Berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan seorang gadis yang disangka adalah seorang wanita malam malah membuat Letnan Rico semakin terjebak masalah karena ternyata gadis tersebut adalah anak gadis seorang Panglima hingga membuat Panglima marah karena pengaduan fiktif sang putri.
Panglima memutasi Letnan Rico ke sebuah pelosok negeri sebagai hukumannya setelah menikahkan sang putri dengan Letnan Rico namun tidak ada yang mengira putri Panglima masih menjalin hubungan dengan kekasihnya yang notebene adalah sahabat Letnan Rico.
Mampukah Letnan Rico mendidik sang istri yang masih sangat labil. Bagaimana nasih sahabat Letnan Rico selanjutnya??? Apakah hatinya sanggup merelakan sang kekasih?? Siapakah dia??
Konflik, Skip jika tidak sanggup..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Benar-benar selesai.
Bang Rico berhadapan dengan Kei, Papa Riga dan yang lainnya di ruang kerja. Memang status Kei adalah istrinya tapi dalam dinas, Kei belum resmi menjadi istri dinas dan kini Bang Rico menyelesaikan status tersebut.
Nampak Bang Rico sudah lebih tegar dengan keadaan. Dengan kata-kata yang santun, tidak ada kata merendahkan ataupun meremehkan pihak keluarga Keinan.
Saat ini jelas Papa Riga syok bahkan Bang Damar kakak tertua Keinan tidak sanggup berkata apapun. Hanya Bang Prasa yang masih nampak belum mengikhlaskan kejadian ini. Sebagai kakak Keinan dirinya belum sepenuhnya mengikhlaskan kejadian ini tapi sebagai letting Bang Danar dan Bang Rico tentu dirinya paham, adiknya yang bersalah.
"....... Mulai detik ini, Keinan bukan istri saya lagi..!!" Ucap Bang Rico.
Disaat itulah Bang Prasa menitikan air mata. Tapi Kei nampak biasa saja seolah tidak terjadi apapun di antara mereka. Rasa kesal Bang Prasa semakin menjadi, ia menampar pipi Kei dengan keras.
Plaaaaaakk...
Suasana hening seketika. Sejak dulu watak keras Letnan Prasa memang setingkat dengan dua orang littingnya itu.
"Puas kau buat keadaan jadi seperti ini?????? Suka gonta ganti laki??? Sini, ikut Abang..!!!" Bang Prasa menarik lengan Kei dan membawanya keluar. "Abang jual kamu di cafe remang-remang..!! Silakan nikmati satu persatu laki-laki disana, sampai kau puas..!!"
"Abang.. maaf..!!"
Tidak ada yang sanggup berbuat apapun saat Bang Prasa sudah menangani adiknya. Saking kesalnya, Bang Prasa sampai menghantam daun pintu.
braaaaakk..
Kini Bang Prasa bersandar lemas. Kei yang ketakutan langsung memeluk Abangnya. "Danar dan Rico sahabat Abang..!! Kenapa kamu sampai seperti ini, Kei???"
"Kei hanya ingin menjadi lebih dewasa."
"Bukan berarti kamu bisa menawarkan tubuhmu untuk laki-laki. Abang saja tidak pernah melakukannya, belum pernah merasakannya." Bentak Bang Prasa.
Papa Riga berdiri, langkahnya gontai. Ia menghampiri Bang Rico sembari meminta maaf kemudian meninggalkan ruangan.
"Paaa.."
Papa Riga tidak lagi mau mendengar putrinya. "Kamu tangani Kei..!!" Pinta Papa Riga pada Bang Prasa.
"Kenapa semua jahat sama Kei??? Kalian semua pilih kasih. Hanya Mbak Ranti yang kalian sayang. Mbak Ranti tidak bisa apa-apa." Pekik Keinan.
"Beraninya kamu bicara ngawur begitu. Mbak Ranti itu sakit, Kei..!!! Apapun yang terjadi, Mbak Ranti tetap kakak perempuan kita..!!" Emosi Bang Prasa semakin tidak karuan.
Bang Damar sebagai kakak tertua segera memeluk kedua adiknya. "Kita ini saudara, pantaskah berucap demikian?? Tapi kamu memang keterlaluan, Kei..!! Sangat keterlaluan..!!"
"Kei hanya ingin bebas tanpa larangan. Apa sulitnya??? Asal Abang tau, Kei benar-benar suka sama Bang Danar."
Bang Prasa memberontak ingin menghajar adiknya tapi Bang Damar mencegahnya.
Di sudut lain, Bang Rico dan Bang Danar bersandar pasrah tak tau bagaimana menghadapi Keinan.
"Jangan dikasari..!!" Kata Bang Damar.
"Jangan pura-pura baik, selamanya Abang bukan kakaknya Kei..!!"
Plaaaaaakk...
Bang Prasa yang habis kesabaran akhirnya menampar Kei untuk kedua kalinya.
"Abang bilang, jangan..!!! Kenapa kau tidak dengarkan Abang..!!!" Tegur keras Bang Damar melihat semrawutnya hari ini.
...
Urusan dengan Kei sudah usah. Bang Rico pun sudah semakin tenang. Kei sudah ikut bersama Papa Riga dan Bang Damar. Sekarang para Abang duduk bersama dengan suasana yang sedikit lebih canggung dari biasanya.
"Tak kusangka kalian berdua ini mantannya Kei. Bisa akur begitu ya?? Kalian nggak pernah ribut?" Celetuk Bang Prasa.
"Nggak ribut kepalamu..!! Aku sama Danar pernah hampir mati gara-gara Kei." Jawab Bang Rico.
Bang Danar jelas merasa bersalah sebab saat itu pernah khilaf bersama Kei dan membuat Nindy syok bukan main.
"Sakit kepalaku mikir semua ini. Terus terang aku malu, adikku sendiri membuat kekacauan sebesar ini. Kuharap nanti kamu akan mendapatkan pengganti yang baik, yang bisa menghargaimu sebagai seorang suami." Doa Bang Prasa untuk Bang Rico. "Kamu juga Mbon.. semoga di dekatkan jodohnya..!!"
"Dia mah sudah nikah, bininya sudah hamil tuh."
Seketika mata Bang Prasa terbelalak. Pikirannya mendadak blank menerka dengan apapun yang terjadi.
"Hamilnya setelah menikah, aku nggak pernah mengkhianati adikmu." Jawab Bang Danar menepis keraguan sahabatnya.
"Oohh.. iya, maaf..!!" Bang Prasa menunduk menyembunyikan wajahnya. Rasanya masih sangat malu mengingat kelakuan Keinan.
Tak berapa lama dering ponsel Bang Danar berdering, ada panggilan telepon dari Nindy. Bang Danar hanya meliriknya saja untuk menghormati kedua sahabatnya tapi dering ponsel terus berbunyi.
"Angkat.. timbang ngambek bini lu..!!" Kata Bang Prasa.
"Udah, nggak apa-apa." Jawab Bang Danar sembari menguarkan asap rokoknya.
'Ngamuk nggak ya si cantik?'
.
.
.
.
