 
                            5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
 "Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aulia pergi?
Edward yang tadi menutup matanya, kembali membuka matanya."Bukan begitu,aku setuju saja dia ada di rumah ini tapi jangan setiap saat menganggu ku itu saja,dan aku...,aku senang hari ini dia tidak menganggu ku dan mengatur ku seperti biasanya"
Saat itu William tau kalau putranya itu belum tau kalau Aulia sudah pergi meninggalkan mereka,dan Ia memutuskan untuk tidak memberitahu nya sekarang sebelum besok Ia menemukan nya lagi dan memastikan nya pulang ke rumah itu lagi.
"Tidur lah"
Setelah mengatakan itu Ia keluar dan menelfon seseorang untuk mencari keberadaan Aulia.
"Cari kemana dia pergi dan Aku mau tau keberadaannya besok dimana", ucapnya pada seseorang di balik telepon.
"Baik pak"
Setelah telpon terputus,Ia akan bergegas akan masuk ke kamarnya saat tiba-tiba seseorang menghentikan nya.
"Tuan maaf saya ingin memberikan sesuatu",ucap Bi Nilam yang sejak tadi sebenernya sudah ada di belakang nya hanya menunggu karna masih menelfon seseorang.
"Ada apa?"
"Ini tuan saya ingin memberikan sesuatu yang..."
Dret...dret...
Sebelum Bi Nilam sempat memberikan barang yang di titipkan oleh Aulia padanya, telpon William kembali bersuara dan langsung di angkat olehnya.
"Apa yang ingin kau berikan?", tanya nya kemudian mengambil sebuah gulungan kertas dari tangan Bi Nilam, kemudian tanpa bertanya atau melihat barang yang di berikan itu Ia langsung memasukkan nya ke dalam saku dan menjawab telpon sembari berjalan masuk ke kamarnya.
Bi Nilam menghela nafas kemudian berbalik pergi,karna tidak ada pesan apapun yang di titipkan oleh Aulia untuk di katakan pada William jadi Ia sama sekali tidak masalah dengan sikap dingin dan cuek atasannya itu.
Sementara William sedang menjawab telpon dari Teresa.
"William kemana saja kau,sejak semalam aku terus menghubungi mu dan datang ke mansion kau tidak ada di sana?,dimana kamu?",tanya Teresa dari balik telepon terdengar marah pada William.
William memijat pelipisnya,"Maaf aku tidak mengabari mu atau mengangkat telpon mu,aku sangat sibuk jadi tidak sempat memegang ponsel"
"Benarkah?, biasanya kau tidak begitu, sesibuk apapun kau selalu memberikan ku kabar dan memberikan waktu untuk kita jalan bersama,kau berubah William..."
Kepala William rasanya semakin pening ketika mendengar Teresa yang mulai menangis di balik telepon,Yah Teresa memang wanita yang rapuh atau mudah menangis namun Ia sangat posesif."Aku sangat lelah karna bekerja sejak semalam,aku tutup telponnya besok kita bertemu kalau aku punya waktu".Setelah mengatakan itu William benar-benar menutup ponselnya dan membuangnya ke arah kasur dan pergi untuk membersihkan diri.
Sementara di seberang sana di apartemen,Teresa sangat marah dan sedih dengan sikap William yang semakin hari semakin dingin dan cuek padanya."William kau berubah,kau tidak seperti dulu lagi pada ku aku sangat takut kehilanganmu Will", ucapnya dengan menangis tersedu-sedu sembari membuang ponselnya ke atas tempat tidur dan membaringkan diri di kasur.
"Apakah benar dia akan menyukai istri nya itu kemudian akan melupakan ku?", gumamnya bertanya dengan menangis tersedu.
"Tidak,aku harus segera menekan William agar segera menceraikan istrinya itu,bagaimana pun juga"
***
Ke esokan paginya,William baru saja turun ke lantai bawah dan menemukan ibu dan adiknya yang sudah berada di meja makan bersama dengan Teresa dan juga Edward.
"William duduk mama mau sekalian mengatakan sesuatu pada mu"
"HM,ada apa?",tanya nya setelah duduk di samping Edward.
"Mama mau kamu segera menceraikan Aulia wanita J*Lang itu,dan nikahi Teresa segera",ujar Tamara tanpa basa-basi.
Saat itu Edward yang tadinya sudah memulai sarapannya seketika menghentikan pergerakan tangannya.
Sementara Teresa tersenyum tipis,tidak sia-sia dia membujuk Tamara calon ibu mertua tersayang nya itu.
"Benar itu kak William, bagaimana pun juga kau tidak mencintai nya dan dia tidak ada artinya di rumah ini untuk kita kan,lagian jika pun kau menceraikan nya dan menikahi kak Teresa dia masih akan bekerja di sini untuk melunasi hutang keluarga nya",ujar Kelly dengan tak berperasaan.
William menatap ke arah Teresa, begitupun Teresa yang menatap nya dengan tatapan teduh.
"Kita bicarakan ini saja nanti, hari ini aku banyak urusan",ujarnya dan akan langsung meninggalkan meja makan tapi sebelum Ia benar-benar bangkit dari duduknya ucapan Edward menghentikan pergerakan nya.
"Pa,ceraikan saja cepat mama Aulia dan cepat nikahi bibi Teresa aku mau mama yang menyayangi ku",ucap Edward namun mengatakannya tanpa raut apapun.
William menghentikan langkahnya dan melihat putranya yang tidak bergerak sama sekali,"Kau yakin?,kau tidak akan menyesal?"
Edward menatap ke semua pelayan dan mencari sosok Aulia namun tidak menemukan nya,Ia beharap ibunya itu mendengar ucapan mereka terlebih ucapan nya.
Sementara Bi Nilam menghela nafas kecil, padahal Aulia juga sudah bercerai dan pergi jauh tanpa permintaan mereka.
"Aku mau bekal ku"
"Maaf tuan Edward,bibi lupa membuatkan bekal tadi karna tidak ada nyonya Aulia",ujar bi Nilam."Bibi akan buatkan sebentar kalau begitu"
"Dimana Mama Aulia kenapa dia bisa lupa membuatkan nya untuk ku?",tanya Edward tiba-tiba marah membuat semua orang di atas meja termasuk William terkejut.
"Maaf tuan Edward nyonya Aulia sudah pergi dan saya pikir tuan Edward tidak mau membawa bekal ke sekolah,karna kemarin tuan menolak bekal dari nyonya Aulia"
"Jadi maafkan bibi yang melupakan nya,bibi akan segera buatkan"
Tamara menyipitkan matanya,"Pergi?"
"Kemana wanita itu pergi sepagi ini?,dia sudah mulai berani keluar tanpa melakukan pekerjaan nya terlebih dahulu ya?",geramnya.
William menatap Bi Nilam yang seperti nya tau sesuatu,sebab semua pelayan tidak tau kalau Aulia pergi dari rumah itu dan semalam dia juga memberikan sesuatu yang belum sempat Ia buka.
"Kau tau darimana Aulia pergi?,apa kau yang membantunya pergi dari rumah ini?"
"Memangnya Aulia pergi kemana?",tanya Kelly dengan suara bergumam.Ia tidak ambil pusing sembari menikmati sarapannya.
Bi Nilam tidak tahan untuk mengatakan nya,tapi melihat tatapan William membuat nya takut.
"Kemana Aulia pergi?",tekan William ketika melihat Bi Nilam yang tidak berani melihatnya.
Tamara menatap putranya dan menyadari sesuatu yang serius."Apakah wanita itu kabur?", gumamnya menebak.
"Sebenarnya saya tidak tau tuan,tapi kemarin dia hanya menitipkan sesuatu pada saya yang sudah saya berikan pada Tuan, setelah itu saya tidak tau nyonya Aulia pergi kemana,dan karna Nyonya Aulia tidak ada di rumah ini jadi saya pikir nyonya Aulia sudah pergi",Bi Nilam menjelaskannya agar tak membuat William marah dan memecat nya nanti.
Mendengar itu William langsung beranjak dari kursinya dan pergi ke kamarnya untuk melihat apa isi dari gulungan kertas itu.
Sementara mereka yang tinggal di meja makan terlihat ke bingungan,apa yang sebenarnya terjadi?
"Pantas saja dari tadi aku tidak melihat Aulia di sini, ternyata dia kabur",ucap Teresa dengan suara hampir bergumam yang masih bisa di dengar Edward.
"Bi Nilam,dia pergi sebelum membuatkan bekal untuk ku terlebih dulu?"
Tampaknya Edward masih berfikir kalau Aulia hanya pergi keluar saja sepagi ini.
"Edward bukannya semalam kau tidak mau menerima bekal dari mama mu itu?",sindir Kelly pada keponakan nya itu,ya sebenarnya Kelly tidak begitu menyukai Edward tapi karna William sangat menyayangi putranya itu terlebih kedua orangtuanya Ia jadi tidak berani memperlihatkan secara langsung ketidak sukaan nya.
***
MAAF YA SEMALAM GK SEMPAT UPDATE.
SEBAGAI GANTINYA HARI INI AUTHOR BAKAL UPDATE 4 EPISODE
2 EPISODE NYUSUL NANTI MALAM OR SORE
TERIMAKASIH 💖💖💖💖💖
ada mantan istri dan manta suami
anak..ga akan pernah jadi mantan
kita menghadirkan dia aja dengan segenap jiwa dan raga
mau apapun yg terjadi,benci ga akan mampu