NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Tidak lama kemudian, terlihat beberapa pria dengan pakaian serba hitam mengelilingi Lily dan pria yang masih lekat dalam pelukannya. Pria itu tidak lain, tidak bukan adalah calon suami kontraknya.

Lily sama sekali tidak mengira kalau di saat terpuruk dan terdesaknya saat itu, justru pria itulah yang hadir menyelamatkannya dan menjadi jawaban atas doa yang dia panjatkan sebelumnya.

"Habisi mereka semua!"

 Satu kalimat perintah dari pria yang masih mengenakan topeng itu mampu menggerakkan semua pria yang rupanya adalah anak buahnya itu untuk menghabisi preman-preman jalanan yang nekat mengganggu Lily.

 "Baik, Tuan."

 Perkelahian pun tidak bisa dielakkan. Tiga orang tersebut kelimpungan menghadapi jumlah anak buah Xander yang dua kali lipat lebih banyak dari mereka.Sedangkan Xander memindahkan pandangannya pada Lily yang tampak ketakutan. Dia segera memeriksa keadaan tubuh Lily dan mendapati luka pada kedua lutut juga kedua siku gadis tersebut.

 Xander juga memeriksa kondisi tubuh lainnya dan melihat telapak tangan gadis itu yang juga mengalami luka baret yang cukup dalam hingga berdarah.

 Ditambah lagi, gadis itu masih menggigil. Tampak menggigil kedinginan karena cuaca yang sangat dingin dini hari itu. Walau dia juga bisa melihat keringat bercucuran di pelipisnya karena berlari.

Pria tegap itu sekali lagi melepaskan jasnya dan memakaikannya pada Lily. Lalu tanpa aba-aba, pria itu membopong tubuhnya dan wanita itu juga otomatis refleks mengalungkan tangannya.

Xander segera membawa Lily untuk menuju mobilnya, membuat Lily memekik terkejut.

"T-tuan!"

"Diamlah! Atau aku akan menurunkan mu di sini dan membiarkan pria-pria kelaparan itu memakan mu," desis pria dingin itu. "Ini semua salahmu karena bepergian menggunakan pakaian seperti ini!

" Pria itu sempat mengomentari pakaian Lily malam itu. Dia memang mengenakan kemeja putih dan juga rok hitam span sedikit di atas lutut, yang jelas mencetak tubuh sempurnanya.

Tidak mengherankan kalau pria mana pun pasti akan tergoda menatap tubuhnya. Ditambah dengan Lily yang dengan nekat keluar sendirian dini hari itu.

Lily hanya bisa menutup mulut rapat saat pria yang membopongnya itu terdengar marah. Kali ini dia akan menuruti semua ucapan pria itu. Walau dipikir lagi, ulahnya jugalah yang membuatnya berkeliaran malam itu.

Namun setidaknya, bagi Lily, jauh lebih baik bersama satu orang pria dingin yang akan segera menikahinya daripada bersama dengan tiga pria dengan otak mesum seperti mereka.

Xander kemudian mendudukkan Lily di kursi penumpang dan menutup pintunya. Dia sendiri kemudian pergi ke belakang kursi kemudi dan meraih kotak P3K yang memang selalu tersedia di laci dashboard.

"T-tuan. Apa anda terluka? Aku bisa membantu mengobatinya," ucap Lily polos.

"Kamu yang terluka, bukan aku," ucap pria itu dingin, kemudian meraih kedua kaki Lily untuk mendekat.Lily yang merasa tidak enak hati spontan berusaha menarik kedua kakinya. Namun usahanya percuma ketika pria itu dengan cepat menahan kakinya dan menatapnya dalam.

"M-maaf, Tuan, tapi Anda tidak perlu melakukan ini. A-aku sungguh tidak apa-apa. Aku bisa mengobatinya nanti sampai di rumah. Tidak perlu mencemaskan aku." Lily tidak menyangka kalau pria itu cukup baik hati juga.

Pria itu tersenyum miring." Siapa yang mengkhawatirkan mu? Jangan terlalu percaya diri, Nona. Aku sudah membayar mu mahal. Kalau kamu sampai ditangkap oleh para pria bajingan itu, maka aku juga yang akan rugi.

" "Dan soal luka ini, aku membersihkannya karena memang harus segera diobati. Alasannya adalah aku tidak mau calon ibu dari anakku terkena penularan virus atau bakteri melalui luka yang terbuka ini. Aku ingin memiliki anak yang sehat dan kuat sepertiku," ucap Xander, berbangga diri.

"Mulai sekarang, jaga dirimu baik-baik karena semua menyangkut kesehatan bayi yang akan kamu kandung nantinya." Xander menatap tajam.

Lily kemudian memberengut sebal. Ia pikir pria ini benar-benar tulus menolongnya. Namun ternyata, alasan sesungguhnya hanyalah tentang hidupnya dan sama sekali bukan tentangnya.

"Baik, Tuan. Maaf untuk kecerobohan yang telah aku perbuat. Aku berjanji akan lebih berhati-hati dan menjaga diriku sebaik mungkin ke depannya." Lily akhirnya mengalah.

"Good!" balas pria itu, singkat, padat, dan jelas.

Lily sempat menatap pria itu sekilas dan dia sebetulnya sangat penasaran dengan wajah di balik topeng itu. Kemungkinannya adalah dua, antara wajah itu terlalu tampan atau sebaliknya, buruk rupa.

Lily memang tidak bisa tidak menatap wajah bertutup topeng, yang kini berada dekat dengan wajahnya itu. Wanita itu bahkan bisa menghirup aroma parfum maskulin dan juga otot-otot kekar yang menyembul dari lengannya.

Mengabaikan kondisi wajahnya nanti, Lily yakin pria itu punya tubuh yang sangat bagus dan bugar. Ditambah lagi dia jelas adalah pria yang dapat menjaga tubuhnya dengan baik.

"Jangan memperhatikanku sedetail itu. Aku tidak akan bertanggung jawab kalau nantinya kamu memakai hatimu dalam pernikahan ini dan berubah jatuh hati padaku, Nona."

Lily sontak salah tingkah dan mengalihkan pandangannya ke arah lain saat calon suaminya tersebut tiba-tiba mengatakan kalimat tidak terduga itu.

"T-tidak! Kenapa Anda terlalu percaya diri, Tuan? Aku tidak akan menggunakan hatiku dalam hal ini. Tujuanku menerima kesepakatan ini hanyalah karena ibuku. Jadi, Anda tidak perlu merasa khawatir. Justru sebaiknya, Tuan yang harus berhati-hati padaku," ucap Lily, memberanikan diri.

"Asal Tuan tahu, banyak pria patah hati karena diriku.Jadi, sebaiknya Tuan juga harus berhati-hati nantinya. Bisa saja Tuan yang menggunakan hati dalam pernikahan ini, dan berbalik jatuh hati padaku. Siapa yang bisa menebaknya, bukan?"

Sambil mengemasi kotak P3 K yang usai ia gunakan, pria bernama Xander itu kemudian menurunkan kaki Lily dari atas pangkuannya, lalu mengembalikan kotak itu pada tempat semula.

"Sepertinya kamu yang terlalu percaya diri, Nona. Asal tahu saja, soal wanita, akulah rajanya. Salah kalau kamu mengatakan aku akan menggunakan hatiku dalam hal ini. Bahkan sampai sekarang aku tidak pernah menggunakan perasaanku dalam hal apa pun."

Setelah mengatakan hal itu, Xander kemudian melajukan mobilnya pelan, membelah jalanan malam, mengabaikan apa yang terjadi pada ketiga pria sebelumnya.

"Katakan, di mana alamatmu?" Jantung Lily kemudian memompa cepat saat mendengar pria itu menanyakan alamatnya. Apa pria ini akan mengantarnya sampai ke depan rumahnya?

"A-alamatku?"

"Ya, alamatmu. Di mana kamu tinggal? Aku akan mengantarkan mu sampai ke rumah."

Tenggorokan Lily rasanya tercekat. Sama sekali dia tidak siap untuk menunjukkan rumah pada pria asing itu. Semakin sedikit yang calon suaminya itu ketahui, maka akan lebih baik bagi mereka berdua.

"A-aku tinggal di kawasan Country Club, Bronx, Tuan."

Xander hanya terdiam saja, mendengar Lily menyebutkan lokasi tempat tinggalnya. Dia tahu kalau itu adalah kawasan yang terletak di pinggiran kota.

Hanya kota kecil dengan sekitar 8.500 penduduk yang merupakan campuran dari kelas menengah dan juga atas. Dia menebak kalau Lily berasal dari keluarga golongan kelas menengah.

Dario sudah menceritakan perihal Lily padanya, yang dikatakan terpaksa menjual diri untuk mendapatkan uang demi pengobatan ibunya yang sedang sakit.

Setelah cukup lama berkendara, Lily menunjuk sebuah rumah dengan bangunan sederhana yang berada di ujung jalan. Xander bisa melihat kalau lingkungan itu cukup sepi dengan jarak antar rumah yang cukup jauh.

Entah kenapa, Xander jadi berpikir mengenai nasib gadis itu kalau misalnya ada hal buruk terjadi di sana. Bagaimana gadis itu akan bertahan dari tindakan kejahatan? Apa ada tetangga yang bisa mendengar suara teriakan Lily?

Bagi seorang Xander, lingkungan seperti itu sama sekali tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. Malah dia heran kenapa bisa ada orang yang tinggal di wilayah terbelakang seperti itu.

"Ini rumahku, Tuan."

Sekali lagi, Xander memindai bangunan dengan lampu temaram di bagian terasnya tersebut. Bangunan itu terlihat sangat lengang seolah tidak ada kehidupan berarti di sana.

"Dengan siapa kamu tinggal?" tanya Xander pada Lily.

"Seharusnya ada Ayah dan kakak tiriku. Hanya saja, Ayah sering tidak pulang ke rumah karena harus menjaga ibuku di rumah sakit. Mungkin hanya ada Charlie. Apa Tuan ingin mampir?" tanya Lily, sebetulnya hanya berbasa-basi saja.

"Tidak usah. Lain kali saja. Masuklah! Jangan lupa besok pagi kita harus pergi mendaftarkan pernikahan kita ke kantor catatan sipil. Aku akan menjemputmu di sini," ucap pria itu sebelum pergi.

Mendengar Xander membicarakan tentang pernikahan, Lily yang awalnya sudah sedikit justru tenang, kembali risau. Dia masih tidak menyangka kalau besok akan menjadi istri dari seseorang.

Usianya masih sangat muda dan masih banyak mimpi yang ingin diraih. Namun, besok dia harus menikah dengan berbagai syarat dan ketentuan dengan pria yang bahkan dia tidak tahu siapa.

"B-baik, Tuan."

**

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut bagus sayang upnya lama doubel up thor
Leo Picisan
gk selesai cerita ny
Reni Anjarwani
lanjut thor
Seriati Purba
Biasa
Reni Anjarwani
up yg banyak thor mumpung lg anget2 nya epusodenya
Reni Anjarwani
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!