seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
"Anda ingin kemana, nyonya?" Kata kentaur, penjaga gerbang.
"Aku ingin jalan-jalan ke luar."
"Tapi kata pangeran-"
"Aku tidak akan sendiri."
"Baiklah, dengan pengawal."
liona sumringah.
"Apapun, asal aku bisa keluar."
Kentaur itu menutup matanya, tak lama 3 pengawal berzirah dan 3 iblis hewan datang.
"Siap menemani, nyonya!" Mereka menunduk kompak.
"Banyak sekali!" Pekik liona.
“Sesuai perintah, pangeran.”
"Baiklah, baiklah. Ayo pergi."
Gerbang terbuka, liona keluar dengan pengawal di kanan dan kiri serta di belakangnya.
Perjalanan dari kastil ke pemukiman penduduk agak jauh, harus melewati hutan yang luas.
Di hutan itu juga pengawal sering berbicara mengenalkan semua yang ada disitu ketika liona bertanya.
"Pohon besar apa itu?"
"Itu adalah pohon keabadian, letaknya di tengah hutan. Itu juga termasuk jantung hutan, yang membuat hutan subur dan segar." Jelas pengawal.
"Menarik."
"Eh, Bunganya aneh."
"Itu juga ada bunga racun, ada bunga yang bisa di makan, dan ada bunga hidup."
"Hah? Bunga hidup?" Kaget.
"Ya, nyonya."
"Aku harap tidak bertemu dengannya." Bergidik ngeri.
Para penjaga tersenyum.
srekk srekk
"Apa itu..." Gumam liona.
"Ada apa, nyonya?"
"Aku mendengar sesuatu, apa kalian juga?"
"Saya tidak, nyonya." Saut yang lain
"Aku juga."
Srekk
Srekk
liona berhenti, menoleh rumput-rumput disitu. Rumputnya bergerak.
"Sepertinya ada sesuatu di situ, Aku akan melihatnya." Melangkah.
"Jangan, nyonya! Biar kami saja." Membentangkan satu tangannya di depan liona
liona berhenti.
"Baiklah."
1 pengawal berzirah dan 1 pengawal hewan maju.
Buka rumput secara perlahan.
srekk
"Vampir?!"
Dengan sigap semua pengawal menodongkan senjata mereka ke vampir yang terluka di semak-semak itu.
"Jangan bunuh aku!" Si vampir panik.
"Semua vampir di daerah iblis itu melanggar aturan dan harus di bunuh!" Kata Pengawal.
Pengawal maju menodongkan senjatanya.
"Tunggu."
Mendengar suara liona, semua penjaga berhenti.
“kenapa, nyonya?”
“Jangan bunuh dia.”
"Tapi... ini perintah pangeran."
"Lihat! Dia terluka parah."
liona maju mendekati vampir yang duduk bersandar di pohon, kaki dan perutnya berdarah, kepalanya juga.
"Tunggu, nyonya!"
liona mengangkat telapak tangannya tanda tak apa.
Akhirnya para penjaga berjaga di belakang liona
liona tiba di depan vampir itu, si vampir mengangkat kepalanya.
Terkejut, keduanya berbicara bersamaan.
"Kau?!"
"Apa yang kau lakukan disini, aron?"
"Em... Aku di serang dan terlempar kesini. Kumohon jangan bunuh aku."
aron bersujud dengan susah payah karena lukanya.
"Angkat tubuhmu, aron. Ingat beberapa hari lalu kau berperilaku arogan dan sekarang bersujud di depanku? Apa kau tidak malu?" Memegang kedua pundak aron.
aron menunduk.
liona merasa aneh, vampir ini berbeda dengan yang terakhir kali liona temui.
"Ayo ikut denganku, ku obati lukamu."
"Tidak, menjauh dariku, aku tidak ingin pangeran Asmodeus membunuhku." Mendorong liona pelan.
"Selama kau tidak macam-macam tak apa. Ayo, kamu bisa berdiri, kan?" Membantu berdiri.
Mau tak mau, aron mencoba berdiri, tapi gagal. Betis kirinya robek panjang.
"Akh.."
"Mari ku bantu."liona memapah aron.
Aron perlahan berjalan dengan bantuan liona.
Pengawal kaget melihat calon nyonya mereka memapah vampir.
"Apa yang sedang nyonya lakukan?"
"Aku akan membawanya pulang."
"T-tapi... Anda tidak bisa melakukan ini, nyonya."
"Mengapa?"
"Pangeran Asmodeus akan marah."
"Tidak ada pilihan lain, vampir ini akan mati."
"Tidak apa aku mati disini, manis."
"Hey! Namaku bukan 'manis'!"
"Ya.. aku tidak tahu namamu."
“liona.”
aron mengangguk.
"Tapi nyonya-"