, untuk membuat tato T di punggung telapak tangan kalian, itu untuk menandakan jika kalian adalah anggota the dog." Ucap Al kepada mereka semua.
"Ini contoh nya," Al memberi tahu gambar di sebuah kertas.
"Untuk gua Tati dan saliko, bakal buat tato ini di leher, ini menandakan jika kami adalah pembesar the dog, paham semua." Al menjelaskan kepada mereka.
"Paham," jawab serentak dari mereka.
"Kalo sampe gua liat ada yang tidak buat, berarti meraka bukan anggota kita dan siapapun boleh membunuh nya." Tati menambahkan kepada mereka.
Mulai sekarang anggota the dog harus memiliki tato T di atas punggung telapak tangan nya, untuk menandakan jika dia adalah anggota geng the dog.