NovelToon NovelToon
My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isma Wati

Squel Flight Attendant.


Denisa, dokter berusia dua puluh lima tahun itu telah menjadi janda diusianya yang bahkan belum genap dua puluh tahun akibat obsesinya pada laki-laki yang sangat mencintai kakaknya. Susah payah pergi jauh dan berusaha move on, Denisa dipertemukan lagi dengan mantan suaminya yang sangat ia hindari setelah lima tahun berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Denisa

Denisa menatap jauh pesawat yang membawa Dara ikut bersama Abian dan Delia, inilah keputusan yang dia ambil setelah mendapat pesan dari Amanda.

Padahal semalam dia telah memaafkan Daniel yang tak menepati janjinya, tapi ... ada yang lebih membutuhkan Daniel dari pada Dara.

Tanpa terasa air mata Denisa terus menetes tiada mau berhenti, seakan memiliki stok banyak yang tak akan kering, apalagi saat kembali terngiang ucapan perpisahan yang Dara ucapkan.

"Mi, nanti kalau tugas Mami sudah selesai, Mami jemput Dara sama Papi ya, Dara cuma liburan sebentar dirumah nenek, kita kan belum lihat adek bayi tante Dania."

Denisa menutup wajah dengan kedua tangan, tubuhnya yang membungkuk nampak bergetar, tak pernah dia berpisah dengan Dara, dan selalu berusaha bersama, namun mempertahankan Dara dirumah juga kasihan, karena Dara hanya akan berdua saja bersama Nani jika dia sudah mulai menjalani tugas mulianya, dan pasti Dara akan merasakan kesepian.

Denisa merasakan sendiri ditengah ramainya aktifitas manusia yang ada dibandara. Apakah dia sanggup menjalani hari-harinya tanpa kecerewetan Dara? Entahlah, belum sampai sepuluh menit pesawat itu mengudara, separuh nafas dan hidupnya seolah ikut terbang bersama Dara.

Denisa semakin terguguh, orang-orang yang melewatinya menatap heran, ada yang iba, ada juga yang membatin jika itu sangat berlebihan, tapi ada juga yang memaklumi, untuk mereka yang pernah berada diposisi Denisa.

Diantara ratusan orang disana, seorang laki-laki tampan nan gagah menatap nanar Denisa dari kejauhan, dia sedang duduk disebuah cafetaria dibandara itu, sudah sejak tadi dia disana, sebab memang sudah mengikuti Denisa dari rumah.

"Air mata wanita cantik bisa berubah menjadi berlian seperti air mata duyung nggak ya?" Ujar seorang lelaki yang memperhatikannya tadi.

Denisa membuka kedua tanganya, wajahnya sudah terlihat sangat kacau, sontak Denisa merapikan rambut coklatnya kebelakang yang menghalangi pandangannya.

"Mas?" suaranya terdengar serak, cukup terkejut dengan keberadaan Ricko.

"Maaf ya, aku ngikutin kamu." Ricko mengambil duduk disebelah Denisa, "kopi?" menyodorkan kopi yang dibawanya, "yang aku punya cuma kopi, bukan tissu."

Denisa menghapus sisa air matanya sebelum menerima kopi pemberian Ricko. Lalu memaksakan tersenyum. Senyum yang selalu bisa membuat hati Ricko berdebar, saat ini wajah Denisa memang terlihat kacau sebab habis menangis, tapi dimata Ricko, Denisa selalu terlihat cantik, bahkan dari saat pertama dia mengenal Denisa, tak pernah melihat wajah Denisa jelek, pernah nggak sih Denisa itu jelek? Ricko bertanya dalam hati.

"Makasih, Mas," ucapnya Denisa tulus, menerima kopi dari Ricko.

"Kalo liat senyum kamu itu, aku berasa ngadem dibawah pohon beringin, sejuk aja bawaannya." Ricko melirik Denisa dengan senyuman manis, sangat manis, jika wanita lain yang melihatnya, pasti akan langsung meleleh, tapi sayang, yang melihat senyumnya saat ini adalah wanita yang hatinya sudah membeku.

"Aku rasa aku yang harus berterima kasih karena kamu mau menerima kopi pemberian ku," ujarnya lagi, membuat alis Denisa menyatu, tak paham.

"Kenapa aku membawakan mu kopi dari pada tissu, padahal saat ini yang kamu butuhkan itu tissu, bukan kopi," Denisa masih diam, menunggu Ricko meneruskan ucapannya.

"Karena aku sadar, aku tidak bisa menghapus airmata kamu, Nis. Aku hanya bisa menemani kamu disaat kamu sedih seperti saat sekarang."

Ricko sadar, hanya Daniel yang bisa menghapus airmata dan kesedihan Denisa, tapi apapun yang terjadi, dia akan tetap disisi Denisa, sampai Denisa memutuskan untuk memilih siapa pendamping hidupnya kelak.

Sebenarnya Ricko sangat penasaran, mengapa Denisa mengambil keputusan secara tiba-tiba, dengan membiarkan Dara ikut bersama kakaknya ke Jakarta, pasti ini bukan karena dia akan bertugas jauh. Apa ini ada kaitannya dengan Amanda? Ricko jadi menebak sendiri.

Sepulang dari bandara Denisa tak lantas ke rumah sakit, hari ini dia sift siang, dan sebenarnya dirumahnya Daniel masih tidur sebab semalaman begadang. Daniel begitu lemas sebab tantangan yang diberikan Abian padanya, jadilah Daniel tertidur pulas dikamar Dara karena kelelahan.

Bagaimana tidak, tantangan yang Abian berikan pada Ricko dan Daniel yaitu begadang dan menelan lima butir telur ayam mentah. Bagi Ricko itu biasa saja, sebab dia terbiasa. Tapi tidak untuk Daniel, dia yang tak biasa menelan telur ayam, dibuat muntah-muntah karena tak sanggup, jadilah dia yang memang baru sembuh dari sakit kembali lemas, dan akhirnya tertidur sampai tak mendengar saat Dara bersiap pergi bersama Abian.

Ada kelegaan dihati Denisa saat Abian malah memberikan tantangan kepada Daniel, dia pikir awalnya Abian akan mengusir Daniel atau memukulinya, ternyata kakak iparnya itu cukup dewasa dan memberikan tantangan antimainstream kepada Daniel dan Ricko.

Bukan hanya itu, Daniel tak bisa menerima kekalahannya kepada Ricko yang memenangkan tantangan semalam.

"Nak Daniel belum bangun, Nis." beritahu Nani saat Denisa dan Ricko sampai dirumah.

"Nggak papa Bu, biarkan dia istirahat."

Nani mengangguk, mengikuti Denisa dan Ricko duduk di sofa.

"Saya benar-benar merasa kesepian, padahal baru saja Dara pergi." Curhat Nani sambil menangis, lalu menghapus air matanya menggunakan bajunya.

"Maaf ya Bu, Nisa nggak ada pilihan lain."

Nani makin tergugu. "Nggak papa Nis, ibu paham kok, tapi nanti panggil ibu ya kalau Dara sudah pulang lagi kesini."

Denisa berpindah duduk disebelah Nani, merangkul dan mengusap lengan Nani. "iya Bu. Makasih sudah jagain Dara, maaf kalau Dara buat Bu Nani kerepotan."

"Dara sudah Ibu anggap seperti cucu sendiri, Ibu tidak merasa repot sama sekali, dan Ibu merasa senang selama bersama Dara," Nani menjeda ucapannya, karena hidungnya mampet, menbuatnya tak bisa bicara.

"Tapi ya sudahlah, semoga nanti kita masih diberi umur panjang untuk bertemu lagi." Denisa mengharu atas kasih sayang Nani pada Dara, matanya kembali dibuat berkaca-kaca.

"Amiin," sahut Denisa mencoba tegar, menghalau air asin yang hendak turun lagi. "Ibu udah pesan taksi?"

"Sudah, ya ampun kok berat sekali ya rasanya mau pulang!"

"Suster Sisi kangen katanya Bu." Canda Denisa ditengah hatinya yang terasa kosong.

Ricko dan Nani tertawa. "Sepertinya Bu Nani lupa kalau punya anak ya Bu? Ibu nggak takut suster Sisi nyimpen cowok dirumah?" Ricko menimpali dengan kekehan kecil.

"Siapa yang mau sama anak itu, pasti laki-laki juga mikir buat dekati dia, karena bisa ngabisin beras 50 kilo sendiri."

Hahaha tawa Ricko menggema. "Ibu bisa aja, eh tapi perempuan seperti suster Sisi itu menggemaskan Bu, belum saja, nanti juga ada yang melirik suster Sisi."

"Entahlah Dok, smoga ada laki-laki tulus yang mau sama dia."

Obrolan ringan mereka harus terhenti saat taksi online Nani datang. Ricko masih menemani Denisa dirumahnya, karena tak mungkin juga meninggalkan Denisa hanya berdua saja dengan Daniel.

"Nis, are you oke?" Ricko tahu Denisa tengah menyimpan sesuatu.

Denisa bergeming, raganya memang disini, tapi jiwanya entah sedang berada dimana? Antara memikirkan Dara, Daniel, atau ada hal lain yang membuatnya terus berpikir.

"Nis," Ricko menyentuh lengan Denisa, membuat Denisa berjengit karena terkejut.

"Astagfirullah, mas, ngagetin aja." Denisa mengusap dadanya yang berdebar.

"Sorry, tapi dari tadi kamu melamun terus, apa ada yang kamu pikirkan? Jangan dipendam sendiri Nis. Aku siap jadi pendengar kamu."

Denisa menggeleng, kepalanya menyender di sandaran sofa. "Aku hanya nggak biasa jauh dari Dara, mas. Rasanya aku tidak ada gairah untuk melanjutkan hidup." Jawabnya jujur, tapi memang ada hal lain yang sedang dia pikirkan.

Kembali ponselnya bergetar, Denisa melihat pesan yang masuk, dia pikir itu dari Dara yang sudah mendarat, ternyata pesan dari Amanda.

Sebuah foto Amanda kirim, Denisa membuka itu. Foto papa Amanda dengan tubuhnya terpasang banyak alat, tubuh tua itu terlihat kesakitan walau dia tak menunjukkan itu.

"Aku nggak tahu papa bisa bertahan sampai kapan, Nis. Tapi ... bisa kah kamu buat bikin mas Daniel kesini lagi? soalnya aku telepon nggak diangkat-angkat."

"Kok sepi Mi? Dara kemana?" gerakan sofa yang di duduki Daniel membuat Denisa menoleh, belum sempat Denisa menghindar, Daniel sudah merangkulkan lenganya dileher Denisa, lalu menyenderkan kepalanya di pundak Denisa tanpa memikirkan perasaan Ricko yang kini hanya bisa diam melihat yang dilakukan Daniel.

1
Mhyta
Kecewa
Mhyta
Buruk
Mhyta
ijin mampir yah thor
Yune Z
kata daniel geh klau udh ke psikolog tp dia msh ttp bgtu.. brrt emg aslinya bgtu
Ririn Nursisminingsih
amanda2 jg suka salahin danisa semua berawal dari kmu sendiri udah tau daniel ndak cinta maksa pingin dinikahin...
Ririn Nursisminingsih
amanda ni klaun ngomong sembarangan... danisa. bukan murahan atau jalang dia juga ndak salah daniel aja yg bikin ulah
Yune Z
gentle abis❤❤❤
Ririn Nursisminingsih
.bagus kok karyamu... buktinya a baca berkali2 ndak bosen
Ririn Nursisminingsih
enak aja bilang danisa murahan kmu aja yg ndak tau diri amanda.. udah tau dari awal maksa aja
Ririn Nursisminingsih
daniel kmu kurang ajar pingin tak gibengae
Strobeŕry
Luar biasa
Nita Aja
panggilan keramat 😂😂
Nita Aja
apapun yg diucapkan ricko gak ngaruh, mas Daniel udah tergila2 sama denisa...
Nita Aja
Daniel takut ketikung langsung to the point.
Ririn Nursisminingsih
dulu hamul dicerai karena jelek dekil sekarang mnyesal. kmu daniel.
Ririn Nursisminingsih
thor a bca karyamu ini berkali2 kok ndak bisen yaa
shandy
jodohnya wahyu otw
Taty Hartaty
jodoh Amanda kali tuh yg pernah dia tabrak /Grin/
Taty Hartaty
wkwkwk, Daniel dan Ricko jadi saudaraan deh
Agustin Indah Setiyaningsih
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!