NovelToon NovelToon
CINTA Di Ujung PISAU

CINTA Di Ujung PISAU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Rmaa

Elina Widiastuti, dengan rambut sehitam malam yang terurai lembut membingkai wajahnya yang cantik jelita, bukanlah putri seorang bangsawan. Ia hidup sederhana di sebuah rumah kecil yang catnya mulai terkelupas, bersama adik perempuannya, Sophia, yang masih belia, dan kedua orang tuanya. Kehidupan mereka, yang tadinya dipenuhi tawa riang, kini diselimuti bayang-bayang ketakutan. Ketakutan yang berasal dari sosok lelaki yang menyebut dirinya ayah, namun perilakunya jauh dari kata seorang ayah.

Elina pun terjebak di pernikahan tanpa dilandasi rasa cinta, ia pun mendapatkan perlakuan kasar dari orang orang terdekatnya.

bagaimana kelanjutannya?

silahkan membaca dan semoga suka dengan ceritanya.

mohon dukung aku dan beri suportnya karena ini novel pertama aku.
jangan lupa like, komen dan favorit yah 😊
kunjungan kalian sangat berarti buat aku. see you

selamat membaca


see you 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Rmaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Dengan segala kekuatan yang Elina miliki akhirnya Ia bisa menarik Sophia dari cengkraman Hendra. Sophia memeluk Elina hangat, air matanya terus mengalir membasahi pipinya yang terlihat kusam. berhari hari ia disekap dirumah kosong dan hanya diberi air putih tanpa makan sedikitpun.

Hendra yang terkulai lemas di lantai tak mampu melawan. akibat pukulan keras Luna, pistol yang tadinya diarahkan ke Elina kini berbalik arah ke dirinya sendiri. Elina dan Luna pun tanpa belas kasih meninggalkan Hendra sendirian di rumah kosong itu.

Kini tidak ada lagi yang mengusik ketenangan mereka, mungkin saja Hendra papa mereka telah meninggalkan dunia ini dengan banyak dosa yang dia miliki. ketiganya pun segera bergegas pergi.

"hanya kamu satu satunya yang kakak miliki didunia ini, kakak takut kehilangan kamu" kini mereka berdua saling berpelukan melepaskan rindu dan kekhawatiran selama ini. Luna yang menyaksikan kejadian itu turut merasa haru.

.

.

.

Malam gelap yang begitu hening, suara angin sepoi sepoi mampu menghangatkan hati seorang Axel Steele yang sedang menikmati kopinya di balkon kamar.ketenangan itu sedikit mencairkan suasana hatinya yang dingin. ia memejamkan matanya, mencoba menghirup udara malam yang menenangkan itu. tiba tiba suara dari balik pintu mengagetkan lamunannya.

"Axel.mommy ingin bicara" suara yang begitu familiar di telinganya. ia menarik napas panjang dan membuangnya kasar, seakan mengekspresikan suasana hatinya yang sedikit terganggu.

Axel menoleh ke belakang. terlihat Elizabeth yang berjalan kearahnya.

"Axel" sapa Elizabeth lagi.

"hmm"

"bagaimana pertemuan mu dengan Clara? " tanya Elizabeth

"aku rasa mommy tau semua tentang itu" jawab Axel singkat.

Mendengar itu Elizabeth terdiam sejenak. tak ada perubahan apapun pada Axel, ia selalu saja mempertahankan kekasihnya yang entah dimana keberadaannya itu. Elizabeth melangkah melewati Axel. suasana malam itu sungguh begitu indah di pandangan matanya,di rumah yang sebesar itu ia merasa kesepian.

"siapa gadis itu" tanya Elizabeth.

Axel terdiam sejenak dan membuka matanya melihat punggung Elizabeth yang membelakanginya,lalu mengatur posisi duduknya.

Elisabeth berbalik.

"kenalkan ke mommy" kata Elizabeth lagi.

Axel bisa menebak siapa gadis yang dimaksud mommy nya itu. seorang gadis yang di sewa nya untuk berpura pura menjadi pacarnya.

"dia bukan siapa siapa" jawab Axel datar.

"Clara gadis baik, mommy mengenal orang tuanya dan sangat dekat. papa nya itu teman daddy kamu semasa kuliah dulu" jelas Elizabeth.

mendengar itu Axel mengerutkan dahinya.pikirannya sedikit teralihkan dengan ucapan mommy nya.

"mom, mohon mengertilah,saat ini aku tidak ingin membahas apapun. aku lelah" Axel kemudian berdiri dari duduk nya dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Elizabeth di balkon sendirian. desakkan tentang pernikahan membuat nya merasa muak.

Elizabeth hanya bisa mengelus dadanya pelan. perlakuan anaknya semakin hari semakin membuatnya tertekan. kesepian, tentu ia rasakan di setiap hari hari yang telah dijalaninya. Elizabeth kemudian keluar dari kamar Axel dengan kesedihan yang mendalam. entah sampai kapan anaknya akan berubah dan membuka hatinya untuk wanita lain. namun ia juga sangat penasaran dengan wanita yang diceritakan oleh Clara itu.

.

.

Dering telepon Elizabeth berbunyi, ia melihat nama Clara tertera disana seketika senyum mengembang di pipi Elizabeth. hari ini ia akan jalan jalan bersama Clara untuk menghilangkan rasa kesepiannya itu. beruntung Clara mau menemaninya.

"Hallo tan. nanti Clara jemput aja yah" ucap nya diseberang telepon.

"iya Clara, ma kasih yah tante tunggu" balas Elisabeth tersenyum.

Mobil Clara memasuki perumahan mewah dengan pagar yang menjulang tinggi. Ia tertegun dengan kemewahan yang dimiliki wanita yang akan dijemputnya itu dan wanita yang akan menjadi mertuanya. Clara tersenyum dengan mengangkat satu keningnya seakan mengisyaratkan maksud tersembunyi. satu persatu kakinya melangkah hingga sampailah didepan pintu kemudian disambut hangat oleh Elizabeth.

"kita langsung berangkat atau gimana? " tanya Clara namun tatapannya mencari sesuatu didalam sana.

"langsung saja, tante juga sudah siap" Elizabeth tau gerak gerik yang di tunjukkan oleh Clara. namun ia tak mau putranya mengetahui kehadiran Clara dan membuat moodnya jadi rusak.

"baiklah, ayo tan" Clara lalu menggandeng tangan Elizabeth dan melanjutkan mobilnya.

Mobil Clara melaju menuju salon kecantikan ternama,tempat pertama yang mereka tuju untuk mempercantik diri. Elizabeth dan Clara memilih perawatan yang berbeda. Elizabeth memilih perawatan wajah dan Clara memilih perawatan wajah dan kuku. Mereka bercerita tentang berbagai hal, termaksud rencana kedekatan Axel dan clara. setelah itu mereka menuju ke pusat perbelanjaan.

setelah puas berbelanja berbagai macam tas mahal dan merek terkenal, Clara merasa sangat puas. senyum terus mengembang di pipinya, jika setiap hari Elizabeth mengajaknya seperti ini tentu ia dengan senang hati akan menemaninya.

Saat melangkah ke luar dari pintu mall sensasi aneh terasa melanda perut mereka, keduanya saling berhadapan memegang perut yang mulai kosong.Elizabet kemudian menunjuk restoran di hadapan mereka dan segera masuk kedalam.

"selamat siang nyonya, ada yang bisa kami bantu? ini menunya silahkan"

Setelah memutuskan pilihan, mereka pun menunggu beberapa menit. rasa lapar sudah menyeruak di tubuh kedua nya, rasa sabar sudah tidak bisa di kompromi lagi dan akhirnya pesanan pun datang.

hidangan tiba di meja makan dan siap untuk disantap. Elizabeth maupun Clara masih asyik memainkan handphone sampai suara seorang pelayan mengagetkan mereka.

"silahkan"

Suara yang sangat familiar ditelinga Elizabeth, ia pun mengangkat kepalanya.

"kamu! "

"kamu Elina kan? " ucap Elizabeth.

Clara pun melihat siapa yang disapa oleh Elizabeth dan seketika tatapan Clara pun menjadi tajam, ia tersenyum sinis.

"tante kenal dia" tanya Clara ingin tau.

"iya... dia Elina" jawab Elizabeth.

"hahh jadi tante sudah mengenal gadis ini? "

Mendengar itu Elina hanya diam menunduk dan meremas pelan ujung bajunya. pikirannya kacau saat ini.

"Cla kamu juga mengenalnya? " Elizabeth semakin bingung dengan pernyataan Clara.

"wanita yang aku ceritakan itu, yah dia tan" jelas Clara.

"tante tidak mengerti" Elizabeth semakin dibuat bingung.

Amarah Clara semakin memuncak, ia berdiri lalu menampar Elina dengan sangat keras. Elina memegang pipinya yang memerah dan meringis pelan.

"dasar penipu, wanita murahan " hardik Clara, ia mengambil salah satu makanan diatas meja lalu melemparnya ke kearah Elina.

Elina tersentak kaget lalu membersihkan sisa sisa saus yang mengenai wajahnya.

Elizabeth berdiri menahan tindakan yang selanjutnya dilakukan oleh Clara. biar bagaimanapun ia tidak mau menghakimi Elina.

"jelaskan sama tante Clara, apa yang terjadi" Elizabeth meminta sebuah perusahaan penjelasan.

"dia telah menipu ku, termaksud merusak rencana tante. dia wanita yang dikenalkan Axel sebagai pacarnya.bagaimana bisa Axel dekat dengan wanita menjijikan ini, dia hanya seorang pelayan rendahan yang bermimpi jadi pendamping seorang CEO "ucap Clara dengan penuh emosi.

Mendengar itu Elizabeth bertanya tanya dalam hati, mengapa Axel melibatkan Elina dalam masalah ini.

"mengapa tante diam saja sih" kesal Clara.

Elizabeth menarik napas dalam. ia berdiri mendekati Clara dan tersenyum kemudian menatap Elina dengan tajam.

mendapat tatapan yang tidak menyenangkan Elizabeth Elina menunduk tak berani menatap mereka. statusnya yang sangat rendah membuatnya tidak berani melawan bahkan hanya menatap saja ia tak sanggup.

"maafkan saya nyonya, saya tidak bermaksud menipu siapapun" ucap Elina dengan tulus.

"saya hanya a a a" sambung Elina lagi namun dia tak sanggup menceritakan yang sebenarnya.

.

.

.

Lanjut yah

See you ☺

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!