AKIBAT PERNIKAHAN DINI

Bela setelah selesai membersihkan kandang kambing dan ayam langsung ke kolam ikan memberikan makan, Bela melihat pemandangan di rumah Kakek dan nenek nya begitu penuh dengan pohon dan sedikit polusi karena masih sedikit orang yang punya kendaraan.

"Rindu juga suasana di kota yang selalu macet dan penuh dengan polusi tidak seperti disini sepi, apa lagi tidak boleh keluar dari rumah sama sekali selama mengandung huff sunyinya hidup ku sekarang." ucap Bela menyesal dengan keadaan sekarang seperti dikurung tidak boleh pergi kemana-mana.

Bela duduk didepan kolam ikan sambil melamun memandangi ikan-ikan yang berebut makan makanan ikan yang tadi Bela berikan.

**

Bastian bingung memberikan jawaban sama pengurus pantai, karena dari semalam masih ada di pantai sendirian tidak pulang sampai sekarang.

"Baik lah saya pergi kalo begitu." ucap Bastian langsung pergi sebelum ditanya-tanya lagi.

Bastian semakin bingung mau kemana dan mau melakukan aktivitas apa karena tidak pulang dan tidak masuk sekolah.

**

Belva rindu sama Bela yang sekarang tinggal dirumah orang tuanya, Belva sangat sedih karena anaknya putus sekolah membuat Belva harus merapihkan semua barang-barang sekolah nya Bela supaya tidak ada didalam kamarnya lagi.

"Andaikan aku tahu seperti ini, Bela ke sekolah tidak akan aku biarkan berangkat sendiri supaya tahu Bela berangkat dan pulang sekolah sama siapa, supaya masa depan Bela tidak hancur seperti ini!" lirih Belva menyesal karena memberikan kebebasan Bela untuk berangkat ke sekolah sendirian.

Bela peluk beberapa seragam sekolah milik Bela sebelum dimasukin kedalam kardus, Belva akan bakar seragam sekolah dan buku sekolah nya Bela supaya tidak ada yang memiliki milik anaknya dan tidak sedih jika suatu saat melihat ada orang yang memakai seragam sekolah milik Bela.

**

Bastian setelah jalan cukup jauh membuat dirinya berhenti di pos ronda, karena merasa lelah Bastian memilih tidur di pos ronda.

Saat nyenyak tidur di pos ronda Bastian bangun dari tidur karena kaget, ada orang yang siram Bastian dengan pasir membuat dirinya takut melihat orang yang seenaknya siram dirinya pakai pasir.

"Siapa Lo kenapa seenaknya siram saya pakai pasir hah!" bentak Bastian tidak terima.

"Ikut kami nanti kamu tahu siapa kami." ucap Orang yang siram Bastian pakai pasir.

Orang asing yang siram Bastian langsung tarik paksa tangan Bastian dibantu temannya, supaya masuk kedalam mobil beruntungnya sekitarnya sepi membuat aksi kedua orang asing tidak menimbulkan keributan.

Bastian berusaha melepaskan tangannya tapi sia-sia karena pegangan orang dewasa disampingnya cukup kuat membuat Bastian kalah.

**

Bela belajar membuat sambal dan diminta untuk membersihkan cabe sebelum diulek, walaupun tidak makan sambal tapi Bela wajib bantuin nenek nya masak supaya ada kegiatan dirumah dan tidak merasa bosan seharian dirumah saja.

"Jangan kebanyakan garam iya Cu, supaya tidak terlalu asin dan enak dimakan." ucap Nenek nya Bela memperhatikan cucunya bersihin cabe merah dan cabe rawit.

"Iya Nek, Bela minta sedikit apa boleh Nek bosan makan pakai kecap terus Nek." ucap Bela jujur.

"Maaf tidak bisa Cu, kalo sampai orang tua kamu tahu pasti nenek dan kakek disalahkan bersabarlah sampai masa hukuman kamu berakhir jangan nekat makan tanpa sepengetahuan kami karena kami ingin menguji kejujuran kamu menjalani hukuman ini paham!" tegas Nenek nya Bela melihat cucunya, sejujurnya tidak tega membuat Bela tidak bisa makan makanan enak selama dirumahnya tapi mau bagaimana lagi jika Bela harus bisa jalani masa hukumannya jika gagal pasti disalahkan dan merasa sedih melihat cucunya semakin dimarahi kedua orang tuanya.

"Iya deh Nek." lanjut Bela pasrah.

Bela bener-bener sedih makan sambal saja tidak boleh, sungguh hukuman yang diberikan orang tuanya cukup berat yang harus Bela jalani.

Bela membersihkan wajahnya yang basah karena sedih, keinginan makan sambal saja tidak diperbolehkan membuat Bela harus rela makan pakai kecap lagi hari ini.

**

Anak buah Boby berhasil ketemu sama Bastian yang mau dibawa sama orang asing,membuat anak buahnya Boby ikutin mobil yang bawa Bastian supaya tidak kehilangan jejak.

"Siapa mereka kenapa bawa Bastian segala?" tanya Anak buahnya Boby.

"Apa mereka anak buah orang tuanya Bastian, jika penculik tidak mungkin berani culik anak laki-laki dijam segini kan, kita harus telefon pak Boby sekarang supaya dia tahu keberatan pacarnya nona Bela sekarang." ucap Jiko langsung ambil handphone nya didalam tas nya.

Jiko langsung telefon Boby supaya bos nya tahu keberadaan Bastian sekarang dan siap-siap susul supaya bisa ketemu Bastian langsung.