 
                            plakkkk.....
suara tamparan menggema.
b****h.... menjerat dia saja tidak becus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
akibat noda darah.
1
2
3
Bunga di lempar oleh kedua mempelai itu
Wussssh
Hap....
Nesya dan Roger menangkapnya bersamaan, Nesya bagian atasnya, sedangkan Roger bagian bawahnya.
Mereka saling tatap, mengagumi keindahan yang ada di masing-masing wajah mereka.
sampai seorang wanita berdehem...
" ehm honey"suara wanita dengan lembut.
Nesya cepat-cepat melepaskan genggaman bunga tersebut.
" maafkan saya tuan, ini untuk Anda saja" ucap Nesya langsung pergi, Dia sangat malu karena menjadi pusat perhatian....
"tunggu no..."ucap Roger terhenti karena panggilan kekasihnya.
"sudah honey... sini bunganya untuk aku saja" ucapnya senang. mengambil bunga yang ada di tangan kasihnya, memeluk dan mencium bunga tersebut dengan sayang, Dia sangat senang karena yang mendapatkan bunga itu , adalah kekasihnya, kemungkinan besar mereka akan segera menikah.
Cinta tersenyum melihat wajah merah Sandra, dia pasti cemburu melihat kekasihnya sedang berebut bunga .
" ayo Kita pulang ...ini sudah malam" ajak Vano pada Cinta, pasalnya semua saudara nya sudah pulang.
Cinta mengangguk, lalu matanya tidak sengaja' bertubrukan dengan mata papanya yang ternyata sedari tadi menatap nya penuh kerinduan.... rindu putrinya yang selalu merengek ingin di manja, tapi dirinya selalu abai, sampai-sampai putrinya itu lebih sering bepergian dengan karin, ....
Cinta berlalu pergi tanpa mendekat ke arah papanya, karena hatinya sudah terlalu kecewa.
" cih .... sombong sekali putrimu pah... kalau tidak kita yang menerima lamaran pria itu, mungkin saat ini Cinta masih sendiri,tanpa ada laki-laki yang mau dengannya " ucap nyonya Veronica setelah melihat wajah menyesal suaminya.
" ayo mah ..lebih baik kita pulang" ucap tuan Agam.
" sebentar pah ..mama mau mengajak Sandra pulang , karena tadi Roger sudah mengatakan kalau dia tidak bisa mengantar kita sebelum pestanya selesai, entah apa tujuannya... padahal dia tidak bekerja dengan Affan." kata nyonya Veronica,lalu berjalan ke arah putrinya yang sedang memegang bunga yang di lemparkan oleh sang pengantin....
"Sandra, ayo kita pulang...ini sudah malam, dan lihatlah... tempat ini hampir sepi" ajak nyonya Veronica mengajak putrinya pulang, dan ternyata putrinya itu sedang berbincang dengan teman barunya, seorang putri dari pengusaha juga.
" iya mah...." patuh nya, lalu menoleh ke arah teman barunya...
"aku pulang dulu ya " ucapnya ramah, Sandra mau berteman dengan gadis itu, karena melihat dari semua yang melekat di tubuhnya adalah barang-barang limited edition, jadi dengan senang hati dia mau berteman dengan nya
"iya.... Terimakasih karena sudah menemaniku"balas teman barunya tersenyum, lalu dia pergi menemui orang tuanya juga.
"ayo mah"
***
"kau tidak apa-apa...?" tanya Vano yang melihat dari tadi istrinya hanya diam saja saat baru keluar dari tempat pesta.
Cinta menoleh lalu tersenyum "tentu saja.... memangnya kenapa...?" tanya Cinta lembut, dia ingin mengambil hati pria dingin di sampingnya.
"syukurlah..... dari tadi kamu hanya diam, " kata Vano datar namun terkesan lembut.
"aku hanya merasa lelah juga mengantuk"
Balasnya,lalu menyenderkan kepalanya pada kursi bagian belakangnya.
"lelah menahan sesak karena menahan tangis " lanjut nya dalam hati.
Lalu mencoba untuk memejamkan matanya , tak lama kemudian ... Cinta tertidur..
"kebiasaan"gumamnya pelan, pasalnya sudah dua kali ini, Vano melihat istrinya dengan mudahnya tertidur saat di dalam mobil.
Sesampainya di halaman rumahnya, Vano menggendong sang istri, untuk membawa ke kamar nya.... Tatapannya tak lepas dari wajah cantik sang istri.
Vano akan berpura-pura bersikap dingin kepada istrinya sampai istrinya itu bisa menerimanya dengan ikhlas dan melupakan cinta pertama nya itu,.
Setelah sampai di kamarnya, Vano meletakkan tubuh istrinya dengan hati-hati agar tidak membangunkan nya, lalu melepas heels nya dari kaki cantik istrinya.
Vano tidak berani untuk mengganti pakaian istrinya, jadi dia membiarkan istrinya masih memakai gaun saat tidur, Vano hanya membersihkan riasan wajah istrinya menggunakan micellar yang ia teteskan pada kapas, setelah selesai barulah dia ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Pagi harinya Cinta membuka matanya pelan, membiarkan cahaya terang masuk ke dalam kornea matanya....dia terkejut melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi...
Badannya terasa sakit sekujur tubuhnya, dia mencoba bangkit,lalu merenggangkan otot-ototnya tapi sedikit kesusahan, setelah dia melihat ke bawah ternyata dirinya masih menggunakan gaun semalam.
Bibirnya melengkung ke atas " pasti suamiku semalam yang menggendong ku....ah senangnya...."
Perlahan Cinta turun, matanya terbelalak saat melihat noda darah di seprei putih nya....
" ish ...ini gara-gara semalam ketiduran, jadi tidak sempat untuk mengganti pembalut"...
Lalu Cinta menggulung seprei nya , ia taruh di keranjang, menggantikan sprei yang baru karena tidak sampai tembus ke kasur.
barulah cinta membersihkan tubuhnya, cepat-cepat turun juga percuma, pasti mereka sudah sarapan.
setelah mandi dan berganti pakaian cinta mengambil sprei yang terkena bekas darah itu kebawah untuk ia cuci.
" selamat pagi non Cinta...." ucapnya ramah.
" pagi bik.... tempat untuk mencuci pakaian dimana ya....!" tanya cinta ramah.... sambil sedikit meringis karena badannya masih pegal.
"Loh.... memangnya nona mau ngapain ....?" tanya bik Neli.
Cinta tersenyum...." mau mencuci seprei bi" Cinta menunjukkan sprei yang sedang ia bawa.
" biar bibi saja yang cuci non" tawar bibi Neli sopan.
" tidak usah bi.....em ada sedikit darah, jadi aku mau mencucinya sendiri" jawab Cinta tersenyum malu membuat bibi Neli merasa gemas.
" kalau begitu.... itu di sebelah sana non" bik Neli menunjuk ruangan laundry room di belakang dapur, di sana ada taman kecil, dan terdapat beberapa mesin cuci dan tempat untuk menjemur.
" baik bi.... terimakasih", ucapnya ramah, sambil berjalan sedikit tertatih karena tubuhnya sedikit sakit.
" owalah jadi semalam Tuan dan Nona sudah belah duren.... Wah bakalan ada bayi sebentar lagi" ucap bik Neli ....
Lalu Bik Neli mengetikkan sesuatu pada ponselnya, sambil senyum-senyum saat mengirim pesan tersebut pada Nona Maura.
sementara sejak tadi seseorang sedang mengepalkan tangannya kuat-kuat" kurang ajar sekali wanita itu.... sudah berani menggoda calon Suamiku, lalu menghapus air matanya karena terlalu sakit mendengar ucapan dari bik sum tadi , ketua pelayan di rumah ini....lalu dirinya pergi ke kamarnya.
setelah semuanya selesai... cinta menjemur spreinya di tempat penjemuran di sebelah mesin cuci... lalu dirinya masuk ke ruang makan karena perutnya sudah keroncongan... ternyata di sana sudah ada suaminya yang sedang duduk sambil memainkan ponsel....
" emmmm mas... Kenapa masih di sini....?" tanya Cinta pelan, dia masih sedikit takut melihat tatapan dingin suaminya.
" menunggu mu tuan putri" jawabnya tersenyum mengejek.
" maaf....aku terlambat " ucapnya menunduk malu sekaligus takut.
Lalu mereka sarapan berdua, sarapan yang sedikit terlambat... setelah sarapan mereka berniat akan menjemput Tian, karena hari ini libur... mereka akan mengajak putra mereka jalan-jalan.
lanjut kak
lanjut berkarya kak
lanjut kak
mak dan anak sama sama toxic parasit
nanti saat sekertaris affan mengundurkan diri juga pasti alea akan merekomendasikan diisi oleh nesya😄
lanjut kak