NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Si Gadis Buta

Cinta Untuk Si Gadis Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: putribulan21

Keyra Putri Utami adalah nama yang di sematkan oleh kedua orang tuanya, sejak usianya delapan tahun dia mengalami kebutaan karena sebuah kecelakaan yang ikut menewaskan kedua orang tuanya.

Keyra di asuh oleh Paman dan Bibi yang begitu sayang kepadanya, yang menyebabkan kedua puteri Paman dan Bibi nya cemburu kepada Keyra.

Hutang sang Paman yang di lunasi oleh sahabat Pamannya kepada seorang juragan tanah, yang menyebabkan Keyra harus berakhir menikah dengan putera sahabat dari Pamannya sebagai penebus hutang keluarga.

Entah bagaimana nasib Keyra si Gadis Buta yang hanya mengenal satu warna saja dalam hidupnya yaitu Hitam, akankah seseorang mampu mengenalkan warna lain selain Hitam kepada Keyra?

Jika kebahagiaan itu harus di jemput, kenapa harus menunggu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putribulan21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Tentang Rindu

Aruna sadar dari pingsannya, di sampingnya Clara memeluk erat sang Mama, kedua matanya sembab dan berwarna merah, menandakan jika Clara sudah menangis dalam waktu yang lama.

"Clara di mana Ayahmu?" Tanya Aruna sambil menengok ke kanan dan ke kiri.

"Ayah sudah di bawa oleh Paman Ferdi untuk di kebumikan Bu."

Lagi air mata Clara mengalir begitu saja, sedangkan Aruna menangis histeris. Dia meronta sambil berteriak, Aruna benar benar kacau.

"Jangan bawa suamiku, jangan bawa suamiku." Aruna masih berteriak, sedetik kemudian Aruna pingsan di pelukan Clara.

Tak berapa lama datanglah adik Mehesa yang bernama Ferdi, dia melihat kakak iparnya masih tak sadarkan diri.

"Paman Ferdi, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Clara sambil berhambur ke pelukan sang Paman. "Kenapa peti mati Ayah tak boleh di buka oleh siapa pun?" Tambah Clara lagi.

"Ada yang sengaja menyerang Ayahmu." Ucap Ferdi menenangkan Clara. "Aku tak mau kalian bersedih, itulah sebabnya peti matinya tak boleh di buka" Jawab Ferdi dengan mimik wajah yang menelisik ke arah Clara.

Clara pun mengeluarkan air matanya, lalu kembali bertanya. "Mengapa kak Dewa bisa bersama Ayah?"

"Ayahmu hanya merindukan anaknya saja, dan memintanya untuk bertemu, namun rupanya seseorang tidak suka dengan kehadiran kakakmu."

Ferdi menjelaskan apa adanya, lalu Ferdi pun menyarankan agar Clara menjenguk Dewa di rumah sakit.

Ferdi adalah adik dari Mahesa, dia seorang dokter dan memiliki sebuah rumah sakit besar yang di pimpinannya sendiri, mereka dua bersaudara yang saling melengkapi satu sama lain.

Tak berapa lama, Aruna pun bangun dia sudah bisa lebih tenang. Namun, air matanya masih mengalir menandakan betapa dia kehilangan orang yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Ferdi, siapa yang akan mengurus perusahaan?" Tanya Aruna dengan suara yang lemah.

"Kau tak perlu khawatir ada yang akan mengurusnya nanti." Jawab Ferdi dengan nada dingin.

Rupanya Marco mendengarkan pembicaraan mereka, dia adalah adik dari Aruna. Dan entah mengapa Ferdi mencurigai Marco atas tragedi yang menimpa sang kakak dan keponakannya, namun ketiadaan bukti nyatanya membuat Ferdi tak bisa melangkah.

Marco menatap sinis ke arah Ferdi, namun Ferdi tak peduli bagaimana pun juga perusahaan itu adalah milik keluarganya, dan tak ada seorang pun yang berhak mengambilnya selain Dewa.

Karena hanya Dewa satu satunya pewaris yang selama ini di sembunyikan oleh Mahesa, dia sudah melihat gelagat tak beres dari adik iparnya itu.

Dan itulah sebabnya mengapa Dewa harus menjalani kehidupan keras selama ini, bahkan Dewa di anggap sudah tak di akui lagi sebagai anak dari Mahesa.

Hanya Clara saja yang selalu jadi sorotan, bahkan Marco berharap Clara lah yang akan meneruskan jejak Mahesa, agar dia bisa menguasai bisnis keluarga Mahesa yang menggurita.

Dan kedatangan Dewa ke kota mereka ternyata sudah tercium oleh Marco, itulah mengapa dia membayar beberapa orang untuk menghabisi Dewa.

Marco benar benar berharap jika Dewa yang tiada, namun ternyata Dewa masih hidup dan Mahesa lah yang tiada.

Ada sedikit kekesalan dalam hati Marco karena target sasarannya selamat, namun sekali lagi ketiadaan bukti membuat Ferdi tak bisa berbuat apa apa.

"Kalau begitu aku pamit dulu, sepertinya kau harus menerima seorang tamu yang lain." Sinis Ferdi

Ferdi pun bangkit dari duduknya, lalu berpamitan kepada Aruna dan Clara, sedangkan Marco masih menatapnya sinis.

"Kau jenguklah kakakmu di rumah sakit, aku menunggumu." Ucap Ferdi sambil kembali mengenakan kaca mata hitam miliknya.

Clara pun menganggukkan kepalanya, lalu dia menatap ke arah Marco yang seperti memberikan sebuah kode agar Clara segera menjenguk Dewa.

"Paman Ferdi, sekarang juga aku akan menjenguk kak Dewa." Ucap Clara yang membuat langkah Ferdi terhenti.

Clara pun masuk ke dalam mobil Ferdi, selama di perjalanan mereka terdiam dengan pemikiran masing masing.

Clara mematung menatap Dewa terbaring tak sadarkan diri, di tubuhnya terpasang alat penunjang hidup. Dia hanya di temani oleh perawat, dan dokter keluarga saja.

"Kak Dewa." Lirih Clara sambil terisak.

"Kau sudah lihat bagaimana dia begitu tak berdaya?"

Ferdi menatap nanar ke arah keponakannya, yang terbaring dengan selang infus juga alat alat penunjang kehidupan lainnya.

Setelah cukup lama akhirnya Clara pun kembali dengan di antar sopir pribadi Ferdi, tanpa Clara tahu cairan bening dari sudut mata Dewa mengalir bagai mata air.

Sesampainya di rumah, Clara pun menjelaskan kondisi Dewa kepada Paman dan Ibunya.

Marco tersenyum sinis tanpa di sadari oleh Clara dan Aruna, tebakannya benar Dewa mengalami koma.

**

Pov Keyra

Aku benar benar bahagia dengan pernikahanku, Mas Dewa memperlakukan aku seperti Ratu. Dia memberi warna baru dalam hidupku, juga mengajariku untuk selalu bahagia.

Suatu hari Mas Dewa mengutarakan keinginannya, agar aku bisa menjalani operasi. Dia mambawaku ke sebuah rumah sakit khusus mata, setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan yang cukup panjang akhirnya dokter menyarankan agar aku melakukan operasi.

Mas Dewa pun terdengar bahagia setelah mendengar apa yang dokter katakan, ketika tiba hari di mana aku akan melakukan operasi Mas Dewa terdengar gugup.

Bahkan tangannya sangat dingin dengan jantung yang berpacu, aku jadi ingin tertawa mendengar kekhawatiran Mas Dewa.

Tepat satu jam sebelum melakukan operasi, Mas Dewa mengatakan bahwa dia harus pergi ke kota karena Ayahnya membutuhkan bantuannya.

Dengan berat hati aku pun mengizinkan, padahal dalam hatiku sangat tidak tenang dan aku tak tahu entah apa yang akan terjadi.

Setelah beberapa hari berlalu aku tak kunjung mendapat kabar dari Mas Dewa, Paman dan Bibiku mengatakan bahwa semua akan baik baik saja, namun perasaanku tetap saja tak bisa berbohong.

Bibi memberikanku sebuah surat, katanya itu dari Mas Dewa lalu aku membacanya.

Rembulanku genggamlah erat tanganku

Jangan pernah lepaskan cintaku

Semoga nafasmu selalu dalam penjagaan terbaik

Jangan pernah membiarkan cintamu hancur

Sebab hidupku pun akan hancur

Tetaplah tersenyum

Karena dunia ini penuh warna

Rembulanku tetaplah terang di hatiku

Aku hanya bisa menangis ketika membaca surat dari Mas Dewa yang benar benar ku rindukan, lalu dokter pun datang karena saatnya untukku membuka perban yang menutupi mataku.

Aku meminta dokter untuk menunggu, namun karena tak bisa akhirnya aku pun bersedia untuk membuka perban di mataku.

Aku membuka kedua mataku, silau cahaya itu masuk tanpa di perintah dan tampaklah wajah Paman dan Bibiku yang sedang tersenyum dengan genangan air mata.

Tak berselang lama, Paman mendapat telepon bahwa Mas Dewa mengalami kecelakaan dan Ayahnya meninggal di tempat.

Tangisanku pun tak terbendung lagi, aku histeris. Aku tak tahu jika warna warna indah yang ku lihat itu harus aku bayar mahal dengan kepergian Mas Dewa.

Aku memeluk lututku sambil berkata, untuk apa aku bisa melihat jika yang ku lihat tidak ada di sisiku.

Kini dalam pandanganku segalanya indah penuh warna, namun seisi hatiku menjadi gelap. Cintaku pergi dan masih belum kembali, menyisakan luka baru yang entah kapan bisa sembuh.

Aku sengaja tinggal di rumah Bibiku, aku tak ingin mengingat kenangan indah yang sudah kurajut bersama Mas Dewa di rumah kami.

Dan pagi ini aku terbangun dengan perut yang sangat mual juga kepala yang benar benar pusing, aku memuntahkan semua isi perutku hingga tak menyisakan apa pun lagi.

Mas Dewa, kapan kau akan kembali? aku sakit karena merindukanmu, jiwaku benar benar terbelenggu oleh rindu.

1
Little Fox🦊_wdyrskwt
semangat buat karya menarik
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
putribulan: makasih banyak kak🙏🙏🙏
putribulan: makasih banyak kak🙏🙏🙏
total 2 replies
chiaa🐤
seruuu jugaa
putribulan: makasih kak, aku masih amatiran😁😁
total 1 replies
ARIES ♈
ceritanya bagus.. 😙🫰🏻
putribulan: makasih banyak kak🥰🥰😚
putribulan: makasih banyak kak🥰🥰😚
total 2 replies
Achazia_
Semoga bukan rencana buruk/Frown/
putribulan: terimakasih sudah mampir kak🥰
total 1 replies
yanah~
Mampir kak 🤗 💪
putribulan: makasih banyak kak💪💪💪
total 1 replies
Fahira •••£Sweetie Eun Xie£•••
aku mampir kak, semangat nulisnya💪💪💪
Fahira •••£Sweetie Eun Xie£•••: Sama-sama kak
putribulan: makasih banyak kak, sehat selalu
total 2 replies
rembulan
keyra matanya kenapa buta ya .kak/Facepalm/
putribulan: tapi nanti operasi kok dia🤭🤭🤭
rembulan: ohh kasihan dia.
total 3 replies
rembulan
semakin seru ..wah ini keren
rembulan: ya sama sama.
putribulan: makasih banyak kak
total 2 replies
rembulan
bagus sudah bisa banting tulang sendiri /Smile/
putribulan: terimakasih kak🤗🤗🤗
total 1 replies
Atik Laros
luar biasa
putribulan: makasih banyak kak🥰🥰
total 1 replies
Atik Laros
semangat terus ya Thor... yuk kita saling follow
putribulan: aku udah follback ya kak
Atik Laros: sama sama
total 3 replies
rembulan
beginilah kadang orang memang suka cemburu melihat kebahagiaan orang lain
putribulan: namanya manusia ya kak🤗
total 1 replies
rembulan
mungkin saat kamu punya pacar itu akan membawa cahaya mungkin ya .
rembulan: ya sama sama
putribulan: makasih komennya ya kak🥰🥰🥰
total 2 replies
Nadira Faujiah
semangat kakak🥰🥰🥰
putribulan
🥰🥰🥰
Belinda Dayes
Ceritanya menghibur sekali.
putribulan: terimakasih sudah mampir di cerita pertama aku kak, sehat selalu🙏🙏💝
total 1 replies
Huesito.( ꈍᴗꈍ)
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
putribulan: terimakasih untuk komentarnya kak, sehat selalu🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!