NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemeja Buat Ayah.

1 bulan sudah Diandra bekerja, dan hari ini dia gajian.

"pssst.. Gaji kamu sudah masuk rekening, cek ya, hehe, ciee yang gajian. " ledek Kinan. Dia yang mengentri data dan memasukkan gaji semua orang di divisi ini.

"terimakasih ya mbak. " ucap Diandra.

Kinan mengangguk.

Diandra membuka mobile banking. Matanya terbelalak melihat nominal yang tertera di layar hp.

"Alhamdulillah Ya Allah, terimakasih Ya Allah. " ucap Diandra, sambil menadahkan tangan, berdoa syukur, lalu mengusap wajah. Pertama kali, Diandra akan bersedekah makanan untuk orang orang tak mampu di jalanan nanti, membeli dagangan orang seketemunya nanti pas jalan pulang, lalu akan membeli bahan pakaian, Diandra akan membuat sebuah kemeja laki laki, akan dinamakannya kemeja untuk ayah.

Seperti biasa, Diandra pulang sambil bernyanyi kecil, hatinya sangat bahagia.

"paaak, masih banyak jualannya? " tanya Diandra, pada seorang tukang bakso, bapak separuh baya itu mengangguk. Pedagang bakso gerobak.

"sepi neng, hehe. " jawab bapak itu santai.

"disyukuri saja ya pak, kalau laku semua, kira kira berapa duit ya pak? " tanya Dian iseng, lalu duduk di kursi yang ada.

"kalau habis bapak kantongi 400-450 ribu neng, paling banyak mah segitu pernah dapat. " jawab si bapak.

"tolong bungkus 2 ya pak, pisah kuah deh, soalnya untuk makan malam buat saya. "

"oke neng, siap. "

Dengan cekatan si bapak membungkus pesanan Diandra.

"ini neng. "

"berapa pak? "

"30 ribu neng. "

"pak, ini uang 500 ribu buat bapak, terus baksonya bapak bagikan saja pada siapa yang mau, ojol, pemulung sehabisnya, lalu bapak pulang. " ucap Diandra, mengulurkan lima lembar uang pecahan 100 ribuan.

"Ya Allah, neng.. Ini serius? "

"serius pak, bantu saya untuk berbagi ya pak. "

"ini gak ada kamera neng? " tanya si bapak.

Diandra tertawa.

"nggak pak, mana ada! Ya udah pak saya pamit dulu, bagikan ya pak, Assalamualaikum. " Diandra berjalan menuju ke rumah.

"neeng, terimakasih yaa! " seru si bapak. Diandra melambaikan tangan. Si bapak geleng geleng kepala takjub.

Terlihat si bapak menyiapkan bakso dalam semua mangkok yang ada, setelah itu beliau menuju ke arah gerombolan ojol yang mangkal.

"bang, makan bakso yuk, gratis, tadi ada orang baik yang memborong dagangan saya. " ajak si bapak.

"beneran pak? "

"iya bang, hayuk semua, sudah saya siapkan. "

Bergegaslah mereka menuju ke tempat gerobak bakso mangkal.

"mbak yang keluar dari kantor itu ya pak? Yang tinggi semampai itu? " tanya seorang ojol.

"iya bang, ayo ayo ambil, kasih saos, kecap dan lainnya. " kata si bapak.

Tak lama dagangan bapak itu pun ludes, dan beliau bersiap untuk pulang dengan bahagia.

Diandra menerima paket dari kurir, dia membeli bahan pakaian, untuk dijahitnya sendiri nanti di dalam kamar.

"terimakasih ya bang. " kata Diandra pada sang kurir.

"sama sama mbak. "

Diandra mengeluarkan mesin jahit kecil yang dibawanya dari J, meletakkan di atas meja belajar, lalu membersihkan dan mencobanya.

"mmm masih bagus, besok tinggal beli benang saja dan mulai menjahit deh. " Diandra berbicara sendiri dengan riang.

Malam itu, dihabiskan oleh Diandra dengan merancang pakaiannya juga, dia sudah ada uang, jadi Diandra berniat membuat pakaian kerjanya sendiri dulu dan kemeja buat ayah, yang entah kapan akan diterima oleh sang ayah.

Beberapa hari kemudian.

Diandra sudah menyelesaikan beberapa pakaian untuknya ke kantor, kemeja kemeja itu terlihat begitu bagus setelah disetrika rapi dan wangi.

Diandra sekalian membeli bahan untuk set pakaian, biar terlihat matching. Dan itu ada beberapa pasang.

"alhamdulillah, aman lah ya pakaian kerja untuk 6 bulan ini, hehe.. " kekeh Diandra. Menatap puas pada pakaian yang tergantung rapi.

Tinggal bahan kemeja buat ayah yang belum di kerjakannnya. Diandra akan mengerjakannya nanti, kalau pak Yudistira sudah masuk kantor lagi.

Dika, Yudi dan Putra sedang nongkrong di sebuah kafe terkenal. Pesona cowok cowok ganteng dan tajir sepulang kerja, begitu menawan hati, dasi yang dilonggarkan, lengan baju dilipat sampai siku, jas disampir di kursi, mereka datang dengan mobil mewah mereka masing masing. Mereka bertiga adalah pengusaha muda, yang bernaung di perusahaan yang dipimpin oleh Yudistira, ayah dari Yudika atau Dika.

"bagaimana perkembangan proyek yang di Bali Ka? Apa perlu kita turun lapangan nih? Kok sepertinya agak mandek gitu. " tanya Yogi.

"pertengahan bulan ini kita ke sana ya, kamu ajalah Put, bawa si Diandra sekalian, agar dia tahu mana mana saja perusahaan yang laporannya ada pada dia. " ucap Dika santai.

Hahhhh???!

"kenapa dengan mbak Jel? "

"lagi hamil muda, Kinan juga punya anak kecil, kasihan. Cuma Dian yang masih single, kamu keberatan? " tanya Dika.

Putra menggeleng.

"grogi pergi sama cewek manis itu? " goda Yogi. Dika menatap Putra.

"sedikit." jawabnya santai.

Mereka tergelak bersama.

"ada ya cewek zaman sekarang yang anteng begitu? Wajahnya damai kalau dipandang, gak ada matre matrenya, cerdas dan pintar kalian sudah lihat laporan laporannya, benar benar rapi, mengalahkan mbak Jel, hehe.. Kalau untuk jadi istri, pasti nyaman banget untuk jadi rumah. " Putra tiba tiba menghayal.

Dika tersedak mendengar itu, mendadak perasaannya tak suka.

"hehe, sebengal bengalnya laki laki, pasti menginginkan wanita baik baik untuk menjadi istri, kecuali takdir sudah berkata, jodoh siapa tahu juga. " Putra makin melantur.

Mereka tertawa kembali, dan menghabiskan waktu malam itu dengan gaya mereka.

"Dian tinggal dimana? " tanya Yogi.

"disekitar gang Jumbo kayaknya, soalnya aku hampir menabrak dia dekat dekat situ, aman gak ya disana? " Dika menjawab dan bertanya kembali.

"nggak tahu juga sih, atau suruh tinggal di mess kantor saja gimana? Aman dia disana. " kata Yogi.

"kan 1 bulan lagi dia akan jadi karyawan tetap, 1 bulan pertama kita cukup memuaskan, kalau kita gali potensinya lagi, dia kemungkinan akan melesat jauh, otaknya bukan otak otak Jeni. " Putra menyela.

Mereka tertawa kembali.

Mengakui dalam hati kelebihan dari Diandra.

1
Rhu-dhiee
bagus
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mamoir..
🙏🙏
total 1 replies
Mochika mochika
sebanyak apapun harta yang kau berikan,tidak akan mampu memutar kembali waktu ke puluhan taun yang lalu!!nyawa yg hilang pun tidak bisa kembali bangkit🙄🙄
sepusing2nya mereka mencari plngan pake orang suruhan😂
Jordi Vandanu: terimakasih kakak/Angry/
total 1 replies
Mochika mochika
Luar biasa
Jordi Vandanu: terimakasih kaka.. 😘
total 1 replies
Dewi Georgeous
lanjut
Jordi Vandanu: iya kakak.
total 1 replies
yukio_gchs
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
Jordi Vandanu: terimakasih kakak.
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Terinspirasi banget sama karaktermu, thor! 👍
Jordi Vandanu: terimakasih yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!